Anda di halaman 1dari 29

Stress, Koping dan Adaptasi

Keluarga

Mei Lestari Ika W,S. Kep., Ns., M. Kes


KONSEP DASAR STRES DAN
KOPING
Stres adalah keadaan atau respon
ketegangan yang disebabkan oleh
stressor atau oleh tuntutan aktual yang
dirasakan yang tetap tidak teratasi
(Antonovsky, 1979; Burr, 1973).
Stess adalah ketegangan dalam diri
seseorang atau system sosial (keluarga)
dan merupakan reaksi terhadap situasi
yang menimbulkan tekanan (Burgess,
1978). 
Lanjutan..

 Stressor keluarga
dapat berupa
peristiwa atau
pengalaman
interpersonal (didalam
atau diluar keluarga),
lingkungan, ekonomi
atau social budaya.
Koping keluarga
Koping merupakan respon terhadap
ketegangan hidup yang berfungsi
untuk mencegah, menghindari,
distress emosional.
Koping keluarga merupakan
proses aktif saat keluarga
memanfaatkan sumber yang ada
dan mengembangkan perilaku serta
sumber baru yang akan memperkuat
unit keluarga dan mengurangi
dampak peristiwa hidup penuh stress
FASE WAKTU STRES DAN
STRATEGI KOPING

Periode
Fase Stres pasca
Aktual : Stres :
strategi saling
devensive & bekerjasama,
Fase
Antrestres : saling
bimbingan antisipasi &
koping stres untuk bertahan mendukung
mengurangi dampak stres
Lanjutan
1. Periode Antrestres
 Periode stress sebelum benar-benar
melawan stressor, antisipasi kadang
mungkin terjadi, terdapat kesadaran
terhadap bahaya yang mengancam
atau ancaman situasi yang
dirasakan.
 Jika keluarga atau orang yang
membantu dapat mengidentifikasi
stressor yang akan datang,
Lanjutan..
2. Periode Stres Aktual
Strategi koping selama periode stress
biasanya berbeda intensitas dan
jenisnya dari strategi yang digunakan
sebelum awitan stressor dan stress.
Mungkin terdapat stratergi defensive
dan bertahan yang sangat dasar
digunakan selama periode ini jika
stress dalam keluarga sangat berat. 
Lanjutan..
3. Periode Pascastres
 Strategi koping yang diterapkan setelah periode
stress akut, disebut fase pascatrauma yang terdiri
dari satrategi untuk mengembalikan keluarga ke
keadaan homeostasis yang seimbang.
 Untuk meningkatkan kesejatreaan keluarga
selama fase ini, keluarga perlu saling bekerja
sama, saling mengungkapkan perasaan dan
memecahkan masalah atau mencari atau
memamfaatkan dukungan keluarga untuk
memperbaiki situasi penuh stress.
4 kemungkinan hasil akhir pasca
trauma antara lain:

1. Keluarga berfungsi pada tingkat


yang lebih tinggi dibandingkan
sebelumnya.
2. Keluarga berfungsi pada tingkat
yang lebih rendah dari pada
sebelumnya
3. Keluarga berfungsi pada tingkat
yang sama dengan pra stres
4. Perpecahan keluarga (seperti:
perpisahan, perceraian dan
pengabaian).
TEORI STRES KELUARGA
Teori stress keluarga Hill (1999) ABCX  
Kerangka ABCX ini memilki dua bagian,
antara lain:
Pernyataan yang berhubunagan dengan
penentu krisis keluarga: A (peristiwa dan
kesulitan yang terkait) yang berinteraksi
dengan B ( sumber berhadapan dengan
krisis keluarga) yang berinteraksi
dengan C ( definisi yang dibuat keluarga
mengenia peristiwa tersebut)
menghasilkan X (krisis) (Hill,1965).
Next ...
Pernyataan yang lebih berorientasi
proses terkait dengan jalannya
penyesuaian secara krisis.
Hill (1965) menjelaskan bahwa
perjalanan penyesuaian keluarga
setelah sebuah krisis meliputi
periode disorganisasi, sudut
pemulihan, reorganisasi dan tingkat
baru fungsi keluarga.
Model Relisience Stress,
Penyesuaian dan Adaptasi Keluarga
 Adalah kerangka teoritis yang juga
menekan penyesuaian dan adaptasi
keluarga saat keluarga mengalami situasi
hidup penuh stress.
 Penekanan utama model ini adalah pada
resilience keluarga atau kemampuan
mereka untuk pulih dari peristiwa yang
menyedihkan.
 Model ini adalah model berbasis kekuatan
dan kemampuan yang mempengaruhi
proses resilience.
Model resilience didasarkan empat asumsi yang
mendasarkan mengenai kehidupan keluarga, antara
lain:

Keluarga menghadapi kesulitan dan


perubahan keluarga sebagai aspek
kehidupan keluarga yang dialami dan dapat
diprediksi sepanjang siklus kehidupan
Keluarga mengembangkan kekuatan yang
dirancang untuk meningkatkan tumbuh
kembang anggota dan unit keluarga serta
melindungi keluarga dari gangguan utama
dalam mengahadapi transisi dan
perubahan keluarga
Keluarga mengembangkan
kekuatan dan kemampuan dasar
serta unit yang dirancang untuk
melindungi keluarga dari stresor
dan ketegangan yang tidak
diharapkan atau normative dan
meningkatkan adaptasi keluarga
setelah suatu krisis keluarga atau
transisi dan perubahan besar
Keluarga mendapatkan manfaat
dan berperan pada jaringan
STRESOR DAN
DAMPAKNYA
Tahun 1949 awal, para peneliti
secara sistematis meneliti kualitas
dan kuantitas perubahan hidup
sreta dampaknya pada kesehatan
individu (Holmes dan Rahe, 1967).
Alat pengkajian yang sering
digunakan adalah family inventory
of live events and changes (FILE)
(McCubbin, Patterson, & Wilson,
1983).

Tujuh peristiwa hidup yang paling menimbulkan
stress dalam skala hidup FILE total adalah:
1. Kematian seorang anak
2. Kematian salah satu orang tua atau
pasangan
3. Pasangan atau orang berpisah atau
bercerai
4. Adanya penganiayaan fisik atau
seksual atau kekerasan dalam keluarga
5. Anggota keluarga mengalami cacat
fisik atau penyakit kronik
6. Pasangan atau orang tua berselingkuh
1. Strategi Koping keluarga internal
a. Strategi hubungan
1) Mengandalkan kelompok keluarga
2) Kebersamaan yang lebih besar
3) Fleksibitas peran
b. Strategi kognitif
1) Normalisasi
2) Pengendalian makna masalah
dengan membingkai ulang dan
penilaian pasif
3) Pemecahan masalah bersama
4) Pemecahan masalah bersama
Pemecahan masalah keluarga yang
efektif meliputi tujuh langkah spesifik :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Mengkomunikasikan tentang
masalah
3. Menghasilkan solusi yang mungkin
4. Memutuskan satu dari solusi
5. Melakukan tindakan
6. Memantau atau memastikan bahwa
tindakan dilakukan
7. Mengevaluasi seluruh proses
pemecahan masalah
LANJUT ...
c. Strategi Komunikasi
1) Terbuka dan jujur
2) Menggunakan humor dan tawa :
Studi mengenai resilience
menekankan bahwa humor
tidak terhingga nilainya dalam
mengatasi penderitaan (Walsh,
1998).
   2. Strategi Koping Keluarga
Eksternal
a. Strategi komunitas
b. Memamfaatkan sistem dukungan
social
1) Dukungan social keluarga
2) Sumber dukungan keluarga
c. Dukungan spiritual
Agama adalah dorongan yang kuat
dan pervasif dalam membentuk
keluarga (Miller, 2000).
Caplan (1976) keluarga memiliki
fungsi pendukung meliputi:
1. Dukungan social (keluarga berfungsi sebagi
pencari dan penyebar informasi mengenai dunia)
2. Dukungan penilaian (keluarga
bertindaksebagai sistem pembimbingumpan balik,
membimbing dan merantarai pemecahan masalahdan
merupakan sumber sera validator identitas anggota)
3. Dukungan tambahan (keluarga adalah
sumber bantuan praktis dan konkret)
4. Dukungan emosional (keluarga berfungsi
sebagai pelabuhan istirahat dan pemulihan serta
membantu penguasaan emosional)
5. Meningkatkan moral keluarga
STRATEGI KOPING
DISFUNGSIONAL KELUARGA
Strategi koping disfungsional yang
sering digunakan adalah:
1. Penyangkalan masalah keluarga
2. Pola dominasi atau kepatuhan
ekstrem (otoritarinisme)
3. Perpecahan dan kecanduan dalam
keluarga
4. Kekerasan dalam keluarga
Enam tipe kekerasan dalam kelurga
1. Penganiayaan pasangan
2. Penganiayaan dan pengabaian
anak
3. Penganiayaan saudara kandung
4. Penganiayaan lansia
5. Penganiayaan orang tua
6. Penganiayaan homoseksual
FAKTOR- FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KOPING 
Perbedaan Gender
dalam koping
Variasi Sosial
Budaya Dalam
Koping Keluarga
Variasi Sosial
Budaya Dalam
Koping Keluarga
AREA PENGKAJIAN
KELUARGA
1. Stressor, Kekuatan, dan Persepsi
Keluarga
2. Strategi Koping Keluarga
3. Adaptasi
4. Mengidentifikasi Stresor, Koping
dan Adaptasi
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KELUARGA (NANDA, 2000)
1. Ketidakefektifan penatalaksanaan
regimen terapi keluarga
2. Kesiapan untuk meningkatkan
koping keluarga
3. Gangguan koping keluarga
4. Ketidakmampuan koping keluarga
5. Resiko kekerasan terhadap orang
lain
6. Gangguan proses keluarga
Next...
6. Proses keluarga yang tidak
fungsional: alkoholisme
7. Berduka disfungsional
8. Gangguan pemeliharaan rumah
9. Distress spiritual
10.Resiko distress spiritual
11.Kesiapan untuk meningkatkan
kesejahteraan spiritual
WASSALAM...

Anda mungkin juga menyukai