Anda di halaman 1dari 18

Glands and hormone of sexual development and behavior

Laki-laki

• parietal cortex, which is involved in space


perception, and the amygdala, which
regulates sexual and social behavior,
• 6.5 times more gray matter in the brain than
women
• Men relied on just one small area
perempuan

• parts of the frontal lobe, responsible for


problem-solving and decision-making, and
the limbic cortex, responsible for regulating
emotions, were larger in women
• 10 times more white matter than men do 
lbh bnyk koneksi  more complicated, but
work faster than a man's
• language and communication better
• women used areas in both sides of the brain
Macam – Macam Hormon
 Secara umum hormon dikategorikan dalam :
 Turunan asam amino : hormon yang disintesa dari
asam amino,misal : ephineprin
 Hormon Peptida dan Protein: hormon yang masih satu
rantai dengan asam amino
 Hormon Steroid: hormon yang disintesa dari
cholesterol bagian dari molekul lemak (fat). Dan
keluarga hormon inilah yang berperan dalam
perkembangan seksual dan perilaku seksualnya.
Dihasilkan sebgaian besar oleh gonad (testis dan
ovarium) dan sejumlah kecil oleh kelenjar adrenal.
Yang membedakan adalah perbedaan jumlah pada laki-
laki dan perempuan.
 GONAD :
 Pada pria disebut TESTIS menghasilkan “sperms”, wanita OVARY
menghasilkan “ovum”
 Selain sel ovum atau sel sperma, manusia memiliki 23 kromosom.
Wanita : X, Pria : XY. Bagaimana menentukan jenis kelamin bayi?
 SEX STEROID (mempengaruhi otak, alat genital, dan organ seks lainnya. Di
otak, hormon meningkatkan atau menurunkan tingkat kematian sel di
beberapa bagian, sehingga besar suatu bagian otak pada pria dan wanita
bisa berbeda. Ada 3 tipe hormon sex yang ditemukan pada tiap orang, :
 Estrogen (jumlah lebih banyak pada wanita sehingga disebut hormon
wanita. Termasuk di dalamnya estradiol, dkk.)
 Progesteron (dominan pada wanita, menyiapkan uterus untuk
penanaman ovum dan menyiapkan kehamilan.)
 Androgen (lebih banyak pada pria sehingga disebut hormon pria.
mencakup testosteron, dkk. )
 HORMON PITUITARY
 Menghasilkan hormon “tropik”, hormon yang akan menstimulasi organ untuk
mengeluarkan hormon tertentu, misal: gonadotropin  mempengauhi gonad
untuk mengeluarkan hormon-hormon gonado, FSH (Folicle Stimulating
Hormone),LH (Leutinizng Hormone)

PENGARUH HORMON TERHADAP
PERKEMBANGAN SEKSUAL
 Awal: tiap awal perkembangan memiliki satu set pembuluh
Mullerian dan pembuluh Wolffian, dan juga gonad primitif.
 Perbedaan seksual dimulai pada saat fertilisasi, adanya
perbedaan kromosom XX atau XY
 Kromosom laki-laki memiliki gen SRY yang akan
mematangkan testis pada laki-laki. menghasilkan hormon
testosteron, mengubah pembuluh Wolffian menjadi struktur
genital laki-laki (seminal vesicle/penyimpan semen, dan vas
defferens), serta mendorong perkembangan testis dan scrotum.
 Sejenis hormon peptida (MIH/Mullerian inhibiting hormone)
mengubah saluran Mullerian menjadi struktur kewanitaan:
oviduct, uterus, dan vagina atas. Tanpa paparan testosteron,
gonad berubah menjadi ovarium.
Motivation & Emotion in the
Brain
 Hypothalamus

 Limbic System

 Thalamus
Efek aktivasi hormon seks
 Aktivasi hormon seks akan mengubah respon otak terhadap beberapa stimulus, dan mengubah
sensitivitas penis, vagina, dan cervix.
 Perilaku seksual pada laki-laki dipengaruhi testosteron, dan perilaku seksual pada perempuan
dipengaruhi estrogen dan progesteron.
 Hormon seks mengaktivasi perilaku seksual dengan meningkatkan sensasi. Estrogen meningkatkan
sensitivitas syaraf pudendal pada daerah pubic, meningkatkan respon pada beberapa area
hipothalamus (ventromedial nucleus, medial proeptic area [PMOA], dan bagian hipothalamus
anterior yang disebut sexually dimorphic nucleus [SDN]). SDN pada laki-laki lebih besar dari
perempuan.
Testosteron dan estradiol memicu PMOA dan beberapa area lain untuk melepaskan dopamine, yang
menstimulasi aktivitas seksual.
 Perubahan hormon seksual, selain mempengaruhi dorongan dan perilaku seksual dan daerah otak
yang berhubungan dengan perilaku seksual, juga mempengaruhi area lain yang tidak
berhubungan dengan perilaku seksual (misal: testosteron juga mengurangi rasa sakit dan
kecemasan)
 Impotensi bukan karena rendahnya tingkat testosterone melainkan disebabkan karena adanya
kerusakan pada sirkulasi darah, gangguan neurologis, reaksi obat, dan tekanan psikologis.. 
Pada perempuan, hipothalamus dan pituitary berkaitan dengan ovarium menghasilkan siklus
menstrual.
Pengasuhan
 Dipengaruhi oleh sekresi hormon prolactin dan oxytocin,
serta vasopressin yang meningkatkan perilaku
pengasuhan. Mulai disekresi selama akhir masa
kehamilan.
Pada akhir masa awal kehamilan, otak meningkatkan
responsivitasnya terhadap estradiol pada area yang
menunjang perilaku pengasuhan, bukan pada perilaku
seksual.
Seiring waktu, hormon-hormon tersebut akan menurun
namun, saat itu ibu tidak akan kehilangan perilaku
pengasuhan karena telah melewati pengalaman
pengasuhan.
Sistem reproduksi Pria
Sistem Reproduksi Wanita
Perbedaan seks di OTAK ?

 Perbedaan corpus callosum, thalamus,


commisura anterior
 Testoteron membuat Otak lebih maskulin
 Aromatisasi : proses kimiawi dimana testoteron
berubah menjadi estradiol . Bukan testoteron
yang membuat otak lebih maskulin tapi estradiol
yang membuat otak lebih maskulin
MASA PUBERTAS: HORMON DAN SEX
DEVELOPMENT
 Pituitari anterior menghasilkan growth hormone
dengan target : tulang dan otot hasilnya
growth spurt
 Meningkatnya hormon gonadotropik dan
adrenocorticotropik mengakibatkan  organ
genital lebih matang, karakteristik seks sekunder
 Pada P: androgen tinggi,estrogen rendah, W:
estrogen tinggi androgen rendah
 Korteks adrenal : andristenedione pubic hair
dan axxilary hair.
PENGARUH HORMON GONAD
PADA ORANG DEWASA
 PADA LAKI-LAKI:
 Dorongan seksual pada laki-lak normal tidak
dipengaruhi dengan jumlah testoteron.
 Endhorphine berperan dalam menjaga minat seksual
 PADA WANITA:
 Kontrol dorongan seksual oleh androgen
 Estrogen dan progesteron memicu estrus
Hypothalamus : mengatur perilaku
seksual
 LAKI-LAKI
 WANITA
 Area Medial Pre-Optic
 Ventromedial nucleus
(sexually dismorphic
nucleus) lebih besar (VMN)
 AMPO  area lateral  PAG
tegmental di midbrain (PreaquadactalGrey)
di tegmentum, jika
rusak maka
menghilangkan
perilaku seksual

Anda mungkin juga menyukai