Anda di halaman 1dari 27

METODOLOGI PENELITIAN

TINDAKAN BIMBINGAN DAN


KONSELING

Oleh
Eem Munawaroh M.Pd
Kapan Kita Maria, seorang Konselor di sekolah menengah di wilayah dengan
Melaksanakan kriminalitas tinggi memutuskan untuk melakukan penelitian
PTBK? tindakan. Maria akan mengembangkan solusi praktis untuk mengatasi
masalah siswa yang membawa senjata ke sekolah. Dia memiliki
pertanyaan “ langkah-langkah apa saja yang dapat dilaksanakan oleh
pihak sekolah untuk meningkatkan kesadaran siswa membawa
senjata ke sekolah”. Maria mengumpulkan informasi dari siswanya
dengan menggunakan kuesioner singkat (kuantitatif) dan meminta
siswa menulis di jurnal mengenai pengalamannya dengan siswa yang
membawa senjata ke sekolah selama dua bulan. Dari data tersebut,
Maria menuliskan daftar kemungkinan solusi. Maria mendiskusikan
dengan stakeholder sekolah dan memilih solusi mana yang dapat
diimplementasikan secara realistis.
APAKAH PTBK ITU  Proses investigasi terkendali yang berulang dan
bersifat reflektif mandiri yang dilakukan Guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor yang memiliki
tujuan untuk melakukan perbaikan terhadap sistem,
cara kerja, proses, isi kompetensi atau situasi
pembelajaran
 Prosedur sistematis yang yang digunakan oleh Guru
Bimbingan dan Konseling/Konselor untuk
meningkatkan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah
Asumsi
 Guru Bimbingan dan Konseling akan lebih memahami
masalah yang dialaminya sendiri
 Guru Bimbingan dan Konseling akan lebih termotivasi
untuk menilai kinerjanya dan mencari cara untuk
meningkatkan kinerjanya
 Bekerjasama dengan teman sejawat membantu guru
dalam pengembangan diri
Tujuan PTBK a. Memperbaiki praktik pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah.
b. Peningkatan pelayanan professional Bimbingan dan
Konseling di sekolah.
c. Mengembangkan keterampilan guru Bimbingn dan
Konseling berdasarkan persoalan-persoalan atau
permasalahan-permasalahan yang dihadapi guru BK
selama menjalankan tugas pokoknya.
METODOLOGI

INOVATIF KOLABORATIF REFLEKTIF SIKLUSISTIS

Penemuan strategi,
teknik, sarana
pembelajaran, Kerjasama antar
Refleksi terhadap
sistem asesmen konselor, Guru
proses dan hasil
yang lebih baik Mata Pelajaran, Mengikuti siklus
untuk
pelayanan BK
Siswa, dan yang berulang
menyelesaikan secara terus
Stakeholder
masalah dalam menerus
lainnya
pelayanan BK

7
Etika  Tidak mengganggu proses pembelajaran
 Pengambilan data dilaksanakan secara efektif
dan efisien
 Masalah yang dikaji haru benar-benar ada dan
dihadapi oleh Guru
 Dilaksanakan dengan memegang etika kerja
Bidang Kajian
PTBK  Masalah belajar peserta didik di sekolah
 Rancangan dan strategi pelayanan BK di
kelas
 Alat bantu, media dan sumber belajar
dalam pelayanan BK
 Pengembangan pribadi peserta didik

9
Plan
Reflection

Prosedur Action/
Siklus 1
Observation
Penelitian
PTBK Revised Plan
Reflection

Action/ Siklus 2
Observation
Revised Plan
Reflection

Siklus 3
Action/
Observation
Revised Plan

10
RENCANA
PENELITIAN
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan Tindakan
3. Observasi/Evaluasi
4. Refleksi

11
PERENCANAAN 1. Membuat skenario tindakan
2. Mempersiapkan Sarana Pelayanan BK
3. Mempersiapkan Instrumen
4. Melakukan Simulasi Pelaksanaan
Tindakan

12
MELAKSANAKA
N TINDAKAN,
OBSERVASI
DAN
ASSESMENT 1. Melaksanakan skenario pelayanan BK
(RPL)  mengaplikasikan inovasi
pelayanan BK
2. Melaksanakan observasi  proses dgn
menggunakan instrumen yang sudah
didesain
3. Melaksanakan assesment

13
MELAKUKAN
REFLEKSI DAN
MERENCANAK
AN TINDAK  Berhasil?  Stop / Reconfirm
LANJUT  Belum?  Siklus berikutnya

14
PEMAKNAAN

Pemantapan ANALISIS PENJELASAN

TINDAK LANJUT

Pemanfaatan
PENYIMPULAN
Siklus
berikutnya

15
 Jika siklus pertama telah selesai (biasanya) diteruskan
dengan siklus kedua.
 Siklus ini dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti pada
siklus sebelumnya.
Perencanaan
 TINDAKAN yang dilakukan merupakan PERBAIKAN
Tindakan dari tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya.
Lanjutan  Jika masih diperlukan siklus ke tiga maka tindakan yang
dilakukan juga merupakan perbaikan tindakan dari siklus
dua.

16
Judul
 Ditulis secara singkat, spesifik dan jelas
 Menggambarkan masalah yang akan diteliti,
upaya, tindakan yang dipilih untuk
memecahkan masalah, dan setting (lokasi)
 Ditulis secara singkat,padat, jelas.

17
Apa yang Ingin Bagaimana Siapa yang
Ditingkatkan Tindakannya Ditingkatkan
Meningkatkan Melalui Teknik Pada Siswa Kelas
Judul Harus Efikasi Diri Sosial Expressive X SMAN Kota
Journaling Semarang
Memuat....... Meningkatkan Melalui Game Pada siswa Kelas
Keterampilan Based Learning 8 SMPN 1 Kota
Asertif Siswa Solo
Meningkatkan Melalui Teknik Pada Siswa Kelas
Survival Skill Cinematherapy 7 SMPN 1 Kota
Selama Pandemi Majalengka
Covid-19
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah lebih baik menggunakan kalimat tanya, Contoh:
1. Apakah Teknik Expressive Journaling dapat
Meningkatkan Efikasi Diri Sosial pada Pada Siswa
Kelas X SMAN Kota Semarang
2. Apakah Teknik Game Based Learning dapat
Meningkatkan Keterampilan Asertif Siswa Kelas 8
SMPN 1 Kota Solo
3. Apakah Teknik Cinematherapy dapat Meningkatkan
Meningkatkan Survival Skill Selama Pandemi Covid-
19 Pada Siswa Kelas 7 SMPN 1 Kabupaten Majalengka
Dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan
dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan, contoh:

Tujuan 1. Menerapkan Teknik Expressive Journaling untuk Meningkatkan


Efikasi Diri Sosial pada Pada Siswa Kelas X SMAN Kota
Penelitian Semarang
2. Menghasilkan Deskripsi Game Based Learning yang dapat
Meningkatkan Keterampilan Asertif Siswa Kelas 8 SMPN 1 Kota
Solo
3. Mengaplikasikan Teknik Cinematherapy untuk Meningkatkan
Meningkatkan Survival Skill Selama Pandemi Covid-19 Pada
Siswa Kelas 7 SMPN 1 Kabupaten Majalengka
Manfaat  Manfaat diuraikan secara jelas dan
Penelitian sistematis
 Manfaat hasil penelitian merupakan
kontribusi terhadap peningkatan
kualitas pembelajaran yang dapat
dirasakan baik oleh Guru Bimbingan
dan Konseling, Siswa, dan stakeholder
sekolah lainnya.
A. Kajian teoretis tentang masalah dalam
penelitian dan tindakan yang digunakan dalam
penelitian
B. Kajian empiris hasil penelitian/pengembangan
Kajian Teori inovasi terdahulu yang relevan
C. Kerangka pikir yang menunjukkan keterkaitan
antara masalah, teori, hasil penelitian terdahulu
yang relevan, dan pilihan tindakan.

(dapat digambarkan dalam bentuk bagan,


diagram, uraian argumentatif, atau bentuk
penyampaian lainnya)
Mikusa, M.G. & Lewellen, H. (1999). Now Here is That, Authority on
Mathematics Reforms. The Mathematics Teacher. 92: 158-163
Contoh Daftar Schoenfeld, A.H. (1993). On Mathematics as Sense Making: An
Informal Attack on the Unfortunate Divorce of Formal and
Pustaka Informal Mathematics. In J.F. Voss., D.N. Perkins & J.W. Segal
(Eds.). Informal Reasoning and Education. Hillsdale. NJ:
Erlbaum, pp. 311-344.
Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction.
Boston: Allyn and Bacon.
Wu, H. H. (2002). Basic Skills versus Conceptual Understanding: A
Bogus Dichotomy in Mathematics Education. Tersedia pada
http://www.aft.org/publications. Diakses pada tanggal 11
Februari 2007.

23
Sebagai referensi Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling,
dapat mengakses hasil-hasil penelitian eksperimen layanan
bimbingan dan konseling pada:

Referensi 1. Perpustakaan nasional http://e-resources.perpusnas.go.id.


2. portal Garuda Publikasi Indonesia (IPI)
http://id.portalgaruda.org/
3. mencari jurnal ber-issn menggunakan DOAJ kepanjangan dari
directory of open acces journals http://doaj.org/directory.
4. Saudara bisa mengecek perankingan jurnal secara internasional
di https://www.scimagojr.com/
5. Menuliskan keyword di search enggine, Google/YouTube
Referensi
Terimakasih
Selamat Meneliti...!

Anda mungkin juga menyukai