Anda di halaman 1dari 23

SERUMEN PROP

Riska yuliza
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
Profesi Dokter
Identitas Pasien
Identitas Pasien
Nama : anak. Y

Umur : 15 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Bangsa : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : RT. 002 KAA

Tgl berobat : 11 AGUSTUS 2020


Suasana Rumah

Tidak di lakukan kunjungan

Aspek Perilaku dan Psikologis dalam Keluarga


• Tidak ada masalah dalam keluarga
• Keharmonisan dalam keluarga baik
• Kebiasaan mengorek telinga (+)
Autoanamnesis

KELUHAN RIWAYAT
UTAMA PENYAKIT SEKARANG

Telinga kanan dan kiri terasa penuh sejak • Awalnya pasien sering mengorek kedua
±2 hari yang lalu. telinga dengan cotton bud hamper
setiap hari.
• Muncul keluhan kedua telinga terasa
penuh sejak ±2hari yang lalu, disertai
sulit mendengar.
• Sebelum ke PKM belum berobat.
Autoanamnesis

RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT DAHULU PENYAKIT KELUARGA

• Keluhan yang sama di keluarga (-)


• Riwayat sakit telinga (-)
• Riwayat menderita keluhan serupa (-)
• Riwayat alergi terhadap obat-obatan dan
makanan (-)
• Riwayat sakit telinga (-)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos mentis
GCS: E4M6V5
BB : 53 kg
TB : 160 cm
Status gizi : Normal
Suhu : 37˚C
Respirasi : 20 x/menit
Nadi : 80 x/menit, isi dan
tegangan cukup
PEMERIKSAAN FISIK
Mata Kepala
CA (-), SI (-), pupil isokor, Normocephal, rambut tidak
RC (+/+) mudah dicabut

Hidung Telinga
Dbn Status lokalisata

Leher Mulut
Pembesaran KGB dan Dbn
tiroid (-)
Faring
Tonsil T1/T1 tdk hiperemis Jantung
I: Iktus kordis tidak terlihat
Paru P: Iktus kordis teraba di ICS V linea
I: Bentuk thoraks normal, pergerakan
midclavicula sn
dinding dada simetris
P: Massa (-), krepitasi (-)
P: Batas jantung ki ICS V LMC sn
P: Sonor di semua lapangan paru A: BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
A: Vesikuler (+), rh (-), wh (-)
Abdomen

Ekstremitas superior
I: Kontur datar, striae (-), venektasi (-)
P: Supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar, lien, Akral hangat, edema (-/-),
ginjal tidak teraba, turgor kembali cepat CRT <2 dtk
P: Timpani (+)
A: BU (+) normal
Ekstremitas inferior
Akral hangat, edema (-/-), CRT <2 dtk

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALISATA
Diagnosis

DIAGNOSIS DIAGNOSIS
KERJA BANDING

SERUMEN PROP Otitis externa (H60.93)


auricula dextra et sinistra Otomikosis (B36.9)
(H61.23)
Manajemen
P Manajemen
romotif
P reventif
Menjelaskan:
• Penyebab, faktor risiko,
perjalanan
pengobatan,
penyakit
penyakit,
pence-gahan
Hindari:
• Mengorek telinga
• Masuknya air ke dalam telinga K uratif R ehabilitatif
• Tujuan dan manfaat • Nonfarmakologi • Memantau penyembuhan penyakit
pengobatan yang di-berikan Menghentikan secara rutin
• Dampak buruk meng-orek • Segera berobat jika keluhan
kebiasaan mengorek dirasakan kembali
telinga
telinga

• Farmakologi
Karbogliserin 10%
gtt auric 3x3 tetes
selama 3 hari
Serumen Prop
Serumen Prop Membersihkan

“ Sekret kelenjar sebasea,


kelenjar seruminosa, epitel kulit Fungsi
yang terlepas, dan partikel debu
yang terdapat pada bagian Antibakteri
dan antifungal
Lubrikasi

kartilaginosa liang telinga.


Jenis • Tipe lunak lebih sering terdapat pada

Jenis anak-anak, dan tipe keras lebih sering


pada orang dewasa.
• Tipe lunak basah dan lengket, sedangkan
tipe keras lebih kering dan bersisik.
• Korneosit banyak terdapat dalam
serumen namun tidak pada serumen tipe
keras.
• Tipe keras lebih sering menyebabkan
sumbatan.
Patofisiologi
Patofisiologi
Impaksi serumen terbentuk oleh karena
gangguan dari mekanisme pembersihan serumen
atau produksi serumen yang berlebih. Sumbatan
serumen umumnya terdiri dari sekresi dari
kelenjar serumen yang bercampur dengan sebum,
debris eksfoliatif, dan kontaminan.
Pembersihan liang telinga yang tidak tepat
(khususnya dengan kapas telinga) dapat
mengganggu mekanisme pem-bersihan serumen
normal dan men-dorong serumen ke arah
membran timpani.
Tatalaksana
Tatalaksana

Serumen yang lembek, dibersihkan dengan


kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.
ANALISIS KASUS

Hubungan diagnosis dengan keadaan


rumah dan lingkungan sekitar

Tidak di lakukan ku junan rumah


ANALISIS KASUS

Hubungan diagnosis dengan keadaan


keluarga dan hubungan dalam keluarga

Di dalam keluarga, tidak ada masalah dalam keluarga dan keharmonisan


dalam keluarga baik serta tidak ada anggota keluarga yang mengalami
keluhan serupa. Dapat disimpulkan bahwa pada pasien tidak terdapat
faktor risiko yang berhubungan dengan keluarga.
Hubungan diagnosis dengan perilaku
kesehatan dalam keluarga dan lingkungan

Terdapat kebiasaan mengorek telinga dalam keluarga. Kebiasaan


mengorek telinga dalam keluarga ini membuat pasien mengira bahwa
mengorek telinga adalah suatu yang biasa dan tidak menimbulkan
bahaya. Kebiasaan mengorek telinga salah satunya dapat membuat
serumen terdorong ke dalam. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
diagnosis dengan perilaku kesehatan dalam keluarga dan lingkungan
sekitar.
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko
atau etiologi penyakit pada pasien

• Kebiasaan mengorek telinga


Analisis untuk mengurangi paparan
atau memutus rantai penularan

• Menghentikan kebiasaan mengorek telinga


• Hindari masuknya air ke dalam telinga
Edukasi yang diberikan pada
pasien atau keluarga

• Menghentikan kebiasaan mengorek telinga, karena selain dapat


menyebabkan serumen terdorong ke dalam, dapat juga menyebabkan
luka pada liang telinga hingga menyebabkan perforasi/robeknya
membran timpani/gendang telinga.
• Serumen/ kotoran telinga dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat
migrasi epitel kulit serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu
mengunyah, namun jika serumen tersebut keras sebaiknya dibawa ke
pelayanan kesehatan untuk dibersihkan.

Anda mungkin juga menyukai