Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN KLINIK SANITASI PENYAKIT DBD

1. Melakukan pengecekan dan identifikasi penderita demam berdarah yang berasal dari
catatan medis dan diagnosa / pemeriksaan laboratorium

Karakteristik Penderita

Nama Adi Sukrisno

Alamat Jl Borobudur No 15 Rt 4 Rw 6
Hp 0813637473731
Umur 34 Tahun

Jenis Kelamin Laki - Laki

Rawat Inap RSUD Tanjungpinang

Waktu Sakit 18 Januari 2018

Diagnosa DHF

Trombosit 73.000

Hematrokit 46

2. Menyiapkan Instrumen Survey

1. Form Pemeriksaan Lembar Obsevasi PJB


PJB
2. Form Penyelidikan Lembar Obervasi PE
Epidemilogi Lembar wawancara PE
3. Form Survey Lembar Observasi Survey Nyamuk
Kepadatan Vektor Lembar Wawancara Tentang Pengendalian
Nyamuk Aedes DBD
4. Alat Rapid Test DBD Alat Dengue IgG/IgM
5. Alat Survey Jentik - Senter - Thermometer
- Reflaktometer - Gayung
- Pipet - pH meter
- Avendof 1.5ml - Alat tulis
6. Alat Survey Nayamuk - Asprirator
Dewasa - Paper cup
- Senter
- Hygrometer
- Anemometer
- Lux Meter
- Botol Vial
7. Insektisida - Larvasida
- Permethrin
- Icon 25 EC

3. Melakukan Survey Lapangan

1. Melakukan penyelidikan Mencatat dan mengisi lembar PE


Epdimiologi Lingkungan Melakukan wawancara dan mengisi formulir
PE
2. Melakukan Survey Larva Menghitung jumlah kepadatan larva dan
pada Breeding Place mengisi form PJB dirumah penderita dan
lingkungan tempat tinggal
3. Melakukan Survey Mengisi lembar Observasi Survey Nyamuk di
Kepadatan Vektor lingkungan rumah penderita dan lingkungan
Nyamuk Aedes tempat tinggal
Melakukan wawancara dengan
keluarga/penderita / tetangga Tentang
Pengendalian DBD
4. Melakukan Pemeriksaan Melakukan IS. Rumah Sehat
dan Pengukuran Melakukan Pengukuran Suhu, Kelembaban
Parameter Lingkungan Melakukan Pengukuran pH, suhu, Salinitas Air
breeding Place
Melakukan pengecekan pelaksanaan progam
pengendalian
5. Melakukan Pengecekan Melakukan pengukuran suhu, tekanan darah
Test DBD pada anggota keluarga dan tetangga,
melakukan test IgG/IgM pada anggota keluarga
dan tetangga

4. Mengidentifikasi dan melakukan pemeriksaan dan pengkuran terhadap parameter


lingkungan, tempat penampungan air, tempat genangan air di sekitar rumah, breeding
place, barang-barang bekas, seperti: kaleng,ban bekas, dan lainnya.

5. Melakukan pemeriksaan test DBD


a. Rumple leed
Cara kerja:
1. Memasang manset pada lengan atas
2. Menentukan sistol dan diastole
3. Menahan tekanan antara sistol dan diastole selama 5
menit
4. Menulis hasil Gambar 1. Pemeriksaan test DBD
dengan Rumple leed

b. Pemeriksaan darah
1. Menghitung trombosit
Pada DBD umumnya terdapat trombositopenia pada hari ke 3-8, cara mengitung:
- Menghisap darah EDTA dengan pipet eritrosit-> sampai tanda 0,5
- Menghapus kelebihan darah dengan kertas tissue
- Menghisap larutan Rees Echer sampai tanda 101
- Mengkocok darah dan larutan 3 menit
- Membuang larutan 3-4 tetes -> memasukkan ke dalam kamar hitung
- Menghitung trombosit dalam seluruh bidang besar di tengah-tengah dengan
mikroskop, dikaliakan 2000
- Nilai normal: 150.000-400.000/µL
2. Menghitung leukosit
Cara hitung leukosit dengan larutan Turk:
- Menghisap darah EDTA dengan pipet leukosit -> sampai tanda 0,5
- Menghapus kelebihan darah dengan kertas tissue
- Menghisap larutan Turk sampai tanda 11
- Mengkocok darah dan larutan ± 2-3 menit
- Membuang larutan 3-4 tetes -> memasukkan ke dalam kamar hitung
- Menghitung leukosit yang terdapat dalam keempat bidang besar di sudut dengan
mikroskop, dikaliakan 50
- Nilai normal: 5000-10.000/µL

Gambar 2. Alat untuk mengukur Trombosit dan Leukosit

3. Menghitung hematokrit
Pada DBD terjadi peningkatan Hematokrit ≥ 20 % nilai awal, yang umumnya
dimulai pada hari ke - 3 Demam, Hal ini diakibatkan oleh kebocoran Plasma. Cara
menghitung Hematokrit dengan Mikrometode:
- Sampel darah dimasukkan ke dalam tabung kapiler sampai 2/3 volume tabung.
- Salah satu ujung tabung ditutup dengan dempul (clay)
- Sentrifus selama 5 menit dengan kecepatan 16.000 rpm.
- Tinggi kolom eritrosit diukur dengan alat pembaca hematocrit
- Nilainya dinyatakan dalam %
Normalnya Pria 40 - 48%
Wanita 37 - 43 %
Anak anak 33 - 38 %

c. Imunoserologi IgM dan IgG


Gambar 3. Alat untuk mengukur Hematokrit
- Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi virusdengue.
- IgM terdeteksi mulai hari ke 3meningkat sampai minggu ke 3, menghilang setelah 60 - 90 hari.
- IgG pada Infeksi primer terdeteksi mulai hari ke 14, pada infeksi sekunder terdeteksi mulai hari
ke-2.

Tabel 1. Interpretasi Pemeriksaan DBD

Prosedur pengujian:
- Sampel yang digunakan pada pemeriksaan iniadalah Serum.
- Carapengambilan sample :
- Mengumpulkan darah vena kedalam tabung reaksi(TIDAK mengandung anti
koagulan seperti heparin, EDTA dan sodiumcitrate)
Didiamkan selama 30menit hingga darah membeku dan kemudian melakukan
sentrifuge dengan kecepatan 1500-2000 rpm selama 15-20 menit hingga didapatkan
sampel serum.

Gambar 4. Prosedur Pengujian Sampel DBD

Prinsip Kerja :
- Dengue Dx IgG/IgM Rapid Tes dirancang untuk secara simultan mendeteksi
sekaligus membedakan antibodi IgG danIgM terhadap virus dengue.
- Tes ini juga dapat mendeteksi ke empat serotype virus dengue karena
menggunakan suatu paduan antigen recombinant dengue envelope proteins.

Gambar 5. Interpretasi Hasil

6. Melakukan survey jentik, meliputi:


Cara Kerja
(1) Menentukan rumah yang akan disurvei jentik
(2) Meminta ijin kepada pemilik rumah
(3) Menerangi setiap container yang disurvei dengan menggunakan senter
(4) Menulis hasil pemeriksaan jentik pada kertas

7. Melakukan survey nyamuk, meliputi:


Cara Kerja
(1) Menetukan wilayah yang akan disurvei
(2) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
(3) Pemasangan umpan badan
(4) Melakukan penangkapan nyamuk dengan aspirator antara lain pada feeding places dan
resting places baik pada dalam maupun luar rumah
(5) Nyamuk yang tertangkap dimasukkan ke dalam paper cup kemudian diberi label
dengan informasi tentang lokasi, waktu, tanggal dan nama kolektor
(6) Survei dilakukan selama 6 jam, dengan waktu optimalnya 40 menit setiap jamnya
(7) Identifikasi spesies nyamuk yang tertangkap
(8) Pencatatan hasil perhitungan kepadatan nyamuk
(9) Menyusun laporan hasil survey

8. Membuat laporan sementara

9. Menyampaikan hasil survey dan pengukuran serta menyepakati kegiatan/intervensi yang


harus dilakukan dengan penderita/pemilik rumah.

10. Melakukan intervensi sesuai dengan temuan survey atau pengukuran


1) Melaksanakan Program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
Melaksanakan Program PSN dengan cara 3M Plus secara berkelanjutan di
masyarakat, yaitu seperti :
a. Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air
lemari es dan lain-lain
b. Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren
air, dan lain sebagainya
c. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi
untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus yaitu segala bentuk kegiatan pencegahan
penyakit DBD seperti:

a. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit


dibersihkan;
b. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
c. Menggunakan kelambu saat tidur;
d. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
e. Menanam tanaman pengusir nyamuk,
f. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Gambar 6. Program PSN 3M Plus

2) Mengadakan penyuluhan seputar penyakit demam berdarah


Langkah-langkahnya :
a. Menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan maupun kader puskesmas daerah
setempat
b. Mengadakan pertemuan dengan ketua RT dan RW beserta tokoh masyarakat
sebagai perantara untuk mengajak masyarakat berkumpul
c. Penyuluhan dilakukan dengan memberikan edukasi mengenai bahaya demam
berdarah dan cara-cara pencegahannya
d. Penyuluhan dapat ditunjang dengan penyebaran leaflet mengenai DBD ke
masyarakat.

Gambar 7. Contoh Leaflet DBD


3) Melaksanakan program dari Kemenkes yaitu program 1 rumah 1 jumatik (juru
pemantau jentik) di masyarakat secara berkelanjutan dan membagikan abate di
rumah-rumah warga yang positif jentik untuk menurunkan angka kematian dan
kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue.

11. Melakukan monitoring dan evaluasi:


a. Jika hasil pemeriksaan test DBD: Rumple Leed (+), trombosit <100.000 µ/L, leukosit
<5000 µ/L, dan hematocrit di bawah 30, maka dinyatakan positif DBD, maka perlu
dilakukan upaya-upaya pencegahan DBD dan sanitasi di lingkungan atau di sekitar
rumah.
b. Jika hasil pemeriksaan jentik ditemukan ABJ ≤95%, maka perlu dilakukan 3M
termasuk sering menguras, menyikat, dan membersihkan kamar mandi agar tidak
terdapat jentik lagi dan juga perlu dilakukan survey jentik ulang.
c. Jika hasil survey nyamuk masih ditemukan nyamuk Aedes aegypti maka perlu
dilakukan pengendalian nyamuk salah satunya seperti PSN.

12. Membuat laporan


DAFTAR PUSTAKA

R. Gandasoebrata. Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian. 2011.

Aru, W Sudoyo, et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: International Publishing-
Widoyono.

Artikel Petunjuk Teknis Penggunaan Rapid Diagnostic Test (Rdt) untuk Penunjang Diagnosis
Dini DBD Subdirektorat Pengendalian Arbovirosis-dit Ppbb-ditjen PP Dan PL, Kementerian
KesehatanRI, Tahun 2011.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Kendalikan DBD dengan PSN 3M Plus. Diakses dari
http://www.depkes.go.id/article/view/16020900002/kendalikan-dbd-dengan-psn-3m-
plus.html

Anda mungkin juga menyukai