Anda di halaman 1dari 22

PAP SMEAR

dr. Pangisti Dwi Ananingsih


Laboratorium Klinik Cito Yogyakarta
PAP SMEAR
Pap Smear adalah suatu prosedur untuk
memeriksa kanker serviks pada wanita.
Pap Smear meliputi pengumpulan sel-sel
dari leher rahim dan kemudian diperiksa
di bawah mikroskop untuk mendeteksi
lesi kanker atau prakanker.
PAP-SMEAR
Tujuan dan Manfaat Pap Smear
Mendiagnosis peradangan
Identifikasi organisme penyebab
peradangan
Mendiagnosis kelainan prakanker leher
rahim dan kanker leher rahim dini atau
lanjut
Memantau hasil terapi
Indikasi tes pap smear
Summary of 2012 Screening Guidelines from the American Cancer Society, American Society for Colposcopy
and Cervical Pathology, and American Society for Clinical Pathology

Parameter ACS Rekomendasi


Usia memulai skrining Mulai skrining sitologi pada usia 21 tahun, tanpa mempertimbangkan riwayat
seksual sebelumnya.

Skrining antara usia 21–29 Skrining dengan sitologi saja setiap 3 tahun. * Pemeriksaan HPV tidak harus
dilakukan pada kelompok umur ini.

Skrining antara usia 30-65 Skrining dengan kombinasi sitologi dan pemeriksaan HPV setiap 5 tahun
(dianjurkan) atau sitologi saja setiap 3 tahun. * Skrining HPV saja secara
umum tidak direkomendasikan..

Usia berhenti skrining Usia 65 tahun, jika wanita memiliki skrining awal negatif dan tidak dinyatakan
risiko tinggi kanker serviks.

Skrining setelah histerektomi tidak diindikasikan untuk wanita tanpa leher rahim dan tanpa riwayat lesi
prakanker grade tinggi (misalnya, CIN2 atau CIN3) dalam 20 tahun terakhir
atau kanker serviks.

Wanita yang vaksin HPV Skrining dengan rekomendasi yang sama dengan wanita tanpa vaksin HPV.

Pedoman ini tidak ditujukan pada populasi spesial ( seperti, wanita dengan riwayat kanker serviks, wanita yang
rahimnya terpapar dietilstilbestrol, wanita yang immunocompromised) yang mungkin membutuhkan skrining lebih
intensif atau alternatif lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pap Smear

Umur
• Perubahan sel-sel abnormal pada leher rahim paling sering ditemukan pada
usia 35-55 tahun dan memiliki resiko 2-3 kali lipat untuk menderita kanker
leher rahim

Sosial ekonomi
• Golongan sosial ekonomi yang rendah sering kali terjadi keganasan pada
sel-sel mulut rahim, hal ini karena ketidak mampuan melakukan pap smear
secara rutin.

Paritas
• Paritas dengan jumlah anak lebih dari 2 orang atau jarak persalinan
terlampau dekat mempunyai resiko terhadap timbulnya perubahan sel-sel
abnormal pada leher rahim

Usia wanita saat nikah


• Usia menikah <20 tahun mempunyai resiko lebih besar mengalami
perubahan sel-sel mulut rahim
PEMERIKSAAN SERVIKS

Persiapan Pemeriksaan Pap Smear


• Menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil
vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub,
selama 48 jam sebelum pemeriksaan
• Tidak sedang  menstruasi
Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Persiapan alat-alat yang akan digunakan,
meliputi spekulum bivalve (cocor bebek),
spatula Ayre, kaca objek yang telah diberi
label atau tanda, dan alkohol 95%.
Vaginal Speculum
Pasienberbaring
dengan posisi litotomi.
Pasang spekulum
sehingga tampak jelas
vagina bagian atas,
forniks posterior,
serviks uterus, dan
kanalis servikalis.
Squamo-Columnar Junction
Periksaserviks apakah
normal atau tidak.
HASIL PEMERIKSAAN PAP-SMEAR
 KLAS 0 TIDAK DAPAT DINILAI
Segera diambil smear ulang

 KLAS I NORMAL SMEAR


Kontrol ulang 1- 2 tahun lagi

 KLAS II PROSES RADANG DENGAN ATAU TANPA DISPLASIA RINGAN


kontrol ulang 3 – 6 bulan lagi

 KLAS III DISPLASIA SEDANG – BERAT


kontrol ulang segera

 KLAS IV KARSINOMA INSITU


kontrol ulang segera

 KLAS V KARSINOMA INVASIF


kontrol ulang segera
Komplikasi

Komplikasi yang terjadi jarang, hal ini


berupa perdarahan ringan dan infeksi.
Pasien harus diedukasi tentang
kemungkinan bercak darah yang keluar
dari vagina segera setelah pap smear
dilakukan, karena hal ini dianggap
normal.
Kanker Cervix

Apakah leher rahim?


Leher rahim : bagian rahim yang terdapat pada
puncak vagina (liang sanggama) yang hanya
dapat dilihat dengan alat (spekulum)

Apakah itu kanker leher rahim?


penyakit
tumor ganas di leher rahim yang dapat
menyebar (metastasis) ke organ-organ yang lain
dan menyebabkan kematian
Penyebab
dan bagaimana terjadinya kanker leher rahim
Apa penyebab kanker leher rahim?
 Virus: HPV (Human Papiloma Virus)

Bagaimana terjadinya kanker leher rahim?


 ditularkan melalui hubungan seksual
 Penderita yang terinfeksi virus HPV tidak merasakan
gejala
 Dalam beberapa tahun akan terjadi kelainan pada
leher rahim yang disebut LESI PRA KANKER.
 Lesi pra kanker bila tidak ditemukan dan diobati
dapat berubah menjadi kanker leher rahim
Faktor Risiko :

merokok
Sistem imun

Berganti-ganti
Pasangan seksual

Ibu & saudara perempuan


terkena kanker leher rahim

Usia hub sex <20 tahun

Penyakit menular
seksual
Siapa saja yang mempunyai risiko lebih tinggi
untuk menderita kanker leher rahim?
 Aktivitas seksual sebelum usia 20 tahun
 Berganti-ganti pasangan seksual
 Terpapar infeksi yang ditularkan secara seksual (IMS)
 Ibu atau kakak yang menderita kanker serviks
 Perokok aktif maupun pasif
 Penurunan daya tahan tubuh :
 HIV/AIDS
 Penggunaan kortikosteroid lama

Catatan (masalah pemakaian kondom, faktor nutrisi - belum establish):


◦ Penggunaan kondom sedikit mengurangi risiko penularan Virus HPV
◦ Vitamin dapat mengurangi risiko terjadinya kanker leher rahim
Manifestasi Klinis
 Perdarahan per vaginam abnormal (e.g., spotting
setelah hubungan seksual, perdarahan diantara
periode menstruasi).
 Abnormal (kuning putih, berbau) cairan vaginal,
 Low back pain
 Nyeri Cervical, noted ketika tampon , jari atau
penis dimasukkan ke dalam vagina .
 Nyeri saat berhubungan seksual.
 Nyeri saat BAK pada keadaan yang lanjut.
Pencegahan

Papsmear
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai