Anda di halaman 1dari 29

PRESENTASI PROPOSAL

TESIS

Riski Bayu Pratama


Pasca Sarjana PAI
JUDUL TESIS
FIGUR GURU BERADAB MENURUT IBN
JAMA’AH DAN SYEKH AZ-ZARNUJI
(KAJIAN TEHADAP KITAB TADZKIRAH AL-
SAMI’ WA AL-MUTAKALLIM FI ADAB
AL-‘ALIM WA ALMUTA’ALLIM DAN TA’LIM
AL-MUTA’ALLIM)
Latar Belakang
Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang paling sempurna
dengan nafsu dan akalnya, agar nafsu dan akalnya pada
manusia dapat senantiasa terkontrol dengan baik dan dapat
membawa menjadi manusia yang berakhlakul karimah,
maka membutuhkan adanya bimbingan melalui pendidikan
Islam, dan seseorang yang mampu membimbing dengan
tepat adalah melalui guru yang beradab atau memiliki
akhlak karimah
 Menurut Nana Syaodih Sukmadinata, bahwa pendidik
(guru) memegang peranan kunci bagi berlangsungnya
kegiatan pendidikan.
Latar Belakang
Kesigapan Kaisar Jepang saat setelah terjadi ledakan bom ia
langsung memanggil dan mengumpulkan guru-guru yang
masih hidup untuk diminta menata kembali Jepang yang
sudah luluh lantak dengan mengajarkan ilmu dan budaya
Jepang.Karena pendidikan adalah alat yang paling efektif
untuk meneruskan, melanggengkan, mengawetkan, dan
mengonservasi tradisi dari satu generasi ke generasi
selanjutnya, dari abad yang satu ke abad yang lain.
Dari cerita sejarah diatas nampak bahwa pendidikan
menjadi jalan keberhasilan masa depan suatu bangsa,
semestinya mulai dibangun melalui peranan guru dalam
proses mengajar dan mendidik peserta didiknya
Latar Belakang
Sri Minarti mengemukakan bahwa mengajar meliputi
menyusun rencana, menyiapkan materi, menyajikan
pelajaran, menilai hasil belajar peserta didik, membina
hubungan dengan peserta didik, dan bersikap profesional.
Sementara itu mendidik meliputi menginspirasikan peserta
didik, menjaga disiplin di kelas, memberikan motivasi, dan
memfasilitasi peserta didik untuk belajar.
Maka dari itu sikap dan sifat guru akan menjadi bagian yang
urgen pada pelaksanaan pembelajaran. Pekerjaan guru
merupakan pekerjaan profesi, karena itu harus dikerjakan
sesuai dengan tuntutan profesionalis
Latar Belakang
Dalam hal ini Abuddin Nata mengungkapkan arti formal
tugas keguruan yang bersifat professional, yaitu tugas yang
tidak dapat diserahkan kepada sembarang orang
sebab jika tugas tersebut diserahkan kepada yang bukan
ahlinya, maka tunggulah kehancurannya. Sebagaimana
sabda Rasulullah Saw berikut ini.
‫حد ثنا محمد بن سنا ن حد ثنا قلیح بن سلیما ن حد ثنا ھال ل بن علي عن‬
‫عطاء عن یسا ر عن ابى ھریرة رضي هللا عنھ قال قال رسول هللا صلى هللا‬
‫علیھ وسلم اذا ضیعت اال ما نة فا نتظر السا عة قال كیف اضا عتھا یا رسو‬
‫ل هللا ؟ قال اذا اسند االمر الى غیر اھلھ فانتظر السا عة‬
Latar Belakang
 Banyak oknum guru yang melakukan tindakan tercela dan
terlibat dalam berbagai kasus. Berita mengenai pencabulan
sampai tindak kekerasan masih saja terus bermunculan.
 Pencabulan.
 Pemukulan.
 Melakukan korupsi waktu, nilai maupun uang
 Pertama, ketika ada suatu acara yang akan diselenggarakan
disekolah, panita penyelenggara acara tersebut melebih-
lebihkan dana Kedua, ketika bel tanda istirahat sudah
berbunyi, masih ada siswa serta guru yang terlambat masuk
kelas. Tindakan ini merupakan korupsi waktu.
Latar Belakang
 menjadi seorang guru tidaklah mudah, karena guru memang
menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat,
kewibawaanlah yang menyebabkan guru dihormati dan
diterima
 Etika dalam perkembangannya pun sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Karena etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup. Begitu pula seorang guru harus memiliki
etika. Maka diperlukan peraturan sebagai sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang dijalaninya. Hal ini
yang kemudian disebut dengan kode etik profesi.
Latar Belakang
 Selain berpedoman dari kode etik guru yang telah ada, guru
hendaknya menengok kembali pada tokoh-tokoh atau
intelektual muslim terdahulu yang bergelut dalam
pendidikan islam. Ada banyak tokoh yang memiliki
kontribusi besar dengan karyanya dalam pendidikan Islam,
namun disini penulis memilih dua karya tokoh yang sangat
terkemuka yaitu Ibn Jama’ah kitab beliau yang terkenal
adalah Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-Mutakallim Fi Adab
Al-‘Alim Wa Almuta’allim dan Syekh Az-Zarnuji dengan
kitabnya Ta’lim Al-Muta’allim
Latar Belakang
 Berdasarkan latar belakang inilah penulis merasa perlu
untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Figur
Guru Beradab Menurut Ibn Jama’ah Dan Syekh Az-Zarnuji
(Kajian Tehadap Kitab Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-
Mutakallim Fi Adab Al-‘Alim Wa Almuta’allim Dan Ta’lim
Al-Muta’allim)”
Rumusan Masalah

 Bagaimanakah figur guru beradab menurut Ibn


Jama’ah ?
 Bagaimanakah figur guru beradab menurut Syekh Az-
Zarnuji?
 Bagaimanakah Studi Komparasi Ibn Jama’ah dan
Syekh Az-Zarnuji tentang Figur Guru Beradab Telaah
Kitab Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-Mutakallim Fi Adab
Al-‘Alim Wa Almuta’allim Dan Ta’lim Al-Muta’allim?
Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui tentang figur guru beradab menurut
Ibn Jama’ah.
 Untuk mengetahui tentang figur guru beradab menurut
Syekh Az-Zarnuji.
 Untuk mengetahui komparasi terhadap gagasan Ibn
Jama’ah dan Syekh Az-Zarnuji tentang Figur Guru
Beradab Telaah Kitab Tadzkirah Al-Sami’ Wa Al-
Mutakallim Fi Adab Al-‘Alim Wa Almuta’allim Dan
Ta’lim Al-Muta’allim
Kerangka Berfikir

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis akan telebih dahulu


mengkaji beberapa teori dan konsep yang telah dikemukakan oleh
para ahli yang terkait dengan permasalahan-permasalahan yang
akan diteliti. Agar tidak terjadi kerancuan dan kekeliruan dalam
memahami permasalahan yang ingin dibahas dari judul yang ada,
maka penulis akan memberikan stressing terhadap judul tersebut,
sebagaimana yang akan dikemukakan sebagai berikut: :
1. Guru
Istilah guru dalam penelitian ini berarti pendidik pada semua level
mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan
atas dan perguruan tinggi. Istilah guru disini secara operasional
mengacu dan mencakup semua istilah yang digunakan oleh Ibn
Jamaah dan Burhanuddin Al-Zarnuji
Kerangka Berfikir
2. Adab
Adab juga disebut sebagai etika. Etika atau ethics berasal dari kata-
kata Yunani, yakni ethos artinya kebiasaan. Etika membicarakan
kebiasaan (perbuatan), tetapi bukan menurut arti tata-adat, melainkan
tata-adab, yaitu berdasar pada inti sari/sifat dasar manusia; baik
buruk. Menurut Rachmat Djatnika, kata etika sinonim dengan moral
dan akhlak. Etika berasal dari bahasa latin, ethos yang berarti
“kebiasaan”, moral berasal dari bahasa latin juga, mores yang berarti
“kebiasaannya”, sedangkan akhlak berasal dari bahasa Arab, Akhlak
bentuk jamak dari mufradnya khuluq yang berarti “budi pekerti”.
Jadi yang dimaksud etika guru dalam tesis ini adalah sopan santun
guru atau tata aturan guru ketika berinteraksi dengan murid.
Kerangka Berfikir

3. Perspektif
Perspektif adalah sudut pandang, cara melukiskan suatu benda pada permukaan
yang mendatar sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang,
lebar, dan tingginya).
Adapun perspektif yang dimaksud dalam tesis ini adalah bagaimana pendapat
Ibn Jamaah dan Syekh Az-Zarnuji tentang etika guru dan murid.
Metode Penelitian
 Penelitian ini menggunakan “Penelitian Kepustakaan” atau “Library
Reseach”. Selain itu biasa disebut kajian pustaka atau literature.
Yaitu telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah
yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam
terhadap bahan-bahan pustaka dan hasil penelitian yang terkait
dengan masalah kajian.
 Penelitian ini jika di klasifikasi menurut aspek metodenya disebut
penelitian deskriptif kualitatif, yaitu menggambarkan kegiatan
penelitian yang dilakukan pada obyek tertentu secara jelas dan
sistematis. Artinya peneliti melakukan eksplorasi, menggambarkan
dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap
suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh.
Sumber Data
 Bila di lihat dari sumber data, maka pengumpulan
data dapat menggunakan sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada penulis, dan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada penulis,
misalnya lewat orang lain atau dokumen. Sumber
data dalam penelitian ini adalah merupakan subyek
dari mana data dapat di peroleh atau di himpun.
Sumber Data
 Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab-kitab karya
Ibn Jama’ah dan Syekh Az-Zarnuji. Diantara karya-karyanya
yang lebih mendekati dengan fokus penelitian penulis adalah
kitab Tadzkirah al-Sāmi’ wa al-Mutakallim fī Adab al Ālim
wa al-Muta’allim dan Ta’lim Al-Muta’allim, pembahasannya
berisikan keutamaan ilmu pengetahuan dan orang-orang yang
mencarinya, etika orang-orang yang berilmu termasuk para
pendidik; kewajiban guru terhadap peserta didik, mata
pelajaran, etika peserta didik, etika dalam menggunakan
literatur serta etika tempat tinggal bagi para guru dan murid.
Sumber Data
 Sumber sekunder berasal dari bahan pustaka yaitu; sumber-
sumber bacaan yang merujuk atau yang mengutip kepada
sumber primer. Dalam hal ini seperti laporan penelitian
yang memuat tentang pemikiran pendidikan Ibn Jamā’ah
dan Syekh Az-Zarnuji, kepustakaan yang berwujud buku-
buku penunjang, jurnal dan karya-karya ilmiah lainnya yang
ditulis atau diterbitkan oleh studi selain bidang yang dikaji
yang membantu penulis dan berkaitan dengan pemikiran
yang dikaji.
Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data di gali dari sumber kepustakaan. Berkenaan dengan


hal itu, pengumpulan data dilakukan melalui beberapa tahap sebagai
berikut :
1.Mengumpulkan bahan pustaka yang dipilih sebagai sumber data yang

memuat figur guru beradab menurut Ibn Jamā’ah dan Syekh Az-Zarnuji.
2.Memilih bahan pustaka untuk dijadikan sumber data primer, yakni

karya Ibn Jamā’ah dan Syekh Az-Zarnuji. Disamping itu dilengkapi


dengan sumber data sekunder yakni buku-buku yang membahas tentang
etika guru, baik pemikiran Ibn Jamā’ah dan Az-Zarnuji atau tokoh-tokoh
yang lain.
Teknik Pengumpulan Data

3. Membaca bahan pustaka yang telah di pilih, baik tentang substansi


pemikiran maupun unsur lain. Penelaahan isi salah satu bahan
pustaka dicek oleh bahan pustaka lainnya.
4. Mencatat isi bahan pustaka yang berhubungan dengan pertanyaan
penelitian. Pencatatan dilakukan sebagaimana yang tertulis dalam
bahan pustaka bukan berdasarkan kesimpulan.
5. Menerjemahkan isi catatan ke dalam bahasa Indonesia dari kitab Ibn
Jama’ah dan Syekh Az-Zarnuji yang berbahasa arab.
6. Menyarikan isi catatan yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa
indonesia.
7. Mengklasifikasikan data dari sari tulisan dengan merujuk kepada
rumusan masalah.
Teknik Analisis Data
 Tehnik analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah content analisis atau disebut analisis isi,
yaitu usaha memahami makna dalam konteks teks.
 Kemudian penulis akan menggunakan kalimat-
kalimat untuk membuat suatu pernyataan koheren
sehingga orang lain dapat mengerti dan memahami
serta mampu menanggapi pesan pesan dari orang lain
yang menjadi obyek kajian penelitian dengan cara
cara yang logis dan alami.
Teknik Analisis Data
 Untuk mempermudah proses analisa data penulisan tesis
ini, penulis paparkan langkah-langkah sebagai berikut
 Pertama dengan mengumpulkan data primer dan
sekunder
 Kedua mengfokuskan penelitian terhadap figur guru
beradab oleh Ibn Jamā’ah dan Syekh Az-Zarnuji dengan
mempelajari dan menganalisis uraian-uraian serta
pendapatnya baik dari buku sumber primer maupun
sumber sekunder.
Teknik Analisis Data
 Ketiga hasil analisis figur guru beradab menurut Ibn
Jamā’ah akan dikomparasi dengan hasil analisis
figur guru beradab menurut Syekh Az-Zarnuji.
Dengan demikian hasil analisanya secara
keseluruhan dapat dijadikan sebagai bahan jawaban
atas tiga pertanyaan yang diajukan dalam rumusan
masalah.
Daftar Pustaka
Djatnika, A Rachmat. 1996. Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia).
Jakarta: Pustaka Panjimas.
Drajat, Manpan dan Ridwan Effendi. 2014. Etika Profesi Guru.
Bandung: Alfabeta.
Echsanudin. 2011. Etika Guru Menurut Ibn Jama’ah Dan Relevansinya
Dengan Kompetensi Guru. Tesis Pascasarjana Universitas Islam Negeri
Sultan Syarief Kasim, Riau.
Emzir. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan
Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Minarti, Sri. 2013. Ilmu Pendidikan Islam: Fakta Teoretis-Filosofis &
Aplikatif Normatif. Jakarta: Amzah.
Masyhur, Kahar. 1994. Membina Moral dan Akhlak. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daftar Pustaka
Nata, Abudin. 2001. Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada, Cet-II.
____________.2001 .Perspektif Islam tentang Pola Hubungan Guru-
Murid (Studi Pemikiran Tasawuf Al-Ghazali). Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sobur, Alex. 2004. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis
wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sri Harmonika, “Hadits-Hadits tentang Manajemen Sumber Daya
Manusia (SDM)”, Jurnal At-Tadair, Vol. 1 (No. 1), Prodi MPI STAI
Darul kamal, 2017, hlm. 6.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.
Alfabeta, Cet-V.
Daftar Pustaka
Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta, Cet. XI.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan; kompetisi dan
prakteknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. Pengembangan Kurikulum Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suryabrata, Sumardi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Suryo, Subroto. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta:
Renika Cipta.
Ahmad Fikri. 2020. Guru Pukul Murid di Bekasi, Ridwan Kamil: Jadi
Guru Harus Sabar. (Online), https://metro.tempo.co/read/1307726/guru-
pukul-murid-di-bekasi-ridwan-kamil-jadi-guru-harus-sabar.html, 9 Maret
2020.
Daftar Pustaka
Devina, 2019, Korupsi Dalam Lingkungan Sekolah. (Online),
https://www.kompasiana.com/devinakho/5c8fbb457a6d887916608873/k
orupsi-dalam-lingkungan-sekolah.html, 9 Mret 2020.
Sofyan Cahyono. 2019. Guru SMKN 10 Surabaya Diduga Cabuli Siswi.
(Online), https://www.jawapos.com/jpg-today/05/04/2019/guru-smkn-
10-surabaya-diduga-cabuli-siswi.html, 9 Mret 2020.
SEKIAN
PENELITI MOHON MASUKAN
AGAR PROPOSAL INI MENJADI
LEBIH BAIK

Anda mungkin juga menyukai