Anda di halaman 1dari 21

PEMERIKSAAN FISIK

HJ. TATI HERAWATI, SKM.,SST


KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung
rambut sampai ujung kaki pada setiap system tubuh
yang memberikan informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk mebuat penilaian klinis.
(Potter dan Perry, 2005)
 Pemeriksaan fisik dalah pemeriksaan tubuh klien
secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
dianggap perlu, untuk memperoleh data yang
sistematif dan komprehensif,
memastikan/membuktikan hasil anamnesa,
menentukan masalah dan merencanakan tindakan
keperawatan yang tepat bagi klien. ( Dewi Sartika,
2010)
TEHNIK-TEHNIK PEMERIKSAAN FISIK
1. Infeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan dengan
menggunakan indera penglihatan,
pendengaran dan penciuman. Inspeksi umum
dilakukan saat pertama kali bertemu pasien
(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997)
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan
dengan cara melihat bagian tubuh yang
diperiksa melalui pengamatan (mata atau
kaca pembesar). (Dewi Sartika, 2010)
Lanjutan…
Fokus inspeksi pada setiap bagian tubuh
meliputi : ukuran tubuh, warna, bentuk,
posisi, kesimetrisan, lesi, dan
penonjolan/pembengkakan.
setelah inspeksi perlu dibandingkan hasil
normal dan abnormal bagian tubuh satu
dengan bagian tubuh lainnya.
2. Palpasi
Palpasi adalah pemeriksaan dengan
menggunakan indera peraba dengan
meletakkan tangan pada bagian tubuh yang
dapat di jangkau tangan. Laura A.Talbot dan
Mary Meyers, 1997)
Palpasi adalah teknik pemeriksaan yang
menggunakan indera peraba ; tangan dan jari-
jari, untuk mendeterminasi ciri2 jaringan atau
organ seperti: temperatur, keelastisan, bentuk,
ukuran, kelembaban dan penonjolan.(Dewi
Sartika,2010)
3. Perkusi
Perkusi adalah pemeriksaan yang meliputi
pengetukan permukaan tubuh unutk menghasilkan
bunyi yang akan membantu dalam membantu
penentuan densitas, lokasi, dan posisi struktur di
bawahnya.(Laura A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) 
Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk
bagian permukaan tubuh tertentu untuk
membandingkan dengan bagian tubuh lainnya
(kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang
bertujuan untuk mengidentifikasi batas/ lokasi dan
konsistensi jaringan. Dewi Sartika, 2010)
4. Auskultasi
Auskultasi adalah tindakan mendengarkan
bunyi yang ditimbulkan oleh bermacam-
macam organ dan jaringan tubuh.(Laura
A.Talbot dan Mary Meyers, 1997) 
Auskultasi Adalah pemeriksaan fisik yang
dilakukan dengan cara mendengarkan suara
yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya
menggunakan alat yang disebut dengan
stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus.
(Dewi Sartika, 2010)
Dalam melakukan pemeriksaan fisik, ada prinsip-
prinsip yang harus di perhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Kontrol Infeksi
Meliputi mencuci tangan, memasang sarung tangan
steril, memasang masker, dan membantu klien
mengenakan baju periksa jika ada.

2. Kontrol Lingkungan
Yaitu memastikan ruangan dalam keadaan nyaman,
hangat, dan cukup penerangan untuk melakukan
pemeriksaan fisik baik bagi klien maupun bagi
pemeriksa itu sendiri. Misalnya menutup
pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy
klien
Lanjutan…
3. Komunikasi (penjelasan prosedur)
4. Privacy dan kenyamanan klien
5. Sistematis dan konsisten ( head to toe, dari eksternal
ke internal, dari normal ke abN)
6. Berada di sisi kanan klien
7. Efisiensi
8. Dokumentasi
TUJUAN PEMERIKSAAN FISIK
Secara umum, pemeriksaan fisik yang dilakukan
bertujuan:
1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan
klien.
2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau
menyangkal data yang diperoleh dalam riwayat
keperawatan.
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi
diagnosa keperawatan.
4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan
status kesehatan klien dan penatalaksanaan.
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.
Manfaat Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik
bagi perawat sendiri, maupun bagi profesi
kesehatan lain, diantaranya:
1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam
menegakkan diagnose keperawatan.
2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami
klien.
3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi
keperawatan yang tepat
4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari
asuhan keperawatan
INDIKASI
Mutlak dilakukan pada setiap klien, tertama pada:
1. klien yang baru masuk ke tempat pelayanan
kesehatan untuk di rawat.
2. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
3. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien
Pemeriksaan Fisik per sistem
 Keadaa Umum :
Kesadaran, Tanda Vital (TD, N, RR, Suhu), Pemeriksaan
Antopometri (BB, TB, LILA)
 Kepala dan muka→ inspeksi dan palpasi
Simetris, rambut, bengkak, lembab, lesi dan bau.
 Mata → inspeksi
Gerakan bola mata, simetris/tdk, kelainan bentuk/penglihatan,
sekret, kedaan sklera/konjungtiva/pupil.
 Hidung → inspeksi dan palpasi
Bentuk, masalah pada sinus, trauma, epistaksis (mimisan), hidung
tersumbat
 Telinga → inspeksi dan palpasi
Bentuk, canalis bersih/tidak, Tinitus (keluar cairan putih dari
lubang telinga), g3/kehilangan pendengaran
 Mulut → inspeksi dan palpasi
Bibir → warna, simetris, lesi, kelembaban, pengelupasan dan
bengkak
Rongga mulut → stomatitis, kemampuan menggigit,
mengunyah dan menelan
Gusi → warna dan edema
Gigi → karang gigi, caries, sisa gigi
Lidah → kotor, warna, kesimetrisan, kelembaban, luka, bercak
dan pembengkakan
Kerongkongan → tonsil, peradangan, lendir/sekret.
 Leher → inspeksi dan palpasi
Pembesaran kelenjar gondok & limfe, nyeri tekan, kaku pada
leher.
Payudara :
benjolan, nyeri tekan / rasa tidak nyaman
Pernafasan
batuk, sputum, asma, bronkhitis, sesak napas, pilek, batuk
darah
Jantung :
tekanan darah tinggi, masalah – masalah jantung, nyeri
dada, palpitasi, dispnea, ortopnea, edema
Gastointestinal:
Kembung, mual, muntah, nyeri tekan, kolik, obstipasi
(sembelit di rektum dapt menyebabkan sulit BAB),
konstipasi (sembelit di kolon), regurgitasi, salah cerna,
perdarahan rektal sehingga feses berwarna hitam/melena,
diare, sendawa berlebihan, pengeluaran gas berlebihan
 Genetalia
Genetalia pria : hernia, sakit pada penis, nyeri
testikular/teraba massa pada testis, PMS dll.
Genetalia wanita : menstruasi, g3 haid,
benjolan, sakit, nyeri tekan, PMS, Leukhorea,
gejala klimakterium, HPHT
 Perkemihan
frekwensi berkemih, poli uria, nokturia, rasa
sakit spt t’bakar saat berkemih, inkontinensia,
prostatitis
 Vaskular perifer
keram pada tungkai, varises vena, bekuan pada
vena
 Muskuloskeletal
nyeri otot / sendi, kekakuan, artritis, nyeri
Lanjutan
 Neurologis
pingsan, kejang, kesemutan, tremor/gerakan involunter
lain
 Hematologis
anemia, berdarah, memar, kemungkinan reaksi tranfusi
 Endokrin
masalah thyroid, intoleransi terhadap panas/dingin,
keringat berlebihan, diabetes, haus & lapar berlebihan
 Psikiatri : kegelisahan, tegang, depresi
Pemeriksaan Fisik Head To Toe
Px Umum :
Inspeksi : derajat kesadaran (kompos mentis, apatis,
letargi, somnolen, sopor, koma)
Palpasi & auskultasi Vital Sign
Kulit :
Inpeksi & palpasi Hiperpigmentasi, sianosis, edema,
turgor, makula, papula, vesikula, pustula, bula, nodul,
sikatriks,nevi.
Kepala :
Inspeksi & palpasi rambut (jenis, warna, kelainan)
edema / tdk, kebersihan
Lanjutan
Mata :
Inspeksi & palpasi Starbismus, konjungtiva, sklera
Telinga :
Inspeksi & palpasi Serumen, tinitus
Hidung :
Inspeksi & palpasi epistaksis, ingus
Mulut / Gigi :
Inspeksi bibir, gigi, lidah, palatoskisis
Leher
Inspeksi & palpasi : Pembesaran kelj thyroid
Dada
Inspeksi : simetris, retraksi, benjolan patologis,
keadaan mammae
Perut
Inspeksi & palpasi : hepar, gaster, nyeri tekan
Genetalia
Inspeksi & palpasi : tumor, luka parut, PMS dll
Ekstremitas
Inpeksi, palpasi, perkusi : bentuk, ukuran,kelainan
Punggung
Inspeksi , palpasi : skoliosis, kifosis, lordosis

Anda mungkin juga menyukai