Anda di halaman 1dari 18

Perkembangan seks: Determinasi dan diferensiasi seks, seks otak,

identitas seks dan tingkah laku reproduksi

Kelompok 1 :
1. Agnes Adela Br ginting (4191220009)
2. Amna kamran BR tarigan (4191220010)
3. Rehlitna Fransiska Sitepu (4191220011)
4. Odilia zai (4191220012)
5. Widya kartika sari (4191220013)
6. Angela Glorya Marito Br samosir(4191220014)

DETERMINASI DAN DIFERENSIASI SEKS


Seks merupakan kriteria biologis yang membedakan pria dan wanita, yang dipengaruhi
oleh kromosom individu, gonad, morfologi (internal dan eksternal) serta karaketeristik hormon.
Kromosom seks yang terbentuk pada individu mendasari terjadinya diferensiasi seks. Pada saat
fertilisasi, yaitu fusi sel ovum dan sel sperma, terjadi determinasi seks embrio. Sel ovum
mempunyai komponen kromosom 23, X, sedangkan sel sperma mempunyai komponen
kromosom 23, X atau 23,Y.Fusi sel ovum dan sel sperma menghasilkan sel diploid dengan

kariotipe 46, XX (kromosom wanita) atau 46, XY (kromosompria).


Pada 6 minggu pertama perkembangan embrio,terbentuksepasang bubungan longitudinal
(gonadal ridge), sel germinativum, duktus internal, dan genitalia eksterna yang berpotensi
menjadi embrio dengan kariotipe 46, XX atau 46, XY. Gonadal ridge terbentuk dari ploriferasi
epitel dan pemadatan mesenkim. Berdasarkan determinasi seks pada embrio, gonadal ridge
berdiferensiasi menjadi ovarium atau testis, sedangkan sel germinativum berkembang menjadi
oosit atau spermatosit. Sedangkan salah satu dari dua duktus internal akan berkembang dan yang
lain akan mengalami regresi. Genitalia eksterna akan bekembangsesuaidengan determinasi seks
pada embrio, menjadi genitalia pria atau genitalia wanita. Gonadal ridge berada di pertengahan
urogenital ridge yang dapat dideteksi 5 minggu setelah gestasi. Sel germinativum primordial
muncul pada tahap awal perkembangan di antara sel – sel endoderm di dinding yolk sac dekat
alantois. Sel – sel ini bermigrasi dengan gerakan amoboid di sepanjang mesenterium dorsal usus
belakang, kemudian sampai ke gonad primitif pada awal minggu kelima dan menginvasi genital
ridge pada minggu keenam. Sel germinativum mempunyai kariotipe 46,XX atau 46, XY.
Apabila sel germinativum tidak mencapai gonadal ridge, maka gonad tidak akan terbentuk. Oleh
karena itu, sel germinativum mempunyai pengaruh induktif pada perkembangan gonad menjadi
ovarium atau testis.
Sesaat sebelum dan setibanya sel – sel germinativum primordial, epitel genital ridge
berploriferasi. Kemudian terbentuklah sejumlah korda yang ireguler yaitu korda seks primitif.
Pada embrio pria dan wanita, korda akan berhubungan dengan epitel permukaan, sehingga gonad
pria dan wanita sulit dibedakan. Oleh karena itu, gonad tersebut disebut dengan gonad indiferen.
Embrio pria dan wanita mempunyai dua pasang duktus genitalia yaitu duktus mesonefrikus
(wolfii) dan duktus paramesonefrikus (mülleri). Duktus wolfi dapat terdeteksi pada saat umur
gestasi 4 minggu. Sedangkan duktus mülleri muncul setelah gestasi berumur 6 minggu. Duktus
wolfii akan membentuk struktur epididimis, vas deferens dan vesikula seminalis, sedangkan
duktus mülleri akan berkembang menjadi tuba falopi, uterus dan portio posterior vagina.
Apabila embrio secara genetik adalah pria, 46, XY, maka korda seks primitif akan
berploriferasi dan menembus ke dalam medula, membentuk testis atau korda medularis.
Perkembangan tersebut dipengaruh oleh gen SRY pada kromosom Y, yang mengandung testis
determining factor. Selain itu dipengaruhi juga oleh gen Steroidogenic Factor-1 (SF-1) dan
SOX-9(kode protein) . Ke arah hilus kelenjar, korda terurai menjadi jalinan untaian halus, yang
kemudian membentuk tubulus rete testis. Selanjutnya terbentuk suatu lapisan fibrosa padat yang
memisahkan korda testis dari epitel permukaan yang disebut tunika albuginea.
Pada bulan keempat, ujung korda testis bersambungan dengan rete testis. Korda tetstis
terdiri dari sel germinativum dan sel sustentakular sertoli yang berasal dari epitel permukaan
kelenjar. Sel sertoli berada di dalam tubulus seminiferus dan mengelilingi sel germinativum serta
menghasilkan Müllerian Inhibiting Substance (MIS) yang berfungsi menghambat perkembangan
duktus mülleri.Diantara korda – korda testis terdapat sel Leydig interstitial yang berasal dari
mesenkim gonadal ridge, yang mulai berkembang setelah terjadi diferensiasi korda. Pada
minggu kedelapan kehamilan, sel Leydig mulai menghasilkan hormontestosteron.
Di dalam testis terjadi mitosis dari sel germinativum dan membentuk spermatogonium.
Terdapat dua mekanisme yang mampu menjelaskan berhentinya proses mitosis pada sel
germinativum laki – laki yaitu, kontak fisik antara sel germinativum dan sel sertoli, dan adanya
substansi inhibitor yang menghambat proses mitosis yang dihasilkan oleh tubulus seminiferus.
Determinasi testis dikontrol oleh faktor genetik. Willms Tumor-1 (WT-)1 merupakan faktor
transkripsi untuk perkembangan gonad bipotensial menjadi testis atau ovarium. Selain itu juga
terdapat SF-1 yang dibutuhkan untuk membentuk gonad bipotensial. Peningkatan transkripsi SF-
1 dan DAX-1 pada locus Xp21-p22 dibutuhkan pada awal perkembangan gonad. Beberapa gen
juga dibutuhkan untuk melengkapi determinasi testis.Regio determinasi seks pada kromosom
Y(SRY) yang mengandung testis determining factor berlokasi pada segmen 35-kb pada lengan
pendek kromosomY. Apabila terjadi perkembangan fungsional gen SRY, gonad bipotensial
akanmengalami determinasi menjadi testis. SF-1 tidak hanya berperan dalam determinasi testis,
tetapi juga berperan dalam regresi duktus mülleri. Jumlah SF- 1 dan DAX-1 tinggi pada ekspresi
gen SRY.
Gambar .Diferensiasi Testis
Kromosom 11, 9, 17, Y, dan X akan menginduksi pertumbuhan testis, sehingga testis akan
menghasilkan hormon yang mengakibatkan diferensiasi testis, sehingga derivat dari duktus
mülleri akan mengalamiregresi.

Pada wanita pembentukan oosit dari sel germinativum mengawali terjadinya determinasi
ovarium. Pada embrio dengan kromosom 46, XX, gonad bipotensial akan mengalami
folikulogenesis dan perkembangan endokrin. Pada ovarium janin, terjadi peningkatan aktivitas
sitokrom P450 aromatase yang mengakibatkan ovarium mengalami diferensiasi, akan tetapi tidak
diketahui tempat produksi hormon seks steroidnya. Terjadinya determinasi ovarium dikarenakan
tidak adanya gen SRY pada kromosom Y. Tidak adanya gen SRY pada wanita, mengakibatkan
terjadinya penurunan ekspresi SF-1, dimana reseptornya ditemukan pada regio promoter DAX-1,
sehingga SF-1 berpotensi mengatur regulasi ekspresiDAX-1.
Pada minggu ketujuh gestasi, mulai terbentuk alat genitalia laki – laki. Apabila hormon
androgen tidak muncul sampai minggu keduabelas gestasi, maka maskulinisasi tidak akan
terjadi. Hormon testosteron menginduksi pertumbuhan duktus wolfii, sedangkan hormon
dehidrotestoteron dibutuhkan untuk maskulinisasi alat genitalia eksterna pada laki – laki. 31
Maskulinisasi pada alat genitalia eksterna laki – laki meliputi ; bertambahnya jarak anogenital,
menyatunya lipatan uretral, dan pertumbuhan serta menyatunya garis tengah pada scrotal. Penis
terbentuk dari tuberkel genital dan terus tumbuh selama masa gestasi.
Sedangkan pada wanita, tidak adanya hormon testosteron mengakibatkan pembengkakan
pada lipatan uretral membentuk labia mayor dan labia minor. Klitoris terbentuk dari tuberkel
genital.
BAGIAN-BAGIAN OTAK PADA MANUSIA

Gambar Bagian-bagian Otak Manusia

Struktur Otak terdiri atas 3 bagian, yaitu :


1. Otak depan (forebrain) , Otak depan meliputi: thalamus, kelenjar pituitaria, korteks
cerebri, bulbus olfactorius, dan sistem lymbic (yang meliputi hipotalamus dan
hippocampus).
2. Otak tengah (midbrain) , Otak tengah meliputi tectum, tegmentum (terdapat banyak
nuklei), colliculus superior, dan colliculus inferior.
3. Otak belakang (hindbrain) , Otak belakang meliputi: medulla oblongata, pons varolli, dan
cerebellum.
Pembagian Otak Berdasarkan Fungsinya :
1. Cerebrum (Otak besaar)
Bagian otak yang paling besar, dan memiliki lipatan-lipatan. Cerebrum menerima pesan
dari seluruh alat indera dan memiliki beberapa fungsi seperti : memori, berpikir, atau
merasa. Sebagai pusat kontrol otot dan kepribadian. Beberapa fungsi cerebrum bersifat
sadar atau dapat dikontrol.
2. Cerebellum (Otak kecil)
Berfungsi menjaga keseimbangan gerak tubuh. Semua saraf yang masuk dan
meninggalkan otak yang berasal dari dan menuju ke otot mengirim pesan ke cerebellum.
Kerjanya bersifat refleks dan tidak dapat dikontrol
3. Medulla Oblongata
Mirip dengan sumsum tulang belakang, tetapi fungsinya sangat berbeda. Medulla
oblongata adalah bagian otak yang berfungsi mengontrol denyut jantung, pernapasan, dan
tekanan darah. Semua pekerjaan yang ditangani oleh medulla oblongata bersifat di luar
kesadaran

SISTEM HORMON

Pembagian Jenis-Jenis Hormon Secara kimiawi hormon dibagi menjadi 3 kelas yaitu
1. hormon steroid contohnya testosteron, estradiol;
2. hormon peptida contohnya insulin, prolaktin serta
3. hormon derivat asam amino contohnya norepinephrin, epinephrin & thyroksin
Struktur Kimia Hormon·
■ Hormon Peptida atau protein diantaranya hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus,
hipofisis, paratiroid, tymus, pankreas.·
■ Hormon steroid diantaranya hormon yang diproduksi oleh korteks adrenal dan kelamin·
■ Hormon turunan asam amino diantaranya hormon yang diproduksi oleh tiroid dan
hormon medula adrenal.
KELENJAR YANG MEMPENGARUHI SISTEM HORMON

Gambar kelenjar yang mempengaruhi system hormone

KELENJAR HIPOTALAMUS

Gambar Kelenjar Hipotalamus

Hipotalamus terletak di tengah otak tepatnya di bawah talamus dan ukurannya sebesar
biji kenari. Sejumlah besar informasi sehubungan dengan keadaan tubuh dikirim ke hipotalamus.
Hipotalamus menjalankan beberapa fungsi : Mengatur hormon, hasrat seksual, emosi, makan,
minum, suhu tubuh, keseimbangan kimiawi, tidur dan bangun, sekaligus mengatur kelenjar
utama dari otak (kelenjar pituitari).
Hipotalamus adalah bagian otak yang memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian
dan mana yang tidak, misalnya kapan kita lapar. Dan sering juga dianggap sebagian bagian
terpenting dari 'otak mamalia'.

KELENJAR PITUITARI

Gambar Kelenjar Pituitari Anterior dan Posterior

Kelenjar pituitari, atau hipofisis, adalah kelenjar produsen hormon-hormon tertentu yang
bertindak sebagai pengedali berbagai aspek tubuh manusia. Hormon yang diproduksi oleh
hipofisis membantu mengatur pertumbuhan, tekanan darah, produksi dan pembakaran energi,
dan berbagai fungsi organ tubuh lainnya.kelenjar pituitari bekerja sendirian untuk menjalankan
fungsi tubuh. Hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari bertindak sebagai pembawa pesan
dari dan ke banyak sel yang berbeda dalam tubuh.
Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Pituitari Anterior
• Hormon adrenokortikotropik (ACTH): Hormon ini merangsang produksi hormon
adrenal.
• Hormon perangsang folikel (FSH) dan Luteinizing hormone (LH): Hormon-hormon ini
bekerja sama satu sama lain sebagai regulator atas fungsi ovarium dan testis.
• Hormon pertumbuhan (Growth Hormone): Hormon ini sangat penting dalam
pertumbuhan tubuh manusia, terutama di tahun-tahun awal. Untuk anak-anak, hormon ini
membantu menjaga komposisi tubuh yang sehat. Untuk orang dewasa, GH bertindak
sebagai penyeimbang distribusi lemak serta menjaga kesehatan tulang dan otot.
• Prolaktin: Fungsi utama hormon ini adalah menstimulasi produksi ASI pada wanita.
Hormon ini juga memiliki efek pada aktivitas seksual yang berbeda pada pria dan wanita.
• Hormon perangsang tiroid (TSH): Hormon ini merangsang kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormonnya sendiri.
• Endorfin: Fungsi hormon endorfin yang utama adalah untuk mengikis rasa sakit dan rasa
tidak nyaman, serta memberikan sensasi menyenangkan untuk tubuh. Endorfin pun
berperan untuk meredakan stres, sehingga penting untuk kesehatan mental.

Hormon Yang Dihasilkan Oleh Kelenjar Pituitari Posterior


• Hormon anti diuretik (ADH): Hormon ini merangsang ginjal untuk meningkatkan
penyerapan air dalam darah, mengurangi jumlah air yang keluar dalam urin.
• Oksitosin: Oksitosin biasanya memengaruhi proses persalinan dan kondisi tubuh ibu
setelah melahirkan, seperti produksi ASI.

SEKS OTAK

 Otak dan Umur Perkembangan

Otak dibentuk dalam masa prenatal, dapat dilihat perkembangannya sejak minggu ketiga
usia janin. Otak terus berkembang sampai masa lahirnya janin, dan pematangannya terjadi ketika
usia pertengahan 20 tahunan. Pengetahuan ini akan menuntun kita untuk memahami perilaku
remaja, termasuk perilaku seksualnya. Kita mengamati remaja lebih berani mengambil risiko,
sehingga terlihat angka kematian kecelakaan lalu lintas remaja 15-19 tahun tinggi. Perilaku
remaja memang tidak hanya berasal dari otaknya, tetapi juga dibentuk oleh gen, pengalaman
masa kecil, lingkungan, pola asuh orangtua dan perkembangan kematangan otak dalam
mengambil keputusan. Pada masa remaja koneksi sel syaraf berkembang pesat dan juga
pemangkasan (pruning) berlangsung guna membentuk cara pikir menuju matang. Tugas korteks
frontal adalah berpikir logis dan menanggapi berbagai hal beserta sebab akibat, serta
memutuskan tindakan. Korteks frontal menjadi lebih baik pada masa dewasa.
 Otak Remaja

Menurut para ilmuwan otak menjadi matang pada usia 20 tahunan. Pada saat itu bagian
korteks (otak abu-abu) akan menipis melapisi sulkus dan girus. Korteks, bagian otak yang
berfungsi aktif, termasuk untuk berpikir, memori. Pertumbuhan korteks meningkat dimasa kanak
kemudian makin tebal dan menurun, merupakan bagian dari pertumbuhan kematangan. Volume
otak meningkat tertinggi selama masa remaja awal. Korteks otak tidak matang pada saat
bersamaan. Area yang merupakan fungsi dasar akan matang lebih dahulu , misalnya untuk
pemrosesan informasi dari indera, dan kendali motorik. Bagian otak yang bekerja dari atas ke
bawah akan menjadi kendali seperti kendali impuls, dan membuat rencana- suatu kekayaan yang
matang saat dewasa. Korteks atau bagian abu-abu otak berisi sel syaraf, serabut syaraf dan sel
pendukung. Pada masa awal keghidupan kita terjadi pertumbuhan pesat dari sinap. Sinap asdalah
koneksi antar sel syaraf atau neuron.
 Otak dan Seks

Perilaku manusia senantiasa menuju kepada pencarian kesenangan, kenyaman. Perilaku ini
dipandu oleh hubungan antar sinaps melalui neurotransmitter. Neurotransmitter ini menyebarkan
informasi antar sinap. Dopamin, salah satu neurotransmitter membuat rasa menyenangkan dan
menyamankan, keterpesonaan pada berbagai hal. Dengan melakukan hal-hal yang membuat
senang (makan, minum, seks, penggunaan Napza dsb) maka dopamine akan dengan sukacita
melakukan tugas penghubung antar sinap. Pengendalian akan aktivitas di putaran ini serta
eksekusi perilakunya dikerjakan oleh korteks frontalis. Remaja impulsnya menggebu, arus
instinknya deras, sementara pengendaliannya oleh korteks frontal belum cukup matang, sehingga
perilaku mengejutkan, tidak terduga seringkali terjadi. Demikian juga untuk hubungan seksual.
Seperti halnya makan hubungan seksual menimbulkan kenikmatan. Kedekatan orang dengan
orang , berpelukan dalam beberapa detik akan menyemburatkan hormone cinta : oksitosin, dan
memicu arus deras system umpan balik menyenangkan, yang sangat mungkin pada remaja tidak
dapat dikendalikan secara penuh oleh korteks frontal. Dengan bantuan orang dewasa yang
matang penderasan arus dituntunkan pada logika mempertimbangkan konsekuensi dan risiko,
sehingga pengambilan keputusan menjadi lebih masuk akal.

 Bagian otak tertentu melakukan pemanasan

Sistem limbik, wilayah otak yang lebih primitif yang bertanggung jawab atas dorongan
fisik dan elemen pemrosesan emosional, aktif saat berhubungan seks. "Namun, bagian lain dari
korteks serebral yang mengatur penalaran yang lebih tinggi, akan dimatikan. Sebagai akibatnya,
tindakan seksual itu sendiri lebih didorong oleh insting dan emosi daripada pemikiran rasional.
 Bagian otak lainnya melakukan pendinginan

"dua area spesifik otak tampaknya tertutup saat berhubungan seks untuk wanita," ucap
psikolog klinis di wilayah Kota Kansas, Jennifer Sweeton, PhD. Satu area yang ditutup
melibatkan penilaian sosial dan kesadaran yang mungkin menjadi alasan orang mengatakan
"cinta itu buta". Area otak yang terkait dengan kesadaran diri dan penghambatan diri juga telah
ditemukan untuk menonaktifkan otak pada wanita yang menghasilkan pengalaman seperti di luar
tubuh saat seks. "Ini disebut disinhibisi saraf, membantu wanita orgasme. Otak melepaskan
dopamin Seks menyebabkan otak melepaskan tingkat neurokimia yang jauh lebih tinggi.
Perubahan kimia ini membantu mengatur dan mempercepat aktivitas seksual. Salah satu
neurotransmiter itu adalah dopamin, yang mempromosikan perasaan hasrat, euforia, kepuasan,
dan penghargaan. Otak melepaskan oksitosin. "Wanita mungkin lebih terhubung secara
emosional setelah orgasme berkat oksitosin. Oksitosin yang dilepaskan saat berhubungan seks
memiliki efek untuk menghilangkan rasa saki, ini bisa menambah mengapa kenikmatan seksual
dan rasa sakit sering berkaitan dengan ini.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan perubahan dalam vasopresin pasca-
orgasme mungkin membuat wanita mengalami aktivitas seksual sebagai lebih dari hubungan
emosional. Dikatakan oleh Dr. Prause bahwa perubahan vasopresin lebih besar pada pria.
Mengingat vasopresin meningkatkan rasa kantuk, maka itu mengapa pria biasanya tertidur sesaat
setelah berhubungan seks. Otak melepaskan serotonin Serotonin membantu mengatur suasana
hati dan tidur. Itu karena serotonin meningkat saat berhubungan seks, itu dapat menyebabkan
perasaan bahagia dan damai. Banyak stereotip jauth cinta atau nafsu berhubungan dengan
neropinefrin juga. Beberapa perubahan mungkin membuat orang sedih usai bercinta Setelah
orgasme, otak melepaskan prolaktin neurokimia dan menjatuhkan dopamin. Perubahan usai seks
ini menjelaskan mengapa beberapa orang merasakan sedih, kesepian, atau menyesal. "Ini adalah
salah satu dari banyak masalah yang dihadapi orang saat berhubungan seks. Semua perubahan
kimia pada otak memiliki tujuan "Seks sangat penting untuk kelangsungan hidup kita sebagai
spesies.
 Otak Memproduksi Hormon

Estrogen yang merupakan salah satu hormon seks penting perempuan ternyata tidak hanya
diproduksi di dalam kandungan. Hormon ini ternyata dapat diproduksi dan dilepaskan dari otak.
Riset terbaru yang dipublikasikan pada Journal of Neuroscience menunjukkan, hipotalamus pada
otak kera merupakan bagian yang aktif melepaskan hormon estrogen. Hipotalamus adalah bagian
otak yang mengatur siklus menstruasi dan reproduksi pada manusia. Temuan ini tentu
berimplikasi pada manusia, karena sistem neuroendokrin reproduksi yang membuat dan
melepaskan hormon, pada manusia dan kera relatif sama. Riset juga menemukan, hormon
estradiol bisa diproduksi di otak. Estradiol adalah salah satu dari tiga hormon yang berperan
dalam membentuk esterogen, dan merupakan hormon utama dalam reproduksi wanita.
Estradiol juga mempengaruhi fungsi tubuh, terutama dalam pengaturan ingatan dan berat
badan. Walaupun ilmuwan sudah menganggap hipotalamus berperan utama dalam mengatur
siklus menstruasi dan resproduksi, temuan terkait hal ini masih mengejutkan. hipotalamus
memproduksi estradiol dan membantu pengendalian gonadotrophin releasing hormone (GnRH).
Hormon GnRH mengatur pertumbuhan, perkembangan seksual, dan fungsi reproduksi. "Temuan
ini tidak hanya mengubah konsep bagaimana fungsi pengaturan reproduksi dan tingkah laku, tapi
juga berimplikasi pada pengertian dan pengobatan sejumlah gangguan serta penyakit. Walau
esterogen biasanya berhubungan dengan seks, reproduksi, dan digunakan sebagai pencegah
kehamilan pada pil kontrasepsi, ketidakseimbangannya dalam tubuh bisa mengakibatkan
alzheimer, stroke, atau depresi. Fungsi ini tentu menarik bila diterapkan pada wanita yang
mengalami menopause. Pemberian esterogen mungkin bisa mencegah osteoporosis dan efek
samping menopause, seperti rasa lemah atau pusing. Esterogen mungkin juga bisa diberikan pada
gadis yang mengalami masalah pubertas. Riset yang pernah dilakukan sebelumnya
menunjukkan beberapa cara memicu produksi estradiol di otak. Salah satunya dengan memberi
rangsang elektrik pada hipotalamus. Menurut peneliti, kerja hipothlamus dikontrol pelepasan
GnRH

IDENTITAS SEKS

Identitas seksual adalah bagaimana seorang berpikir mengenai dirinya sendiri dalam
kaitan dengan siapa ia tertarik secara romantis atau seksual. Identitas seksual dapat juga merujuk
pada identitas orientasi seksual, yang mana ketika orang mengidentifikasi atau
mendisidentifikasi dengan sebuah orientasi seksual atau memilih untuk tidak mengidentifikasi
dengan sebuah orientasi seksual. Identitas seksual dan perilaku seksual berhubungan erat dengan
orientasi seksual, tetapi mereka terpisah dengan identitas merujuk kepada konsepsi individu
mengenai dirinya sendiri, perilaku merujuk kepada kelakukan seksual yang nyata dilakukan oleh
individu tersebut, dan oreintasi seksual merujuk pada ketertarikan romantis atau seksual terhadap
orang yang berbeda atau sesama jenis kelamin atau gender, keduanya atau lebih dari satu gender,
atau tidak semuanya. Jenis-jenis orientasi seksual yang di identifikasi oleh tiap-tiap individu.
Beberapa yang terkenal diantaranya yaitu:
1. Heteroseksual
Heteroseksual berarti orientasi yang membuat seseorang tertarik pada lawan jenis gendernya.
Misalnya, seorang pria tertarik secara emosional dan seksual kepada seorang perempuan.
Heteroseksual mungkin menjadi orientasi yang paling kita kenal dan dianggap sebagai orientasi
mayoritas.
2. Homoseksual
Homoseksual adalah orientasi individu yang memiliki ketertarikan fisik, emosional, seksual, dan
romantisme terhadap individu lain yang memiliki gender yang sama. Pria yang tertarik pada pria
lain sering disebut gay. Sementara itu, wanita yang juga tertarik terhadap wanita disebut sebagai
lesbian.
3. Biseksual
Sering disingkat “bi”, biseksual adalah ketertarikan seorang individu dengan dua gender, yakni
yang ia miliki, dan gender yang lain. Contohnya, ada seorang wanita yang menyukai laki-laki,
namun juga tertarik terhadap perempuan.
4. Aseksual
Orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai aseksual tidak akan tertarik secara seksual terhadap
invidu lain. Walau tak memiliki ketertarikan secara seksual, individu aseksual masih memiliki
keinginan untuk menjalin percintaan. Penting untuk diingat, individu aseksual bukanlah orang
yang memiliki disfungsi seksual. Sederhananya, mereka tak ingin berhubungan seks.
5. Aromantik
Apabila individu aseksual tidak memiliki ketertarikan seksual, orang aromantik tidak memiliki
ketertarikan romantis terhadap orang lain. Walau berbeda, orientasi ini bukanlah orientasi
eksklusif. Dalam artian, individu aseksual juga mungkin mengindentifikasi diri sebagai individu
aromantik.
6. Androseksual
Androseksual adalah orientasi atau ketertarikan terhadap pria atau seseorang yang maskulin.
Orientasi ini dapat dirasakan oleh seorang individu, walau ia juga mengidentifikasi diri dengan
orientasi seksual lainnya. Sebagai contoh, seorang wanita heteroseksual dan pria homoseksual
bisa merangkap sebagai androseksual, karena tertarik terhadap pria.

7. Gineseksual
Gineseksual berkebalikan dengan androseksual. Individu gineksual akan tertarik pada perempuan
dan orang yang feminin. Sama seperti androseksual, gineseksual juga dapat diidentifikasi oleh
individu dari orientasi lain. Misalnya, wanita homoseksual (lesbian) dan pria heteroseksual bisa
dikatakan sebagai gineseksual karena tertarik pada perempuan.
7. Demiseksual
Demiseksual tidak merujuk pada orientasi terhadap gender, melainkan pada tingkat kedekatan
emosionalnya dengan seseorang. Orang yang mengidentifikasi diri sebagai individu demiseksual
hanya bisa tertarik seksual dengan seseorang apabila sudah merasa dekat secara emosional.
Kedekatan tersebut bisa terbangun dengan cepat maupun setelah bertahun-tahun bersama.
8. Panseksual
Panseksual disebut juga omniseksual. Omni merujuk pada istilah yang artinya “semua”. Dengan
demikian, individu panseksual dapat tertarik terhadap semua jenis kelamin (seks) maupun
gender. Orang panseksual bisa tertarik terhadap pria, wanita, transgender, interseks (orang
dengan jenis kelamin yang tidak teridentifikasi sebagai pria maupun wanita), gender ketiga
(individu yang tidak mengidentifikasi diri sebagai perempuan maupun laki-laki), hingga queer.
Walau bisa tertarik dengan segala jenis kelamin dan gender, bukan berarti orang panseksual bisa
tertarik dengan semua orang yang mereka temui.
9. Queer
Queer digunakan sebagai “payung” untuk orang yang merasa label-label di atas tidak dapat
mencakup orientasi yang ia miliki, namun khusus bagi orang-orang non-heteroseksual dan non-
gender. Misalnya, walau seorang wanita tertarik terhadap wanita lain, ia mungkin tak ingin
dilabeli sebagai seorang lesbian. Karena orientasi seksual ada banyak jenisnya, orang di sekitar
kita mungkin memiliki orientasi seksual yang berbeda dengan kita. Walau berlainan, tidak
mendiskriminasi orang lain adalah hal terbaik.
APA PERBEDAAN IDENTITAS SEKSUAL DENGAN ORIENTASI SEKSUAL?
"Identitas seksual itu adalah konsep seorang individu mengenai perilaku seksual yang dipilihnya.
Jadi, itu sangat personal, lebih pada demi kenyamanan pribadi. Setelah itu, identitas seksual
seseorang bisa mengacu pada orientasi seksual yang ada. Orientasi seksual itu ada homoseksual,
heteroseksual, biseksual—biseksual itu di tengah, antara homoseksual dan heteroseksual. Nah,
seseorang bisa dibilang sudah punya identitas seksual, jika dia sudah punya preferensi atau
pilihan untuk mengidentifikasikan dirinya dari salah satu orientasi seksual itu. Jadi, identitas
seksual adalah konsep very personal terhadap individu tersebut, dan dia akan mengacu kepada
orientasi yang ada. Atau bisa jadi nggak ada, makanya ada perpanjangan dari biseksual, ada
panseksual dan sebagainya. Atau yang lebih panjang lagi, ada yang menyebutnya queer, atau
mungkin di sini ada yang menyebutnya waria, dan segala macam. Tapi ini tidak ada
hubungannya dengan transgender. Transgender dan transeksual itu adalah penyimpangan
perilaku seksual. Ada gangguannya, ada disordernya, sementara orientasi seksual itu acuannya
tidak memiliki gangguan, penyimpangan jenis apapun secara psikologis. Jadi, itu bedanya antara
orientasi seksual dengan identitas seksual."

TINGKAH LAKU REPRODUKSI

Tingkah laku reproduksi adalah perilaku yang dilakukan manusia untuk meningkatkan
keberhasilan reproduksi mereka. Contohnya termasuk bersaing dengan anggota lain dari jenis
kelamin yang sama untuk mendapatkan pasangan terbaik (persaingan intra-seksual), dan memilih
pasangan terbaik dari lawan jenis (persaingan antar-seksual).
strategi kawin manusia adalah seperangkat perilaku yang digunakan oleh individu untuk
memilih, menarik, dan mempertahankan pasangan . Strategi kawin tumpang tindih dengan
strategi reproduksi , yang mencakup seperangkat perilaku yang lebih luas yang melibatkan waktu
reproduksi dan pertukaran antara kuantitas dan kualitas keturunan. Manusia mungkin mencari
individu dengan tujuan membentuk hubungan intim jangka panjang , pernikahan, hubungan
biasa , atau persahabatan . Keinginan manusia untuk berteman adalah salah satu dorongan
manusia yang paling kuat. Ini adalah fitur bawaan dari sifat manusia dan mungkin terkait dengan
dorongan seks . Proses perkawinan manusia meliputi proses sosial dan budaya di mana satu
orang dapat bertemu orang lain untuk menilai kecocokan, proses pacaran dan proses
pembentukan pasangan hubungan antar pribadi.
Tingkah laku reproduksi pada manusia dipengaruhi oleh masa pubertas. Karena
perubahan hormonal pada saat pubertas, baik organ seksual maupun sifat seks sekunder akan
mengalami perubahan yang membuat remaja laki-laki dan perempuan mulai terlihat lebih
dewasa secara seksual.
Perbedaan Dasar Jenis Kelamin Selama masa pubertas :
1. Remaja laki-laki pada masa pubertas mulai memiliki gairah seksual spontan 2 sampai
3 tahun sebelum remaja perempuan memilikinya.
2. Gairah seksual pubertas remaja anak laki-laki lebih terlihat daripada remaja
perempuan. Hal yang paling mencolok ialah remaja laki-laki akan mengalami ereksi
penis spontan sedangkan remaja perempuan akan mengalami pembesaran klitoris
spontan dan pelumasan di vagina. Respons gairah seksual pada remaja perempuan
lebih sulit untuk diperhatikan, sedangkan respons remaja laki-laki lebih besar karena
penisnya akan memanjang dari 3 atau 4 inci (panjang rata-rata sebelum stimulasi)
menjadi sekitar 6 inci (panjang rata-rata setelah ereksi).
3. Remaja laki-laki secara signifikan lebih mungkin mengalami orgasme nokturnal
spontan daripada remaja perempuan. Orgasme ini sering dikaitkan dengan mimpi
seksual (mimpi basah).
4. Remaja laki-laki mengalami orgasme nokturnal pada usia yang lebih muda daripada
remaja perempuan.
Keempat perbedaan biologis ini menyebabkan remaja laki-laki ketika pubertas menjadi
lebih ingin tahu dan tertarik pada seks lebih cepat daripada remaja perempuan seusia.
Keterangan gambar :
 Bentuk yang berbeda dari dua kurva lonceng yang miring menunjukkan bahwa
remaja laki-laki cenderung lebih tertarik pada seks daripada remaja perempuan
dengan usia yang samadan juga menunjukkan variabilitas yang cukup besar dalam
minat seksual baik remaja laki-laki maupun perempuan

Tingkah laku reproduksi dipengaruhi juga oleh hormon seks yaitu :


 Hormon Androgens : Terdiri dari testosteron & dikenal sebagai “hormon laki-laki”
Hormon androgen sering kali disebut “hormon laki-laki”, karena secara umum
hormon ini mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi pria.
Meski demikian, hormon androgen juga diproduksi dalam tubuh wanita, hanya saja
jumlahnya tidak sebanyak pada laki-laki.
Fungsi hormon androgen pada tubuh pria
1. Mengatur proses pubertas
2. Membantu produksi sperma
3. Mengubah karakter suara
4. Menunjang pertumbuhan jaringan tubuh
Fungsi hormon androgen pada tubuh wanita
1. Menjaga kesehatan organ tubuh (tulang, payudara dan organ reproduksi
wanita)
2. Mengatur kinerja sistem reproduksi
 Estrogens : Terdiri dari estradiol & dikenal sebagai “hormon perempuan”
Hormon estrogen diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam jumlah kecil. Pada pria,
hormon ini diproduksi oleh testis. Sedangkan pada wanita, hormon estrogen
dihasilkan oleh ovarium.
Fungsi hormon androgen pada tubuh pria
1. Memulai dan mengendalikan siklus menstruasi
2. Menjaga masa kehamilan
3. Menjaga vagina dan saluran kemih
 Progesterone : Hormon lain yang terutama dimiliki oleh perempuan
Hormon Progesteron adalah hormon yang memiliki peran penting dalam siklus
menstruasi dan dalam menjaga kehamilan pada tahap - tahap awal (trimester
pertama). Bersama dengan hormon Estrogen, hormon ini juga dikenal sebagai
hormon seks wanita.
Fungsi hormon androgen pada tubuh pria
1. Mengatur siklus menstrusi
2. Mempersiapkan implantasi
3. Mengentalkan cairan vagina
4. Menghambat kontraksi uterus
5. Mempersiapkan ASI

Anda mungkin juga menyukai