Anda di halaman 1dari 20

PERAWATAN PALIATIF PADA PASIEN

PENYAKIT KULIT KRONIK DAN PADA


PASIEN LUKA KANKER
Nama – Nama Kelompok II (dua)

1. Henrikus Halawa
2. Lukmadil Dachi
3. Onangego Daeli
4. Iwanfaleks Bu,ulolo
5. Peribudi Bu,ulolo

NIKEN
Pengertian paliatif care
Perawatan paliatif adalah setiap bentuk perawatan medis atau
perawatan yang berkonsentrasi pada pengurangan keparahan gejala
penyakit, dari pada berusaha untuk menghentikan, menunda, atau
sebaliknya perkembangan dari penyakit itu sendiri atau memberikan
menyembuhkan.

Definisi
Perawatan palliative telah mengalami beberapa evolusi. menurut
WHO pada 1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan
aktif dari untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsive
terhadap pengobatan kuratif. Berdasarkan definisi ini maka jelas
Perawatan Paliatif hanya diberikan kepada penderita yang
penyakitnya sudah tidak respossif terhadap pengobatankuratif.

NIKEN
Di sini dengan jelas dikatakan bahwa Perawatan Paliatif
diberikan sejak diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat.
Artinya tidak memperdulikan pada stadium dini atau lanjut,
masih bisa disembuhkan atau tidak, mutlak Perawatan Paliatif
harus diberikan kepada penderita itu. Perawatan Paliatif tidak
berhenti setelah penderita meninggal, tetapi masih diteruskan
dengan memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang
berduka.

Maka timbullah pelayanan palliative care atau perawatan


paliatif yang mencakup pelayanan terintegrasi antara
dokter, perawat, terapis, petugas social-medis, psikolog,
rohaniwan, relawan, dan profesilain yang diperlukan.
NIKEN
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
menekankan lagi bahwa pelayanan paliatif berpijak pada
pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian
sebagai proses yang normal
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada
keluarga.

NIKEN
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
perawatan palliative adalah untuk mengurangi penderitaan
pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya.
Meski pada akhirnya pasien meninggal, yang terpenting
sebelum meninggal dia sudah siap secara psikologis dan
spiritual, tidak stres menghadapi penyakit yang dideritanya.

NIKEN
DEFINISI
Dermatitis aktinik kronik adalah penyakit kulit yang
disebabkan oleh paparan sinar matahari. Secara kata per kata,
dermatitis aktinik kronik diartikan sebagai berikut: dermatitis
artinya penyakit kulit atau eksim, aktinik artinya disebabkan
oleh matahari, dan kronik artinya penyakit berlangsung lama.

PENYEBAB
Penyebab utama dermatitis aktinik kronik adalah paparan sinar
matahari. Pada beberapa kasus, penyakit ini juga timbul akibat
paparan sinar buatan (lampu, sinar ultraviolet, sinar X, dll).
Karena penyebabnya paparan sinar, gejala dermatitis aktinik
kronik paling sering muncul pada area kulit yang sering
terpapar.
GEJALA
Gejala utama dermatitis aktinik kronik adalah kulit gatal,
memerah, meradang, mengelupas, dan pada jangka panjang
mengalami penebalan. Gejala ini paling sering terjadi pada
wajah, telinga, leher, dada bagian atas, dan punggung tangan.

PENGOBATAN
Penderita dermatitis aktinik kronik mengalami penyakit ini
dalam jangka lama, bahkan ada yang seumur hidup. Hanya
sekitar 10 - 20% penderita yang sembuh spontan setelah
beberapa tahun.
Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan
dermatitis aktinik kronik. Pengobatan hanya ditujukan untuk
mengurangi gejala.
PRINSIP DARI PERAWATAN PALLIATIVE CARE
Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari
pasient dan keluarga pasien, Dukungan untuk caregiver,
Palliateve care merupakan accses yang competent dan
compassionet, Mengembangkan professional dan social support
untuk pediatric palliative care.

PALLIATIVE CARE PLANE ( RENCANA ASUHAN


PERAWATAN PALLIATIVE)
Melibatkan seorang partnership antara anak, keluarga, orang
tua, pegawai, guru, staff sekolah dan petugas keseatan yang
professional, Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual
khususnya.
PERAN SPIRITUAL DALAM PALLIATIVE CARE
Beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan dramatis dalam
agama dan keyakinan spiritual sebagai sumber kekuatan dan
dukungan dalam penyakit fisik yang serius. Profesional kesehatan
memberikan perawatan medis menyadari pentingnya pasien dalam
memenuhi 'kebutuhan spiritual dan keagamaan.

Studi pasien dengan penyakit kronis atau terminal telah


menunjukkan insiden tinggi depresi dan gangguan mental lainnya.
Dimensi lain adalah bahwa tingkat depresi adalah sebanding dengan
tingkat keparahan penyakit dan hilangnya fungsi agunan. Sumber
depresi seperti sering berbaring dalam isu-isu yang berkaitan dengan
spiritualitas dan agama. Pasien di bawah perawatan paliatif dan
dalam keadaan seperti itu sering mempunyai keprihatinan rohani
yang berkaitan dengan kondisi mereka dan mendekati kematian.
Psycho Onkologi kadang-kadang disebut sebagai psiko-
onkologi sosial karena minat patuh perilaku dan psikososial
topik. Hal ini berkaitan dengan pengetahuan dan pengobatan
psikologis, sosial, spiritual, emosional dan aspek fungsional
kanker melalui semua tahap, dari pencegahan, penyakit
grafik, sampai kehilangan.
Layanan Perawatan Paliatif
Insiden penyakit kanker di Indonesia, hampir 50 persennya
datang dalam stadium lanjut. Selain itu, tiap tahunnya di
Indonesia terdapat sekitar 238.000 penderita kanker baru.
Karena itu Indonesia berada di urutan ke 4 setelah China, India,
dan Amerika Serikat.

Perawatan paliatif merupakan pendekatan yang efektif dan


relatif lebih murah, bagi pasien yang memiliki penyakit dengan
stadium lanjut.
Jenis layanan paliatif yang dapat diberikan pada pasien
kanker antara lain berupa :
Konsultasi layanan paliatif
Penanggulangan nyeri
Penanggulangan keluhan lain penyerta penyakit primer
Bimbingan psikologis, sosial & spiritual
Persiapan kemampuan keluarga untuk perawatan pasien di
rumah
Kunjungan rumah berkala, sesuai kebutuhan pasien dan
keluarga
Bimbingan perawatan untuk pasien dan keluarga
Asuhan keperawatan terhadap pasien dengan: luka,
gastrostomi, colostomy, selang makan (NGT), kateter dll.
Membantu penyediaan sarana / alat bantu kesehatan : tabung
O2, suction, nebulizer, kasur dekubitus, dan lain-lain
Membantu penyediaan tenaga perawat home care
Membantu penyediaan pelaku rawat/caregiver
Membantu kesiapan menghadapi akhir hayat dengan tenang
dan dalam iman
Memberi dukungan masa duka cita
Konsultasi melalui telepon.
Tujuan Perawatan Paliatif
Banyak diagnosis kanker yang dianggap sebagai vonis mati,
atau akhir dari segalanya sehingga penderita mengalami
kecemasan atau depresi berat karena merasa kehilangan
harapan, kehilangan kebebasan beraktivitas, ketidakpastian,
ketergantungan dan proses pengobatan yang memakan waktu
lama dan mengakibatkan stres psikologis.
Selain itu, pada penderitaan juga bisa muncul yang disebabkan
karena gejala fisik tidak mendapat penanganan yang memadai.
Gejala fisik tersebut bisa terjadi akibat penyakitnya itu sendiri,
seperti nyeri, penurunan berat badan, luka berbau, sesak nafas
dan sebagainya. Gejala fisik juga bisa timbul akibat
pengobatan yang sedang dilakukan. Misalnya saja kemoterapi
dan radiasi, yang memberikan efek samping.
Kesulitan sosial juga terjadi pada pasien kanker. Misalnya,
terjadi masalah hubungan interpersonal yang menyebabkan
munculnya reaksi pasien dan reaksi keluarga, akibat dari
penyakitnya sehingga merasa perubahan peran dalam keluarga,
kesulitan keuangan, penyakit yang dirahasiakan. Terkadang
muncul anggapan bahwa penyakitnya datang karena akibat
hukuman, menyalahkan diri sendiri dan merasa hidup tak
berguna.
Pencegahan dan Keluhan Lain Pasien Kanker
 
Pencegahan keluhan fisik pada pasien kanker, meliputi dan
melibatkan berbagai modalitas sesuai penyebabnya mulai dari
tindakan operasi, radiasi, kemoterapi, fisioterapi dan dengan
pemakaian obat-obatan.
Keluhan fisik yang sering timbul adalah nyeri, sistem
pernapasan, sistem pencernaan, saluran kemih, luka dekubitus,
luka kanker, dan gangguan pada kulit.

Pasien kanker sering mengalami rasa nyeri dan merupakan


kelainan yang mempengaruhi kualitas hidup pasien, dan
berdampak serius bagi pasien dan keluarga.
Sekitar 90% nyeri kanker, sebetulnya bisa diatasi secara
efektif dengan cara yang relatif sederhana, tapi kenyataanya
masih ada pasien yang nyeri kanker tidak diobati dengan
benar. Pengelolaan nyeri kanker dengan tepat dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien selama menjalani
penyakit kankernya.

Perawatan paliatif mengobati ke bagian gejala yang muncul


dan apa yang dirasakan oleh pasien. Misalnya pada pasien
kanker payudara yang menimbulkan nyeri, obatnya bisa saja
menggunakan kemoterapi untuk mengurangi.
Pada perawatan paliatif, kita akan berikan konsultasi
mengenai nyerinya, bahwa nyeri itu sangat mengganggu dan
menurunkan kualitas hidup. Setelah pasien bisa menerima,
maka akan mengerti bahwa kemoterapi itu penting.
TERIMAKASIH

SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai