0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan6 halaman
International Code of Botany Nomenclature mengatur penamaan taksonomi untuk tumbuhan dengan aturan yang berbeda dari ICZN untuk hewan. Kode ini menetapkan bahwa nama tumbuhan harus disertai diagnosis Latin dan nomen nudum tidak berlaku, serta nama takson baru harus menyertakan nama penulis asli dalam tanda kurung. Selain itu, kode khusus digunakan untuk penamaan tanaman budidaya dan makhluk hidup lain seperti bakteri dan virus.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
1. INTERNATIONAL CODE BOTANY NOMENCLATURE EDIT.pptx
International Code of Botany Nomenclature mengatur penamaan taksonomi untuk tumbuhan dengan aturan yang berbeda dari ICZN untuk hewan. Kode ini menetapkan bahwa nama tumbuhan harus disertai diagnosis Latin dan nomen nudum tidak berlaku, serta nama takson baru harus menyertakan nama penulis asli dalam tanda kurung. Selain itu, kode khusus digunakan untuk penamaan tanaman budidaya dan makhluk hidup lain seperti bakteri dan virus.
International Code of Botany Nomenclature mengatur penamaan taksonomi untuk tumbuhan dengan aturan yang berbeda dari ICZN untuk hewan. Kode ini menetapkan bahwa nama tumbuhan harus disertai diagnosis Latin dan nomen nudum tidak berlaku, serta nama takson baru harus menyertakan nama penulis asli dalam tanda kurung. Selain itu, kode khusus digunakan untuk penamaan tanaman budidaya dan makhluk hidup lain seperti bakteri dan virus.
1. Mengatur pemberian nama untuk fungi dan tumbuhan secara garis
besar mirip dengan ICZN tetapi secara detail berbeda. Pada botani : • tidak mengenal trinomen • tidak mengenal tautonim ( tetapi untuk di bawah species diperbolehkan /untuk varietas dan subspecies disebut antonym) • bila mengubah takson, nama author yang lama diberikan dalam tanda kurung contoh : Matriaria inodora diubah genusnya menjadi Tripleurospernum menjadi T.inodorum (L.) Sch.Dip. • nama sah harus disertai diagnosis dalam bahasa latin, nomen nudum tidak berlaku. 2. Untuk tanaman kultivar ( budidaya) diatur dengan kode khusus pada International Code of Nomenclature for Cultivated plant.
3. Untuk bakteri, actinomycetes dan virus menggunakan
kode khusus pada International Code of Nomenclature for Bacteria, dan untuk virus diterbitkan Clasification and of Viruses yang didalamnya berisinaturan –aturan untuk tata nama virus khususnya yang terbit th 1970. SISTEMATIK DAN PENGUKURAN BIODIVERSITAS • Pakar ekologi mengukur biodiversitas dengan menggunakan kekayaan spesies di suatu tempat atau dengan indeks diversitas tertentu , ukuran perubahan kekayaan species. • Ukuran diversitas lebih berkaitan dengan perbedaan genetikmsecara menyeluruhndaripada kekayaan species, oleh karena itu hendaknya menyertakan ukuran genetik(perbedaan genetik) dan hierarkhi taksonomi secara kladistik. • Sampai sekarang ukuran diversitas belum disepakati yang biasanya digunakan adalah kekayaan speces dan indeks diversitas . KONSEP SPECIES • Biodiversitas menggunakan konsep species, oleh karena itu konsep species harus dipahami. Daripada itu digunakan sebagai satuan untuk ukuran diversitas. • Apakah itu species?
Species adalah satuan fundamental alami, tetapi batasan yang
diberikan masih menjadi perdebatan. . Mengapa ? Karena adanya perbedaan tujuan dan teori yang digunakan sebagai dasar terutama asal dan diversitas tersebut. • Banyak pula yang berdasarkan pada pengetahuan praktis untuk suatu kelompok organisme. Masing-masing kelompok mempunyai pola dan variasi tertentu sehingga tidak mustahil timbul pendapat yang berbeda. • Satu aspek mendasar dalam konsep spesies yang menimbulkan perbedaan tadi adalah variasi. Misal variasi jantan dan betina dan variasi umur, golongan darah, genetik, perbedaan musim, geografi (alopatrik) yang menimbulkan cline, ras atau subspecies. • Masalah yang timbul sebagian besar terkait dengan bagaimana para pakar memandang variasi tadi. • Konsep species modern terbagi atas 2 kelompok utama, yaitu : berdasarkan proses/segregasi dan berkaitan dengan pola. • Awal konsep species dipengaruhi oleh 2 pandangan filosofis yaitu esensialisme dan nominalisme. Esensial medasarkan pada bentuk umpama seperti cacing sehingga dikelompokkan dalam Vermes. • Pandangan ekstrim, dibuat manusia untuk kemudahan , seperti yang disampaian Aristoteles tiap kelompok jumlahnya banyak. • Saat ini sedikit yang menerima pandangan nominalisme, walaupun masih dapat diterima pada takson yang lebih tinggi. Pandangan kladistik menolak pandangan ini karena takson adalah riil. Tetapi kladistik pun masih setengah-setengah.