IKM - Pemberdayaan Keluarga Dan Masyarakat Untuk Lansia - Kelas B - Bu Wulan
IKM - Pemberdayaan Keluarga Dan Masyarakat Untuk Lansia - Kelas B - Bu Wulan
MASYARAKAT LANSIA
Lansia Sehat
Dimensi Lansia Tangguh
Intelektual
Lingkungan
Vokasional
Emosional
Spiritual
Sosial
Fisik
Peraturan yang terkait tentang lansia
UU
UU Nomor
Nomor 13
13 Tahun
Tahun 1998
1998 tentang
tentang Kesejahteraan
Kesejahteraan Lansia.
Lansia.
Peraturan
Peraturan Pemerintah
Pemerintah (PP)
(PP) Nomor
Nomor 43
43 Tahun
Tahun 2004
2004 tentang
tentang Pelaksanaan
Pelaksanaan Upaya
Upaya Peningkatan
Peningkatan
Kesejahteraan
Kesejahteraan Sosial
Sosial Lansia
Lansia
Keputusan
Keputusan Presiden
Presiden (KEP-PRES)
(KEP-PRES) Nomor
Nomor 52
52 Tahun
Tahun 2004
2004 tentang
tentang Komisi
Komisi Nasional
Nasional (KOMNAS)
(KOMNAS)
Lansia
Lansia
PERMENDAGRI
PERMENDAGRI Nomor
Nomor 60
60 Tahun
Tahun 2008
2008 tentang
tentang Pembentukan
Pembentukan Komisi
Komisi Daerah
Daerah (KOMDA)
(KOMDA)
Lansia
Lansia dan
dan Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat dalam
dalam Penanganan
Penanganan Lansia
Lansia di
di Daerah.
Daerah.
RAN
RAN (Rencana
(Rencana Aksi
Aksi Nasional)
Nasional) untuk
untuk Kesejahteraan
Kesejahteraan Lansia
Lansia tahun
tahun 2003
2003 dan
dan diperbaharui
diperbaharui tahun
tahun
2008
2008 oleh
oleh Kementerian
Kementerian Sosial
Sosial dan
dan unsur
unsur unsur
unsur lain
lain yang
yang terkait.
terkait.
UU
UU Nomor
Nomor 11
11 Tahun
Tahun 2009
2009 tentang
tentang Kesejahteraan
Kesejahteraan Sosial.
Sosial.
Dasar Hukum Lansia
PP Nomor 43 Tahun 2004 menggarisbawahi bahwa ada tiga aspek penting untuk
peningkatan kesejahteraan lansia.
Membantu dan
Pemeriksaan kesehatan,
Menyanyi bersama, setiap memfasilitasi apabila ada
setiap minggu keempat
hari minggu, setelah senam lansia yang butuh konseling
setiap bulan, bekerjasama
bersama. demi ketenteraman
dengan PUSKESMAS.
hidupnya.
MATA KULIAH
• Mata kuliah yang diberikantentang kesehatan, keagamaan, melukis,
dan komputer.
TENTANG KESEHATAN
• Materi bidang kesehatan meliputi kesehatan lansia, tes rutin (gula,
darah, tulang, dan lain-lain), dan gizi.
• Ada materi khusus tentang gaya hidup sehat, puasa dan kesehatan,
kesehatan mental lanjut usia, demensia, olahraga dan kebugaran,
osteoporosis dan patah tulang, gizi lanjut usia, gangguan
pencernaan, gangguan penglihatan dan pendengaran, kadar
kolesterol, senam tera Indonesia, hormon (penurunan fungsi tubuh
karena menopause dan andropouse), masalah kulit pada usia lanjut,
ngompol, kesehatan ginjal, struk, diabetes, dan sebagainya.
Pendapat mengenai
Pemberdayaan pada Lansia
“Proses menua (degeneratif) sudah harus diantisipasi sejak dini, sebelum usia 50
tahun, dan semua harus dipahamkan kepada masyarakat....” (Prof. dr. Ali Gufron
Mukti, MSc, Ph.D; Wakil Menteri Kesehatan RI)
“Lansia Indonesia yang miskin dan telantar hanya 15%. Sisanya yang 85% adalah
lansia yang justru potensial digerakkan untuk membantu yang 15%...”. (Dra. Eva
A.J. Sabdono, MBA; Yayasan Emong Lansia)
“Dalam penanganan isu-isu lansia ini, tidak mungkin lagi kalau kita mengerjakan
semuanya sendiri-sendiri... Perlu ada suatu jaringan kerja bersama segera
dibentuk.” (Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo; Centre for Ageing Studies, Uninersitas
Indonesia)
KESIMPULAN ...
• proses menua (degeneratif) sudah harus diantisipasi sejak dini, sebelum usia 50 tahun, dan
hal ini harus kita pahamkan dengan baik kepada semua warga masyarakat
1
• keluarga masih sangat penting perannya dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
lansia
2
• kesadaran dari lansia sendiri sangat menentukan untuk bisa hidup secara mandiri, sehat,
dan bahagia.
3
• upaya peningkatan kualitas kesehatan lansia memerlukan dukungan dari organisasi profesi,
pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan seluruh kalangan masyarakat.
4
• Bagi mereka yang sudah lansia, yang paling penting adalah upaya pemulihan (rehabilitatif)
agar tetap mampu mengerjakan pekerjaan dan tugas sehari-hari, sehingga mereka bisa
5 hidup secara mandiri, produktif, dan bahagia.