Aset Tetap
Aset Tetap
TETAP
(FIXED ASSETS)
KONSEP AKTIVA TETAP
Tangible Intangible
Fixed Asset Fixed Asset
• Bangunan • Goodwill
• Tanah • Paten
• Mesin • Hak Cipta
• Peralatan
• dsb
• dll
Menurut PSAK 19 (Revisi 2009), dalam mengakui
suatu pos sebagai aktiva tak berwujud,
perusahaan perlu menunjukkan bahwa pos
tersebut memenuhi:
• (a) definisi aktiva tidak berwujud; dan
• (b) kriteria pengakuan.
Contoh dari aktiva tetap adalah (mobil) kendaraan. Mobil
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan
digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, seperti
mengirim barang ke pembeli, mobil inventaris direksi
perusahaan. Mobil yang dikategorikan sebagai aktiva
tetap tidak untuk dijual kembali. Apabila untuk dijual
kembali, misalnya bagi perusahaan dealer mobil, maka
mobil dalam hal ini termasuk kelompok persediaan. Selain
itu nilainya cukup besar untuk sebuah aktiva. Peralatan
yang nilainya relative kecil, seperti sendok, piring, gelas,
meskipun mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun
tidak dikelompokkan ke dalam aktiva tetap.
PRINSIP PENILAIAN AKTIVA
TETAP
Semua biaya yang terjadi untuk
memperoleh suatu aktiva tetap sampai
tiba di tempat dan siap digunakan
harus dimasukkan sebagai bagian dari
harga perolehan (cost) aktiva yang
bersangkutan. Dengan demikian harga
perolehan suatu aktiva tetap tidak
terbatas pada harga belinya saja.
Berikut adalah contoh biaya perolehan
tanah:
Harga beli tanah Rp
100.000.000,-
Biaya pembuatan akta jual beli Rp
tanah 7.500.000,-
Biaya balik nama ke Rp
perusahaan 2.500.000,-
Biaya pengurugan tanah Rp
10.000.000,-
Biaya perataan tanah sampai Rp
siap bangun 15.000.000,-
Berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan di atas,
maka biaya perolehan untuk tanah adalah Rp
135.000.000,-. Sementara untuk mesin (peralatan)
biaya perolehan dapat terdiri dari harga beli, biaya
kirim, biaya instalasi (pemasangan), biaya training
untuk operator, dan biaya set up.
Perolehan aktiva tetap dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Biasanya melalui pembelian tunai, pembelian
kredit, pembelian dengan angsuran maupun leasing.
CARA-CARA PEROLEHAN
AKTIVA TETAP
• Pembelian Tunai
• Pembelian Angsuran
• Ditukar dengan Surat-surat
Berharga
• Ditukar dengan Aktiva Tetap yang
lain
PEMBELIAN TUNAI
Contoh:
PT Bintang membeli mesin seharga Rp
50.000.000,- pada tanggal 1 Januari 2018.
Pembayaran pertama Rp 20.000.000,- dan
sisanya diangsur tiap tanggal 31 Desember
selama 3 tahun dengan bunga 12% per tahun.
1/1/11 Mesin. Rp50.000.000
Kas. Rp20.000.000
Utang Usaha. Rp30.000.000
31/12/11 Beban Bunga Rp 3.600.000
Utang Usaha. Rp10.000.000
Kas. Rp13.600.000
31/12/12 Beban Bunga Rp 2.400.000
Utang Usaha.Rp10.000.000
Kas. Rp12.400.000
31/12/13 Beban Bunga Rp 1.200.000
Utang Usaha.Rp10.000.000
Kas. Rp11.200.000
DITUKAR DENGAN SURAT-
SURAT BERHARGA
Aktiva tetap yang diperolah dengan cara ditukar dengan
saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku
sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan
sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi
itu tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap
ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.
Contoh:
Misalnya PT Bulan memperoleh sebuah mesin dengan
menukar 1000 lembar saham biasa, nominal @Rp
10.000,-. Pada saat pertukaran, harga pasar saham
sebesar Rp 11.000,- per lembar.
Mesin. Rp11.000.000
Investasi dalam Saham.
Rp10.000.000
Laba atas Pertukaran FA. Rp
1.000.000
DITUKAR DENGAN AKTIVA
TETAP YANG LAIN
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara
tukar-menukar, atau sering disebut “tukar tambah”,
dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga
aktiva baru. Dalam keadaan seperti ini, prinsip harga
perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru
dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga pasar
aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan atau
dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang
diterima.
Faktor • Penggunaan
• Umur
Fisik • kerusakan
Faktor • Ketidakmampuan
Fungsio aktiva tetap untuk
memenuhi kebutuhan
nal produksi
DEPRESIASI AKTIVA TETAP
BERWUJUD
Depresiasi adalah sebagian dari harga perolehan
aktiva tetap yang secara sistematis dialokasikan
menjadi biaya setiap periode akuntansi.
Committee on Terminology dari AICPA
memberikan definisi sebagai berikut:
• Harga perolehan
• Nilai sisa
• Taksiran umur kegiatan
METODE PERHITUNGAN
Contoh:
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,-
taksiran nilai sisa (residu) sebesar Rp 40.000,-
dan umurnya ditaksir selama 4 tahun. Berapa
nilai depresiasi tiap tahunnya?
Debit Kredit
Akhir Tahun Ke Total Acc. Dep Nilai Buku Aktiva
Dep. Dep.
0 600.000
Contoh:
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,-, nilai sisa Rp
40.000,- ditaksir akan dapat digunakan selama 8.000 jam.
Diketahui penggunaan jam mesin tersebut selama 3000,
2500, 1500, dan 1000 jam setiap tahunnya.
Akhir Tahun Jam Kerja Debit Kredit Dep. Total Acc. Nilai Buku
ke mesin Dep. Dep
0 600.000
Contoh:
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,- taksiran nilai sisa Rp
40.000,-. Mesin ini akan ditaksir selama umur penggunaan akan
menghasilkan 56.000 unit produk. Diketahui, mesin dapat
menghasilkan 18.000, 16.000, 12.000, dan 10.000 unit produk
setiap tahunnya.
Akhir Tahun Unit Produksi Debit Kredit Dep. Total Acc. Nilai Buku
ke Dep. Dep
0 600.000
Contoh:
Mesin yang harga perolehannya Rp 100.000,- ditaksir nilai
sisa Rp 10.000,-. Taksiran umur ekonomisnya 3 tahun.
Akhir Jumlah Debit Kredit Total Nilai
Tahun Angka Dep Dep Acc. Buku
Ke Tahun Dep
0 100.00
0
1 3/6 x 45.000 45.000 45.000 55.000
90.000
2 2/6 x 30.000 30.000 75.000 25.000
90.000
3 1/6 15.000 15.000 90.000 10.000
Akhir Tarif Debit Kredit Total Nilai
Tahun Dep Dep Dep Acc. Buku
Ke Dep
0 100.00
0
1 53,58 53.580 53.580 53.580 46.420
2 53,58 24.871 24.871 78.451 21.549
3 53,58 11.545 11.545 89.996 10.004
METODE SALDO MENURUN
(DECLINING BALANCE
METHOD)
Dalam cara ini beban depresiasi periodik dihitung
dengan cara mengalikan tarif yang tetap dengan
nilai buku aktiva. T = Tarif
• 𝑵𝑺
𝑻 =𝟏 −
√
𝑯𝑷
𝒏 n = umur ekonomis
NS = Nilai sisa
HP = Harga perolehan
Contoh:
Mesin yang harga perolehannya Rp 100.000,-
ditaksir nilai sisa Rp 10.000,-. Taksiran umur
ekonomisnya 3 tahun.
METODE SALDO MENURUN GANDA
(DOUBLE DECLINING BALANCE METHOD)
Contoh:
Mesin dengan harga perolehan Rp 600.000,- taksiran
nilai sisa (residu) sebesar Rp 40.000,- dan umurnya
ditaksir selama 4 tahun. Berapa nilai depresiasi tiap
tahunnya?
TARIF DEP = (2X100%): 4 =
50%
Akhir Tarif Debit Kredit Total Nilai
Tahun Dep Beban Acc Acc. Buku
Ke Dep Dep Dep
0 600.000
1 50% 300000 300000 300000 300000
2 50% 150000 150000 450000 150000
3 50% 75000 75000 525000 75000
4 50% 37500 37500 562500 37500
METODE TARIF MENURUN (DECLINING
RATE ON COST METHOD)
Konversi Terpaksa
Masalah Rupa-Rupa
CONTOH PENJUALAN
AKTIVA TETAP
Penyusutan atas mesin yang berharga
pokok $18,000 telah dicatat selama
sembilan tahun pada tingkar $1,200
per tahun. Jika mesin itu dijual pada
pertengahan tahun kesepuluh sebesar
$7,000. Maka bagaimanakah ayat
jurnal untuk mencatat penyusutan
sampai tanggal penjualan?
JAWABAN :
• Jurnal Penyusutan pada pertengahan tahun kesepuluh
Goodwill
Hak Sewa
CONTOH SOAL AKTIVA TETAP
TIDAK BERWUJUD
Memperketat keamanan di
wilayah tersebut
PENILAIAN KEMBALI
(REVALUATION)
Dalam masa penggunaan aktiva tetap, seringkali
timbul biaya-biaya yang akan dikapitalisasi dalam
rekening aktiva, sehingga harga perolehannya
akan berubah. Perubahan ini mempengaruhi
depresiasi aktiva tersebut. Begitu juga bila
diketahui bahwa taksiran umur aktiva sudah
dilakukan dengan tidak benar atau bertambah
karena terdapat perbaikan pada aktiva tersebut,
hal ini mengakibatkan perhitungan depresiasinya
pun menjadi tidak benar.
PERBAIKAN/REPARASI ASET
TETAP
Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya
kecil jika reparasinya biasa, dan jumlahnya cukup besar
jika reparasinya besar. Biaya reparasi kecil seperti
penggantian baut, mur, sekering mesin, merupakan biaya
yang sering terjadi. Biaya pemeliharaan merupakan biaya
yang dikeluarkan untuk memelihara aktiva agar tetap
dalam kondisi yang baik, biaya seperti ini adalah biaya
penggantian oli, pembersihan, pengecatan, dan biaya lain
yang serupa.
Ada dua cara untuk mencatat biaya reparasi besar yaitu:
a. Menambah harga perolehan aktiva tetap, apabila
biaya ini dikeluarkan untuk menaikkan nilai kegunaan
aktiva dan tidak menambah umurnya
b. Mengurangi akumulasi depresiasi, apabila biaya ini
dikeluarkan untuk memperpanjang umur aktiva tetap.
PEMELIHARAAN/REPARASI
AKTIVA TETAP
Contoh:
Sebuah mesin yang dibeli pada tgl 1 Januari 2013
harga perolehan Rp 10.000.000,- dan memiliki
umur ekonomis 5 tahun (metode garis lurus),
pada tanggal 1 April 2016 dilakukan reparasi
dengan membeli suku cadang yang harga
perolehannya merupakan 30% dari nilai buku,
dan perbaikan ini diperkirakan akan menambah
umur ekonomis mesin menjadi 7 tahun.
PEMELIHARAAN/REPARASI
AKTIVA TETAP
Contoh:
Sebuah mesin yang dibeli pada tgl 1 Januari 2013
harga perolehan Rp 10.000.000,- dan memiliki
umur ekonomis 5 tahun (metode garis lurus),
pada tanggal 1 April 2016 dilakukan reparasi
dengan membeli suku cadang yang harga
perolehannya merupakan 30% dari nilai buku,
dan perbaikan ini hanya menambah nilai
kegunaan dari mesin tersebut.
DEPLESI
Contoh:
Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli
dengan harga Rp 20.000.000,-. Taksiran isinya
sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut sesudah
dieksploitasi ditaksir bernilai Rp 2.000.000,-.