Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH TERAPI BERMAIN PUZZLE

PADA ANAK USIA PRASEKOLAH


TERHADAP KECEMASAN
DAMPAK HOSPITALISASI

Jovaldi Krisrialdi
117018
LATAR BELAKANG
• Survei Kesehatan Nasional (SUSENAS), jumlah anak usia prasekolah di Indonesia
sebesar 72% dari total jumlah penduduk Indonesia, diperkirakan dari 35 per 100
anak menjalani hospitalisasi dan 45% diantaranya mengalami kecemasan. Selain
membutuhkan perawatan yang spesial dibanding pasien lain, waktu yang
dibutuhkan untuk merawat penderita anak-anak 20% - 45% melebihi orang
dewasa. Anak yang dirawat di rumah sakit akan berpengaruh pada kondisi fisik
dan psikologinya (Wahyuni,2016)
• Reaksi anak prasekolah ketika mengalami perawatan di rumah sakit adalah
dengan reaksi perilaku seperti protes, putus asa dan regresi. Hal ini bisa
dibuktikan dengan anak tampak tidak aktif, sedih, tidak tertarik pada lingkungan,
tidak komunikatif, mundur ke perilaku sebelumnya (misalnya: menghisap ibu
jari, mengompol dan lain - lain) dan juga perilaku rekresi seperti :
ketergantungan, menarik diri dan ansietas (Wong,2003)
• Salah satu cara untuk menanggulangi kecemasan anak adalah bermain puzzle
pada anak usia prasekolah. Permainan yang menarik perhatian anak, bagaimana
dari yang terumit hingga belajar sampai tersusun dengan benar, puzzle juga
dapat meningkatkan daya pikir anak dan konsentrasi anak. (DianiOctaviyanti
Handajani, 2019).
Rumusan Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang

di atas, maka rumusan permasalahan dalam literature


review ini yaitu: “Bagaimana pengaruh terapi bermain :

masalah Puzzle terhadap Penurunan Cemas pada Anak Usia Pra


Sekolah yang dihospitalisasi”

Tujuan ●
Literature review ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran penatalaksanaan pengaruh terapi
literature bermain : Puzle terhadap penurunan cemas pada
anak usia pra sekolah yang dihospitalisasi
review

Manfaat ●
Literature ini dapat menjadi tambahan ilmu pengetahuan
keperawatan khususnya dalam penatalaksanaan terapi bermain
puzzle terhadap penurunan cemas pada anak usia pra sekolah yang
literature dihospitalisasi dan pembuktian secara ilmiah terkait dengan
pengaruh terapi bermain puzzle terhadap penurunan cemas pada
review anak usia pra sekolah yang dihospitalisasi
Upaya untuk mengatasi
1. Melibatkan orang tua selama
perawatan dan memodifikasi
lingkungan agar tidak
Hospitalisasi
terdisktrasi saat proses Hospitalisasi adalah suatu proses
perawatan karena terjadinya alasan bencana
Anak pra sekolah maupun darurat yang diharuskan
2. Bermain puzzle salah satu untuk
mengurangi kecemasan pada Yaitu anak usia antara 3 anak dirawat atau tinggal di rumah
anak dimana permainan yang sampai 6 tahun sakit, dimana anak akan beradaptasi
menarik perhatian anak terhadap lingkungan asing. Sehingga
meningkat daya pikir, dan menjadi faktor stresor pada anak
melatih keterampilan motorik ataupun orang tua ( wong,2009)
halus berkaitan dengan
kemampuanan anak dalam
mengunakan otot-otot kecilnya
khususnya tangan dan jari-jari
tangan

Reaksi anak saat hospitalisasi


Kecemasan Pada reaksi anak prasekolah ketika
mengalami perawatan di rumah adalah
Cemas pada anak prasekolah sering dengan reaksi perilaku seperti
disebabkan oleh perpisahan dengan protes ,putus asa dan regresi. Hal ini di
orang tua, rasa takut dengan nyeri , buktikan dengan anak tidak aktif,
cidera tubuh dan kehilangan sedih, tidak tertarik pada lingkungan,
aktivitasnya (purwandari,2011) tidak kooperatif, dan perilaku regresi
seperti ketergantungan, menarik diri
dan ansietas (wong,2003)
PENELITIAN •
Strategi penelitian
Strategi pencarian bertujuan untuk mencari
artikel yang sudah diterbitkan. Pencarian
dilakukan melalui Google Scholar karena
Metode penelitian jurnal mengenai terapi puzzle hanya
didapatkan di aplikasi pencarian tersebut.
Penelitian ini merupakan tinjauan Kata kunci yang digunakan adalah kombinasi
dari terapi bermain puzzle dan dampak
sistematis terhadap literature yang ada hospitalisasi : cemas akibat hospitalisasi.
Pencarian berfokus pada jurnal tentang
untuk mengevaluasi respon subjektif pasien
penggunaan terapi bermain puzzle pada
setelah diaplikasikannya terapi bermain pasien anak prasekolah yang dihospitalisasi
yang publish tahun 2019.
puzzle terhadap penurunan cemas pada
• Kriteria inklusi untuk pencarian yaitu studi
anak usia pra sekolah yang dihospitalisasi. yang dilakukan pada pasien anak pra sekolah
yang cemas saat dihospitalisasi, intervensi
dengan terapi bermain puzzle dengan
outcome berfokus pada penurunan cemas
saat sesudah dilakukan intervensi terapi
bermain puzzle dengan menunjukan tingkat
cemas sedang dan tidak mengalami cemas
HASIL PENCARIAN

Jumlah junal yang terdapat dalam


identificati

scholar

(n =360 )

Jumlah jurnal yang sudah Jumlah jurnal yang di


Screening

disaring exluded

(n =124) (n =236 )

Teks lengkap di excluded, dengan


Jumlah jurnal yang dikaji
Eligibility

alasan (n =70 )
(n =70 ) ·Outcome bukan tingkat
penurunan cemas

(n =26)

·Hospitalisasi (n =24 )
Jumlah jurnal yang layak ·Tidak menggunakan alat
Include

ukur cemas (n =20)


(n =3 )
Hasil penelitian
Penelitian ke-1 Haryadi,(2019).
 

• Jumlah sampel 19 responden anak dengan kriteria inklusi sample anak kecemasan : anak usia prasekolah
tehnik pengambilan sample purposive sampling.
• Metode yang digunakan quasi eksperimen
• Pengukuran kecemasan menggunakan kuisioner dan daftar pertanyaan berupa lembar atau daftar titik
(check list) dilakukan sebelum dan sesudah intervensi terapi bermain puzzle
• Intervensi : Pada tahap kerja, pada tahap ini terapi bermain puzzle di berikan kepada anak yang
mengalami cemas kemudian diukur tingkat kecemasannya mengunakan daftar pertanyaan yang disebut
sebagai lembar atau daftar titik (check list) kemudian diberikan dilakukan terapi bermain puzzle kembali
dan tahap akhir memberikan kuesioner yang mencakup hal-hal yang diselidiki, diamati dan observasi
• hasil : Sebelum diberikan intervensi (terapi bermain puzzle), 14 anak mengalami tingkat kecemasan
sedang, 4 orang lagi tingkat kecemasan berat
setelah diberikan intervensi terapi bermain puzzle di dapatkan 15 orang tingkat kecemasan ringan dan 4
orang mengalami tingkat kecemasan sedang
• hasil uji statistik wilcon dengan CI 95% di peroleh p-value = 0 ,000 (p<0,05) sehinnga ada pengaruh
segnifikan antara terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak
prasekolah
• Terapi bermain berupa puzzle yang disukai anak, menjadi salah satu Teknik nonfarmakologi untuk
menurunkan kecemasann pada anak prasekolah yang dihospitalisasi
Penelitian ke 2 DianOctaviyanti dkk, (2019).

• Jumlah sampel 30 responden anak kriteria inklusi sample , anak yang mengalami cemas saat
hospitalisasi berdasarkan umur prasekolah dan menentukan jenis kelamin anak tehnik
pengambilan sample purposive sampling
• Menggunakan metode : analitik observasional
• untuk mengukur tingkat kecemaan mengunakan (SCAS)
• Intervensi : setelah menentukan anak yang mengalami kecemasan. anak diberikan permain
puzzle kemudian di ukur tingkat kecemasanya degan (SCAS) untuk menentukan respon
terhadap hospitalisasi dan menunjukan anak komperatif dan tenang pada anak saat sesudah
dilakukan terapi bermain puzzle
• Sebelum diberikan intervensi 26 orang anak mengalami cemas dan sebanyak 6 orang dengan
ke adaan normal
• sesudah diberikan intervensi terapi bermain puzzle 19 anak dalam keadaan normal dan 11
anak mengalami cemas
• hasil analisis data uji Mc Nemar dengan program SPSS versi 16 di peroleh P-value a (0,05)
dimana nilai P-value = 0,002 < 0,05 maka HO ditolk dengan H1 diterima, artinya terdapat
pengaruh terapi bermain puzzle terhadap tingkat kecemasan anak usia prasekolah yang
mengalami hospitalisasi
• pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah terapi bermain puzzle terhadap penurunan
tingkat kecemasan pada anak prasekolah
Penelitian ke-3 Denni Fransiska dkk,(2019).
• 30 responden anak kriteria inklusi sample :
1. Anak yang mengalami mengalami cemas ringan ,sedang dan berat.
2. Anak yang dirawat inap lebih dari 3 hari.
3. Tingkat kesadaran anak baik (composmetis)
4. Anak diizinkan menjadi responden
• tehnik Pengambilan sample nonprobability yaitu purposive sampling
• Metode yang di gunakan pre-ekperimen design dengan rancangan pendekatan One
grup Pretest-posttest
• alat ukur yang digunakan terapi bermain puzzle (FIS) facial image Scale
• tahap kerja melakukan terapi bermain puzzle selama (10 - 15) menit,lalu di ukur
kembali tingkat kecemasan anak mengunakan facial image scale (FIS) sebagai data
posttest
• Sebelum diberikan intervensi 15 orang anak mengalami tingkat kecemasan ringan, 9
orang anak mengalami tidak cemas sedang dan 6 orang anak dengan tingkat
kecemasan sangat cemas
• setelah diberikan intervensi terapi bermain puzzle 17 orang anak mengalami sangat
tidak cemas, 11 orang anak tidak cemas dan 2 orang anak dengan cemas ringan
• hasil wilcoxon sign rank test didapatkan p-value 0,005 4. menunjukan bahwa terapi
bermain berpengaruh dapat menurunkan tingkat kecemasan
• menunjukan bahwa terapi bermain berpengaruh dapat menurunkan tingkat kecemasan
Pembahasan
Salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kecemasan anak
prasekolah yaitu dengan bermain terapi puzzle. Situasi anak
yang mengalami hospitalisasi yang di lakukan di RSUD
Dr.harjono sebagian anak memberikan reaksi menarik diri saat
bertemu perawat dan mengalami cemas karena lingkungan
barunya, hingga anak menjadi stres. bermain puzzle
merupakan aktivitas yang di lakukan dengan waktu singkat
disela - sela perogram terapi rumah sakit dengan tujuan agar
anak dapat beraktivitas ringan dan melakukan keterampilan
sesuai dengan apa yang di minati agar dapat berekpresi dan
menjadi kreatif agar dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stres. Haryadi, (2019)
Bermain puzzle merupakan bagian penting dalam asuhan
keperawatan, karena permainan yang menaik perhatian anak,
melalui puzzle anak akan belajar sesuatu yang rumit serta
bagaimana puzzle ini akan tersusun dengan benar dan puzzle
juga dapat meningkatkan daya pikir anak dan konsentrasi
anak. Menurut observasi di ruang inap anak Rs Bhakti Rahayu
surabaya terdapat gambar-gambar animasi di setiap dinding
ruangan dan tidak terdapat area bermain bagi anak kondisi ini
yang menbuat anak kecemasan takut jika terdapat orang
baru,menangis, diam ketika ditanya dan selalu ingin dekat
dengan orang tuanya. Salah satu untuk menurangi tingkat
kecemasan yaitu dengan memberian terapi bermain puzzle
guna untuk mengatasi ketakutan, kecemasan dan mengenal
lingkungan dianOctaviyanti dkk,(2019)
Terapi bermain merupakan aspek penting pada anak yang di
lakukan untuk mengurangi stressor dan kecemasan. terapi
bermain puzzle merupakan jenis permainan edukatif untuk
melatih pola pikir anak dalam menyusun potongan-potongan
menjadi kesatuan yang utuh dan puzzle memiliki banyak
warna sehingga menarik minat untuk anak bermain. Pada
hasil penelitian di RS Bhayangkara Sartika asih sebagian
responden anak prasekolah mengalami tingkat kecemasan
ringan. Dan setelah dilakukan terapi bermain puzzle sebagian
responden mengalami penurunan kecemasan menjadi
sangat tidak cemas. Pengaruh bermain puzzle yang sangat
signifikan dapat melatih koordinasi antara tangan dan mata,
mengasah keterampilan dalam pemecahan masalah dan
penalaran dapat menjadi penyebab anak lebih mengontrol
emosi DenniFransiska dkk,(2019)
Impilkasi klinik
Terapi bermain puzzle dapat menjadi pilihan terapi
komplementer untuk dijadikan sebagai salah satu intervensi
keperawatan dalam keadaan cemas pada anak yang menjalani
hospitalisasi. Teknik ini dapat diaplikasikan sebagai salah satu
terapi non farmakologis karena puzzle bisa juga dibuat dalam
berbentuk karton atau kardus bekas untuk pembuatanya
sehingga bisa memperolehnya dengan mudah, tehnik yang
sederhana dan mudah dilakukan dan tanpa efek samping. Terapi
puzzle ini dapat mengasah aktivitas anak tetapi tidak dianjurkan
bila keadaan anak yang tidak memungkinkan seperti kecacatan,
gangguan ekstremitas atas dan bawah, keletihan atau impikasi
lainya yang dapat menggangu proses jalanya hospitalisasi.
Kesimpulan dan saran
Dari berbagai penelitian yang telah dilakukan. Dapat di simpulkan
bahwa terapi bermain puzzle terbukti memberikan pengaruh untuk
mengurangi kecemasan pada anak yang menjalani hospitalisasi.
Hasilnya memberikan bukti yang dapat diandalkan bahwa terapi
bermain puzzle efektif dalam menurunkan kecemasan dibanding
dengan sebelum dilakukan terapi bermain puzzle. Tehnik bermain
puzzle dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun . Terutama pada
anak yang mengalami cemas selama hospitalisasi, karena efek yang
baik untuk mengurangi kecemasan anak, puzzle merupakan
permainan yang menarik dapat menarik perhatian anak, melalui
puzzle anak akan belajar sesuatu yang rumit serta bagaimana puzzle
akan tersusun dengan benar dan akan memberikan sikap koomperatif
bagi anak akan proses penyembuhan selama hospitalisasi
Saran
 Bagi perkembangan ilmu keperawatan
Terapi bermain puzzle pada anak prasekolah dapat memberikan informasi bagi
pendidikan keperawatan dan dijadikan sebagai bahan pembelajaran. Sekaligus bahan
praktek laboratorium, serta menjadi salah satu terapi alternatif dalam
penatalaksanaan cemas.
 Bagi pihak rumah sakit
Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi dan masukan bagi rumah sakit
untuk mengunakan hasil penelitian ini sebagai salah satu terapi alternatif dalam
mengatasi kecemasan pada anak prasekolah
 Bagi masyarakat
Masyarakat terutama responden diharapkan dapat menggunakan terapi ini sebagai
terapi non farmakologis untuk menurunkan tingkat kecemasan pada anak prasekolah
secara efektif dan efisien, sehingga masalah kecemasan dapat diatasi lebih awal
 Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan
tambahan informasi untuk mengembangkan penelitian lainya

Anda mungkin juga menyukai