Anda di halaman 1dari 16

ANTI STREPTOLISIN O

(ASTO)

Hana Rosita Setyarum 1804034003


Hani Arisma Setyarum 1804034004
Tuti Sugiarti 1804034007
Zuhrotunnisa 1804034010
Afifah Indah Rahman 1804034020
Nisa Aprilia 1804034022
Tasya widya putri 1804034024
Mega Miyati 1804034036
Penyakit yang berhubungan dengan dilakukannya
pemeriksaan ASTO

Demam rematik adalah suatu penyakit sistematis yang disebabkan


oleh infeksi Streptococcus Grup A. Demam rematik mempengaruhi
semua persendian, menyebabkan poliarthritis. Penyait demam
rematik diawali dengan infeksi bakteri Streptococcus beta-
hemolyticus golongan A. Infeksi ini menyebabkan penderita
mengeluh nyeri kerongkongan dan demam.
Penyebab Penyakit Demam Rematik

Penyebab penyakit demam rematik adalah bakteri Streptococcus


Grup A ( Streptococcus Beta Hemolitik ). Bakteri tersebut dapat
menghasilkan berbagai produk ekstraseluler yang mampu
merangsang pembentukan antibdi. Antibodi itu tidak merusak kuman
dan tidak memiliki daya perlindungan, tetapi adanya antibodi
tersebut dalam serum menunjukkan bahwa di dalam tubuh baru saja
terdapat Streptococcus yang aktif

Ciri-Ciri

- Bakteri Gram Positif


- Berbentuk Coccus
- Berwarna Ungu
- Susunan Bakteri Berantai
• Streptolisin O ialah racun sel yang berpotensi memengaruhi banyak
tipe sel termasuk neutrofil, platelet, dan organella subsel. antigen
streptolisin O ini dihasilkan oleh bakteri  Streptococcus ß
hemolyticus grup A
• Streptolisin O adalah suatu toksin yang terdiri dari protein dengan
berat molekul 60.000 dalton, aktif dalam suasana aerob yaitu
melisiskan sel darah merah
• Fungsi utama bakteri Streptococcus ß hemolyticus grup A
memproduksi streptolisin O adalah untuk menyebabkan hemolisis
(pemecahan sel darah merah)
• Toksin ini menyebabkan dibentuknya zat anti streptolisisn O (ASTO)
atau Antibodi di dalam darah.
• ASTO (Anti Streptolisin O) merupakan antibodi yang paling banyak
dikenal dan paling sering digunakan untuk indikator terdapatnya infeksi
Streptokokus.
penyebaran penyakit demam rematik dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu

• Faktor genetik, beberapa orang memiliki gen tertentu yang


membuat mereka lebih rentan untuk mengalami demam
reumatik
• Kontak langsung dengan bakteri Streptococcus ß
hemolyticus grup A memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk
menyebabkan demam reumatik
• Faktor lingkungan. Lingkungan yang padat, sanitasi yang
buruk, dan beberapa kondisi lainnya dapat menunjang
transmisi atau penularan yang cepat dari
bakteri Streptococcus
Patogenitas

Penyakit demam reumatik di awali degan infeksi bakteri


Streptococcus beta-hemolyticus golongan A pada kerongkongan.
Infeksi ini menyebabkan penderita mengeluh nyeri kerongkongan
dan demam.

Jika infeksi tidak segera di obati, bakteri Streptococcus ß


hemolyticus grup A yang ada akan melakukan pelengketan yang kuat
(Adeherence) di daerah sekitarnya dan merangsang pengeluaran
antibodi (Ig- G). Antibodi yang di hasilkan akan mengikat kuman
streptococcus dan membentuk suatu kompleks imun dan akan
menyebar ke seluruh tubuh, terutama ke jantung, sendi, dan
susunan saraf.
Diagnosa demam rematik melewati berberapa fase dan
manifestasi klinisnya. Fase awal penderita biasanya
mengalami keluhan yang tidak khas, seperti nyeri
kerongkongan, demam, kesulitan makan dan minum, lemas,
sakit kepala, dan batuk. Pada fase ini, kebanyakan penderita
haya di diagnosa mengalami penyakit flu ata amandel
(Tonsilitis)

Demam rematik baru bisa di indikasikan jika penderita


beberapa minggu kemudian mengalami keluhan degan
keluhan yang lebih spesifik dan serius, terutama yang
berikatan dengan sendi, jantung, dan saraf. Dan
mengakibatkan demam rematik pada jantung, demam
rematik pada sendi dan demam rematik susunan saraf.
Gejala Demam Rematik

Demam
Lesu dan
kelelahan

Nyeri dada

Benjolan
kecil dan
tidak nyeri di
bawah kulit
Uji Laboratorium

Pemeriksaan ASTO adalah tata cara peeriksaan


Laboratorium untuk menentukan adanya anti
Streptolisin O secara kualitatif atau secara
kuantitatif
Pemeriksaan
ASTO

Pemeriksaan ASTO secara kualitatif Pemeriksaan ASTO secara


adalah pemeriksaan yang dilakukan kuantitatif adalah pemeriksaan yang
untuk mengetahui ada atau tidaknya dilakukan untuk mengetahui kadar
anti Streptolisin O pada sampel anti Streptolisin O pada sampel
Pemeriksaan ASTO

• Tujuan :
Untuk mengetahui kadar antibody terhadap
Streptolisin O, suatu zat yang dihasilkan oleh bakteri
Streptococcus B.
• Metode :
Aglutinasi langsung/Aglutinasi direk lateks.
• Prinsip :
Terjadi aglutinasi antara partikel lateks yang
dilapisi oleh Streptolisin O dengan serum yang
mengandung anti Streptolisin O.
Alat : Bahan :

Lateks ASTO
Pengaduk Kontrol positif dan negatif
Test Slide NaCl 0,9%
Mikropipet 20 µl
Stopwatch
Rotator
Tabung serologi
Pipet ukur
Prosedur Kerja :
1. Biarkan sampel dan reagen lateks ASTO pada suhu kamar
2. Dipipet serum sebanyak 20 ul di atas permukaan slide
3. Ditambah reagen lateks ASTO sebanyak 20 ul
4. Diaduk dengan pengaduk selama 10 detik
5. Digoyang memutar selama 2-3 menit dengan rotator atau
dengan tangan
6. Hasil dibaca dalam waktu < 3 menit. Jika terjadi aglutinasi
(hasil positif) dilanjutkan dengan tes kuantitatif
7. Untuk control positif dan negatif perlakuan sama seperti
serum
INTERPRETASI HASIL
Negatif (-) : Tidak terjadi Aglutinasi

Positif (+) : Terjadi Aglutinasi

KEKURANGAN
- Memiliki sensitifitas sedang
- Hanya dapat mendeteksi ASTO dengan titer 200 IU/ml.

KELEBIHAN
- Tidak membutuhkan waktu yang lama
- Alat murah dan bisa didapat dengan mudah
Pemeriksaan ASTO Secara Kuantitatif

Ketika pada pemeriksaan kualitatif positif, pemeriksaan persiapan


kuantitatif.
 Disiapkan 5 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing tabung di tulis
pengenceran dari 1 / 2-1 / 32.
Di buat pengenceran dengan cara:
 Tabung 1 dipenuhi NaCl 0,9% sebanyak 0,5ml + 0,5 ml serum
 Tabung 2 memenuhi NaCl 0,9% sebanyak 0,5 ml + 0,5 ml pengenceran
tabung 1.
 Tabung 3 di isi NaCl 0,9% sebanyak 0,5ml + 0,5 ml pengenceran tabung
2.
 Tabung 4 di isi NaCl 0,9% sebanyak 0,5ml + 0,5 ml pengenceran tabung
3.
 Tabung 5 di isi NaCl 0,9% sebanyak 0,5ml + 0,5ml pengenceran tabung 4.
 Kemudian setiap-tiap pengenceran direaksikan sebagai pada
pemeriksaan kualitatif dari pengenceran yang disebut tabung 1 dan
seterusnya hingga didapat hasil negatif.
INTERPRETASI HASIL

Titer: pengenceran tertinggi yang masih


menunjukkan aglutinasi

Anda mungkin juga menyukai