Dinkes Jabar Pengelolaan LIMBAH MEDIS FASYANKES
Dinkes Jabar Pengelolaan LIMBAH MEDIS FASYANKES
Disampaikan pada:
Seminar dan Workshop Pengelolaan Limbah Sampah Medis
dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Bandung, 24 Agustus 2019
Outline
1) Tujuan
2) Regulasi
3) Pengertian, Kategori dan
Dampak Limbah Fasyankes
4) Pengelolaan Limbah
Fasyankes
5) Peran Dinkes Provinsi
Tujuan
Tujuan Umum:
Peserta mengetahui pengelolaan Limbah
Medis dan limbah B3 pada sarana fasilitas
layanan kesehatan.
Tujuan Khusus:
Mencegah dan menanggulangi
pencemaran/kerusakan lingkungan hidup dan
gangguan kesehatan masyarakat & Tindak Pidana
Lingkungan Akibat Limbah B3 yang dihasilkan
Regulasi
Regulasi Dasar Pengelolaan Limbah di Fasyankes
UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH
Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Mengatur teknis tentang penyimpanan, pengangkutan,
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pengolahan, penguburan dan penimbunan limbah B3 di
Fasyankes
Mengatur teknis kewajiban fasyankes untuk melaksanakan
pencegahan dan pengendalian infeksi salahsatunya
bersumber limbah medis Permenkes No. 7 Tahun 2019
Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
PP NO. 47 TAHUN 2016 TENTANG FASYANKES
Mengatur teknis tentang penyelenggaraan
pengamanan limbah padat domestik, limbah B3,
limbah cair dan limbah gas di Rumah Sakit
11
Undang-Undang nomor 32 tahun 2009
tentang Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 59
Air,
Udara, Vektor Linen,
1. Limbah
Tanah, Binatang Pembawa Dekontaminasi,
2. Radiasi
Pangan, Penyak Konstruksi/Renovasi
Sarana it
PENYELENGGARAAN PENGAMANAN LIMBAH
(Permenkes No. 7 Tahun 2019 ttg Kesehatan
Lingkungan RS)
LIMBAH
Limbah Padat
Limbah B3 Limbah Cair Limbah Gas
Domestik
Pengolahan
Regulasi PUSKESMAS
PMK No. 75 Tahun 2014 tentang PUSKESMAS
Halaman Lampiran: Persyaratan Lokasi Puskesmas
Regulasi KLINIK
PMK No. 9 Tahun 2014 tentang Klinik
Pasal 26 ayat (1) Untuk mendapatkan izin mendirikan,
penyelenggara Klinik harus melengkapi persyaratan:
limbah infeksius,
CAIR B3 MEDIS imbah patologi,
GAS
LB3
limbah benda tajam,
Limbah farmasi,
B3 limbah sitotoksis,
limbah kimiawi,
limbah radioaktif,
semua limbah yang berbentuk gas yang semua air buangan termasuk tinja yang
limbah kontainer
berasal dari kegiatan pembakaran di berasal dari kegiatan Fasyanakes yang bertekanan, dan
limbah dengan kandungan
rumah sakit seperti insinerator, dapur, kemungkinan mengandung
perlengkapan generator, anastesi, dan mikroorganisme, bahan kimia beracun dan logam berat yang tinggi.
pembuatan obat citotoksik radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan
Tajam
Patologis
Infeksius
Kimia
KATEGORI LIMBAH
Farmasi
FASYANKES
(PERMENLHK P-56/2015) Sitotoksik
Logam Berat
Kontainer Bertekanan
Radioaktif
KENAPA LIMBAH MEDIS FASYANKES
HARUS DIKELOLA
Limbah infeksius
& patologi Limbah domestik
15% 80%
Limbah domestik Limbah infeksius & patologi Limbah kimia & farmasi
GELOLAAN LIMBAH BAHAN BERACUN & BERBAHAYA [
P TEMPAT
IDENTIFIKASI E
FASYANKES PENGOLAH
LIMBAH B3 R
LB3
P
E
R
• RS • INFEKSIUS U
• INCINERATOR
• PKM • BERACUN U • AUTOCLAV
• KLINIK • MUDAH • MOU PIHAK-3
• PMD MENYALA
• MELEDAK
Alur Pengelolaan Limbah medis
Pengurangan
Pemilahan
Pewadahan
Penyimpanan
Pengangkutan/Pengumpulan
Pengolahan/Penimbunan/Pemanfaatan
PENGURANGAN
32
Pengangkutan
1. Pengangkutan Internal
• Pengumpulan limbah minimum setiap hari atau sesuai kebutuhan.
• Setelah limbah diambil dari sumbernya
• Limbah diangkut sebelum penuh (3/4 dari volume limbah)
• Tidak dianjurkan melakukan pemadatan/penekanan pada saat pengumpulan
limbah untuk menghindari risiko tertusuk
2. Pengangkutan eksternal
Pengangkutan dilakukan oleh transporter yang berijin. Pengangkutan yang
dilakukan oleh penghasil limbah bisa menggunakan kendaraan roda 3, sesuai
ketentuan yang berlaku.
Penyimpanan Sementara
• Waktu Penyimpanan :
1. 2 hari, pada temperature lebih besar dari 0 derajat Celcius
2. 90 hari, pada temperature sama dengan atau lebih kecil
dari 0 derajat celcius
3. 7 hari, Pada temperatur 3-8 derajat Celcius (PMK 7/2019)
Pengolahan Akhir
Berdasarkan proses (WHO) :
Termal, kimia, irradiasi, biologi, mekanikal
Penguburan
Kerjasama pengolahan ;
• Pilih vendor/ perusahaan pengolah yang memiliki ijin dari KLHK untuk
mengolah limbah B3 sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang
dihasilkan
• Pastikan transporter memiliki Rekomendasi KLHK sebagai transporter
dan kendaraan pengangkut memiliki ijin dari Kementerian Perhubungan
• Pengirim, pengangkut, dan pengolah harus memiliki manifest elektronik
(festronik)
Hal-Hal Yang Perlu diperhatikan Penghasil
Limbah B3 Bekerjasama dengan Pihak ke-3
1. Kesesuaian Rekomendasi dan Izin kendaraan pengangkut atau
pengumpul terhadap limbah yang akan diangkut;
2. Kerjasama Biparty antara Pengangkut & Pengolah Limbah B3;
3. Asuransi Lingkungan Pengangkut LB3 & Pengolah LB3;
4. SOP Tanggap Darurat Pengangkut, Tumpahan LB3,
Kecelakaan Lalin;
5. Izin Pengumpulan (Jika mengumpulkan);
6. Kerjasama Third Party; [ Fasyankes, Transporter, & Pengolah
LB3 ]
Penghasil-Pengolah-Pengangkut
Peran Dinas Kesehatan
KEWENANGAN DINKES PROVINSI DALAM
PENGAMANAN LB3
PERGUB JABAR
KMK NO 7 TAHUN
NO. 50 TAHUN
2019 TTG PMK NO 9 TAHUN
2016 TTG
PERSYARATAN 2014 TTG KLINIK
TUPOKSI
KESLING RS
DINKES
PEMBINA PEMBINA
& &
TUPOKSI
PENGAWA PENGAWA
S S
PETUGAS
DINKES
Tugas Pokok Seksi Kesling,
Kesjaor
Pergub Jabar No. 50 Tahun 2016
Tentang
Tupoksi Rincian Tugas Unit & Tata Kerja Dinkes
Fungsi Seksi Kesling, Kesjaor
Pergub Jabar No. 50 Tahun 2016
Tentang
Tupoksi Rincian Tugas Unit & Tata Kerja Dinkes
Uraian Tugas Seksi Kesling,Kesjaor
Pergub Jabar No. 50 Tahun 2016
Tentang
Tupoksi Rincian Tugas Unit & Tata Kerja Dinkes
Uraian Tugas Seksi Kesjaor
Pergub Jabar No. 50 Tahun 2016
Tentang
Tupoksi Rincian Tugas Unit & Tata Kerja Dinkes
PMK No 9 Tahun 2014 Tentang Klinik
Peran Dinkes Kab/Kota/Provinsi
• PEMBINAAN &
PENGAWASAN
PERATUR • MONITORING
& EVALUASI
AN & PER • PENGENDALIA
UU N
• PENYIDIKAN
Kegiatan Dinkes Terkait Penanganan
Limbah B3
.Pertemuan Advokasi Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes
.Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Limbah Medis
.Sosialisasi Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes
.Pembinaan pengelolaan Limbah B3 Fasyankes
.Bimbingan Teknis Pengelolaan Limbah B3
.Orientasi Pengelolaan Limbah Medis Fasyankes
.Monitoring & Evaluasi Pengelolaan Limbah B3
Alur Pembinaan & Pengawasan Limbah B3
Fasyankes
DINKES FASYANKE DINKES
S
• PEMBIN • LOGBOO • REKOME
AAN K LB3 NDASI
PENGEL • NERACA • FEEDBA
OLAAN LB3 CK
LB3 • MANIFES
• PENGAW LB3
ASAN
LB3
RAKOR Pengelolaan
Limbah B3
FASYANKES
PESERTA :
1. SETDA PROVINSI
2. DINAS KESEHATA PROVINSI
3. DINAS LH PROVINSI
4. DINAS LH KAB./KOTA
5. DINAS KESEHATAN KAB.KOTA
Monitoring & Evaluasi
Elektronik Limbah B3
FASYANKES RS &
PKM
http://kesling.kesmas.kemk
es.go.id/limbahfasyankes/a
dmin-formulir-online/form
ulir_online
NARASUMBER :
1. KEMENKES RI
2. DINAS LH PROVINSI
3. POLDA JABAR
Pengelolaan Limbah Medis dan
Alkes Bermerkuri
SURAT EDARAN KEMENKES TERKAIT
LIMBAH MEDIS DAN PENGHAPUSAN ALKES
MENGANDUNG MERKURI
Surat Edaran Dirjen Farmalkes
Nomor HK.02.02/V/0720/2018
Tentang Penetapan Masa
Berlaku Izin Edar dan Peredaran
Alat Kesehatan yang
Mengandung Merkuri
Setiap Fasyankes WAJIB:
• Memiliki Tempat Penyimpanan
Sementara (TPS) Limbah B3
• Mengurus Izin TPS Limbah B3 di
Kabupaten/Kota masing-masing
• Mentaati persyaratan teknis TPS
Limbah B3
• Tidak melakukan pembelian dan
menghentikan pemakaian alkes
mengandung merkuri
• Melakukan pengumpulan alkes
mengandung merkuri di TPS
Limbah B3
Surat Edaran Dirjen Yankes
Nomor HK.02.02/I/2899/2019
tentang Penghapusan dan
Penarikan Alat
Kesehatan Bermerkuri
LANGKAH –LANGKAH PENGHAPUSAN ALKES
UPAYA UNIT UTAMA KEMENKES DALAM
BERMERKURI
PENGHAPUSAN MERKURI DI FASYANKES
Stop Ditjen Farmasi dan Alat Kesehatan
F Pembelian • Kebijakan Stop Izin Edar (Surat Edaran)
Alkes • Monitoring Peredaran
A Ditjen Pelayanan Kesehatan
• Penyediaan data dasar
Substitusi • Kebijakan Substitusi (Surat Edaran)
S Alkes • Monitoring substitusi
Ditjen Kesehatan Masyarakat
Y • Kebijakan Penyimpanan Limbah
• Koordinasi program
Penyimpanan Penyimpanan • Pedoman penghapusan alkes bermerkuri
A Alkes Limbah • Sosialisasi dan advokasi
Alkes • Kompilasi data