Anda di halaman 1dari 33

Dasar

Hukum :

•• Menteri/pimpinan
Menteri/pimpinan lembaga
lembaga
selaku
selaku PA/PB
PA/PB memberikan Untuk
Presiden memegang memberikan Dalam rangka Pernyataan
Pernyataan tanggung
tanggung jawab
jawab Untuk mencapai
mencapai
pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa pengelolaan
pengelolaan
kekuasaan pemeriksaan memuat
memuat pernyataan
pernyataan bahwa
bahwa pengelolaan
pengelolaan KN KN yang
yang
APBN
APBN telah
telah diselenggarakan
diselenggarakan
pengelolaan KN berdasarkan keuangan dan/atau pengelolaan
pengelolaan APBN telah
APBN telah efektif, efisien, transparan,
efektif, efisien, transparan,
berdasarkan Sisdal
Sisdal yg
yg memadai
memadai
dan akuntansi keu. Telah diselenggarakan
diselenggarakan dan
dan akuntabel,
akuntabel,
sebagai bagian dari dan akuntansi keu. Telah kinerja, pemeriksa menteri/pimpinan
diselenggarakan
diselenggarakan sesuai
sesuai dengan
dengan berdasarkan
berdasarkan SPISPI yg
yg menteri/pimpinan wajibwajib
kekuasaan SAP . melakukan melakukan
SAP . memadai
memadai dandan akuntansi
akuntansi melakukan pengendalian
pengendalian
pemerintahan untuk •• Presiden
Presiden sebagai
sebagai Kepala
Kepala pengujian dan keu.
keu. telah
telah atas
atas
Pemerintahan
Pemerintahan mengatur dan
mengatur
mencapai tujuan dan penilaian atas diselenggarakan
diselenggarakan sesuai
sesuai penyelenggaraan
penyelenggaraan kegiatan
kegiatan
menyelenggarakan
menyelenggarakan SPIP dalam
SPIP dalam
bernegara rangka pelaksanaan SPIP dgn SAP
dgn SAP pemerintahan.
pemerintahan.
rangka pengelolaan
pengelolaan keu.
keu. negara
negara
yg
yg transparan
transparan
Pengertian SPI dan SPIP
SPI SPIP
 Proses yang integral pada tindakan dan SPI yang diselenggarakan secara
kegiatan yang dilakukan secara terus menyeluruh di lingkungan pemerintah
menerus pusat dan pemerintah daerah

 Dilakukan pimpinan dan seluruh


pegawai
 untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi
 melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara
dan ketaatan terhadap peraturan
per-UU-an.
PENGENDALIAN INTERN
APIP

PENGAWASAN INTERN
Mengapa SPIP?
 Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan
pemerintahan untuk mencapai pengelolaan keuangan negara
yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,.
 bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi
tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan
penyelenggaraan pemerintahan negara, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Temuan SPI di Kementerian PUPR
 Penatausahaan atas PNBP Belum Memadai
 Pengelompokan Jenis Belanja Barang dan Belanja Modal pada saat
Penganggaran Tidak Sesuai dengan Kegiatan yang dilakukan
 Terdapat Proyek Hibah Langsung dengan status On Going yang belum
diungkapkan dalam Laporan Keuangan Ditjen CK
 Pengelolaan Uang Persediaan pada Bendahara Pengeluaran Belum Memadai
 Penatausahaan Persediaan pada Beberapa Satuan Kerja Belum Tertib
Temuan SPI di Kementerian PUPR (Lanjutan)

 Pencatatan dan Pengelolaan Aset Tetap Belum Dilakukan secara


tertib
 Aset Tetap belum dilakukan proses Inventarisasi dan Penilaian
Kembali
 Pencatatan Aset Intrakomptabel dan Ekstrakomptabel Belum
Tepat
 Penyajian Aset Tetap Lainnya dan Konstruksi dalam Pengerjaan
Belum Dapat Dikapitalisasi ke Aset Tetap
(Kondisi dalam organisasi yang
mempengaruhi Pengendalian Intern)
Pimpinan wajib
menciptakan dan 1
memelihara lingkungan
a. Penegakan integritas dan
pengendalian yang nilai etika;
menimbulkan perilaku
b. Komitmen terhadap
positif dan kondusif untuk kompetensi ;
penerapan SPI dalam
c. Kepemimpinan yang
lingkungan kerjanya,
kondusif;
SDM  Soft Control.
d. Pembentukan struktur
organisasi yang sesuai
dengan kebutuhan;
e. Pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab yang tepat;
2
f. Penyusunan dan penerapan kebijakan yang
sehat tentang pembinaan SDM;
g. Perwujudan peran APIP yang efektif; dan
h. Hubungan kerja yang baik dengan IP terkait.
II. PENILAIAN RISIKO
Risiko adalah :
“kemungkinan kejadian
yang merugikan.”

Kemungkinan kejadian yang


mengancam pencapaian tujuan dan
sasaran instansi pemerintah (PP
60/2008).
Risiko
Risiko mengandung tiga unsur pembentuk risiko :
(i)kemungkinan kejadian atau peristiwa,
(ii)dampak atau konsekuensi (jika terjadi, risiko akan
membawa akibat atau konsekuensi,
(iii)kemungkinan kejadian (risiko masih berupa
kemungkinan atau diukur dalam bentuk probabilitas).
Risiko Vs Masalah

Risiko ? Masalah !
Segala kegiatan yang mungkin kondisi yang sudah terjadi dan
terjadi dan dapat membuat memerlukan tindak lanjut
tujuan tidak tercapai.

Masalah lebih mudah dikenali


karena langsung terlihat dan terasa.
Penilaian Risiko

 Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan penilaian risiko.


 Risiko dianalisa berdasarkan tujuan instansi pemerintah dan
tujuan kegiatan
 Analisa Risiko untuk menentukan dampak dari risiko yang telah
diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan Instansi Pemerintah.
 Pimpinan Instansi Pemerintah menerapkan prinsip kehati-hatian
dalam menentukan tingkat risiko yang dapat diterima.
Unsur Penilaian Risiko

 Penilaian Risiko : Menetapkan Risiko;


 Analisis Risiko : Menentukan Dampak.
IDENTIFIKASI RISIKO
 Langkah untuk mengidentifikasi peristiwa yang
dapat meningkatkan, menghalangi, mengurangi,
atau menunda pencapaian tujuan, penyebab serta
konsekuensi potensialnya.
 Juga untuk mengidentifikasi hubungan sebab-
akibat dan saling keterkaitan antar tiap peristiwa
yang mungkin terjadi.
IDENTIFIKASI
RISIKO

RETROSPEKT
IF PROSPEKTI
F

Risikonya sudah pernah terjadi


Risikonya belum pernah terjadi

Prediksi Brainstorming
• Daftar Risiko
• Dokumen/lap SWOT
• Lap Hasil Audit
• Lap Hasil Evaluasi
• Sumber Eksternal
Proses Penilaian Risiko
PROSES Sumber data
Output
Renstra
Daftar Tujuan

TOR Kegiatan
Daftar Risiko

TOR Kegiatan
Evaluasi Usulan
Kemungkinan/ likelihood

Level Tingkatan Skala Keterangan Skala– Likelihood

Almost certain Kejadian risiko yang kemungkinan kejadiannya di atas 80%


5 >80%
(Hampir Pasti) akan terjadi pada 1 (satu) tahun kedepan;

Kejadian risiko yang kemungkinan kejadiannya sering, berkisar


4 Likely (Sering) 61-80% antara 61% - 80% probabilitas dalam waktu 1 (satu) tahun
kedepan;
Kejadian risiko yang mungkin terjadi sewaktu-waktu dengan
3 Moderate (Sedang) 41-60% probabilitas 41% - 60% dalam jangka waktu 1 (satu) tahun
kedepan;
Kejadian risiko yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu dengan
Unlikely (Sangat
2 21-40% kemungkinan 21% - 40% probabilitas dalam jangka waktu 1
Jarang)
(satu) tahun kedepan;

Kejadian risiko yang diperkirakan hanya akan terjadi dalam


kondisi yang sangat spesifik. Biasanya hanya memiliki
1 Rare (langka) 0-20%
peluang kejadian maksimal ≤20% dalam 1 (satu) tahun
kedepan;
Opsi Penanganan Risiko:
 menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak
melakukan aktivitas yang menimbulkan risiko,
 mencari peluang dengan memutuskan untuk
melakukan aktivitas yang akan menghasilkan,
 meningkatkan risiko,
 menghilangkan sumber risiko,
 mengurangi likelihood dan konsekuensi,
 memindahkan atau membagi risiko,
 menerima risiko.
III. KEGIATAN PENGENDALIAN
PENGERTIAN
 Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan
kegiatan pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas,
dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah yang
bersangkutan.
 Tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko serta
penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan prosedur untuk
memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif .
Bentuk-Bentuk Kegiatan Pengendalian
a. c.
b. d.
Kegiatan Pengawas
Pengend. yg Pegawai dan Atas
mereviu penyimpangan
diatur atasan kegiatan diambil
memahami pengendalian tindakan dg
dalam
tujuan keg. tepat.
pedoman pengend.
sudah
diterapkan dg
tepat
IV. INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Informasi Vs Komunikasi

 Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan


mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.
 Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah;
 komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan
menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik
Bentuk & Sarana Komunikasi

1. Buku pedoman kebijakan dan prosedur


2. Surat edaran
3. Memorandum
4. Papan pengumuman
5. Situs internet dan intranet
6. Rekaman video
7. E-mail
8. Arahan lisan
9. Tindakan pimpinan yang mendukung implementasi SPI
IV. PEMANTUAN PENGENDALIAN INTERN
Pengertian

 Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui


pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan tindak lanjut
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.
 Diselenggarakan melalui kegiatan pengelolaan rutin, supervisi,
pembandingan, rekonsiliasi, dan tindakan lain yang terkait dalam
pelaksanaan tugas.
 Tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya harus segera
diselesaikan dan dilaksanakan sesuai dengan mekanisme
penyelesaian rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya yang
ditetapkan.
PROSES : PEMANTAUAN
PENGENDALIAN .
> >

INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
>
>
PEMANTAUAN
PENGENDALIAN
Peran APIP dalam SPIP
Efektivitas dan Efisiensi
Pencapaian Tujuan
RPJMN
RPJMN
RENSTRA Keandalan
Keandalan Laporan
Laporan
RENSTRA
Menteri RKT
RKT SPIP Keuangan
Keuangan
PROGRAM
PROGRAM Pengamanan
Pengamanan Aset
Aset
KEGIATAN
KEGIATAN
Ketaatan
Ketaatan terhadap
terhadap
Peraturan
Peraturan
PENGUATAN
EFEKTIVITA
S

PENGAWASAN
INTERN

ITJEN

Anda mungkin juga menyukai