PENGERTIAN Keadaan hasil pengukuran kadar glukosa darah kurang dari 45 mg/dl. ETIOLOGI o Masukan gula dari makanan yang kurang (starvasi) o Penurunan masukan gula dari simpanan glikogen o Penurunan masukan gula karena gangguan glukoneogenesis dan glikogenolisis o Pengeluaran berlebihan ke dalam simpanan o Pengeluaran yang meningkat karena kebutuhan energy meningkat FAKTOR - FAKTOR o Kelebihan suntikan insulin yang diberikan o Kurangnya pasokan glukosa o Efek dari obat yang diberikan pada pengguna diabetes o Minum alkohol o Pola hidup yang tidak baik PATOFISIOLOGI Hipoglikemi sering terjadi pada BBLR Kejadian hipoglikemia lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes mellitus. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena meningkatkan penggunaan cadangan glukosa, misalnya pada asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan pernapasan. ANGKA KEJADIAN Berkisar antara 1-5 per 1000 kelahiran hidup. Pada bayi yang lahir dari ibu diabetes 8%-25%, pada bayi preterm 15% ,secara umum pada bayi risiko tinggi 30% terjadi hipoglikemia. GEJALA o Tremor/Gemetar o Sianosis o Apatis o Kejang o Apnea intermitten o Tangisan lemah/melengking o Letargi/Kelumpuhan o Kesulitan minum o Gerakan mata berputar/nistagmus o Keringat dingin o Pucat PENATALAKSANAAN Dengan memperhatikan tanda atau gejala tersebut diatas, maka diambil tindakan segera yaitu : Beri air gula kira-kira 30 cc satu kali pemberian dan observasi keadaannya. Pertahankan suhu tubuh dengan cara membungkus bayi dengan kain hangat, jauhkan dari hal-hal yang dapat menyerap panas bayi. Segera beri ASI (Air Susu Ibu). Observasi keadaan bayi, yaitu tanda-tanda vital, warna kulit, reflek dan semua gejala yang ada diatas. Bila tidak ada perubahan selama ± 24 jam dalam gejala-gejala tersebut segera rujuk ke rumah sakit. Glukosa darah <25 mg/dl (1,1 mmol/l) atau terdapat tanda hipoglikemi, maka : Pasang jalur IV, berikan glukosa 10% 2 ml/kg BB secara pelan dlam 5 menit. Infus glukosa 20% sesuai kebutuhan rawatan. Periksa kadar glukosa darah 1 jam setelah bolus glukosa dan kemudian 3 jam sekali Anjurkan ibu menyusui, bila bayi tidak menyusu berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Bila kemampuan minum bayi meningkat, turunkan pemberian cairan infus setiap hari secara bertahap, jangan menghentikan infus glukosa secara tiba- tiba. Namun apabila Glukosa darah 25-45 mg/dl (1,1- 2,6 mmol/l) tanpa tanda hipoglikemi. Anjurkan ibu menyusui, bila bayi tidak menyusu berikan ASI peras dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Pantau tanda hipoglikemi dan bila dijumpai tanda tersebut tangani seperti tersebut diatas. Periksa kadar glukosa darah dalam setiap 3 jam atau sebelum pemberian minum berikutnya THANK YOU