Anda di halaman 1dari 35

Teknik Pengukuran Variabel Ekologi dan

Kesalahan Dalam Studi Epidemiologi Surveilans


Epidemiologi Gizi
Oleh :
AHMAD ADI TRIANTO
(1720322009)
STUDI EKOLOGI
 Tujuan: mengkorelasikan karakteristik umum suatu
populasi dengan suatu masalah kesehatan GIZI dalam
kurun waktu yang sama pada beberapa populasi; atau pada
populasi yang sama dalam kurun waktu yang berbeda.
 Unit analisa: group
 Yaitu studi yang melihat karakteristik kelompok
(group) dibandingkan dengan group lainnya .
 Contoh:
• Studi korelasi mengenai konsumsi daging
perkapita dan frekuensi penyakit kanker pada wanita
pada negara-negara tertentu.
• Terlihat bahwa ada hubungan/ korelasi yang
positif.
 Negara-negara dg tk konsumsi daging perkapita rendah
mempunyai frekuensi kanker kolon rendah
 Negara-negara dg tk konsumsi daging perkapita tinggi
mempunyai frekuensi kanker kolon tinggi
Tujuan Studi Ekologi
 Untuk mengembangkan etiologik hipotesis testing
untuk menjelaskan kejadian suatu penyakit
 Mengevaluasi efektifitas intervensi pada populasi
seperti mengevaluasi pengetahuan pada kegiatan
health promotion.
Jenis-jenis Studi Ekologi
1. Studi eksplorasi
• adalah jenis studi termudah dimana dalam studi ini dilakukan
observasi terhadap perbedaan geografis dalam hubungannya dengan
disease rate diantara berbagai region atau group.
• Tujuan studi ini untuk mendapatkan gambaran yang
mengarah pada etiologi lingkungan atau hipotesis etiologik khusus.
• Contoh: hubungan curah hujan dengan demam berdarah (dalam
proporsi)
2. Multiple Group Comparison
 Studi ini mengamati hubungan antara rata-rata derajat keterpaparan
(exposure) dan disease rate diantara berbagai group (kelompok
populasi)
 contoh: hubungan ibu anemia dengan bayi yang di lahirkan dengan
BBLR
Jenis-jenis Studi Ekologi

3. Time trend study or time series


 Studi yang mengamati hubungan antara perubahan rata- rata
keterpaparan (exposure) dengan perubahan disease rate pada populasi
tunggal (single population)
 contoh: hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran
pada kelompok pekerja
4. Mixed Study
Studi yang mengamati perubahan rata-rata derajat keterpaparan
(exposure) dengan perubahan disease rate pada berbagai populasi.
 contoh: hubungan tingkat kebisingan dengan gangguan
pendengaran pada kelompok beberapa kelompok pekerja
Objektivitas Pengukuran

Hasil pengukuran tidak dipengaruhi oleh kemauan/ keinginan pengukur atau


orang lain.
Penerapan Pengukran tersamar (Blinded )
Tunggal : Pengukur tidak mengetahui status paparan/ intervensi
subjek
Ganda : Pengukur dan subjek tidak mengtahui status paparan/
intervensi subjek.
Pengukuran Variabel Ekologi
 Pengukuran Variabel adalah pengklasifikasian subjek
berupa pengkategorian (anemia/normal) dan bisa juga
berupa nilai yang berskala kontinum (BB, TB, dll).
Pengukuran Variabel Studi Ekologi yaitu mengikuti
Kaidah Pengukuran :

1. Objektif Data
2. Valid Valid, Objektif, Reliabel
3. Reliabel

 Pengukuran Objektif
 - Pengukuran yang tidak terpengaruh oleh kemauan/ kehendak
seseorang (subjek)
 - Metode Tersamar (Blinded Messurentment)
Validitas Pengukuran

1. Sejauh mana pengukuran mengukur yang seharusnya diukur


2. Sejauh mana kesesuaian alat ukur dengan objek yang diukur
3. Seberapa besar penyimpangan yang dihasilkan oleh pengukuran dari nilai
sesungguhnya

Uji Validitas Alat Ukur


Pengukuran Valid
 Hanya mengukur yang seharusnya diukur
 Nilai yang terukur = Nilai sesungguhnya + Eror

Observe score = True score+ Error

Alat dan Cara Pengukuran Sesuai dengan yang


hendak diukur.
Uji Validitas Alat Ukur

Membandingkan alat ukur (instrumen yang diuji) dengan


alat ukur terbaik (Gold Standart),
Teknik :
1. Koefisien korelasi (skala numerik),
2. Koefisien kesepakatan Kappa (skala nominal)
3. Uji Akurasi (sensitivitas dan spesifisitas)
Koefisien Korelasi
• Korelasi diukur dengan koefisien korelasi
• Simbol yang dipakai biasanya “r”
• Mengukur hubungan linear antara faktor risiko dan
kejadian penyakit:
  Pengukuran untuk melihat Apakah untuk
setiap unit perubahan pada level keterpaparan akan
terjadi peningkatan atau penurunan frekuensi
penyakit secara proporsional
 “r” bervariasi dari +1 dan -1
Reliabelitas Pengukuran
(Keandalan, reprodusibilitas, presisi)

 Sejauh mana pengukuran yang berulang pada


subjek yang sama menghasilkan nilai yang sama.
1. Stabilitas : konsistensi intra pengamat
2. Kesamaan: konsistensi antar pengamat
Pengukuran Reliabel
 Pengukuran yang dilakukan pada subjek yang sama secara
berulang oleh pengukur yang sama/ berbeda menghasilkan nilai
yang sama.

Konsisten
Stabil
Beberapa Teknik Pengambilan Data

 Wawancara (terstruktur, mendalam/ tidak terstruktur)

 FGD (Fokus Group Discussion)

 Kajian Dokumen dan Arsip (Content Analysis)

 Pengukuran/ Observasi

 Mengisi Kuesioner

 Kombinasi
Ukuran-ukuran dalam Epidemiologi Gizi

1. Ukuran untuk morbiditas dan mortalitas:


 a. rate, rasio dan proporsi
 b. rate insidens dan prevalens
2. Indikator kesehatan
 a. Indikator dari penyebab khusus
 b. mortalitas bayi dan bayi baru lahir
 c. mortalitas ibu
 d. Umur harapan hidup
 e. lain-lain
KESALAHAN DALAM STUDI
EIDEMIOLOGI GIZI
 Gizi atau status gizi sukar untuk ditentukan secara langsung
sehingga selama ini digunakan beberapa indikator status gizi
 Indikator status gizi tersebut sering digunakan untuk bermacam
tujuan
 Masalah gizi merupakan akibat dari banyak faktor sehingga
program gizi dan penelitian gizi berkaitan dengan disiplin ilmu
lainnya
Masalah Indikator Status Gizi:
 Validitas data:
Mengukur apa yang ingin diukur (TB/U untuk masalah gizi kronis)
 Reliabilitas data:
Seberapa baik pengukuran dapat diulang
 Sensitivitas data:
Menentukan individu yang benar2 sakit (high risk)
 Spesifisitas data:
Menentukan individu yang benar2 sehat
 Akurasi data:
Pengukuran mendekati kebenaran
Keterbatasan Studi Ekologi

1. Studi korelasi mengacu pada seluruh populasi, tidak


bisa menghubungkan antara pemaparan (exposure)
dengan penyakit terhadap individu.
2. Ecological fallacy: Ketidaktepatan kesimpulan
terhadap hubungan pada tingkat individu
berdasarkan data ekologik (bila unit analisis adalah
group/kelompok)
3. Tidak dapat melihat hubungan antara eksposure dan
outcome (hanya menyarankan)
SURVEILANCE
EPIDEMIOLOGI GIZI
Epidemiologi Surveilans
 Mempelajari wabah/epidemi  Bahasa Perancis
peny,menular  Arti : pengamatan,pengawasan dengan
 Memp.distribusi peny. perhatian penuh dan seringkali
mengandung kecurigaan
 Ilmu yg memp.distribusi dan
determinant masalah kes.
input proses output
OUTCOME

Data masalah Sistem Informasi


Kesehatan/ pelaporan epidemiologi
gizi gizi

interprestasi

Perencanaan
Evaluasi
Pengendalian
Surveilans Gizi
(National Academy of Science.AS)
Adalah kegiatan pengamatan terhadap status gizi agar
pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan dan program
dapat terarah, terarah pada perbaikan gizi bagi keluarga miskin
Syarat:
 Pengumpulan informasi secara periodik
 Data periodik tsb dapat dianalisis untuk digunakan sebagai
bahan pengambilan keputuan dalam pengelolaan program
gizi
RUANG LINGKUP SURVEILANCE GIZI

Sebagai suatu sistem :


 Komponen informasi, informasi tidak akan ada gunanya
bila tidak digunakan sebagai bahan pertimbangan/tindakan
 Komponen tindakan, tindakan harus selalu berdasarkan
informasi yang ada  harus tepat waktu berdasarkan
kebutuhan para pengambil keputusan
Manfaat surveilans gizi

 Monotoring program gizi  perencanaan program,prediksi


masa depan
 Manajemen dan evaluasi program mencari/mengobservasi
indikator² masalah gizi baru dalam program yang sedang
brejalan
 Timely warning and intervention system 
sistem Isyatat Dizi dan intervensi suatu sistem yang
ditujukan untuk mencegah malnutrisi dengan cara melihat
ketersediaan makanan yang dikonsumsi
Peranan Surveilans Gizi
 Memonitoring variabel-variabel yang menyebabkan timbulnya
masalah gizi  variabel makanan dan variabel non makanan
 Faktor yang berpengaruh pada variabel makanan  produksi
,keberadaan ,daya keterjangkauan,keamanan dst
 Faktor yang berpengaruh pada variabel non makanan 
infeksi,sanitasi,pelayanan
Tujuan surveilans gizi
 Menentukan status gizi penduduk dan pend yang mempunyai
resiko  tanda,luas dan pasang surutnya kejadian
 Menyediakan informasi yang dpt digunakan untuk analisa
sebab dan faktor terkait
 Menyediakan informasi bagi pemerintah untuk menentukan
prioritas.
 Memberikan peramalan tentang perkembangan masalah gizi
y.a.d berdasarkan trend yang ada
 Melakukan pemantauan program pangan dan gizi serta menilai
efektifitasnya
Kegiatan surveilans
 PENILAIAN PENDAHULUAN
 Tentukan jenis,tingkat luas/besar maslah dan waktu terjadinya 
masalah pangan: cadangan/ketersediaan makanan,makanan pokok
penduduk,pola konsumsi
 Pengenalan & penggambaran kelompok² khusus yang mempunyai
resiko  biologis(kelompok umur,jenis kelamin,status faal), situasi
fisik ( pedesaan,perkotaan,daerah ekologi  gurun,hutan
hujan,sumber pangan pertanian)
 Sebab-sebab terjadinya masalah  status gizi dan faktor
penyebabnya
Kegiatan surveilans
PENGUMPULAN DATA
1.Sifat indikator yang digunakan :
sensitif,sederhana,fleksibel,cukup mewakili,kecepatan,frekuensi
tersedianay data,biaya
 peristiwa,pengukuran,indikator,parameter
2.Sumber data/indikator
- data yang dicatat rutin,yang selalu tersedia
- data yang insedental yaitu yang dikumpulkan sewaktu
- data tambahan yang diperoleh dari instansi terkait
 sumber data,variabel
Kegiatan surveilans

 PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA


 Memahami kualitas data yang dikumpulkan
 Menarik kesimpulan
 Melihat kecenderungan,perbandingan,perbandingan suatu
kecenderungan
Kegiatan surveilans
 PENYAJIAN DATA
 Teks gambaran variabel yang diuraikan dalam bentuk tulisan
 Tabel  bila terdiri 2 variabel bisa tab.silang
 Grafik  membantu membaca mengerti dengan cepat situasi
masalah
 Poligon menggambarkan proporsi maslah yang ada
 Spot Map  membantu melihat distribusi penyebaran masalah
Kegiatan surveilans

 PENYEBARAN LUASAN HASIL


 Hasil surveilans gizi akan bermanfaatn bila
diinformasikan pada pihak-pihak yang berkepentingan :
kepala Daerah,pengambil keputusan,pembuat perencanaan
 Syarat : bahasa sederhana dan mudah dipahami
 Cara : membuat laporan tertulis , presentasikan hasil pada
pertemuan yang ilmiah/rapat koordinasi, membuat tulisan
pada media massa
Langkah-langkah surveilans gizi
 1.Tentukan besarnya masalah penanggulangan besarnya angka
kejadian,besarnya angka kematian,apakah bisa ditanggulangi/dicegah
 2. Diskripsikan dng jelas sistem surveilans yang akan dikembangkan 
tujuan,masalah gizi yang mana yang diamati,bagan alur dari
sistem,uraikan komponen operasional
 3. Buat perencanan sumber daya(tenaga,dana,sarana) yang berperan 
mendukung sistem surveilans  keberlangsungan sistem surveilans tsb.
 4. Bat perencanaan untuk tindakan monitoring dan evaluasi dari sistenm
surveilans serta kemungkinan untuk memodifikasi sistem surveilans
untuk perkembangan lebih lanjut.
YANG PERLU DI AMATI PADA SAAT
MELAKUKAN SURVEILANS
 KOMPONEN OPERASIONAL
 Siapa yang diamati
 Dimana lokasi pengamatan
 Bahan dan data apa yang akan dikumpulkan
 Siapa yang memberi bahan/data tersebut
 Bagaimana data tersebut akan diolah dan cara pengolahannya
 Siapa yang akan melakukan analisis data
 Bagaimana cara menganalisis dan seberapa sering dilakukan analisa
 Informasi untuk siapa,bagaimana cara menyampaikan hasil
POVERTY

LOW OF KNOWLEDGE AND SKILL

POOR OF :
POOR OF FOOD POOR OF HEALTH CARE
ENVIRONMENTAL SANITATION
SECURITY IN THE PATTERN OF MOTHER
CLEAN WATER
HOUSEHOLD LEVEL AND INFANT
HEALTH SERVICES

LOW OF NUTRIENT
INFECTIOUS DISEASE
CONSUMPTION

PROTEIN ENERGY MALNUTRITION

Anda mungkin juga menyukai