Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN

GEOLOGI
LINGKUNGAN
PERTAMBANGAN

Jurusan Teknik Geologi


Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
Geologi–Geologi Lingkungan–
Geologi Lingkungan Pertambangan

 Geologi disiplin ilmu yang mempelajari segala se-


suatu yang berkaitan dengan proses-proses yang
terjadi di dalam maupun pada permukaan bumi.
 Geologi lingkungan merupakan ilmu terapan yang
ditujukan sebagai upaya memanfaatkan sumber daya
dan energi secara efisien dan efektif untuk me-
menuhi kebutuhan manusia pada masa kini dan masa
mendatang dengan seminimal mungkin me-ngurangi
dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
Geologi lingkungan memiliki peranan dalam proses
perencanaan wilayah dan kota 
memberikan informasi geologi lingkungan untuk
menyelesaikan konflik, memperkecil kemungkinan
degradasi lingkungan, dan memaksimalkan kemungkinan
kondisi yang menguntungkan sebagai akibat dari
penggunaan alam dan perubahan lingkungan.
Peranan
Geologi Lingkungan Pertambangan?

Geologi lingkungan tambang memiliki peranan dalam


proses perencanaan tambang 
memberikan informasi geologi lingkungan untuk
menyelesaikan konflik, memperkecil kemungkinan
degradasi lingkungan, dan memaksimalkan kemungkinan
kondisi yang menguntungkan sebagai akibat dari usaha
penambangan
PERISTILAHAN
1. Ekologi
 Ilmu pengetahuan yang memperlajari dan membahas
tentang hubungan timbal balik atau interaksi antara sesama
makhluk hidup dengan lingkungan tempat hidupnya (Ernest
Haeckel, 1979).
 Pengkajian mengenai hubungan timbal balik antara semua
makhluk hidup di bumi dengan lingkungan hidupnya
sehingga menjadi suatu sistem (Odum, 1975).

2. Ekosistem
 Tatanan kesatuan kehidupan secara menyeluruh diantara
unsur-unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi.
3 unsur utama penyusun ekosistem Bumi?
3. Habitat
Lingkungan tempat binatang (fauna) dan tumbuhan (flora)
dapat hidup secara serasi, nyaman, dan alami.

4. Daya Dukung Lingkungan


 Kondisi tatanan geologi yang berpengaruh terhadap ke-
mampuan suatu kawasan untuk menerima pencemaran/
perusakan lingkungan hidup, sehingga masih mampu
mempertahankan keserasian hidupnya secara alami
 Kemampuan suatu kawasan ekosistem untuk menerima
pencemaran/perusakan lingkungan tanpa melampaui
ambang batas batas baku pencemarannya, sehingga masih
mampu mendukung peri kehidupan makhluk hidup secara
sehat dan alami.
5. Degradasi Lingkungan
Penurunan kondisi lingkungan hidup suatu kawasan, karena
adanya penambahan pencemaran lingkungan yang berlangsung
lama, sehingga mengurangi kenyamanan hidup yang pada
gilirannya akan menyebabkan penyu-sutan keanekaragaman
hayati di kawasan tersebut.

6. Emisi
Pelepasan komponen lingkungan hidup, baik berupa gas,
cairan dan atau padatan dari sumbernya ke dalam kawasan
tertentu.
7. Komponen Kegiatan Penambangan
• Persiapan penambangan
• Operasi penambangan
• Pasca penambangan

8. Komponen Lingkungan Hidup


• Geobiofisik-kimia
• Sosekbud
9. Potensi Penting Positif
Akibat/pengaruh kegiatan industri (termasuk pertam-bangan)
yang signifikan terhadap kondisi lingkungan hidup yang bersifat
menguntungkan bagi masyarakat sekitarnya.

10. Dampak Penting Negatif


 Akibat/pengaruh kegiatan industri (termasuk pertam-
bangan) yang signifikan terhadap kondisi lingkungan hi-dup
yang bersifat merugikan bagi masyarakat sekitarnya.
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

1. UU No. 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan.


2. UU No. 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati &
Ekosistemnya.
3. UU No. 77 tahun 1994 tentang Pengendalian Dampak Lingkungan.
4. UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. PP No. 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
6. PP No. 51 tahun 1993 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.
7. PP No. 12 tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun.
8. SK Presiden No.23 tahun 1990 tentang Badan Pengendalian Dampak
Lingkungan.
9. SK Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.Kep.49/
MNKLH/6/1987 tentang Pedoman untuk Penentuan Dampak Penting.
10. SK Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.Kep.50/
MNKLH/6/1987 tentang Pedoman untuk Penyusunan Studi AMDAL
PERUNDANG-UNDANGAN LINGKUNGAN HIDUP

11. SK Menteri Pertambangan dan Energi No.336K/271/DDJP/1996 tentang


Jaminan Reklamasi.
12. SK Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.Kep-03/BAPEDAL/
09/1995 tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun.
13. SK Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No.299/11/1996
tentang Pedoman Teknis Kajian Aspek Sosial dalam Penyusunan AMDAL.
MATERI
BERLANJUT
MINGGU
DEPAN

Anda mungkin juga menyukai