Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN PEMASANGAN

DOWER CATETER Tn S DENGAN ACUTE MIOCARD INFARK (AMI) DI IGD


RSUD RSUD DR SOERATNO GEMOLONG

Nama Pasien : Tn S
Diagnosa medis : susp Acute Miocard Infark
No Register : 336007
Tanggal : 28 September 2018

1.      Diagnosa keperawatan dan dasar pemikiran


    Penurunan curah jantung berhubungan dengan Gangguan kontraktilitas otot jantung :
-       Wajah dan membran mukosa tampak pucat
-       Seluruh permukaan kulit teraba dingin
-       T : 100/70 mmHg
-       S : 360 C
-       N : 108 x/mnt
-       EKG : posible myocardial ischemic pada sadapan aVL, Incomplete Right Bandle
Branch Block, possible high-post infraction, left ventrikular hypertropi.
-       Lab : GDS 78 mg/dl

    Dasar Pemikiran


Infark miokard merupakan suatu kondisi dimana terjadi kerusakan sel otot jantung
akibat aliran darah ke jantung yang terganggu, hal ini menyebabkan kemampuan
jantung dalam berkontraksi menjadi tidak adekuat dan ahirnya jantung tidak
mampu mensuplai darah ke organ-organ vital lainnya termasuk ginjal. Bila
jantung sudah tidak bisa mempertahankan kontraksinya dengan efektif maka
perfusi ke daerah ginjal pun memburuk. Salah satu tanda memburuknya perfusi
darah ke ginjal adalah menurunnya Glomerulo Filtration Rate yang ditandai
dengan menurunya jumlah produksi urin. Oleh karena itu pada pasien Infark
miokard perlu dilakukan pemantauan produksi urin dengan ketat karena intake
dan output cairan tubuh pada kasus penyakit jantung mutlak harus dilakukan
dengan ketat. Oleh karena itu untuk memudahkan melakukan balance cairan dan
untuk memonitor GFR maka perlu dilakukan tindakan pemasangan dower kateter
pada Tn S.

2.      Tindakan keperawatan yang dilakukan


Pemasangan dower cateter

3.      Prinsip-prinsip tindakan


-          Dilakukan dengan prinsip steril
-          Persiapan alat
4.      Analisa tindakan keperawatan
Pemasangan dower cateter pada Tn S dilakukan dengan tujuan untuk
memudahkan dalam pengukuran balance cairan, memudahkan Tn S pada saat
BAK sehingga dapat untuk menghemat energy ( Oksigen demand ) dan untuk
memonitor produksi urin sebagai manifestasi perfusi darah ke ginjal.

5.      Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan dan cara pencegahannya
    Bahaya pemasangan DC :
-       Laserasi pada uretra sehingga dapat menyebabkan komplikasi striktur uretra
-       Infeksi
-       Ruptur uretra
-       Ruptur buli
    Cara pencegahan bahaya :
-       Sebelum pemasangan harus dipastikan bahwa seluruh permukaan foly cateter
telah diberikan jelly
-       Memilih ukuran foly cateter yang sesuai dengan ukuran lubang uretra
-       Saat tindakan dilakukan maka selalu menggunakan prinsip aseptic
-       Bila ada tahanan saat prosedur tindakan dilakukan maka jangan dipaksakan
6.      Hasil yang di dapat dan maknanya
Setelah dilakukan pemasangan dower cateter nampak urine keluar dalam urine
bag dengan warna kuning jernih, tidak pekat dan jumlah urin sebanyak 350 cc.
Makna klinis saat ini adalah bahwa pasien tidak terjadi dehidrasi dan produksi
urin masih dalam batas normal. Makna lainnya adalah walaupun terjadi syok
cardiogenik namun belum membawa efek ke ginjal karena GFR ginjal terbukti
masih berjalan dengan baik, namun bila kondisi syok tersebut tidak dapat diatasi
dengan cepat maka tidak menutup kemungkinan perfusi ke organ vital benar-
benar memburuk dan ahirnya dapat terjadi kematian.

7.      Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa
keperawatan
-          Mengatur posisi pasien semi fowler
-          Memberikan oksigen
-          Memasang bedside monitor untuk memantau TTV pasien
-          Kolaborasi pemberian obat-obatan jantung
-          Monitor EKG tiap hari
-          Roghten Thorax
-          Cek Laboratorium : - CKMB
- Troponin

8.      Evaluasi diri


-          Selama prosedur pemasangan dower cateter tidak ada hambatan yang berarti
-          Foly cateter no 16 dapat masuk dengan mudah dengan tetap menggunakan
prinsip aseptik
DAFTAR PUSTAKA
Morton, Gallo, Hudak. 2012. Keperawatan Kritis Volume 1& 2 Edisi 8. Jakarta: EGC

Nurarif A H, Kusuma H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis


dan NANDA NIC NOC. Yogyakarta: Mediaction

Pusponegoro H D dkk. 2004. Standart Pelayanan Medis Kesehatan Anak Edisi 1 Ikatan
Dokter Anak Indonesia

Tim Adaptasi Indonesia. 2009. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit
Pedoman Bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. Depkes Jakarta

Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidemologi, Penularan, pencegahan dan


Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga Medical Series

Anda mungkin juga menyukai