Anda di halaman 1dari 58

PENGALAMAN PRAKTIS TENTANG PENGOLAHAN AIR

UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN KESEHATAN


Narasumber: Ir. Sulaiman Hamzani, ST., MT., IPM

Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan


Poltekkes Kemenkes Banjarmasin (Polkessin)

Disampaikan pada Kegiatan Webinar Nasional dengan tema “Teknologi Tepat Guna
Sumber: Dok YDIS-IDM, Pengolahan Air” tanggal 14 Juli 2020, diselenggarakan oleh Poltekkes Pontianak
2005
Ir. Sulaiman Hamzani, ST., MT., IPM
Pekerjaan: Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Banjarmasin
(Polkessin).
Alamat Kantor: Jalan Haji Mistar Cokrokusumo No. 1A Banjarbaru 70714 Kalsel.
Alamat Rumah: Jalan Ir. P.M.Noor Komplek Griya Awani No. 17 Kel. Sungai Ulin Banjarbaru.
No HP: 081349595555
No WA: 082211556789

Latar Belakang Pendidikan


o Sarjana Teknik Lingkungan ITY Yogyakarta
o Magister Teknik Lingkungan ITS Surabaya
o Program Profesi Insinyur ULM Banjarmasin
o Sertifikasi Insinyur Profesional BK Teknik Lingkungan oleh PII Pusat

Bidang Keilmuan yang diminati


o Rekayasa pengendalian pencemaran lingkungan khusus rekayasa pengolahan air.

Penghargaan Nasional yang pernah diperoleh


o Kompetisi layanan masyarakat oleh Indonesia Development Marketplace “Kegiatan
pemberdayaan masyarakat untuk pengolahan air gambut menggunakan tanah liat dan arang
tempurung”.
o Indonesia Health Tech Inovation dengan produk berupa “Circular batch system untuk
pengolahan air gambut”.

Mata Kuliah yang diampu


Prodi D4: Penyehatan Air, Pengelolaan Limbah Cair, Dastek, Pemberd Masy,
Kewirausahaan.
Prodi D3: Penyediaan Air, Penc Lingk, Dastek, Kewirausahaan.
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Mengapa kita harus minum air putih
setiap hari ?

• Setiap hari, air akan keluar melalui:


• Keringat, sekitar 100 ml
• Feses, sekitar 200 ml
• Urine, minimal 800 ml
• Insensible water loss (kulit & napas) 800 ml
• Total minimal air yang hilang 1.900 ml

Sumber: Sehataqua, 2020


Sumber: Bolsky
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Ciri Air yang Aman Dikonsumsi
1. Lihat warna dari air yang akan diminum
Air yang aman dikonsumsi terlihat jernih dan tidak berwarna. Apabila warnanya tidak
wajar seperti keruh atau kecokelatan, sebaiknya jangan dikonsumsi.

2. Pastikan air yang akan diminum tidak bau


Air yang berbau apek atau bau-bau lainnya diragukan keamanannya. Jika Anda endus
dan tidak ada bau apa pun, maka air aman untuk dikonsumsi.

3. Perhatikan rasa dari air yang akan diminum


Air yang aman dikonsumsi adalah air yang tidak berasa. Hati-hati jika mendapatkan
‘rasa’ pada minuman Anda, misalnya rasa logam. Air yang terasa tawar adalah
salah satu syarat air yang aman.

Apakah air tersebut boleh langsung diminum?


• Air harus direbus hingga mendidih, agar terbebas dari kuman dan tidak membahayakan kesehatan.

Sumber: Sehataqua, 2020


PERSYARATAN

KUALITAS AIR

Sumber: Permenkes 2017


Sumber: Direktur Kesling, 2020
AIR DANAU BUATAN (GUNTUNG)

Sumber: Dok Kegiatan Pamsimas Tanbu, 2012


AIR SUNGAI

Sumber: Dok Penelitian, 2013


AIR GAMBUT

Sumber: Dok Penelitian, 2016


AIR SUMUR AIR HUJAN

Sumber: Dok PKN Mahasiswa, 2007 Sumber: www.sempresustentave.com


UPAYA PENYEDIAAN AIR BERSIH DI MASYARAKAT
Saringan Pasir dalam karung

Saringan Batu

Tanah Liat Penjual Air


Sumber: Dok Kegiatan Lap, 2005. 2007, 2010
Total 168,4 s/d 268,4

Sumber: SNI 03-7065-2005 Sumber: Penelitian Alfrida dkk., 2018

Perkiraan pemakaian air rumah tangga = 10 s/d 30 m3/SR/bulan


Sumber: Kusnaedi, 1995
Sumber: Kusnaedi, 1995
Sumber: Kusnaedi, 1995
BAHAN KOAGULAN PENGOLAHAN AIR

PACl TANAH LIAT

KELOR PORANG

Sumber: Materi Ajar Sulaiman H (2019)


BAHAN PENYARING / FILTER

PASIR SILICA CARBON AKTIF KORAL / KERIKIL

PASIR KWARSA FERROLITE ZEOLIT


Sumber: Materi Ajar Sulaiman H (2019)
Bagaimana mengolah air keruh menjadi air bersih
yang memenuhi persyaratan kesehatan

Sumber: Materi Pelatihan Sulaiman H (2019)


PENGOLAHAN AIR SEDERHANA (BATCH SYSTEM)
VIDEO 1
KLIK DI
LAYAR
Contoh:
Cara mengolah air yang berasal dari sungai
menggunakan drum kapasitas 200 Liter

Bahan yang diperlukan:


KAPUR ± 10 -20 gram (1-2 sendok makan)
TAWAS ± 10 gram (1 sendok makan) +
Kaporit ± 1 gram (1 sendok teh)
Diamkan 30 menit

Setelah JERNIH ….
Sumber: Materi Pelatihan Sulaiman H (2019)
koagulasi
campur & aduk flokulasi
air baku siapkan koagulan sedimentasi
filtrasi
desinfeksi

direbus

saring
diamkan
air siap
digunakan
Sumber: Materi Pelatihan Sulaiman H (2019)
Sumber: Dok Pengabmas,2017
Sumber: Dok Pengabmas Jur Kesling Poltekkes Bjm, 2015
MODEL PENGOLAHAN AIR SEDERHANA
SKALA RUMAH TANGGA

Sumber: Dok Pengabmas Kesling, 2017


PENGOLAHAN AIR KONTINYU (CONTINUE SYSTEM)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
World's Top-Class Water
Treatment Technology
Sumber: Materi kuliah Penyediaan Air Tingkat Lanjut (Hadi, 2011)
Sumber: Design by Sulaiman H., 2020
Sumber: Dok kegiatan lap, 2008, 2015
Sumber: Dok kegiatan Lap, 2009, 2010
Sumber: Dok Penelitian, 2013
Sumber: Dok Penelitian, 2013
VIDEO 2
KLIK DI
LAYAR
Keterangan:
Kekeruhan air sungai = 53; 55,67; 53,33 NTU dan pH = 6,0.
K1 = kapur 100 mg/L + tawas 50 mg/L;
G1 = 60 detik-1 (1,75 mm); G2 = 40 detik-1 (2,7 mm); Gambar 1. Prosentase penurunan tingkat kekeruhan menggunakan kapur + tawas
G3 = 20 detik-1 (5,7 mm); dengan variasi gradien kecepatan dan waktu kontak
T1 = 180 detik (0,35 m); T2 = 300 detik (0,59 m).  
Keterangan:
K1G3 = koagulan kapur 100 mg/L + tawas 50 mg/L dan gradien kecepatan 20 detik -1.
K1G2 = koagulan kapur 100 mg/L + tawas 50 mg/L dan gradien kecepatan 40 detik -1.
K1G1 = koagulan kapur 100 mg/L + tawas 50 mg/L dan gradien kecepatan 60 detik -1.
T1 = waktu kontak 180 detik.
T2 = waktu kontak 300 detik.

Bahan Dosis Debit Air Kebutuhan Harga Jumlah


Koagulan Optimum Pengolahan Bahan Satuan Harga

Kapur 100 mg/L 0,2 kg/jam Rp. 1.000,- Rp. 200,-


1800 L/jam
Tawas 50 mg/L 0,1 kg/jam Rp. 2.500,- Rp. 250,-
Total Biaya Rp. 450,-

Sumber: Dok Penelitian, 2013


Keterangan:
Kekeruhan air sungai = 53; 55,67; 53,33 NTU dan pH = 6,0.
K1 = kapur 60 mg/L + PACl 30 mg/L;
G1 = 60 detik-1 (1,75 mm); G2 = 40 detik-1 (2,7 mm); Gambar 2. Prosentase penurunan tingkat kekeruhan menggunakan kapur + PACl dengan
G3 = 20 detik-1 (5,7 mm); variasi gradien kecepatan dan waktu kontak
T1 = 180 detik (0,35 m); T2 = 300 detik (0,59 m).
Keterangan:
K2G3 = koagulan kapur 60 mg/L + PACl 30 mg/L dan gradien kecepatan 20 detik -1.
K2G2 = koagulan kapur 60 mg/L + PACl 30 mg/L dan gradien kecepatan 40 detik -1.
K2G1 = koagulan kapur 60 mg/L + PACl 30 mg/L dan gradien kecepatan 60 detik -1.
T1 = waktu kontak 180 detik.
T2 = waktu kontak 300 detik.

Bahan Dosis Debit Air Kebutuhan Harga Satuan Jumlah


Koagulan Optimum Pengolahan Bahan Harga

Kapur 60 mg/L 0,1 kg/jam Rp. 1.000,- Rp. 100,-


1800 L/jam
PACl 30 mg/L 0,05 kg/jam Rp. 13.000,- Rp. 650,-
Total Biaya Rp. 750,-

Sumber: Dok Penelitian, 2013


Sumber: Desain koleksi Pribadi, 2008
FAKTA ATAU ISU ?
Sungai, danau
penuh polusi, limbah kimia, logam berat,
pestisida dan detergent

Air PDAM
pipa PDAM rata-rata sudah tua,
menimbulkan karat dan sisa logam berat,
bakteri dan chemicals sisa pengolahan air

Air dalam kemasan


kemungkinan kontaminasi sekunder, chlor sebagai bahan baku kemasannya
memiliki kemungkinan larut ke dalam air
Air m inum se ha t,
Cukup ka h de ng a n me m a sa k a ir?

Bakteri, kapur,
Me m a sa k a ir ha nya
Sisa karat, m e m b unuh b a kte ri
sisa pestisida ta p i tid a k m e ng hila ng ka n
ka nd ung a n ka pur, lo g a m
Logam berat b e ra t, sisa ka ra t d a n sisa
pe stisid a

Sumber: Maharani, 2015


Ba g a im a na a ir y a ng se ha t?
Air b ia sa Air y a ng se ha t
*kura ng mine ra l
* Ka ya m ine ra l e se nsia l

* Kura ng ma m pu me re d uksi * Me ng ura ng i ka ndung a n ra c un


to xins d a la m tubuh da ri tubuh

* Me nye ba b ka n o ksida si • Me re duksi ra dika l


Ra dika l o ksig e n be ba s o ksig e n be ba s

• Ukura n c luste r a ir ke c il,


• Ukura n c luste r a ir be sa r
5~6 mo le kul pe r c luste r
40~100 m o le kul pe r c luste r

• La m ba t da n sulit dia dso rpsi * Ce pa t da n muda h dia d so rpsi


ke da la m se l ke da la m se l
Untuk pengawasan kualitas air minum secara rutin, parameter
minimal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut:

Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan


E coli - Total coliform - Arsen - Fluorida - Kromium - Kadmium -
Nitrit - Nitrat - Sianida - Selenium

Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan


Bau - Warna - TDS - Kekeruhan - Rasa - Suhu - Aluminium - Besi -
Kesadahan - Khlorida - Mangan - pH - Seng - Sulfat - Tembaga -
Sisa Khlor - Amonia
Alternatif solusi agar air menjadi lebih sehat

PROSES OZONISASI
UNTUK MEMATIKAN BAKTERI, VIRUS, MENETRALISIR PESTISIDA,
MENGOKSIDASI LOGAM BERAT, MENGAWETKAN AIR YANG
DIKEMAS.

PROSES FILTRASI DENGAN KARBON AKTIF


UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR AGAR TIDAK
MENGANDUNG BAKTERI SISA PROSES OZONISASI,
MENGHILANGKAN RASA DAN AROMA YANG TIDAK
DIINGINKAN

PROSES FILTRASI DENGAN FILTER CERAMIC


UNTUK MENGHILANGKAN PENGOTOR PARASIT, PATOGEN,
BAKTERI, DAN MENAHAN PARTIKEL KARBON AKTIF YANG
MUNGKIN TERBAWA DALAM AIR
OZONIZER FILTER HOUSING

CATRIDGE
Sumber: Desain koleksi Pribadi, 2011
TERIMA KASIH

VIDEO 3
KLIK DI
LAYAR

Anda mungkin juga menyukai