Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Minuman Isotonik

terhadap Warna dan


Kejernihan Urin
VE R ON ICA DE STI A R AM AD H AN I
1 9 71111 4
Apa itu Minuman
Isotonik ?
• Minuman yang memiliki osmolalitas yang sama  dengan
osmolalitas plasma darah yakni sekitar 280 hingga 290
mOsm/kg .
• Komposisinya terdiri dari air, karbohidrat, dan beberapa
elektrolit seperti natrium (Na+), kalium (K+), klorida (Cl-),
magnesium (Mg2+), dan kalsium (Ca2+).
• Berperan dalam mempertahankan homeostasis cairan dan
elektrolit tubuh karena dapat mencegah dehidrasi.

(Siow et al., 2017), (Barrett et al., 2012)


Warna Urin
• Normalnya bervariasi tergantung
volume air yang dieksresikan.
• Warna urin dipengaruhi oleh pigmen
urokrom dan urobilin yang
disekresikan dalam jumlah sedikit
dan konstan.
• Warna urin dapat digunakan sebagai
indikator hidrasi seseorang.

(Rodewell et al., 2015)


Efek Minuman Isotonik
TERH ADA P WARNA URI N

Menit ke-0 Menit ke-30 Menit ke-60 Menit ke-90


kuning pekat kuning terang sedikit transparan transparan
Peran Minuman Isotonik dalam
Perubahan Warna Urin

ADH RAA
ANP Kandungan air pada
minuman isotonik Sekresi renin angiotensin
Kandungan Na pada minuman
menyebabkan peningkatan aldosteron menurun akibat
isotonik meningkatkan sekresi
volume CES sehingga peningkatan kadar Na dan
ANP.
menghambat sekresi ADH. H2O dari minuman istonik.

Penurunan konsentrasi urokrom pada urin


ANP

Kandungan Na ANP menyebabkan Peningkatan laju filtrasi Peningkatan eksresi Na


menyebabkan dilatasi arteriol afferent glomerulus (LFG) dan H2O 
Peningkatan Volume dan
Tekanan Darah dan relaksasi sel Menghambat reabsorbsi Volume urin yang
mesengium Na dan air di tubulus dihasilkan meningkat
Atrium jantung teregang ginjal
dan mensekresikan
hormon ANP

(Barrett et al., 2012)


ADH

Kandungan Na penurunan ADH Retensi H2O terhambat


menyebabkan menyebabkan tubulus sehingga H2O akan
Peningkatan Volume dan ginjal tidak permeabel dieksresikan
Tekanan Darah terhadap air
Volume urin yang
Osmoreseptor menekan Reabsorbsi air di tubulus dihasilkan meningkat
sekresi ADH  distal dan tubulus
koligens terhambat

(Barrett et al., 2012)


RAA

Kandungan Na dan H2O Penurunan sekresi renin Penurunan sekresi Peningkatan eksresi Na
menyebabkan menghambat pengaktifan Aldosteron  dan H2O 
Peningkatan Volume dan angiotensinogen menjadi
Reabsorbsi Na dan air di
Tekanan Darah angiotensin I Volume urin yang
tubulus renal menurun.
dihasilkan meningkat

Sekresi Renin oleh sel Konversi angiotensin I


juxtaglomerular ginjal menjadi Angiotensin II
menurun juga terhambat
(Barrett et al., 2012)
Kejernihan Urin
• Pada keadaan normal urin tampak
jernih.
• Infeksi saluran urinari (UTI) dapat
membuat urin menjadi keruh.
• Peningkatan partikel yang ikut
disekresikan melalui urin seperti
glukosa, fosfat, protein, dan
leukosit juga dapat menyebabkan
kekeruhan pada urin.

(Mustikawangi et al.,
2016)
Efek Minuman Isotonik
TERHAD AP KEJERNIH AN UR IN

Menit ke-0 Menit ke-30 Menit ke-60 Menit ke-90


jernih jernih jernih jernih
KES IMP ULAN
Minuman isotonik mengandung air, glukosa, dan sejumlah elektrolit.
Kandungan-
Rand Fishkinkandungan tersebut dapat meningkatkan sekresi hormone ANP
dan menginhibisi sekresi hormon ADH serta sistem RAA sehingga
menurunkan sekresi hormone aldosterone di tubulus renalis.
Akibatnyavolume air  yang dieksresikan melalui urin meningkat tetapi sekresi
urokrom tetap.Hal ini menyebabkan warna urinsemakin lama menjadi bening.
Sementara itu, kejernihan urin tidak dipengaruhioleh minuman isotonik
sebab kekeruhan pada urin hanya ditemukan pada keadaan patologis tertentu.
DAFTAR PUSTAKA

BARRETT, K.E., BARMAN, S.M., BOITANO, S. AND BROOKS, H.L. (2012), GANONG BUKU AJAR FISIOLOGI KEDOKTERAN, 24TH ED.,
MCGRAW-HILL, NEW YORK.
MUSTIKAWANGI, V., RAMBERT, G.I. AND WOWOR, M. (2016), “GAMBARAN PEMERIKSAAN MAKROSKOPIS URIN PADA PASIEN
TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO”, JURNAL E-BIOMEDIK, VOL. 4 NO. 2, AVAILABLE
AT:HTTPS://DOI.ORG/10.35790/EBM.4.2.2016.14647.
VAN REGENMORTEL, N., DE WEERDT, T., VAN CRAENENBROECK, A.H., ROELANT, E., VERBRUGGHE, W., DAMS, K., MALBRAIN,
M.L.N.G., ET AL. (2017), “EFFECT OF ISOTONIC VERSUS HYPOTONIC MAINTENANCE FLUID THERAPY ON URINE OUTPUT, FLUID
BALANCE, AND ELECTROLYTE HOMEOSTASIS: A CROSSOVER STUDY IN FASTING ADULT VOLUNTEERS”, BRITISH JOURNAL OF
ANAESTHESIA, VOL. 118 NO. 6, PP. 892–900.
RODEWELL, V.W., BENDER, D.A., BOTHAM, K.M., KENNELLY, P.J. AND WEIL, P.A. (2015), HARPER`S ILUSTRATED BIOCHEMISTRY, 30TH
ED., MCGRAW-HILL.
SALADIN, K.S. (2018), ANATOMY & PHYSIOLOGY THE UNITY OF FORM AND FUNCTION, 8TH ED., MCGRAW-HILL, NEW YORK.
SHERWOOD, L. (2013), FISIOLOGI MANUSIA DARI SEL KE SISTEM, EDITED BY YESDELITA, N., 6TH ED., EGC, JAKARTA.
SIOW, P.C., TAN, W.S.K. AND HENRY, C.J. (2017), “IMPACT OF ISOTONIC BEVERAGE ON THE HYDRATION STATUS OF HEALTHY CHINESE
ADULTS IN AIR-CONDITIONED ENVIRONMENT”, NUTRIENTS, VOL. 9 NO. 3, AVAILABLE AT:HTTPS://DOI.ORG/10.3390/NU9030242.
TORTORA, G.J. AND DERRICKSON, B. (2011), PRINCIPLE OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY, 13TH ED., JOHN WILEY & SONS, JAKARTA.

Anda mungkin juga menyukai