Anda di halaman 1dari 19

Konsep Perawatan Anak dengan

Penyakit Kronis/Terminal
Wa Ode Aisa Zoahira, S.Kep., Ns., M.Kep
Definition
• United States (Center for Disease Control)
states that ‘a chronic disease is one that,
in general terms, has a prolonged
course, that does not resolve
spontaneously, and for which a
complete cure is rarely achieved’
(NPHP 2001).
What is Chronic Condition ?

O'Halloran, et al (2004)
Etiologi
• Genetik DM tipe 1, thalasemia, sindroma down,
• Penyakit infeksi infeksi selaput otak
(meningitis),Pneumonia, bronkhitis, HIV/ AIDS
• Lingkungan Keracunan logam berat
• Cedera: akibat kecelakaan, kekerasan,
• Penyebab lain :
• Banyak kondisi kesehatan kronis yang tidak diketahui
sebabnya, misal: kanker, autisme, ADHD, cacat bawaan
genetik. Penyakit alergi juga sering menyebabkan kondisi
kesehatan kronis seperti asma, etc
Penyakit Terminal
MANIFESTASI KLINIK PADA PASIEN TERMINAL

1. Fisik
a. Aktifitas dari GI berkurang
b. Reflek mulai menghilang
c. Kulit kebiruan dan pucat
d. Denyut nadi tidak teratur dan lemah
e. Nafas berbunyi keras dan cepat
f. Penglihatan mulai kabur
g. Nyeri
h. Penurunan Kesadaran
2. Psikososial
Sesuai fase-fase kehilangan menurut E.Kubbler
Ross mempelajari respon-respon atas menerima
kematian
Respon kehilangan
Rasa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah
Cemas diungkapkan dengan cara menggerakan
otot rahang dan kemudian mengendor
Rasa sedih diungkapkan dengan mata setengah
terbuka / menangis
Hubungan dengan orang lain
Kecemasan timbul akibat ketakutan akan
ketidakmampuan untuk berhubungan secara
interpersnal serta akibat penolakan
Rentang Respon Terhadap
Penyakit Terminal
1. Respon Adaptif
a.Masih punya harapan
b.Berkeyakinan bisa sembuh
2. Respon Mal Adaptif
a. Keputusasaan
b. Pasrah
3. Respon Ketidakpastian
Respon antara adaptif dan mal adaptif
Kebutuhan Anak Dengan
Penyakit Terminal
• Komunikasi, dalam hal ini anak sangat perlu di
ajak untuk berkomunikasi atau berbicara dengan
yang lain terutama oleh kedua orang tua.
• Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak
sendiri dalam menghadapi penyakit tsb.
• Berdiskusi dengan , agar saudara kandung
mau ikut berpartisipasi dalam perawatan atau
untuk merawat
• Social support meningkatkan koping
PALLIATIVE CARE
Dampak Pada Keluarga Dengan Anak
Penyakit Kronis
• Finansial
• Proses menjadi orang tua dan tekanan dalam
pernikahan
• Kemampuan untuk mengatasi periode penting
dalam perkembangan anak
• Mempertahankan kehidupan sosialnya
• Reaksi Saudara sekandung (persaingan)
• Lebih Perhatian dengan pola hidup dan Nutrisi Anak
• Kekhawatiran pada masa depan anak
Konsep kematian pada anak
• Konsep kematian masih abstrak dan tidak dimengerti dengan
baik oleh anak-anak. Sampai umur 5 tahun, anak masih
berpikir bahwa kematian adalah hidup di tempat lain dan
orang dapat datang kembali.
• Mereka juga percaya bahwa kematian bisa dihindari.
biasanya orang tua menghindarkan anaknya dari realita akan
kematian dengan mengatakan bahwa orang mati akan
“pergi” atau “berada di surga” atau hanya tidur.
• Pada anak yang mengalami terminal illness kesadaran
mereka akan muncul secara bertahap. Pertama, anak akan
menyadari bahwa mereka sangat sakit tetapi akan sembuh.
Kemudian mereka menyadari penyakitnya tidak bertambah
baik dan belajar mengenai kematian dari teman seumurnya
terutama orang yang memiliki penyakit mirip, lalu mereka
menyimpulkan bahwa mereka juga sekarat.
Menjelaskan Kematian Pada Anak
• Berkata jujur merupakan strategi yang terbaik dalam mendiskusikan
kematian dengan anak.
• Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan
dasar tingkat kematangan anak dalam mengartikan kematian.
• Pada anak pra sekolah, anak mengartikan kematian sebagai:
kematian adalah sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak
bergerak lagi,dan tidak bisa berjalan seperti layaknya orang yang
dapat berjalan seperti orang sebelum mati/ meninggal.
• Kebanyakan anak-anak (anak yang menderita penyakit terminal)
membutuhkan keberanaian, bahwa ia di cintai dan tidak akan
merasa di tinggalkan.
• Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitif
dan simpati, mendukunng apa yang anak rasakan
Peran Perawat dan dalam
Perawatan Paliatif
1. Dapat menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan.

2. Menetapkan prioritas asuhan keperawatan,


mengelola waktu secara efektif dan saran-
saran untuk meningkatkan kualitas hidup.
3. Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan
komunitas dalam menghadapi perubahan
kesehatan, ketidakmampuan dan kematian.
4. Sebagai komunikator yang terapeutik dan
pendengar yang baik dalam memberikan
dukungan dan perhatian.
5. Membantu pasien tetap independen sesuai
kemampuan mereka sehingga kenyamanan
terpenuhi, serta meningkatkan mutu hidup
Peran perawat dalam memberikan
perawatan spiritual Feudtner (2003)
• Seorang perawat harus mampu menjadi
pendengar yang empati untuk pasien dan
keluarganya.
• Perawat ikut berdo’a bersama anak dan keluarga
pasien serta memfasilitasi kegiatan keagamaan
seperti ibadah, sholat, menyediakan bacaan-
bacaan atau referensi tentang spiritual.
• Memberikan motivasi keagamaan, dzikir, do’a
yang dilakukan oleh tenaga kerohanian
THANK YOU 
Have any question ?

Anda mungkin juga menyukai