Anda di halaman 1dari 12

SURAT DAKWAAN

Dasar Penyusunan
Surat Dakwaan:
Pasal 143 ayat (2) KUHAP
Syarat sahnya suatu
surat dakwaan :
Syarat formil: identitas lengkap terdakwa (nama, umur,
tempat dan tanggal lahir, tempat tinggal, pekerjaan,
agama dan kebangsaan ). Pasal 143 ayat (2) huruf a
Syarat materiil : Pasal 143 ayat (2) huruf b.
Uraian secara cermat, jelas dan lengkap tentang:
– Waktu dan tempat tindak pidana dilakukan. (tempus
dan locus delicti)
– Unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan.
– Keterangan mengenai keadaan, terutama yang dapat
memberatkan atau meringankan terdakwa.
– Pasal undang-undang yang dilanggar.

Syarat materil nomor 1 dan 2 bersifat mutlak,


dengan tidak dipenuhinya syarat-syarat tersebut
mengakibatkan batalnya surat dakwaan.
Bentuk surat Dakwaan
Surat dakwaan tunggal: apabila terdakwa melakukan
satu tindak pidana
Surat dakwaan alternatif: apabila terdakwa didakwa
melakukan satu perbuatan akan tetapi didakwa
beberapa macam tindak pidana dengan tujuan untuk
menjaring agar terdakwa tidak lolos dari pemidanaan.
– Biasanya dalam dakwaan alternatif jenis dakwaan
kesatu dengan kedua dan seterusnya bersifat setara
baik sifat perbuatan maupun ancaman pidananya.
– Apabila salah satu dakwaan sudah terbukti dakwaan
yang lain tidak perlu dibuktikan lagi.
– Contoh : dakwaan kesatu: pencurian (pasal 362
KUHP)
dakwaan kedua: penggelapan (pasal 372
KUHP)
Surat dakwaan berlapis (Primer-subsider):
apabila terdakwa didakwa melakukan satu perbuatan
akan tetapi didakwa beberapa macam tindak pidana
dengan tujuan untuk menjaring agar terdakwa tidak lolos
dari pemidanaan.
- Dalam surat dakwaan tersebut terdapat dakwaan
pokok dan dakwaan pengganti, jika dakwaan pokok
sudah terbukti maka dakwaan pengganti tidak perlu
dibuktikan lagi.
- Penyusunanya tergantung dari berat ringannya
ancaman hukuman yang didakwakan kepada terdakwa.
Pada dakwaan primer ancaman hukuman yang lebih
berat sedangkan pada dakwaan subsider dan
seterusnya adalah ancaman yang lebih ringan.
contoh: dakwaan primer: pembunuhan berencana (pasal 340 KUHP)
dakwaan subsider: Pembunuhan (pasal 338 KUHP)
dakwaan lebih subsider: penganiayaan yang
mengakibatkan matinya orang (pasal 351 (3) KUHP)
Surat dakwaan komulatif:
Apabila terhadap terdakwa didakwa telah
melakukan lebih dari satu perbuatan pidana.
Pada dakwaan komulatif semua dakwaan yang
didakwakan kepada terdakwa harus dibuktikan
satu persatu
Penyusunan dakwaan tidak menggunakan
istilah dakwaan primer, subsider, melainkan
dakwaan kesatu dan dakwaan kedua, dst.
Contoh: Dakwaan I: Pencurian Pasal (362
KUHP); dan
Dakwaan II : Pembunuhan dengan
direncankan (pasal 340 KUHP)
Surat dakwaan Gabungan atau kombinasi
Apabila terhadap terdakwa didakwa telah melakukan
lebih dari satu perbuatan pidana
Surat dakwaan gabungan atau kombinasi adalah
gabungan antara surat dakwaan komulatif dengan
alternatif atau komulatif dengan berlapis (primer-
subsider)
Contoh: dakwaan I: Primer: Pembunuhan dengan
direncanakan (pasal 340 KUHP)
Subsider :Pembunuhan (pasal 338
KUHP)
lebih subsider : penganiayaan yang

mengakibatkan matinya orang


(pasal 351(3) KUHP)
dan
dakwaan II : Pencurian (pasal 362 KUHP)
Cara penyusunan dakwaan sesuai
dengan bentuk dakwaan:
Dakwaan Tunggal:
S + Waktu (tempus delicti) +Tempat (locus
delicti) +unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan kepada terdakwa
+keterangan mengenai keadaan yang
meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa
+ Pasal undang-undang yang didakwakan.
Rumus : S+W+T+UUTP+K+Psl
Dakwaan Alternatif :
Dakwaan I : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus
delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan
kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang
meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan
dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang
yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl
Atau
Dakwaan II : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus
delicti) + unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan
kepada terdakwa + keterangan mengenai keadaan yang
meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang memberatkan
dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang
yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl

pada dakwaan alternatif, tempus dan locus delicti


dakwaan kedua dan seterusnya, dapat merujuk pada
dakwaan pertama, karena pada dasarnya perbuatan
yang dilakukan oleh terdakwa, locus dan tempus
delictinya adalah sama.
Dakwaan berlapis (Primer Subsider):
Dakwaan Primer : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) +
unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan
mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang
didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl

Dakwaan Subsider : S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti) +


unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa + keterangan
mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang yang
didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl

Dakwaan lebih subsider ; S + Waktu (tempus delicti) + Tempat (locus delicti)


+ unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa +
keterangan mengenai keadaan yang meliputi uraian kejadian serta hal-hal
yang memberatkan dan meringankan terdakwa + Pasal undang-undang
yang didakwakan. Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl

Pada dakwaan berlapis, tempus dan locus delicti dakwaan subsider dan
seterusnya, dapat merujuk pada dakwaan primer.karena pada dasarnya
perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa locus dan tempus delictinya
adalah sama.
Penyusunan dakwaan komulatif :
Dakwaan I:
S + Waktu (tempus delicti) +Tempat (locus
delicti) +unsur-unsur tindak pidana yang
didakwakan kepada terdakwa
+keterangan mengenai keadaan yang
meliputi uraian kejadian serta hal-hal yang
memberatkan dan meringankan terdakwa
+ Pasal undang-undang yang didakwakan.
(Rumus : S+W+T+UUTP+K+Psl )
dan
Dakwaan II : S+W+T+UUTP+K+Psl
Dakwaan gabungan (kombinasi)
Dakwaan I:
Primer : S + Waktu (tempus delicti) +Tempat
(locus delicti) +unsur-unsur tindak
pidana yang didakwakan kepada
terdakwa +keterangan mengenai
keadaan yang meliputi uraian kejadian serta
hal-hal yang memberatkan dan meringankan
terdakwa + Pasal undang-undang yang
didakwakan.
(Rumus:S+W+T+UUTP+K+Psl )
Subsider : S+W+T+UUTP+K+Psl
dan
Dakwaan II:
S+W+T+UUTP+K+Psl
Contoh draft
Surat Dakwaan
Kejaksaan Negeri
…………………….
“Untuk Keadilan”

SURAT DAKWAAN
No.PDM…./…./….
a. Nama lengkap : ……………………………….
Tempat lahir : ……………………………….
Umur/tanggal lahir : ……………………………….
Jenis kelamin : ……………………………….
Kebangsaan : ……………………………….
Tempat tinggal : ……………………………….
Agama : ……………………………….
Pekerjaan : ……………………………….
b. Penahanan : terdakwa ditahan oleh (pejabat yang menetapkan penahanan) … dengan jenis penahanan (rutan/rumah/kota)
… sejak tanggal … s/d …. perpanjangan/pengalihan jenis/penangguhan/pencabutan
penangguhan/dikeluarkan dari tahanan oleh …. Tanggal ……
c. Dakwaan :
Bahwa ia terdakwa ………. pada hari ….. Tanggal ….. Jam ……atau setidak-tidaknya pada waktu lain pada bulan …. Tahun …. Di
jalan …… RT…/RW…., Kelurahan/desa …, kecamatan…, kabupaten/kodya …. Atau setidak-tidaknya pada tempat lain dalam wilayah
pengadilan negeri …., (uraikan unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa), perbuatan terdakwa tersebut dilakukan
denga cara sebagai berikut : uraikan kejadiannya, hal-hal yang memberatkan dan meringankan.,
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam dalam pasal …….

tempat pembuatan surat dakwaan, …… tanggal……….


ttd
jaksa penuntut umum

Anda mungkin juga menyukai