Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tentang Kesehatan Lingkungan Mu’jizat Ilahi P1337433121100 3B Sanitasi Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Tekanan Bising (Ruang Pasien saat Tidak Tidur) Mengenal Tekanan Bising Tekanan bising adalah tekanan suara yang berlebihan atau tingkat kebisingan yang tinggi di sekitar lingkungan kita. Tekanan bising dapat berasal dari berbagai sumber, seperti lalu lintas kendaraan, industri, konstruksi, alat-alat elektronik, atau kegiatan manusia lainnya. Tekanan bising yang tinggi di ruang pasien dapat menyebabkan stres, gangguan tidur, dan perburukan kondisi kesehatan pasien. Selain itu, tekanan bising yang berlebihan juga dapat mengganggu komunikasi antara pasien dan tenaga medis, serta mengganggu proses penyembuhan pasien. Oleh karena itu, standar baku mutu lingkungan tekanan bising di ruang pasien diperlukan untuk memastikan bahwa tingkat kebisingan di ruang perawatan medis tetap berada dalam batas yang dapat diterima. Standar baku mutu lingkungan tekanan bising di ruang pasien biasanya mencakup batasan maksimum tingkat kebisingan yang diperbolehkan di dalam ruangan. Misalnya, standar ini dapat menetapkan bahwa tingkat kebisingan di ruang pasien tidak boleh melebihi 40 desibel (dB) pada siang hari dan 35 dB pada malam hari. Alat & Bahan Alat yang digunakan : 1. Sound Level Meter 2. Kalibrator 3. Mikrofon 4. Windscreen 5. Kabel penghubung 6. Stand mikrofon Sementara Bahan yang dibutuhkan : 1. Baterai 2. Pedoman Penggunaan SLM 1) Persiapan alat: Pastikan sound level meter dalam kondisi yang baik dan terkalibrasi dengan benar. Periksa juga baterai untuk memastikan daya yang cukup. 2) Penempatan mikrofon: Tempatkan mikrofon dari sound level meter di posisi yang sesuai dengan area yang akan diukur. Pastikan mikrofon berada pada ketinggian dan jarak yang tepat dari sumber suara. Cara Kerja
3) Pengkondisian lingkungan: Pastikan tidak ada gangguan atau sumber suara
tambahan yang dapat mempengaruhi hasil pengukuran. Matikan peralatan lain yang mungkin menghasilkan suara atau bising. 4) Pengukuran: Mulai pengukuran dengan menjalankan sound level meter. Biarkan alat berjalan selama periode pengukuran yang diinginkan. Hasil pengukuran akan ditampilkan dalam bentuk angka yang mewakili level tekanan suara dalam desibel (dB). 5) Perekaman data: Jika diperlukan, catat atau simpan data pengukuran untuk keperluan analisis atau perbandingan di masa depan. 6) Analisis data: Gunakan data pengukuran untuk mengevaluasi tingkat kebisingan suatu area atau objek. Bandingkan dengan standar kebisingan yang berlaku atau batasan yang ditetapkan untuk menentukan apakah tingkat bising telah melewati ambang batas. Standar Baku Mutu Lingkungan Tekanan Bising
Hasil Pengukuran Tekanan Bising
Jika Sampel Tidak Memenuhi Syarat, yang Perlu dilakukan :
Identifikasi sumber Modifikasi desain Penggunaan peralatan pelindung
suara, identifikasi dan ruangan, Jika tekanan pendengaran, Jika tidak evaluasi kemungkinan bising terkait dengan memungkinkan untuk mengurangi untuk mengurangi atau akustik ruangan, tekanan bising di sumbernya, mengisolasi suara yang pertimbangkan untuk pastikan pekerja atau individu yang dihasilkan. melakukan modifikasi terpapar suara tersebut desain ruangan menggunakan alat pelindung pendengaran yang sesuai Regulasi lain selain Permenkes RI no 2 Tahun 2023?
Tidak Ada, Karena Permenkes RI No 2 Tahun
2023 adalah peraturan terbaru yang sudah mencakup keseluruhan dari nilai ambang batas dari pengukuran parameter. Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Media Pangan Olahan Siap Saji (Parameter Khusus Staphylococcus aureus) Mengenal Media Pangan Olahan Siap Saji Pangan olahan siap saji adalah produk pangan yang telah melalui proses pengolahan dan siap dikonsumsi tanpa perlu diproses lebih lanjut. Produk ini sangat populer dan banyak dikonsumsi karena kemudahan dan kenyamanan dalam penyajiannya. Namun, karena produk pangan olahan siap saji memiliki umur simpan yang lebih lama dan sering kali dijual dalam kemasan, risiko kontaminasi dan kerusakan produk dapat lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki standar baku mutu lingkungan yang ketat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk pangan olahan siap saji. Standar baku mutu lingkungan media pangan olahan siap saji mencakup berbagai aspek, seperti kebersihan dan sanitasi pabrik pengolahan, penggunaan bahan baku yang berkualitas, pengendalian suhu dan kelembaban, penggunaan bahan tambahan pangan yang aman, serta pelabelan yang jelas dan akurat. Staphylococcus aureus adalah bakteri gram-positif yang sering ditemukan pada kulit dan hidung manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan berbagai jenis infeksi, termasuk infeksi kulit, pneumonia, dan infeksi saluran kemih. Selain itu, S. aureus juga dapat menyebabkan keracunan makanan jika terdapat dalam makanan yang dikonsumsi manusia. Alat Alat yang digunakan : 11. Aluminium Foil 1. Cawan Petri 12. Timbangan Neraca 2. Beaker Glass 13. Autoclave 3. Tabung Reaksi dan Erlenmeyer 14. Hot Plate 4. Gelas Ukur 15. Rak Tabung dan Rak Pengecatan 5. Batang Pengaduk dan Osen Bulat 16. Kapas 6. Swab Steril 17. Blender 7. Inkubator 18. Oven 8. Mikroskop 9. Bunsen 10. Objek Glass Bahan Sementara Bahan yang dibutuhkan: 1. Sampel 2. Akuades Steril 3. Media NB (Nutrient Broth) 4. Media MSA (Mannitol Salt Agar) 5. Pewarnaan gram 6. Larutan H2O2 3% 1) Pengambilan Sampel: - Pertama, dilakukan pengambilan sampel yang dapat mengandung Staphylococcus aureus, seperti sampel dari sumber infeksi potensial atau dari area yang dicurigai terkontaminasi. 2) Isolasi dan Pemurnian: - Sampel kemudian diisolasi dengan menggunakan teknik sterilisasi dan Cara Kerja
dilakukan pemurnian untuk memisahkan Staphylococcus aureus dari bakteri lain
yang mungkin ada dalam sampel. 3) Kultur: - Setelah pemurnian, isolat Staphylococcus aureus dibiakkan dalam media yang sesuai. Salah satu media yang umum digunakan adalah Nutrient Broth (NB) atau Agar Darah. Ini memungkinkan bakteri tumbuh dan berkembang biak dalam kondisi optimal. 4) Identifikasi: - Setelah pertumbuhan bakteri yang cukup, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi Staphylococcus aureus secara spesifik. Ini melibatkan pengujian untuk parameter khusus yang terkait dengan Staphylococcus aureus. Beberapa parameter khusus yang sering diperiksa meliputi: - Fermentasi mannitol: Staphylococcus aureus mampu mengfermentasi mannitol, yang menghasilkan perubahan warna media Mannitol Salt Agar (MSA) menjadi kuning. Cara Kerja
- Katalase: Staphylococcus aureus adalah katalase-positif, sehingga akan
menghasilkan gelembung oksigen saat ditambahkan H2O2 (peroksida hidrogen). 5) Konfirmasi: - Untuk memastikan keakuratan hasil identifikasi, pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan, seperti pengujian dengan reagen spesifik atau penggunaan tes molekuler seperti Polymerase Chain Reaction (PCR). 6) Interpretasi Hasil: - Hasil dari pemeriksaan parameter khusus, seperti fermentasi mannitol dan katalase, digunakan untuk menentukan keberadaan dan identifikasi Staphylococcus aureus dalam sampel yang diperiksa. Standar Baku Mutu Lingkungan parameter khusus Staphylococcus aureus
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
parameter khusus Staphylococcus aureus Jika Sampel Tidak Memenuhi Syarat, yang Perlu dilakukan :
Menjaga Higienitas Menjaga Kebersihan Peralatan Pengolahan Makanan yang
Tangan Makan Maupun Masak Benar
Penyimpanan Makanan Menghindari Makanan Menghindari Kontaminasi
yang Benar Mentah yang Terkontaminasi Silang Regulasi lain selain Permenkes RI no 2 Tahun 2023? Tidak ada, Karena Permenkes RI no 2 Tahun 2023 merupakan peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan dan umumnya peraturan terbaru sudah dirilis untuk memperbarui dan meningkatkan standar atau mengakomodasi perkembangan baru dalam bidang yang bersangkutan. - Terima Kasih -