KEPERAWATAN
IMPETIGO PADA ANAK
Nama : Nurhayati
NIM : 3018041100
Kelas : 2A
Definisi
Impetigo adalah salah satu contoh pioderma, yang
menyerang lapisan epidermis kulit (Djuanda, 56:2005).
Sebagian besar terdapat pada anak usia 2-5 tahun, karena sistem imun
anak yang belum berkembang sempurna, terutama anak yang tinggal di
iklim panas dan lembab. Gejala timbul 1-3 hari setelah infeksi. Kelainan
kulit diawali oleh kemerahan mendatar pada kulit paling sering muncul di
muka, yaitu di sekitar hidung dan mulut. Kelainan kulit berupa eritema dan
vesikel yang cepat memecah sehingga penderita datang berobat yang
terlihat adalah krusta tebal berwarna kuning seperti madu. Jika
dilepaskan tampak erosi dibawahnya. Luka ini bisa saja terasa gatal tapi
tak terasa sakit. Impetigo jenis ini juga jarang menimbulkan demam pada
anak, tapi ada kemungkinan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah
bening pada area yang terinfeksi. Dan karena impetigo sangat mudah
menular, makanya jangan menyentuh atau menggaruk luka karena dapat
menyebarkan infeksi ke bagian tubuh lainnya.
Impetigo Bulosa (gelembung berisi cairan)
Peningkatan Kondisi
Kerusakan Kerusakan Suhu Tubuh kerusakan
Saraf Perifer Integritas jaringan
jaringan kulit
Hipertermi
Nyeri Gangguan
gambaran diri
Manifestasi klinik
1. Impetigo Krustosa
Lesi dimulai dengan vesikel atau pustula kecil, bila pecah
akan terbentuk krusta berwarna kuning Tanda khas dari
impetigo krustosa ini adalah warna seperti madu atau kuning
keemasan ’honey-colored’.
biasanya diameter < 2 cm.
Rash didaerah terbuka seperti muka dan ekstremitas
Lesi biasanya asimptomatik, terkadang pruritus.
Eritema atau edema sedikit atau tidak ada sama sekali.
Ditemukan pembesaran kelenjar limfe regional.
Lanjutan…
2. Impetigo Bulosa
Manifestasi klinis impetigo bulosa sebagai berikut (Lewis dkk,
2010) :
a. Bula dengan atap tipis dan mudah pecah.
b. Predileksi biasanya di muka, badan, ekstremitas, bokong,
dan perineal.
c. Eritema minimal atau tidak ada sama sekali.
d. Tidak ditemukan pembesaran kelenjar limfe regional.
e. Pada bayi, dapat disertai gejala umum seperti demam,
lemas, dan diare.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Pemeriksaan mikrobiologis
Pemeriksaan imunologis
Komplikasi
Sebenarnya impetigo tidaklah berbahaya, tapi kadang infeksi ini menyebabkan
komplikasi serius meski jarang terjadi, Impetigo biasanya sembuh tanpa penyulit
dalam 2 minggu. Komplikasi berupa radang ginjal/ Poststreptococcal
glomerulonephritis (PSGN) pasca infeksi Streptococcus terjadi pada 1-5% pasien
terutama usia 2-6 tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengobatan antibiotic.
Gejala berupa bengkak dan kenaikan tekanan darah, pada sepertiga terdapat urine
seperti warna teh. Keadaan ini umumnya sembuh secara spontan walaupun gejala-
gejala tadi muncul (Yayasan Orang Tua Peduli, 4:2008).
Komplikasi lainnya yang jarang terjadi adalah infeksi tulang (osteomielitis), radang
paru-paru (pneumonia), selulitis (merupakan infeksi serius yang menyerang jaringan
di bawah kulit dan dapat menyebar ke kelenjar getah bening serta memasuki aliran
darah, Jika tak ditangani, cellulitis dapat mengancam jiwa), psoriasis,
Staphylococcal scalded skin syndrome, radang pembuluh limfe atau kelenjar getah
bening (Yayasan Orang Tua Peduli, 4:2008) serta Infeksi methicillin-resistant
Staphylococcus aureus (MRSA), kulit parut berubah warna terang atau gelap.
Penatalaksanaan
Perawatan Umum
Perawatan Lesi
Terapi Farmakologi
Perawatan Umum
Memperbaiki hygiene dengan membiasakan membersihkan
tubuh dengan sabun, Tidak saling tukar menukar dalam
menggunakan peralatan pribadi (handuk, pakaian, dan alat
cukur, menjaga kuku tetap pendek dan bersih, dan
senantiasa mengganti pakaian, Memperkuat daya tahan
tubuh, seperti mengonsumsi buah-buahan, multivitamin, dan
beristirahat cukup
Perawatan Lesi
Rendam bagian kulit yang sakit dalam air sabun antiseptik selama 15-
20 menit. Lakukan 2-3 kali sehari untuk melunturkan kerak pada kulit
dan untuk menghilangkan pusat pertumbuhan bakteri dan memberi
kesempatan pada antibiotik topikal untuk mencapai area yang terinfeksi.
Oleskan antibiotik topikal pada kulit yang sakit. Pakai sarung tangan
ketika akan memberikan perawatan pada pasien impetigo dan saat
mengoleskan antibiotik topikal di tempat yang terinfeksi dan cuci tangan
dengan menggunakan air mengalir bila habis kontak dengan pasien
Tutup kulit yang sakit dengan perban yang bersih. Jangan biarkan
pasien menyentuh atau menggaruknya.
Terapi Farmakologi
a. Terapi antibiotik topikal
antibiotik yang direkomendasikan adalah mupirosin dan
retapamulin. Antibiotik lainnya yang dapat digunakan adalah
klindamisin, gentamisin, hidrogen peroksida 1%, dan tetrasiklin
b. Antibiotik sistemik
Antibiotik yang direkomendasikan antibiotic seperti golongan
cefalosporin, amoxicillin-clavulanat, cloxacillin, dan dicloxacillin. Bila
sudah terjadi Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
dapat menggunakan antibiotik alternatif seperti vancomisin,
trimetropim/sulfametoxason, dan klindamisin. Eritromisin dan
klindamisin juga dapat digunakan bila alergi terhadap penisilin.
Kasus
Pasien Anak laki-laki, usia 2 tahun dibawa oleh ibunya ke poli
kulit Rumah Sakit Abdoel Moeloek (RSAM) dengan keluhan
gatal-gatal dan timbul gelembung berisi cairan hampir di
seluruh tubuh sejak 3 hari yang lalu. Awalnya keluhan timbul di
perut yang lama kelamaan menjalar ke daerah punggung,
tangan, kaki dan wajah. Keluhan berupa kemerahan yang
terasa gatal dan agak perih lalu lama kelamaan menjadi
gelembung berisi cairan, sebagian gelembung pecah dan
mengering hingga berwarna kehitaman.