2
ANATOMY AND PHYSIOLOGY OF
THE RESPIRATORY SYSTEM
3
Paru-paru kanan dan kiri memiliki ukuran yang berbeda.
Paru-paru bagian kanan terdiri dari tiga lobus : lobus
superior, medius dan inferior.
Paru-paru bagian kiri lebih kecil dengan terdiri dari dua
lobus yaitu lobus superior dan inferior
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
(AIRWAYS)
Cairan dengan
ketebalan 0,4-0,5 µm
ANATOMY AND
PHYSIOLOGY
Daerah konduksi Daerah transisi/ pertukaran
• 16 percabangan I • 17 percabangan II
(Daerah konduksi) (Daerah transisi)
• Zona peralihan dan
• Menyalurkan udara dari zona respirasi tempat
dan ke lingkungan luar terjadinya pertukaran
• Bronkus, Bronkiolus gas
dan Bronkiolus • Bronkiolus
Terminalis Respiratorius, Duktus
Alveolari dan Alveoli
DAERAH KONDUKSI -
HIDUNG
• Jalan masuk : epitel tebal, berlapis, mengandung kelenjar sebaseus dan
bulu yang keras
• Pusat hidung : epitel menyerupai kanal bertumpuk, silia dan sel gobet
• Fungsi :
- respirasi
- menjaga proses kelembabapan
- penyaringan partikel (bulu dan epitel rambut getar)
- menahan partikel-partikel dengan tumbukan/pengendapan (mukosa)
-mekanisme pertahanan : kecepatan 7 mm/dtk (bersin, membuang ingus
atau penelaan)
DAERAH KONDUKSI
•Faring (persimpangan antara jalan pernafasan dan
makanan)
nasofaring
orofaring
laringofaring
•Trakea (cincin tulang rawan)dipisahkan oleh karina
menjadi dua bronkus (kanan dan kiri)
•Bronkus tertutup sel epitel yang terdiri atas: lapisan
mukosa, silia, cairan pembasah cilia, sel silia, sel basal
dan membran
DAERAH KONDUKSI
• Silia
Fungsi :
pertahanan (mengeluarkan getah bronkus dan
cairan aveolar)
pergerakan terjadi dari depan ke belakang secara
spiral searah jarum jam
(proses clearence)
DAERAH KONDUKSI
Getah bronkus
Sumber : kelenjar bronkus (trakea dan bronkus besar)
Komposisi : setiap 100 g terdiri atas 94,79% air dan 1,13% kadar abu,
DNA 0,028%, glikosida 0,951%, protein 1%, lipida 0,840% bagian
bukan air 5%
Jika ditambahkan 2 bag air suling ke 1 bag dahak terbagi atas 3 fase :
Fase atas (busa) terdiri atas surfaktan lipid dan lesitin dipalmitat
fase air terdiri atas protein, komponen darah, uraian musin (amilase),
enzim (lisosom, protease dan enzim bakteri)
Fase berbentuk gel struktur berbentuk serabut(fibril)
DAERAH TRANSISI
• Bronkiolus Respiratorius
• Duktus Alveolari
• Alveoli
• Sel penutup tipe I dan tipe II (surfaktan)
• Sel epitel lain (makrofag, limfosit, plasma dan mast)
SURFAKTAN
Merupakan lapisan penyelubung alveoli
Komposisi : dipalmitat, kolesterol, trigliserida dan asam
lemak bebas
Menurunkan tegangan permukaan alveoli
Keadaan patologi ↓ surfaktan : membran hyalin (utama)
emboli, edema paru perokok
STRUKTUR DINDING
PARU
•Epitelium
•Sel Otot Halus
•Gland Cell
•Nerves
•Defensive Cell
•Blood supply
CENTRAL AIRWAY
Lumen
Aerosol
Mucus 1
Cilia 2
3
Epithelium
4
Blood Vessel
Submucosa
Smooth muscle 5
Epitelium Sel Otot Halus
Satu lembar lapisan sel-sel Daerah (dari) jaringan
kontinyu pada permukaan penghubung yang mengandung
lumenal sistem syaraf dan pembuluh
darah
Terdiri dari berbagai jenis sel
Kontraksi atau relaksasi otot
halus mempunyai satu pengaruh
langsung pada saluran udara
dan dengan demikian
mempengaruhi airflow dalam
jaringan.
GLAND CELLS
•Terletak dalam submucosa dari jaringan tulang rawan
saluran pernapasan dan dalam lapisan tipis batang
tenggorok adalah kelenjar yang mengeluarkan mucus ke
dalam lumen saluran udara
•Setiap kelenjar lendir terdiri dari saluran pipa ciliated,
saluran pipa pengumpulan, tubules lendir, dan tubules
pengeluaran
•Mucus yang dikeluarkan melalui saluran pengumpulan dan
saluran ciliated ke dalam lumen saluran udara
•Sel-sel Goblet terletak di epithelium saluran udara,
mensekresi mucus langsung ke dalam lumen saluran udara
Nerves Defensive Cell
Saluran udara dilengkapi Macrophages alveoli berupa sel
dengan sistem syaraf afferent monointi yang bergerak berada
dan efferent berturut-turut dalam interstitium dan lumenal
berupa sensor dan efector permukaan alveoli
pengaturan pernapasan sistem
saraf pusat Sel-sel ini mempagositosis
bahan asing, partikel, atau
mikroorganisme di alveoli,
setelah itu mereka tinggal dalam
gelembung paru-paru atau
berpindah tempat ke mukosiliari
atau ke dalam jaringan getah
bening
BLOOD SUPPLY
•Sistem kardiovaskuler mungkin dapat dibagi menjadi dua
komponen : sirkulasi paru-paru dan sirkulasi sistemik.
Sirkulasi berkenaan dengan paru-paru membawa darah
deoxygenated dari bilik jantung kanan ke paru-paru dan
kembali darah oxygenated dari paru-paru ke/pada atrium kiri
•Pembuluh darah arteri bercabang membentuk arteri paru paru
dan intra paru-paru yang lebih kecil
•Pembuluh darah vena mengembalikan darah dari paru-paru ke
atrium kiri
AEROSOL
Untuk obat CNS (central nervous system) merupakan site yang lebih
baik untuk onset yang cepat
Local
Systemic
PERJALANAN AEROSOL
DALAM TUBUH
II. PENGHIRUPAN DAN
PERPINDAHAN
Faktor-faktor yang berpengaruh
Ukuran partikel
Cara pernapasan dan laju pengaliran udara
Aliran gas
Kelembaban (mempengaruhi aglomerasi)
Suhu (dari suhu rendah ke suhu tinggi)
Tekanan (peningkatan tekanan dapat meningkatkan penembusan)
Faktor-faktor yang berpengaruh
Ukuran partikel
Faktor-faktor yang berpengaruh
Cara pernapasan dan laju pengaliran udara
Tekanan
Pada saat pernapasan tekanan dalam paru-paru turun menjadi (-) 60-100
mmHg menyebabkan masuknya aliran udara atau aerosol
Aerosol dibuat sedemikian agar saat dihirup tidak menyebabkan perubahan
tekanan pada permukaan paru
III. CARA PENAHANAN ATAU
DEPO
D5
ZAT AKTIF UNTUK AEROSOL