Anda di halaman 1dari 14

Pengantar

VALUE
CHAIN
Konsep Value Chain
Value Chain atau Rantai Nilai adalah pendekatan
sistematik untuk mengembangkan keunggulan
kompetitif sebuah perusahaan

Pendekatan ini diciptakan oleh Michael E. Porter


yang berisi sekumpulan aktivitas yang membuat dan
membangun nilai marjin atau nilai tambah (added
value)
Aktivitas tersebut dibagi menjadi Aktivitas Utama
(Primary Activity) dan Aktivitas Pendukung (Support
Activity)
Konsep Value Chain … (2)
Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin

Marjin = nilai produk dan jasa – biaya

Perusahaan menciptakan nilai dengan


melaksanakan aktivitas, yang disebut Porter
dgn Aktivitas Nilai (value activity)
Value Chain
Aktivitas utama
Inbound logistic, yaitu aktivitas menerima,
menyimpan, mengontrol inventaris, dan jadwal
pengiriman dari logistik yang masuk.
Operations, aktivitas yang memberikan nilai tambah
yang merubah masukan menjadi produk.
Outbond logistic, aktivitas yang dibutuhkan agar
produk sampai ke konsumen.
Sales and marketing, aktivitas yang mendukung usaha
agar pelanggan membeli produk yang dihasilkan.
Servicing, aktivitas untuk menjaga dan meningkatkan
nilai produk termasuk dukungan pelanggan, layanan
perbaikan, garansi produk, dan sebagainya
Aktivitas Pendukung
Firm infrastucture, aktivitas yang berhubungan
dengan hukum, akuntansi, dan manajemen keuangan.
Human resources management, aktivitas yang
berhubungan dengan karyawan, penggajian,
perekrutan, dan pelatihan.
Product and technology development, aktivitas yang
berhubungan dengan pengembangan teknologi untuk
mendukung aktivitas, misalnya otomasi proses,
penelitian dan pengembangan, disain, dan sebagainya.
Procurement, aktivitas yang berhubungan dengan
pemasok, manajemen, pendanaan, dan sebagainya
7 Tahap analisis Value Chain
(Kaplinsky dan Morris, 2001)
1. Identifikasi pelaku sebagai titik awal analisis
value chain (the point of entry for value chain
analysis),
2. Value Chain Mapping (actors and product flow,
flow of income, flow of information) yaitu
merunut ke belakang (go backward) maupun ke
depan (go forward) untuk menentukan
pendapatan (gain) setiap pelaku yang diperoleh
melalui hubungan input-output ;
7 Tahap analisis Value Chain….
3. Penentuan segmen produk dan faktor kunci
keberhasilan pasar tujuan (product segment and
critical success factor’s in final markets) yang
mencakup identifikasi pihak mana saja yang dapat
dilibatkan untuk perbaikan rantai nilai.
4. Analisis metode produsen untuk mengakses pasar
(How producers access final markets) yang pada
prinsipnya guna mengidentifikasi faktor kunci
sukses
7 Tahap analisis Value Chain….
5. Melakukan bencmarking dengan
kompetitor atau bisnis yang sejenis
(Bencmarking production effeciency);
6. Mengkoordinasi rantai nilai dengan
jejaring yang terkait (governance of value
chain); dan
7. Perbaikan rantai nilai (upgrading rantai
nilai).
Metode Perhitungan
Efisiensi Tataniaga dalam rantai nilai
1. Margin pemasaran (Marketing margin atau Marjin
kotor) : Selisih harga di suatu titik rantai pemasaran
dengan harga di titik lainya
2. Marjin keuntungan atau marjin bersih adalah
marjin kotor dikurangi biaya-biaya rantai
pemasaran.
3. Tingkat efisiensi operasional : dapat digunakan
parameter mark up on selling (Andayani, 2007,
Desai, 2001 ).
Rumus Margin Pemasaran

MP = Pr – Pf atau
MP = Σbi + Σki
Keterangan : Pr = harga ditingkat Pengecer
Pf = harga ditingkat Petani
Profit, biaya dan produsen share

Ski = (ki/ (Pr - Pf)) x 100 %


Sbi = (bi/ (Pr –Pf) x 100%
Sp = (Pf / Pr ) x 100 %
Rumus Markup on selling

Markup on selling =
(Margin tataniaga / Harga jual ) x 100 %
Perbedaan
Value Chain & Suplyai Chain

Anda mungkin juga menyukai