Pertimbangkan jalan napas definitif Breathing Nilai work of breathing Berikan oksigen Pertimbangkan intubasi dan ventilasi mekanik Circulation Amankan ABC Berikan akses IV Kurangi kompresi aortocaval Monitor lead EKG Monitor DJJJ
Manajemen akut
Apakah hipertensi? SBP >140 mmHg atau DBP >90mmHg
Pertimbangkan dan tangani penyebab
Pertimbangkan dan tangani penyebab yang berhubungan dengan hipertensi yang berhubungan dengan hipotensi/normotensi Preklamsia : Urinalisis, koleksi urin 24 jam Penyakit jantung: ECHO Penyakit endokrin : Urin VMA, TSH, T4, Sepsis : CBC, kultur darah T4 bebas Emboli cairan amnion Penggunaan obat terlarang : skrining Medikasi obstetri (MgSO4, Pitocin) urin Administrasi cairan iatrogenik : BNP, ECHO
Atasi faktor yang berpotensi jika
bisa
Perbaiki tekanan darah
Pastikan ritme sinus Pressor atau diuretik jika dibutuhkan Stop medikasi obstetri Minimalkan administrasi cairan IV Manajemen dan pemeriksaan
Lanjutkan stabilisasi, admisi ke ICU, lahirkan janin
jika memungkinkan MgSO4 MgSO4 berhubungan dengan sebab terjadinya oedem pulmo pada Wanita hamil. Pada penelitian oleh Samol et al menyatakan bahwa pemberian MgSo4 dapat mencetuskan terjadinya oedem pulmo akut pada Wanita hamil. Hal ini disebabkan oleh karena MgSo4 mencetuskan perubahan pada kardiovaskular dan renal yang akan meningkatkan tekanan hidrostatik dalam vaskular pulmo yang selanjutnya akan membuat perpindahan cairan ke intersisial. Sebab non-kardiogenik berhubungan dengan defek permeabilitas kapiler pulmo. Bila merujuk persamaan Starling, hal ini merupakan jumlah peningkatan koefisien filtrasi (Kf) dan penurunan koefisien refleksi. Hal tersebut akan menyebabkan cairan edema yang relatif kaya protein. Hipokalemia, yang disebabkan karena magnesium sulfat dapat merusak performa jantung dan mengganggu system konduksi dan irama jantung. Kegagalan dari jantung untuk memompa secara efektif dan efisien akan meningkatkan tekanan retrograde yang mana mendorong cairan banyak ke pulmo.
Calcium Channel Blocker
Dosis yang berlebihan dari CCB dapat membuat kolaps kardiovaskular dan edema paru. Verapamil dan diltiazem memiliki sifat lipofilik, CCB non dihidropiridine yang memiliki kardioselektifitas yang spesifik dan lebih toksik dibandingkan antagonis dihidropiridin (seperti amlodipine dan nifedipine). Nifedipin adalah CCB yang paling banyak digunakan saat kehamilan dan aman. Nifedipin aksi panjang lebih direkomendasikan daripada nifedipin aksi pendek, dikarenakan nifedipin aksi pendek akan menyebabkan penurunan tekanan darah yang cepat yang akhirnya akan juga mengurangi perfusi darah uteroplasental. Pada pasien yang telah terjadi edema pulmonum maka semua medikasi obsetri harus dihentikan. Metildopa Metildopa menstimulasi reseptor alfa adrenergic sentral dengan menggunakan neurotransmitter palsu (α-metilnoreponefrin) yang akan mengurangi efek simpatik dari nor epinefrin di jantung, ginjal, dan saraf perifer. Metildopa telah digunakan secara luas untuk tatalaksana peningkatan tekanan darah pada wanita hamil. Penggunaan metildopa pada pasien preeklamsia memiliki output yang baik pada fetus dan ibu. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa pengggunaan metildopa jangka panjang dapat meningkatkan resiko penurunan laju filtrasi glomerular dan meningkatkan retensi cairan dan natrium. Pasien yang sudah didiagnosis edema pulmonum harus dihentikan pemberian metildopanya dikarenakan akan meningkatkan resiko retensi cairan yang akan menyebabkan dan memperparah edema paru. DAFTAR PUSTAKA 1. Samol JM, Lambers DS. Magnesium sulfate tocolysis and pulmonary
edema: the drug or the vehicle? Am J Obstet Gynecol. 2005