Anda di halaman 1dari 10

 

 
PERBEDAAN TEKANAN   DARAH PASIEN GAGAL
GINJAL KRONIK SEBELUM
  DAN SESUDAH
HEMODIALISA DI RS TNI
  AD GUNTUR KABUPATEN
GARUT
  2020

SIDANG PROPOSAL PENELITIAN


FA J A R R A M D A N
NIM KHGC. 18130
STIKES KARSA HUSADA GARUT
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
LATAR BELAKANG

Menurut catatan rekam medis RSU dr Slamet Garut di tahun 2018 ditemukan bahwa

penyakit gagal ginjal kronik menempati tempat ke 6 sebagai penyakit yang banyak

di derita pasien setelah dyspepsia, diare, TB Paru, Kemoterapi dan DHF.

Sedangkan pada tahun 2018 terdapat 277 pasien gagal ginjal dan yang

menjalankan terapi hemodialisa terdapat 221 pasien dan didapatkan data saat studi

pendahuluan bahwa jumlah pasien yang mengalami penurunan tensi darah setelah

hemodialisa dari 10 pasien didapatkan 7 pasien dengan jumlah 178 pasien yang

mengalami tekanan darah tinggi dan 43 pasien yang tidak mengalami tekanan darah

tinggi..
Dari survei data awal dan hasil penelitian-penelitian di
atas yang dijadikan sebagai studi pendahuluan. Peneliti
tertarik untuk mengetahui apakah ada perbedaan tekanan
darah pasien gagal ginjal kronik sebelum dan sesudah
hemodialisa di ruang hemodialisa RSU dr Slamet Garut
Tujuan Penelitia
 1.3.1 Tujuan Umu 

1. Untuk mengetahui tekanan darah pasien gagal

ginjal kronik sebelum menjalani hemodialisa di ruang

hemodialisa RSU dr Slamet Garut.

2. Untuk mengetahui tekanan darah pasien gagal

ginjal kronik sesudah menjalani hemodialisa di ruang

hemodialisa RSU dr Slamet Garut.


 1.3 2 Tujuan Khusu 

 1. Untuk mengetahui berapa UFG (Ultrafiltrasi Goal)pasien gagal ginjal kronik selama menjalani

hemodialisa di ruang hemodialisa RSU dr Slamet Garut

 2. Untuk mengetahui IDWG (Interdialitic Weight Gain) yaitu kenaikan berat badan pasien selang

antara 2 kali hemodialisa,di ruang hemodialisa RSU dr Slamet Garut.

 3. Untuk mengetahui apa sebenarnya etiologi gagal ginjal kronik pasien yang menjalani

hemodialisa di ruang hemodialisa RSU dr Slamet Garut

 4. Untuk mengetahui kadar Hb (Haemoglobin) pasien selama menjalani hemodialisa di ruang

hemodialisa RSU dr Slamet Garut.

 5. Untuk mengetahui QB (Quick Blood) yaitu kecepatan aliran darah selama hemodialisa di ruang

hemodialisa RSU dr Slamet Garut.


Rancangan Penelitian

 Rancangan penelitian yang dipakai dalam penelitian

ini adalah quasi eksperiment. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui perbedaan tekanan darah sebelum dan

sesudah hemodialisa pada pasien penyakit ginjal kronik

di ruang hemodialisa RSU dr Slamet Kabupaten Garut:


Variabel Definisi Oprasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Penelitian
Tekanan
Darah
Tekanan yang Spygnomanomet mmHg RAsio
 
diperoleh dari er
sirkulasi pada
dinding
pembuluh darah
3.3 Populasi, Sampel Penelitian
dan Tehnik Sampling
3.4.1 Populasi. 
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang
akan diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal yang
menjalani hemodialisa di RSU dr Slamet Kabupaten
Garut pada bulan Maret 2020 sebanyak 184 pasien=
Sampel

 Sampel penelitian adalah sebagian objek yang diambil dari

keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel dalam penelitian ini diambil dengan

menggunakan tehnik nonprobability sampling yaitu dengan cara purposive

sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini yaitu minimal menjalani terapi

hemodialisa 2 kali dalam satu minggu, lama tindakan hemdialisa 5 jam,

kooperatif, dan bersedia menjadi responden pada penelitian ini.


ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai