INDUSTRI
KKNI
OKUPASI
SKKNI
DIKLAT SERTIFIKASI
LDP PROFESI KOMPETENSI BNSP/LSP
(CBT) (CBA)
SIKLUS PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI
Pasar Kerja
Lembaga
Pengembangan Modul Proses Pendidikan
Pendidikan
Pembelajaran Berdasar Berbasis Kompetensi
Skema Sertifikasi Kerja
LT1. Mengenali Sistem Penyusunan Standar
Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI )
KOMPETEN ?
KOMPETEN DIARTIKAN KEMAMPUAN
DAN KEWENANGAN YANG DIMILIKI OLEH
SESEORANG UNTUK MELAKUKAN SUATU
PEKERJAAN, YANG DIDASARI OLEH
PENGETAHUAN, KETERAMPILAN DAN
SIKAP KERJA SESUAI DENGAN UNJUK
KERJA YANG DITETAPKAN
Standar Kompetensi Kerja
Adalah rumusan kemampuan kerja yang
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan
dan/atau keahlian serta sikap kerja yang
relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
KOMPONEN-KOMPONEN STD KOMPETENSI KERJA
ASPEK
KRITIS
PENGETAHUAN
KOMPETENSI KERJA
ASPEK ASPEK
KRITIS KRITIS
ASPEK
KRITIS = INDIKATOR KUAT UNTUK DAPAT MELAKUKAN SUATU PEKERJAAN AGAR BERHASIL
Jenis standar kompetensi Kerja
◦ SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja
yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan
yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
◦ Standar kompetensi kerja internasional adalah standar
kompetensi kerja yang dikembangkan dan ditetapkan oleh suatu
organisasi multinasional dan digunakan secara internasional.
◦ Standar kompetensi kerja khusus adalah standar kompetensi
kerja yang dikembangkan dan digunakan oleh organisasi untuk
memenuhi tujuan organisasinya sendiri dan/atau untuk
memenuhi kebutuhan organisasi lain yang memiliki ikatan kerja
sama dengan organisasi yang bersangkutan atau organisasi lain
yang memerlukan
PERMENAKERTRANS No.8 Tahun 2012
TENTANG TATACARA PENETAPAN SKKNI
Pasal 8
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI harus
memenuhi prinsip:
a.relevan dengan kebutuhan dunia usaha atau industri di
masing-masing sektor atau lapangan usaha;
b.valid terhadap acuan dan/atau pembanding yang sah;
c.aseptabel oleh para pemangku kepentingan;
d.fleksibel untuk diterapkan dan memenuhi kebutuhan
pemangku kepentingan; dan
e.mampu telusur dan dapat dibandingkan dan/atau disetarakan
dengan standar kompetensi lain, baik secara nasional
maupun internasional.
LANJUTAN .........
Pasal 9
Rancangan SKKNI yang akan ditetapkan sebagai SKKNI
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 harus memenuhi
ketentuan:
a.berisi rumusan tentang kompetensi tugas, kompetensi
manajemen tugas, kompetensi menghadapi keadaan darurat
dan kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja,
termasuk tanggung jawab dan bekerja sama dengan orang lain;
b.mencerminkan pekerjaan yang realistik berlaku di tempat kerja
secara umum di sektor atau lapangan usaha tertentu;
c. dirumuskan dengan orientasi hasil kerja (outcomes); dan
d.dirumuskan secara terukur dengan bahasa yang jelas,
sederhana, dan mudah dipahami oleh pengguna SKKNI.
LANJUTAN .........
Pasal 10
(1) Penyusunan SKKNI di setiap sektor atau lapangan
usaha mengacu pada peta kompetensi yang disusun
dalam RIP SKKNI di sektor atau lapangan usaha
yang bersangkutan.
(2) Penyusunan SKKNI dan pemetaan kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mengacu
pada RMCS.
TUJUAN
FUNGSI FUNGSI
ORGANISASI FUNGSI
KUNCI
FUNGSI
/INDUSTRI FUNGSI
KUNCI
UTAMA
FUNGSI
KUNCI
UTAMA
UTAMA
13
* PEMETAAN KOMPETENSI RMCS
Regional Model Competency Standards KUK
KUK
MAJOR ELEMEN
MAIN KEY KUK
PURPOSE FUNCTION FUNCTION
(FUNGSI
UTAMA ) KUK
Fungsi Utama
FUNGSI DASAR
FUNGSI UTAMA
FUNGSI (MAJOR FUNCTION)
UTAMA
FUNGSI UTAMA
FUNGSI UTAMA
FUNGSI DASAR
FUNGSI 15
UTAMA
FUNGSI KUNCI FUNGSI KUNCI FUNGSI KUNCI
PETA FUNGSI TENAGA KESEHATAN
Tenaga Keterapian Tenaga
Fisik Tenaga Gizi Tenaga Medis
Keperawatan
- fisioterafis - nutrisionis
- perawat - dokter
- okupasiterafis - dokter gigi
- bidan - dietisien
- terpis wicara.
JASA PELAYANAN
- administrator - epidemiolog kesehatan radiografer KESEHATAN
kesehatan radioterafis
- entomolog kesehatan, - apoteker teknisi gizi
- mikrobiolog kesehatan perekam teknisi elektromedis
- penyuluh kesehatan, - analis farmasi medis. analis kesehatan,
- sanitarian - asisten apoteker. refraksionis optisien
otorik prostetik
Tenaga Kesehatan Tenaga teknisi transfusi 16
Masyarakat Kefarmasian Tenaga Keteknisian Medis
Aktifitas
pekerjaan Instruksi
Kerja/Langkah kerja
Rincian
Langkah – langkah /
pada Industri yang
Unit – unit prosedur/ Tugas Terukur dan dapat
kompeten Dapat berupa proses diobservasi
manajemen atau proses
si produksi
Produk / Jasa
Elemen
Kompetensi Kontekstual di
tempat kerja
Kriteria
Unjuk Deskripsi aspek
Kerja kritis pengetahuan
dan ketrampilan
penting untuk
Batasan asesmen
Variabel
Panduan
Penilaian
PENERAPAN SKKNI, KEMAMPUAN TELUSUR DAN KESAMAAN
DENGAN SISTEM DIKLAT, SERTIFIKASI DAN SOP INDUSTRI
PENERAPAN PENDIDIKAN
PADA VOKASI DAN SERTIFIKASI
ORGANISASI/ PELATIHAN
KERJA
INDUSTRI
Judul Learning Skema sertifikasi
Judul SOP Judul Unit material unit kompetensi
Ruang lingkup diklat Ruang lingkup
Ruang lingkup Deskripsi unit asesmen
SOP
Pencapaian hasil Elemen asesmen
Langkah- Elemen pembelajaran (LO)
langkah proses
Kriteria evaluasi Kriteria
Instruksi kerja KUK belajar pencapaian
Kompetensi
Kontektualisasi
Spesifikasi Batasan diklat Kontektualisas
sesuai dengan Veriabel asesmen dan
konteks spesifikasi
Evaluasi
QA Panduan Penduan asesmen
Penialaian
LANJUTAN .........
Pasal 13
MENGEMBANGKAN
STANDAR KOMPETENSI
LT 2.
Mengembangkan Skema Sertifikasi
Pengembangan Skema Sertifikasi
2.1. Menginterpretasi Persyaratan Pengembangan
Skema Sertifikasi (PBNSP 210)
Komite Skema:
– Pada LSP,
– Pada Otoritas kompeten (K/L)
Jenis skema sertifikasi:
– KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)
– Okupasi Nasional
– Klaster
2) Identifikasi Standar kompetensi yang sah (SKKNI /
SI/SKK) yang setara.
JABATAN
KERJA/PEKERJAAN UNIT-UNIT
YANG ADA DI KOMPETENSI
INDUSTRI (JOB DES)
S3 S3 (Terapan) Spesialis IX
9 STRATEGIKAL
S2 S2 (Terapan) VIII
KOGNITIF
8 K
Profesi VII
7
S1 D IV VI MANAJERIAL
6
D III V
5
D II IV
4
DI III SUPERVISIONAL
PSIKO
SMA Sekolah Menengah Kejuruan
3
II MOTORIK
(3) (3)
2I
9 Tahun Pendidikan Dasar (6+3) TEKNIKAL
Pendidikan Pra Sekolah (1-2) 1
(deskripsi (alinea 1 disetiap
umum) level)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bekerja mengelola kolompok kerja dana Mampu bekerja sama dan berkomunikasi secara efektif dalam
menyusun laporan tertulis secara sebuah kelompok kerja (team work) baik dalam posisinya sebagai
komprehenship anggota dan/atau sebagai pimpinan kelompok kerja, untuk
menyelesaikan pekerjaan di bidang akuntansi termasuk
mendokumentasikan hasil pekerjaan dalam bentuk laporan tertulis.
Betangunggung jawab pada pekerjaan diri Mampu melakukan evaluasi dan supervisi terhadap pencapaian
sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil pekerjaan di bidang akuntansi yang menjadi tanggung
pencapaian hasil kerja kelompok jawabnya baik sebagai anggota dan/atau pimpinan dalam kelompok
kerja
KUALIFIKASI : LEVEL V
JABATAN : TEKNISI AKUTANSI MADYA
1
Skema Sertifikasi Okupasi Nasional
Skema sertifikasi yang bersifat nasional, yang ditetapkan
oleh otoritas kompeten.
Dapat berupa, okupasi:
• Jabatan struktural atau jabatan fungsional dalam rangka
standardisasi kompetensi nasional.
• Dibuat atas Kebutuhan industri/organisasi untuk
standardisasi pada suatu fungsi terbatas, atau fungsi
utama (major) dalam sistem industri, atau standar
jabatan/fungi okupasi khusus yang mampu telusur dengan
standar nasional dan/atau internasional.
• Pada skema ini, dapat diidentifikasi kompetensi umum,
inti dan pilihan yang diverifikasi oleh BNSP.
• Dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi Komite
Standardisasi Instansi Teknis
Skema Sertifikasi Okupasi Nasional
Skema
Sertifikasi
Kualifikasi
Okupasi
Nasional
Skema Sertifikasi Klaster
Skema sertifikasi yang bersifat lokal, yang ditetapkan oleh
LSP.
Dapat berupa:
• Jabatan atau okupasi industri.
• Dibuat atas kebutuhan industri/organisasi untuk
standardisasi pada suatu fungsi khusus dan terbatas,
• Pada skema ini, dapat diidentifikasi kompetensi umum,
inti dan pilihan yang diverifikasi oleh BNSP.
• Dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi di LSP
KLASTER : INSTALASI LISTRIK PENERANGAN DAN
DAYA FASA SATU
Skema
sertifikasi
klaster
3) Verifikasi Standar kompetensi yang dipilih
• Industri
• Tenaga kerja
• Pemerintah
• Masyarakat luas
• Persyaratan pasar.
6) Identifikasi organisasi/badan/atau Profesi
yang bertanggung jawab dalam pengembangan
skema sertifikasi.
Penanggungjawab:
• Otoritas kompeten KKNI,
Okupasi Nasional
• LSP klaster, unit, profisiensi.
Program kerja perumusan skema
sertifikasi
2.2. Merumuskan Skema Sertifikasi
1). Identifikasi Struktur Skema Sertifikasi
• Latar Belakang
• Tujuan Sertifikasi
• Acuan Normatif
• Kemasan/Paket Kompetensi
• Persyaratan dasar pemohon sertifikasi,
• Hak pemohon sertifikasi & kewajiban pemegang sertifikat,
• Biaya sertifikasi,
• Proses sertifikasi (persyaratan pendaftaran, proses
asesmen, proses uji kompetensi,keputusan sertifikasi,
pemeliharan sertifikasi dan proses sertifikasi ulang)
(Lihat PBNSP klausul 9)
2). Proses Survailen untuk memantau
pemenuhan standar kompetensi
Asesmen lapangan;
Informasi dari otoritas regulasi;
Pengembangan profesi dengan ujian;
Keluhan dan informasi dari pihak terkait;
Interview terstruktur;
Konfirmasi keberlangsungan pekerjaan yang
memuaskan dan rekaman pengalaman kerja;
Ujian;
Pengecekan kemampuan fisik.
3). Persyaratan Sertifikasi Ulang
• Menandatangani persetujuan
penggunaan sertifikat sesuai
Pedoman BNSP 201.
• Menjaga kode etik profesi,
• Mengikuti surveilan LSP
Dua kegiatan lagi terkait pengembangan
skema sertifikasi, yaitu:
1. Validasi skema sertifikasi
2. Pemeliharaan skema sertifikasi