Anda di halaman 1dari 22

PSIKOLOGI INDUSTRI

DR Kristiana Haryanti, M Si, Psikolog


FAKULTAS PSIKOLOGI, UNIKA SOEGIJAPRANATA
Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja Provinsi Jateng, 20 Oktober 2020 (Medis)
AWAL PENEMUAN
PSIKOLOGI INDUSTRI ORGANISASI (PIO)

Penelitian Hawthorne di pabrik Western


Electric Company (1924)

 Ditemukan bahwa kondisi sosial dan


psikologis dari lingkungan kerja secara
potensial mempunyai arti yang lebih
penting daripada kondisi-kondisi kerja
fisik.

 Mulai diteliti tentang supervisi, kelompok


informal pekerja, komunikasi, motivasi
dsb.
MENGAPA PIO PENTING DIPELAJARI?

Tidur: 8 jam Kerja: 8 jam


Persiapan kerja: 1 jam Nonton TV: 3 jam
Makan: 2 jam Kegiatan lain: 2 jam
PSIKOLOGI INDUSTRI

Psikologi industri organisasi adalah studi perilaku


dan pengaturan kerja dengan menerapkan
metode, fakta, dan prinsip psikologi yang ditujukan
untuk individu dan kelompok dalam organisasi.

(APA Division 4)
FOKUS – OBYEK - TUJUAN
Fokus: perilaku manusia pada seting kerja (work
setting)

Obyek: perilaku manusia sebagai tenaga kerja &


sebagai konsumen

Tujuan: untuk kesejahteraan umat manusia


menempatkan harkat kemanusiaan sebagai
ukuran tertinggi, bukan kemajuan organisasi
semata-mata (Kode Etik Psikologi)
KETERKAITAN ANTARA KARYAWAN,
PEKERJAAN, DAN LINGKUNGAN KERJANYA

Peralatan Atasan
kerja

Karyawan Fasilitas SEHAT ?


Rekan
sekerja
Pekerjaan
Situasi
kerja
PROSES PENGEMBANGAN KARYAWAN
DI ORGANISASI

PERENCANAAN
PERENCANAAN
TRAINING
TRAINING PROSES
PROSES KERJA
KERJA
KARYAWAN
KARYAWAN
1.1.MAN
MANPOWER
POWER 1.1.ANALISIS
ANALISISKEBUTUHAN
KEBUTUHAN 1.1.STRUKTUR
STRUKTURORGANISASI
ORGANISASI
PLANNING
PLANNING TRAINING
TRAINING 2.2.PENILAIAN
PENILAIANKINERJA
KINERJA
2.2.REKRUTMEN
REKRUTMEN 2.2.PROSES
PROSESTRAINING
TRAINING 3.3.GAJI
GAJI
3.3.SELEKSI
SELEKSI 3.3.PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN 4.4.KESELAMATAN
KESELAMATAN&&KESE-
KESE-
4.4.ORIENTASI
ORIENTASI&& KOMPETENSI
KOMPETENSI HATAN
HATANKERJA
KERJA
PENEMPATAN
PENEMPATAN 4.4.PERENCANAAN
PERENCANAAN 5.5.RELASI
RELASIINDUSTRIAL
INDUSTRIAL
KARIR
KARIR 6.6.ANALISIS
ANALISISPEKERJAAN
PEKERJAAN
JOB DESCRIPTION DOKTER POLIKLINIK

TUGAS

Membuat perencanaan, melaksanakan


pelayanan kesehatan dasar, mengawasi,
mengendalikan dan mengevaluasi hasil kegiatan
poli umum
URAIAN TUGAS

1. Menilai kebutuhan alat yang diperlukan untuk kelancaran


pelayanan di poliklinik
2. Memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan kepada pasien
3. Melakukan anamnesa terhadap keluhan yg disampaikan
4. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai protap
5. Menegakkan diagnose setelah dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan fisik
6. Memberikan tindakan berdasarkan indikasi medis
7. Memberikan pengobatan secara rasional
8. Meberikan pelayanan rujukan ke sarana yg lebih memadai (RS)
9. Membuat rekapitulasi data pengunjung untuk pencatatan dan
pelaporan yg dilakukan setiap hari
10.Mengevaluasi hasil kegiatan yg dilakukan poliklinik dan
memberikan tindak lanjut untuk memberikan pelayanan prima
KOMPETENSI DOKTER KLINIK
1. Keterampilan berkomunikasi efektif
2. Keterampilan klinik dasar
3. Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu
klinik, ilmu perilaku dan epidemiologi dalam praktik
kedokteran.
4. Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang
komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinasi dan
bekerja sama dalam konteks Pelayanan Kesehatan.
5. Memanfaatkan, menilai secara kritis dan mengelola informasi
6. Mengembangkan diri/belajar sepanjang hayat
7. Menjunjung tinggi etika, moral dan profesionalisme dalam
praktik (Kode Etik Dokter)
TANGGUNG JAWAB

1. Bertanggungjawab atas perencanaan


kebutuhan fasilitas pelayanan di poliklinik
2. Bertanggungjawab atas ketersediaan dan
kualitas alat penunjang pemeriksaan medis
3. Bertanggung jawab atas penegakan diagnosa
dan ketepatan pengobatan
WEWENANG

1. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan sesuai dengan


standar operasional prosedur
2. Mengeluarkan surat keterangan surat keterangan
sehat/sakit
3. Memberikan mandat kepada petugas
paramedis/perawat untuk melakukan peayanan medis
bila diperlukan
4. Mengerluarkan surat rujukan sesuai dengan kebutuhan

KUALIFIKASI
• Memiliki latar belakang pendidikan profesi dokter umum
PROBLEM DASAR KARYAWAN
DALAM BEKERJA
MASALAH KELUARGA:
ketidak harmonisan keluarga,
ekonomi, relasi antar saudara,
relasi dengan mertua (saudara
ipar)

MASALAH PEKERJAAN:
ketidakmampuan mengerjakan
pekerjaan, relasi atasan-
sejawat-bawahan, overload
PENYAKIT PSIKIS AKIBAT KERJA
INDIVIDUAL

ORGANISASI
a. Stres kerja
b. Depresi
a. Turn-over
c. Psikosomatis
d. Burn-out b. Iklim kerja buruk
e. Trouble-maker
Stres adalah rangsangan yg
berbentuk tekanan yg tidak
dapat ditahan seseorang
kemudian menyebabkan
gangguan pada kesehatan/
tingkah laku (Pestronjee,
1992)

Gejala:
Fisik, Perilaku, Kepribadian
Model Stress
Faktor Lingkungan Perbedaan Individu
·Ketidakpastian ekonomi * Persepsi
·Ketidakpastian politik ·Pengalaman
·Ketidakpastian teknologi pekerjaan
·Dukungan sosial
·Keyakinan akan Gejala Fisiologis
locus of control ·Sakit kepala
Faktor Organisasi ·Sikap bermusuhan ·Tekanan darah tinggi
·Tuntutan tugas ·Penyakit jantung
·Tuntutan peran
·Tuntutan hubungan
antarpribadi
·Struktur organisasi Gejala Psikologis
·Kepemimpinan organisasi Stress yang ·Kecemasan
·Tahap hidup organisasi dialami ·Murung
·Berkurangnya
kepuasan kerja
Faktor Individu
·Masalah keluarga Gejala Perilaku
·Masalah ekonomi ·Produktivitas
·Kepribadian ·Kemangkiran
·Tingkat keluarnya
karyawan
MOTIVASI
Kekuatan mental dalam diri seseorang
yang mendorong dan mengarahkan
seseorang untuk beperilaku

 penggerak perilaku
TEORI MOTIVASI
• Teori Hierarki (Abraham H.Maslow, 1943)
• Teori ERG (Clayton Alderfer, 1972)
• Teori Kesehatan – motivator / Dua Faktor (Frederick Herzberg,1966)
• Teori Motivasi X dan Y (Douglas McGregor)
• Teori Motivasi kebutuhan (McClelland)
• Teori Harapan (Victor H.Vroom, 1964)
• Teori penetapan tujuan / goal setting theory (Edwin Locke)

Maslow Herzberg Mcgregor Mc Clelland vroom Locke


Alderfer
Hirarki
Kebutuhan
Maslow
CIRI KARYAWAN YANG MEMILIKI
MOTIVASI TINGGI

1. Mencintai pekerjaan
2. Tanggung jawab
3. Menyukai tantangan
4. Bekerja keras
5. Mengutamakan pencapaian hasil
ketimbang memperoleh imbalan
6. Menyukai tugas sulit
7. Mengerjakan sesuatu dengan kreatif-
inovatif
8. Selalu berupaya menjadi yang terbaik

Anda mungkin juga menyukai