Anda di halaman 1dari 48

Tactical Combat Casualty Care

(TCCC)
** LETTU CKM dr. MUHAMMAD BARKAH**
TCCC
Pendahuluan
• Perdarahan adalah penyebab utama kematian,
Dalam Perang Vietnam lbh dr 2500 prajurit
meninggal akibat perdarahan dr luka
di tangan dan kaki, meskipun prajurit tsb
tdk mempunyai luka serius di tempat lain.
TCCC
Combat Lifesaver  Bakes / Takes
• Fungsi sebagai Bakes / Takes merupakan fungsi kedua

• Fungsi utama Bakes / Takes adalah berperang.

• Bakes / Takes dapat melaksanakan perawatan korban jika


tindakan tersebut tidak membahayakan diri sendiri.
TCCC
Kematian akibat pertempuran
• 31% Luka tembus di kepala.
• 25% pembedahan tidak terkoreksi/tidak tertolong.
• 10% Luka yang dapat diperbaiki dengan pembedahan.
• 9% Perdarahan
• 7% Luka termutilasi karena ledakan.
• 5% Tension Pneumothorax
• 2 % Masalah jalan nafas
• 5% Gugur karena infeksi dan syok.
TCCC
Apa Tugas Combat Lifesaver (CLS) ?
• 15 % Korban yg meninggal sebelum mencapai fasilitas
medis bisa diselamatkan jika penanganan dilakukan
dengan tepat.

Dengan cara :
• Hentikan perdarahan.
• Menurunkan tekanan Pneumothorax
• Membebaskan jalan nafas
TCCC
3 Pencapaian / target CLS
1. Mencegah terjadinya kematian

2. Mencegah bertambahnya korban

3. Menyelesaikan misi dengan baik


TCCC
Kematian akibat pertempuran
• Perdarahan adalah penyebab utama kematian,
Dalam Perang Vietnam lbh dr 2500 prajurit meninggal
akibat perdarahan dr luka di tangan dan kaki,
meskipun prajurit tsb tdk mempunyai luka serius
di tempat lain.

• Prajurit2 ini dpt terselamatkan dgn menghentikan


atau mengontrol perdarahan.
TCCC
Perlengkapan
TCCC
Terbagi menjadi 3 Fase :
1. Penanganan korban selama kontak tembak

2. Penanganan korban di lapangan secara taktis

3. Penanganan evakuasi korban secara taktis


TCCC
Penanganan korban selama kontak tembak

• Penanganan yang diberikan oleh petugas medis


ketika kontak tembak masih efektif berlangsung

• Sangat terbatas untuk memberikan penanganan


pada korban
TCCC
Penanganan korban di lapangan
secara taktis

• Penanganan korban diberikan oleh tenaga medis


dengan situasi kontak tembak sudah berkurang.

• Tenaga medis dan korban berada di lingkungan


yang aman sehingga pertolongan darurat
lapangan dapat diberikan.
TCCC
Penanganan evakuasi korban secara taktis
• Penanganan yang diberikan selama korban dievakuasi

• Hubungi petugas evakuasi dan koordinasikan zona


pendaratan (jika menggunakan helikopter)

• Pada fase ini diperlukan tenaga medis dan


perlengkapan
yang memadai untuk memastikan korban dievakuasi dalam
kondisi stabil
TCCC
Penanganan korban selama kontak tembak
• Jika korban masih dapat menembak, segera mintakan untuk tetap
menembak lawan, laksanakan tembakan perlindungan dan
mintakan korban untuk mengobati diri sendiri.

• Jika korban tidak dapat menembak atau bergerak ke tempat yang


aman dan petugas medis tidak dapat memberikan penanganan
awal. Minta kepada korban untuk “pura-pura mati”

• Jika korban ledakan atau luka tembus yang tidak ada nadi dan
nafas ataupun tanda-tanda kehidupan.
“JANGAN LAKUKAN RJP !!!”
TCCC
Penanganan korban selama kontak tembak
• 90% Kematian di medan perang, terjadi sebelum korban
sampai di fasilitas pengobatan / RS Lapangan.

• Kebanyakan kematian tersebut tidak dapat dicegah oleh


tenaga medis.

• Contoh : cedera kepala berat, massive multiple injury


TCCC
Penanganan korban selama kontak tembak

• Lindungi korban dan tangani korban secepat mungkin

• Jika korban mengalami perdarahan hebat atau kaki serta


tangannya terputus, segera pasang torniquet!!!

• Penyebab utama perdarahan berasal dari ektrimitas (lengan


atau kaki), dan ini dapat dicegah dengan memasang
torniquet secepatnya agar mencegah kematian akibat
perdarahan.
TCCC
CAT (Combat Application Torniquet )
TCCC
Traditional Torniquet
TCCC
Cara penarikan korban saat kontak tembak
• Penarikan oleh 1 penolong dengan/tanpa tali
TCCC
Penarikan oleh 2 penolong tanpa tali
TCCC
Penarikan oleh 2 penolong dengan tali
TCCC
Penanganan korban di lapangan
secara taktis
• Dilakukan ketika tenaga medis dan korban sudah tidak
berada dalam tekanan kontak tembak

• Cek kembali perdarahan dan torniquet yang dipasang saat


kontak tembak

• Korban yang mengalami gaduh gelisah/penurunan


kesadaran, segera amankan senjata dan granatnya!!!
TCCC
Penanganan korban di lapangan
secara taktis

Segera nilai ABC :


• Airway (Jalan Nafas)
• Breathing (Pernafassan)
• Circulation (Sirkulasi darah)
TCCC
AIRWAY (Jalan Nafas)
• Buka jalan nafas dengan cara Chin-lift dan Jaw-thrust

• Jika tidak sadarkan diri tetapi bernafas spontan, masukan


Nasopharyngeal airway

• Korban dalam posisi mantap


TCCC
AIRWAY (Jalan
Nafas)
Chin lift
TCCC
Nasopharyngeal Airway
TCCC
Breathing
(Pernafasan )
• Tension Pneumothorax
- occlusive dressing
- Needle Decompression
TCCC
Circulation (Sirkulasi darah )
• Gunakan torniquet pada ekstrimitas yang teramputasi

• Gunakan balut cepat dan balut tekan pada luka yang


mengalami perdarahan masif

• Jika sebelumnya torniquet sudah terpasang dan perdarahan


tidak berlanjut, pertimbangkan untuk mengurangi tekanan
torniquet atau gunakan hemostatic dressing atau
hemostatic powder untuk mengontrol perdarahan.
TCCC
Circulation (Sirkulasi darah )
• Syok
Kegagalan sirkulasi darah untuk memberikan oksigen/nutrisi ke sel
uruh tubuh

• Syok hemoragik (perdarahan) penyebab paling sering pada


pertempuran karena banyaknya kehilangan darah
(> 2000 cc darah)

• TUGAS KITA!!!  Mencegah korban kehilangan lebih


banyak darah
TCCC
Penanganan evakuasi korban secara taktis
• Jika korban akan dievakuasi, maka laksanakan secondary
survey (pemeriksaan ulang seluruh tubuh korban)

• Gunakan selimut agar suhu tubuh tetap hangat

• Koordinasi dengan satuan terkait sebelum melaksanakan


evakuasi.
TCCC
9 Aturan praktis dalam evakuasi taktis :
• Aturan ini didesain untuk membantu tenaga kesehatan
dalam menentukan prioritas korban yang dievakuasi

• Keputusan evakuasi dibuat dalaam waktu 15-30 menit


setelah terjadi perlukaan

• Perawatan luka sesuai dengan pedoman TCCC

• Evakuasi taktis juga dipertimbangkan, jika :


- Mengganggu misi
- Resiko tinggi terhadap tim
- Resiko tinggi terhadap evakuasi
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 1
• Cedera jaringan lunak pada umumnya terlihat buruk tetapi
biasanya tidak mematikan kecuali kalau diikuti syok
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 2
• Perdarahan dari luka ektrimitas (tangan dan kaki)
seharusnya dapat dikontrol dengan Tourniquet atau pembal
ut hemostatik, sehingga evakuasi dapat ditunda karena tidak
akan meningkatkan kematian jika perdarahan terkontrol.
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 3
• Korban yang mengalami syok, harus SEGERA dievakuasi

• Luka tembak di perut adalah penyebab syok paling sering


pada peperangan
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 4
• Korban yang mengalami luka tembus di dada dan tidak ada
perbaikan klinis setelah dilakukan dekompresi jarum, maka
korban harus dievakuasi secepat mungkin.
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 5
• Korban dengan luka tembus dan trauma tumpul pada
daerah wajah disertai dengan kerusakan jalan nafas dan
harus dilakukan pemasangan alat bantu jalan nafas segera,
maka korban harus dievakuasi secepat mungkin.

INGAT!!!
Posisikan korban dalam kondisi duduk dan
Bersandar jika hal tersebut membuat pernafasan
Korban menjadi lebih baik.
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 6
• Korban dengan luka tembus atau trauma tumpul di kepala
dimana terjadi cedera kepala berat dan tidak sadar sehingga
kemungkinan tidak dapat bertahan hidup, sehingga korban
dapat kita tunda untuk evakuasi.
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 7
• Korban dengan luka tembus atau trauma tumpul di kepala –
dimana terdapat luka tembus di kepala dan korban dalam
keadaan sadar – maka korban harus SEGERA dievakuasi
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 8
• Korban dengan luka tembus di dada dan perut , tidak
terjadi syok dalam 15 menit evaluasi memiliki resiko sedang
untuk berkembang menjadi syok perdarahan organ dalam.
Maka evakuasi harus dilakukan sesegera mungkin dan
termonitor dengan ketat.
TCCC
Aturan praktis evakuasi # 9
• Korban yang mengalami cedera kepala dan memiliki gejala –
hilang kesadaran – penurunan status mental – ukuran pupil
tidak sama – kejang – muntah berulang – pandangan buram
– nyeri kepala hebat – kelemahan satu sisi badan – bicara
pelo – disorientasi.

Harus dievakuasi segera ke fasilitas


Kesehetan yang lebih tinggi/lengkap.

Anda mungkin juga menyukai