Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kegiatan F6

 
PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA
PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PRIMER/USAHA KESEHATAN MASYARAKAT
UPAYA PENGOBATAN DASAR HIPERTENSI

Disusun oleh : Dokter Pembimbing


dr. Ahmad Huda dr. Syaiful Bahri

KOMITE INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


DOKTER INTERNSHIP WAHANA PUSKESMAS PAJARAKAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
2020
Latar Belakang
• Pada saat ini hipertensi adalah faktor risiko ketiga terbesar yang
menyebabkan kematian, sering disebut sebagai the killer disease karena
penderita tidak mengetahui kalau dirinya mengidap hipertensi.
• Hipertensi juga dikenal sebagai heterogeneouse group of disease karena
dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur, sosial dan
ekonomi.
• Dilansir oleh The Lancet tahun 2018 sebanyak 972 juta (26%) orang dewasa
di dunia menderita Hipertensi.
• diprediksikan oleh WHO pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa
di seluruh dunia yang menderita hipertens.
Permasalahan di Masyarakat
12 juni 2020, Tn MS (57), ke poli umum puskesmas dengan
keluhan pusing sejak 2 hari ini , disertai rasa tegang pada leher
 Pasien merupakan pasien rutin pengobatan hipertensi sejak 1
tahun yang lalu  tetapi sejak libur hari raya Idul Fitrih kemaren
pasien tidak control rutin  Riwayat hipertensi (+) sejak 5 tahun
yang lalu
Permasalahan di Masyarakat
Pemeriksaan fisik: TD: 170/100 mmHg, N: 85 x/menit, irama reguler,
isi dan tegangan cukup RR: 16 x/ menit. Suhu : 37,2 C. Status Gizi BB
= 72 kg 72 BMI = 2 (1,65) TB = 165 cm = 26,45 kg/m 2 (overweight).
Pengetahuan pasien mengenasi penyakit yang diderita masih rendah
 edukasi mengenai penyakit yang diderita pasien serta edukasi
tentang gaya hidup sehat.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
• Prahipertensi
Tekanan darah sistolik 120–139 mmHg atau tekanan darah diastolik 80–89 mmHg
• Hipertensi tingkat 1
Tekanan darah sistolik 140–159 mmHg atau tekanan darah diastolik 90–99 mmHg
• Hipertensi tingkat 2
Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik > dari 100 mmHg
Intervensi medikamentosa dan non medikamentosa diperlukan bagi Tn.MS pada kasus
ini. Selain itu pasien juga perlu dikonsultasikan dengan bagian gizi Puskesmas  KIE Diet
pada Hipertensi.
Juga perlunya edukasi terkait penyakitnya yg mencakup penyebab, faktor risiko, diet,
exercise, prognosis, dan komplikasi.
Pelaksanaan
Setelah terdiagnosis dengan Hipertensi  Tatalaksana medikamentosa yang
diberikan adalah:
• Amlodipine 1 x 10mg
• Ibuprofen 3 x 400mg

Tatalaksana non medikamentosa juga sangat diperlukan, di antaranya:


• Menurunkan berat badan dengan mengurangi asupan kalori dan meningkatkan
aktivitas fisik.
• Melakukan pengobatan berkelanjutan
• Perencanaan diet dengan bagian gizi di Puskesmas dan menganjurkan diet
• Mengurangi konsumsi sodium sebanyak 25 % (kurang lebih 1000 mg per hari).
• Olahraga ringan minimal 2 kali dalam satu minggustatis.
• Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
Monitoring dan Evaluasi
Kontrol secara rutin dan diperiksakan tensi darah secara rutin dan berkala di
fasilitas kesehatan agar tidak terjadi overdose ataupun lowerdose  tujuan
pengobatan tercapai.

Mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi dan melakukan follow-up kepada


pasien serta keluarga.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai