Antinematoda
Antinematoda
Obat yang digunakan untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh nematoda.
Nematoda adalah cacing berbentuk bulat panjang (gilik), atau seperti benang.
Pirvinium pamoat
• Dianjurkan untuk pengobatan enterobiasis atau oxyuriasis. Obat ini
tidak diabsorpsi dalam saluran cerna, relatif tidak toksik dan meyebabkan warna merah pada tinja.
Dosis tunggal : ekivalen dengan 5 mg pirvinium basa/kg bb
Turunan Piperazin
Contoh: piperazin hexahidrat, piperazin sitrat dan dietilkarbamazin sitrat
Piperazin sitrat adalah obat pilihan lain untuk ascariasis. Dosis untuk ascariasis
3,5 g, satu kali sehari selama 2 hari. Untuk enterobiasis 65 mg/kg bb, satu kali
sehari selama 7 hari
Dietilkarbamazin sitrat adalah obat terpilih untuk pengobatan filariasis, loaiasis,
onchocerciasis dan wucheriasis. Absorpsi obat cepat, kadar plasma tertinggi
dicapai dalam waktu ± 4 jam setelah pemmberian peroral. Waktu paro plasma
obat ± 8 jam pada pemberian dosis 200 mg, dan ± 12 jam pada pemberian dosis
800 mg. Dosis: 2 mg/kg bb, 3 kali sehari sesudah makan selama 10-30 hari.
Turunan Imidazotiazol
Contoh: Tetramisol HCl dan Levamisol HCl
Tetramisol HCl adalah anthelmintik dengan spektrum luas dan
merupakan obat terpilih untuk ascariasis. Merupakan senyawa
rasemat, isomer levo adalah levamisol yang beberapa kali lebih aktif
dan toksisitasnya lebih rendah dibanding isomer dekstro.
Levamisol HCl merupakan obat terpilih untuk pengobatan ascariasis
dan obat pilihan lain untuk ancylostomiasis.
Turunan Fenol
• Contoh : Heksil resorsinol dan diklorofen.
• Heksil resorsinol : efektifpada ascariasis, cacing
tambang dan tremtrema.
• Efek samping heksil resorsinol : iritasi pada kulit
dan saluran pernafasan.
Turunan Amonium kwartener
• Contoh : befenium hidroksinaftoat.
• Befenium hidroksinaftoat : terutama digunakan untuk pengobatan cacing tambang, efektif terhadap ascariasis
dan trichuriasis.
• Struktur : mirip asetilkolin, sehingga memungkinkan berinteraksi dengan reseptor kolinergik.