Definisi
Mual
Mual merupakan sensasi yang sangat tidak enak pada perut yang biasanya
terjadi sebelum keinginan untuk muntah, ini merupakan suatu respon yang
berasal dari respon penolakan yang dapat ditimbulkan oleh rasa, cahaya, atau
penciuman.
Muntah
Muntah adalah suatu gejala bukan merupakan sebuah penyakit. Gejala ini
berupa keluarnya isi lambung dan usus melalui mulut dengan paksa atau
dengan kekuatan. Muntah merupakan reflek protektif tubuh karena dapat
berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan. Selain itu, muntah
merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi
tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan
penekanan pada saluran pencernaan.
Etiologi
Muntah diakibatkan oleh stimulasi dari pusat muntah di
sumsum-sambung (medulla oblongata) dan berlangsung
menurut beberapa mekanisme, yaitu :
S
e
c
a
r
a
t
a
k
-
l
Berikut beberapa penyebab mual muntah dari
berbagai faktor, antara lain:
Adanya agen yang menyerang pembengkakan otak (gegar otak Misalnya pada pasien diabetes
atau mengiritasi lapisan atau trauma kepala), infeksi dapat mengalami
lambung, seperti infeksi bakteri (meningitis atau encephalitis), gastroparesis, yaitu kondisi
03 02
Sesuai namanya, golongan obat ini bekerja dengan mengantagonis atau menghambat reseptor
histamin yang terlibat dalam patofisiologi muntah. Antagonis Reseptor
2 Obat obat golongan ini meliputi ranitidin 75 mg, simetidin 200 mg, nizatidin 75 mg, dan famotidin10 mg
Histamin
dengan dosis masing masing 2xsehari jika perlu saja. Obat ini diberikan jika mual muntah terkait dengan
adanya heartburn atau seperti rasa panas terbakar di dada.
Agen ini meliputi siklizin, dimenhidrinat, difenhidramin, meklizin, hidroksizin, scopolamin, dan
trimethobenzamid. Sesuai namanya, mekanisme obat golongan ini adalah mengantagonis reseptor histamin
dan kolinergik yang ada pada CTZ. Efek samping dari penggunaan obat obat ini meliputi mengantuk, Antihistamin-
penglihatan kabur, mulut kering, retensi urin ataupun takikardi. Efek samping tersebut memang khas akibat
3 penggunaan obat antikolinergik. Antikolinergik
Obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter adalah yang mengandung difenhidramin ataupun
dimenhidrinat. Dosis dimenhidrinat yang dipakai adalah 50-100 mg setiap 4-6 jam jika perlu. Sedangkan
dosis difenhidramin adalah 25-50 mg setiap 4-6 jam jika perlu.
Obat -obat golongan ini paling banyak digunakan, meliputi klorpromazin, proklorperazin, prometazin. Fenotizin
4 Golongan obat ini bekerja dengan menghambat reseptor dopamin di CTZ. Efek samping yang muncul dari
obat ini adalah reaksi ekstrapiramidal ataupun reaksi hipersensitivitas.
Next...
Obat-obat golongan ini adalah haloperidol dan droperidol yang keduanya bekerja dengan cara
5 menghambat reseptor dopamin di CTZ. Butirofenon
Dexametason merupakan contoh golongan ini yang sering digunakan untuk mual muntah dikarenakan
6 kemoterapi ataupun pasca operasi. Deksametason dapat digunakan sendiri ataupun dikombinasikan Kortikosteroid
bersama golongan SSRI.
Obat ini bekerja dengan menghambat reseptor dopamin di CTZ. Obat ini bersama kombinasi dengan
7 deksametason digunakan untuk terapi profilaksis/pencegahan pada mual muntah yang diinduksi kemoterapi. Metoklopramid
Mual muntah karena induksi kemoterapi dapat terjadi langsung ataupun tertunda. Substansi P
merupakan neurotransmiter yang dipercaya merupakan mediator utama pada mual muntah yang tertunda Antagonis Reseptor
tersebut.
8 Aprepitan merupakan contoh obat golongan ini, dan penggunaannya dikombinasikan dengan Substansi
deksametason dan golongan SSRI untuk mencegah mual muntah fase akut dari pemberian obat sitotoksik
yang berdaya emetogenik tinggi.
P/Neurokinin 1
9
Contoh obat golongan ini meliputi ondansetron, granisetron, palonosetron, dan dolasetron. Golongan
ini biasa digunakan untuk mencegah mual muntah akibat kemoterapi ataupun pasca operasi. Efek samping
Antagonis Reseptor
utama dari obat tersebut adalah sakit kepala dan konstipasi. Seretonin
Sebagai pilihan utama terapi yang aman bagi ibu
hamil adalah menggunakan piridoksin (vitamin B6) baik
digunakan sendiri ataupun bersama dengan doksilamin.
Dosis piridoksin adalah 10-25 mg 1-4 x sehari, sedangkan
doksilamin menggunakan dosis 12,5-20 mg 1-4 x sehari. Jika
gejala belum teratasi, maka dapat ditambah dengan
difenhidramin atau dimenhidrinat, atau meklizin.