Matematika Ekonomi
Matematika Ekonomi
MATERI MATRIKULISI
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNJA
Oleh
R. SIHOTANG
Ruang Lingkup:
Himpunan, Hubungan, Fungsi, Kalkulus,
dan Matriks.
Sasaran:
Mahasiswa Program Studi Agribisnis yang
diterima pada Program Pascasarjana
Fakultas pertanian Univ. Jambi
• Tujuan :
Mahasiswa diharapkan mampu memahami
konsep-kosep Matematika dalam penerap-
annya pada persoalan ekonomi.
Matematika Ekonomi 3
• Kompetensi:
• Mampu menyelesaikan persoalan
Ekonomi dan Bisnis dengan alat analisis
Matematika.
• Literatur
• Chiang A.C, 1984. Fundamental Methods
of Mathematical Economics. Third Edition,
Mc Graw-Hill Book Inc. New York
• Johannes, H dan Handoko, BS. 1994.
Pengantar Matematika untuk Ekonomi.
Edisi ke empat belas. LP3ES. Jakarta
Matematika Ekonomi 4
• Materi:
• Pegertian Matematika
• Himpunan
• Sistem Bilangan
• Fungsi
• Fungsi Linear
• Fungsi non Linear
• Diferensial Fungsi Sederhana
• Diferensial Fungsi Majemuk
• Aljabar Matriks
Matematika Ekonomi 5
MATEMATIKA
ASAL KATA
Asal kata : MATHEIN artinya mempelajari atau
belajar. Dengan mempelajari mate-
matika, seseorang akan terbiasa
mengatur jalan pemikirannya dgn
sistematis.
Berpikir matematis:
Seseorang yg hendak menem-puh jarak 2 mil akan
MEMILIH naik mobil dari pada jalan kaki, kecuali jika
waktunya banyak terluang atau sedang berolah raga.
Berpikir matematis:
Untuk dapat mengenderai mobil, harus belajar
menyupir. Untuk dapat supir mobil yang baik,
dia perlu pengetahuan matematika.
Matematika Ekonomi 7
Ekonomi dan Matematika Ekonomi
Analisis ekonomi tidak berbeda jika menggunakan
pendekatan matematis dibanding dengan tanpa
pendekatan matematis. Bedanya/keuntungannya:
a. Dengan pendekatan matematis, persoalan atau
pokok bahasan menjadi sederhana.
b. Dengan pendekatan matematis, berarti mengaktif-
kan logika dengan asumsi-asumsinya.
c. Dapat memakai sebanyak n variabel dalam meng-
gambarkan sesuatu (hubungan antar variabel)
Mis Qd = f(Pr, Inc, Pi, … ), Pr = harga komoditi ybs
Inc = pendapatan, Pi = harga kom. substitusi
Matematika Ekonomi 8
Kelemahannya pendekatan matematis:
a. Bahasa matematis tidak selalu mudah
dimengerti oleh ahli ekonomi sehingga sering
menimbulkan kesukaran.
Contoh Y = f(X), dalam ilmu ekonomi bagaimana
mengartikan persamaan matematis tersebut,
mis dalam: permintaan, produksi, pendapatan
nas, dll. sehingga ahli ekonomi sulit memetik
keuntungan dari matematika.
b. Seorang ahli ekonomi yang memiliki pengetahuan
dasar matematika, ada kecenderungan:
(1) membatasi diri dengan hanya memecahkan
persoalan secara matematis
Matematika Ekonomi 9
(2) membuat beberapa asumsi yang kurang tepat
demi memudahkan pendekatan matematis
atau statistis. Artinya, lebih banyak berbicara
matematika dan statistika dari pada prinsip/
teori ekonomi.
Kesimpulan dari bahasa adalah:
1. Matematika merupakan pendekatan bagi ilmu
ekonomi.
2. Pendekatan matematis merupakan “ mode of
transportation” yaitu membawa pemikiran
kepada kesimpulan dengan singkat (model)
Matematika Ekonomi 10
Matematika Ekonomi dan Ekonometrika
Ekonometrika adalah pengetahuan yang berkaitan
dengan penerapan statistika untuk menganalisa data
ekonomi.
Data Ekonometrika
Matematika
Ekonomi
- Deduksi - Induksi
- Model - Mengolah data
- Mengambil
kesimpulan
Matematika Ekonomi 11
Teori Ekonomi Fakta
deduktif
Model atau
Hipotesis Data Ekonomi
Satu Persamaan
induktif
Matematika Ekonomi 13
HIMPUNAN = GUGUS
Silabus:
• Definisi, pencatatan dan himpunan khas
• Himpunan Bagian
• Pengolahan (operasi) himpunan
• Hubungan
Matematika Ekonomi 14
1. Definisi, pencatatan dan himpunan khas
Himpunan adalah kumpulan dari obyek-
obyek yg memiliki sifat tertentu. Sifat ini
menjadi penciri yg membuat obyek/unsur
itu termasuk dalam himpunan yang sedang
dibicarakan.
Himpunan dilambangkan : A, B, X, …, Z
(kapital)
Obyek atau unsur atau elemen dilambang-
kan a,b,c, … atau 1, 2, 3, …
Perhatikan (… tiga titik) dibaca dan sete-
rusnya.
Matematika Ekonomi 15
Dua cara pencatatan suatu himpunan
a. Cara pendaftaran: P = { 2, 3, 4 }
P = nama himpunan/gugus
tanda kurawal buka dan kurawal tutup
“ dan “ menyatakan himpunan
2, 3, 4 = obyek/unsur/elemen
Artinya, himpunan P beranggotakan
bilangan bulat positip: 2, 3, dan 4.
b. Pendefinisian sifat: X = { x / x bil. genap}
X = nama himpunan
x = obyek/unsur/elemen
tanda “/” dibaca dengan syarat
x bil genap = sifat atau ciri
Matematika Ekonomi 16
Cara pendefinisian sifat yang lain:
J={x/2 <x<5}
x merupakan unsur
Sifat: bilangan nyata 2 < x < 5, baca himpunan
semua bilangan nyata lebih besar dari 2 dan lebih
kecil dari 5
Himpunan khas:
a. Himpunan Semesta (S) atau Universum (U)
Merupakan himpunan keseluruhan obyek yang
sedang dibicarakan
S = { x / x bilangan ganjil }, berarti semua bil ganjil
b. Himpunan kosong (emty set)
E = { } himpunan kosong atau dicatat dengan
“ø”
Matematika Ekonomi 17
Perhatikan: P = { 2, 3, 4 }
Untuk menyetakan keanggotaan dicatat dengan “€”
Jadi: 2 € P
3€P
4 € P.
Tanda € baca “unsur” atau “elemen” atau “didalam”
Sebaliknya, 5, 6 tidak termasuk unsur P
dicatat
5€P
6€P
Tanda € dibaca “bukan unsur” atau “bukan elemen”
atau “diluar”.
Matematika Ekonomi 18
2. Himpunan bagian
Suatu himpunan A merupakan himpunan bagian
dari himpunan B, jika dan hanya jika setiap
unsur A juga merupakan unsur himpunan B.
A = { 2, 4, 6 };
B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
Dicatat : A B,
baca A himp. bagian B atau A anak gugus dari B
Sebaliknya dicatat: B A, baca
B mencakup A Tanda dibaca bukan
himpunan bagian dan tanda dibaca
tidak/bukan mencakup
Perhatikan: himp. bagian terjadi apabila dari
suatu himp dibentuk himp lain dengan memilih
unsur himp itu sebagai unsurnya.
Matematika Ekonomi 19
Contoh: X = { 1, 2, 3, 4 }
Himpunan bagiannya:
a.Memilih semua unsur: X4 = { 1, 2, 3, 4 }
b.Memilih tiga unsur X31 = { 1, 2, 3 }
X32 = { 1, 2, 4 }
X33 = { 1, 3, 4 }
X34 = { 2, 3, 4 }
c. Memilih dua unsur X21 = { 1, 2 }; X22 = { 1, 3 }
X23 = { 1, 4 }; X24 = { 2, 3 }
X25 = { 2, 4 }; X26 = { 3, 4 }
Matematika Ekonomi 20
d. Memilih 1 unsur: X11 = { 1 }; X12 = { 2 }
X13 = { 3 }; X14 = { 4 }
e. Tanpa memilih X0 = { }
Jumlah himpunan bagian dari 1 himp. = 2n
1 elemen: 1 2 himp bag
2 elemen: 1 2 1 4 himp bag
3 elemen: 1 3 3 1 8 himp
bag 4 elemen: 1 4 6 4 1 16
himp bag 5 elemen: 1 5 10 10 5 1 32
himp bag
Disebut segitiga Pascal = bilanga Binom Newton
Matematika Ekonomi 21
• Latihan:
Matematika Ekonomi 22
3. Pengolahan (operasi) Himpunan
Operasi matematis: penjumlahan, penggandaan,
pembagian. Operasi himpunan: gabungan
(union), potongan (irisan) dan komplemen.
Operasi Gabungan ( U )
A U B = { x / x ε A atau x ε B }
A U B baca: A union B; A gabung B; A atau B.
Jika A = { 3, 5, 7 ); B = { 2, 3, 4, 8 }
A U B = { 3, 5, 7, 2, 4, 8 } atau { 2, 3, 4, 5, 7, 8 }
Matematika Ekonomi 23
Dalam diagram Venn, A U B adalah daerah diarsir
A B
Sifat-sifat gabungan
a. A U B = B U A Hukum komutasi
b. A (A U B) dan B (A U B)
Matematika Ekonomi 24
Operasi potongan (irisan) = ∩
A ∩ B = { x / x ε A dan x ε B }
A ∩ B, baca A irisan B; atau A dan B
Misal: A = { 0, 5, 10, 15 } dan B = { 1, 5, 8, 15, 17 }
A ∩ B = { 5, 15 }
Dalam diagram Venn, A ∩ B adalah daerah diarsir:
s
A B
Matematika Ekonomi 25
Sifat : a. A ∩ B = B ∩ A (hukum komutasi)
b. (A ∩ B) A dan (A ∩ B) B
Operasi selisih
Selisih himpunan A dan B, dicatat dengan A – B
A – B = { x / x € A, tetapi x € B }
Diagram Venn A – B sebagai berikut:
A B
Matematika Ekonomi 26
Misal: A = { a, b, c, d }; B = { f, b d, g }
A – B = { a, c } serta B – A = { f, g }
A – B sering dibaca “A bukan B”.
Sifat: a (A – B) A; (B – A) B
b (A – B); dan (B – A) adalah saling asing
atau terputus
Matematika Ekonomi 27
Komplemen
A’ = { x / x € S, tetapi x € A }
A’ baca “komplemen A” atau “bukan A”
Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, … } himp.bil bulat
positip
A = { 1, 3, 5, 7, 9, . . . } bil. bulat positip ganjil
A’ = { 2, 4, 6, 8, 10. . . } bil. bulat positip genap
Diagram Venn untuk komplemen sbb: (diarsir)
A’
A
Matematika Ekonomi 28
Sifat: a. A U A’ = S
b. A ∩ A’ = ø
c. (A’)’ = A
Latihan 1
Gambarkan sebuah diagram venn untuk
menunjukkan himpunan universal S dan himpunan-
himpunan bagian A serta B jika:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = {2, 3, 5, 7 }
B = {1, 3, 4, 7, 8 }
Kemudian selesaikan :
a). A – B b). B – A c) A ∩ B
d). A U B e) A ∩ B’ f) B ∩ A’
g). (A U B)’ h) (A ∩ B)’
Matematika Ekonomi 29
Latihan 2
Isilah cell dibawah ini dengan tanda keanggotaan
himpunan: € atau €
Matematika Ekonomi 30
Hubungan
Matematika Ekonomi 32
Himpunan hasil kali Cartesius dapat digambarkan
dalam sistem koordinat cartesius berikut:
Y
PR = {1, 2} malas
PR = {3, 4} rajin
Matematika Ekonomi 34
Kesimpulan:
• Himpunan hasil kali Cartesius adalah
himpunan pasangan urut atau tersusun
dari (x, y) dimana setiap unsur x € X
dipasangkan dengan setiap unsur y € Y.
• X x Y = { (x, y) / x € X, y € Y }
• Daerah hubungan
Dh = { x / x € X}
• Daerah hubungan:
Wh = { y / y € Y}
Matematika Ekonomi 35
SISTEM BILANGAN
1. Pembagian bilangan
Bilangan
2; -2; Nyata
1,1; -1,1 Khayal
+ dan -
Akar negatip
3. Sifat
• Jika a ≤ b, maka –a ≥ -b
• Jika a ≤ b dan x ≥ 0, maka x.a ≤ x.b
• Jika a ≤ b dan x ≤ 0, maka x.a ≥ x.b
• Jika a ≤ b dan c ≤ d, maka a + c ≤ b+ d
Matematika Ekonomi 37
Fungsi
Silabus:
a. Pengertian
b. Macam-macam fungsi
c. Fungsi Linear
d. Fungsi non Linear
Matematika Ekonomi 38
Pengertian
Himpunan hasil kali Cartesius ini dikenal dgn
hubungan. Tetapi ada hubungan dimana satu unsur
X dihubungkan dengan satu unsur Y. (tidak setiap
unsur X dihubungkan dengan setiap unsut Y)
X Y
◦ •
◦ • Hubungan 1 - 1
◦ •
y = f(x)
•x1
•y1
y1 • •
•x2
•yn
•xn
X
0 x1 x2 Y
X
y
y
Slope = a1
case c < 0
a0 a0
x x
Matematika Ekonomi 43
y •
Titik maksimum
Titik belok
• Fungsi kubik
y = d + cx + bx2 + ax3
x
y
Titik
maksimum Fungsi polinom derajad 4
y = e + dx + cx2 + bx3 + ax4
Titik minimum
x
Matematika Ekonomi 44
b. Fungsi Rasional
Fungsi ini, dengan y dinyatakan sebagai rasio dua
polinomial dengan variabel x atau juga berupa fungsi
hiperbola.
y
Hiperbola:
y = (a/x), a > 0
x
0
Matematika Ekonomi 45
x
x 0
0
Fungsi linear
• Fungsi linear merupakan bentuk yang paling
dasar dan sering digunakan dalam analisa
ekonomi
• Fungsi linear merupakan hubungan sebab-
akibat dalam analisa ekonomi – misalnya:
- antara permintaan dan harga
- invests dan tingkat bunga
- konsumsi dan pendapatan nasional, dll
• Fungsi linear adalah fungsi polinom, tetapi n = 1
atau fungsi polinom derajad-1.
Matematika Ekonomi 46
• Bentuk umum
• Diturunkan dari fungsi polinom:
y = a0 + a1x + a2x2 + . . . + anxn
• Disebut fungsi linear jika n = 1 yaitu
y = a + bx bentuk umum
Contoh:
y = 4 + 2x a = 4
b=2
Pengertian: a = 4 = penggal garis pada
sumbu vertikal y
b = 2, adalah koefisien arah atau
lereng atau slope garis.
Matematika Ekonomi 47
y
x a a0 = penggal garis
a +b
y= a y = ax + b,
a
pada sumbu y
a
yaitu nilai y
∆y = a
∆x saat x = 0
b
x
1 2 3 4 5
0
Matematika Ekonomi 48
• Perhatikan bahwa lereng fungsi linear selalu
konstan.
• Latihan-1 y = 4 + 2x
Penggan garis pada sumbu y = ……………
Lereng garis :
x y ∆x ∆y ∆y/∆x = a Mendapatkan
penggal garis
0 - - -
pada sumbu y
1 ketika x = 0
2
3
4
Matematika Ekonomi 49
Lengkapi tabel berikut dari garis: y = 4 + 2x
x y ∆x ∆y ∆y/∆x = a
-3
Mendapatkan
-2 penggal garis
-1 pada sumbu x
ketika y = 0
0
1
2
3
4
Matematika Ekonomi 50
Kurva (grafik) fungsi
• Fungsi Linear, kurvanya garis lurus karena
lerengnya sama.
• Misalkan y = 36 – 4x
maka a = -4 (∆y/∆x)
b = 36
• Menggambarkan kurvanya cukup mencari titik
potong (penggal) dengan:
sumbu x dan penggal dengan sumbu y
• Hubungkan kedua titik penggal tersebut
• Titik penggal pada sb x, y = .., x = … atau titik
(…, …)
Titik penggal pada sb y, x = .., y = … atau titik
(…, …)
Matematika Ekonomi 51
Grafik:
y
36
• (0,36)
18 y = 36 – 4x
(9,0)
• x
0
9
Matematika Ekonomi 52
• Gambarkan grafik fungsi:
• y = 2 + 4x
• Titik penggal dg sb x y = 0, x = -1/2, (-1/2, 0)
Titik penggal dg sb y x = 0, y = 2, (0,2)
• Gambarkan :
y = 2 + 4x
x
0
Grafik dengan lereng positip
Matematika Ekonomi 53
Fungsi non linear (kuadratik)
• Fungsi non linear juga merupakan bentuk yang
sering digunakan dalam analisa ekonomi
• Sebagaimana fungsi linear, fungsi non linear
juga merupakan hubungan sebab-akibat
• Fungsi linear adalah fungsi polinom, tetapi n = 2
atau fungsi polinom derajad-2.
• Bentuk umum
• Diturunkan dari fungsi polinom:
y = a0 + a1x + a2x2 + . . . + anxn
• Disebut fungsi kuadratik jika n = 2 dan a2 ±
0, yaitu y = a0 + a1x + a2x2
atau sering ditulis: y = ax2 + bx + c
Matematika Ekonomi 54
• Contoh - 1: • Contoh - 2:
• y = 8 – 2x – x2 a • y = 2x2 + 4x + 6 a
= -1 (a < 0) = 2 a > 0)
b = -2 b=4
c=8 c=2
Matematika Ekonomi 56
2 ± √ 4 + 32 2±6
x = ---------------- = ---------
-2 -2
x1 = (2 + 6)/(-2) = -4, titik (-4, 0)
x2 = (2 – 6)/(-2) = 2, titik (2, 0)
Hasilnya sama dengan cara faktorisasi.
b. Cari titik penggal dengan sb y, pada nilai x = 0
y = 8 – 2x – x2, untuk x = 0, y = 8, titik (0,8)
c. Karena ciri fungsi kuadrat memiliki titik maksi-
m atau minimum (lihat gambar terdahulu) maka
titik ini harus dicari.
Matematika Ekonomi 57
• Mencari titik maks atau min
• Sifat fungsi kuadratik a. Memiliki titik maks
atau min yang disebut titik ekstrim.
Titik maks jika a < 0 dan min jika a > 0
b. Titik maks atau min pada titik (x, y) dengan:
-b b2 – 4ac x=
----, dan y = ----------- 2a
-4a
c. Kurvanya simetri pada titik xmaks/min
y = 8 – 2x – x2, a < 0 berarti maks
xmaks = -(-2)/(2)(-1) = -1
ymaks = [(-2)2 – 4(-1)(8)]/(-4)(-1) = 36/4
= 9. titik maks (-1, 9).
Matematika Ekonomi 58
• Gambarkan kurvanya:
y
0 x
Matematika Ekonomi 59
• Latihan:
Dengan cara yang sama selesaikan Contoh - 2:
y = 2x2 + 4x + 6
Matematika Ekonomi 60
Lanjutan:
Matematika Ekonomi 61
• Hubungan dua garis
Dua buah garis dengan fungsi linier dapat:
a. berimpit
b1= b2
b. Sejajar
+ b1
a1 x
y1 = Sejajar: Jika dan hanya jika
a1 = a2
x + b2
= a 2
y2 b1 ± b2
Matematika Ekonomi 62
c. Berpotongan
Berpotongan: jika dan
y hanya jika
Ttk pot
+ b1
a1 x a1 ± a2
y1 =
y•2
=a b1 ± b2
2 x+
b2
x
x
Matematika Ekonomi 63
• Mencari titik potong dua
garis/persamaan
• Pada saat dua fungsi berpotongan, maka nilai x
dan y sama pada perpotongan tersebut
• Caranya: (1) Bentuk fungsi harus y = f(x)
(2) samakan kedua fungsi untuk mendapat titik
potong
• Cari titik potong fungsi x = 15 – 2y dan 3y = x +3
x = 15 – 2y y = -(1/2)x + 15/2 3y = x +3
y = (1/3)x + 1
-(1/2)x + 15/2 = (1/3)x + 1
-(1/2)x – (1/3)x = 1 – 15/2
x = 78/10
Matematika Ekonomi 64
• Untuk mendapatkan y, substitusi x = 78/10 pada
salah satu fungsi:
y = (1/3)x + 1,
untuk x = 78/10; y = (1/3)(78/10) + 1
y = 26/10
Titik potong fungsi (x, y) = (78/10, 26/10)
Matematika Ekonomi 65
• Mencari titik potong dua garis/persamaan
(1) 2x + 3y = 21 dan (2) x + 4y = 23
Pada saat dua fungsi berpotongan, maka nilai x
dan y sama pada saat perpotongan tersebut.
• Ubah persamaan di atas menjadi bentuk y = f(x)
(1) 2x + 3y = 21 3y = 21 – 2x
atau y = 7 – (2/3)x
(2) x + 4y = 23 4y = 23 – x
atau y = (23/4) – (1/4)x
Titik potong kedua garis:
7 – (2/3)x = (23/4) – (1/4)x
7 – (23/4) = (2/3)x – (1/4)x
5 = (5/12)x
x = 12. y = 11/4 (12, 11/4)
Matematika Ekonomi 66
Latihan
Matematika Ekonomi 67
Penggunaan Fungsi dalam ekonomi
Analisa keseimbangan pasar
Keseimbangan pasar – Model linear
Asumsi-1: Keseimbangan pasar terjadi jika “ekses
demand” = 0 atau (Qd – Qs = 0)
Asumsi-2: Qd = jumlah permintaan adalah fungsi
linear P (harga). Jika harga naik, maka Qd
turun.
Asumsi-3: Qs = jumlah penawaran adalah fungsi
linear P. Jika harga naik, maka Qs juga
naik, dengan syarat tidak ada jlh yang
ditawarkan sebelum harga lebih tinggi
dari nol.
Persoalan,bagaimana menentukan nilai
Dalam pernyataan matematis, keseimbangan terjadi
pada saat:
Qd = Qs
Qd = a - bP, slope (-) (1)
Qs = -c + dP, slope (+) (2)
Gambarnya sbb:
Qd , Q s
a Qs = -c + dP
Qd = a -bP
keseimbangan
Q0
0 P
P1 P0
-c
Matematika Ekonomi 69
Kasus lain, keseimbangan dapat dilihat sbb:
Qs = 4 – p2 dan Qd = 4P – 1
Jika tidak ada pembatasan misalnya, berlaku dalam
ekonomi, maka titik potong pada (1, 3), dan (-5, -21)
tetapi karena batasan hanya pada kuadran I (daerah
positip) maka keseimbangan pada (1, 3)}
4 QS = 4p - 1
3 1,3 keseimbangan
Q D = 4 - p2
0 1 2
-1 Matematika Ekonomi 70
• Latihan
• Temukan keseimbangan dari Qd dan Qs
tersebut
Matematika Ekonomi 71
Matematika Ekonomi 72
Matematika Ekonomi 73
Keseimbangan pasar (lanjutan)
Pada nilai Q dan p berapa terjadi keseimbang-an
permintaan dan penawaran dari suatu komoditi
tertentu jika:
Qd = 16 – P2 , (Permintaan)
QS = 2p2 – 4p (penawaran)
Gambarkan grafiknya
Apa yang terjadi jika p = 3.5 dan p = 2.5
Matematika Ekonomi 74
Penjelasan
Pada saat keseimbangan maka Qd = Qs
16 – p2 = 2p2 – 4p
3p2 – 4p – 16 = 0
Ingat fungsi polinom derajad 2 atau n = 2
dengan bentuk umum: ax2 + bx + c
Koefisien a = 3, b = -4, dan c = -16
Matematika Ekonomi 76
Grafik:
Fungsi penawaran
Qs = 2p2 – 4p
a. Titik potong dengan sb Q p = 0; Q = 0, (0,0)
b. Titik potong dengan sb p Q = 0; 2p2 – 4p = 0
Atau 2p(p – 2) = 0; 2p = 0; p = 0; ttk pot (0, 0)
(p – 2) = 0; p = 2; ttk pot ( 0, 2)
c. Titik maks/min: (Q,p)
Q = (-b/2a) = 4/4 = 1
p = (b2 – 4ac)/(-4a) = (-4)2 – 4(2)(0)/(-4)(2) = 2
atau pada titik (1, 2)
Matematika Ekonomi 77
Grafik:
p Qs
4
3.1
Qd
2
Q
0 6.4 16
Qs
Qd
Matematika Ekonomi 79
DERIFATIF
1.1. Pengantar Kalkulus
Kalkulus khususnya bahasan matematika tentang
a. Fungsi
b. Derivatif atau fungsi turunan
c. Derivatif parsial dan
d. Integral
sangat luas penggunaannya dalam ilmu
ekonomi.Khusus tentang derivatif (kalkulus dife-
rensial) dapat diinventarisir aplikasinya dalam ilmu
ekonomi diantaranya:
1). Elastisitas, khususnya elastisitas permintaan
Matematika Ekonomi 80
2) Elastisitas produksi
3) Biaya total, rata-rata dan marginal
4) Revenue dan marginal revenue
5) Maksimisasi penerimaan dan profit.
6) dll.
Pendekatan matematis yang sangat pesat
dewasa ini membuat seorang ahli ekonomi
termasuk Agric. Economist, atau
agribussines manager perlu mendalami
pengetahuan kalkulus diferensial dan inte-
gral.
Untuk kesempatan ini, kalkulus
diferensial dan aplikasinya dalam ekonomi
lebih diutamakan.
Matematika Ekonomi 81
1.2. Limit fungsi
Pandanglah fungsi h yang diberikan dengan
persamaan:
2x2 + x - 3
h(x) = -------------
x-1
Persamaan ini harus disederhanakan sedemikian
rupa, supaya jika disubstitusikan nilai x = 1, (per-
hatikan pembagi/penyebut) maka nilainya ± 0/0
(bentuk tak tentu)
Matematika Ekonomi 82
Untuk tujuan ini, fungsi tersebut diuraikan atas fak-
tornya, sehingga:
x2 - 4
Demikian juga jika g(x) = ---------, nilainya akan tak
x-2
tentu, untuk x = 2
(x – 2)(x + 2)
g(x) = ------------------- = x + 2.
x-2
Matematika Ekonomi 83
Fungsi h dengan persamaan diatas grafik sebagai
berikut:
0 1 x
Matematika Ekonomi 84
Keadaan di atas, dicatat sebagai:
2x2 + x - 3
lim h(x) = lim ------------- = 5
x1 x1 x-1
x2 - 4
lim g(x) = lim --------- = 4.
x2 x2
x-2
Matematika Ekonomi 85
1.3. Pengertian Derivatif
Suatu fungsi dengan persamaan y = f(x)
mempunyai nilai (terdefinisi) pada x = x0 dan
y = f(x) kontinu di titik tersebut, maka:
lim f(x) = f(x0)
Y x -> x0
Y = f(x) diskontinu
Y = f(x)
pada x = x0
Y=f(x)
y1 ◦
y0 y0
• Y = f(x) kontinu •
pada x = x0
x x0
x0
Sehingga f(x) – f(x0) --- 0
------------------ =
x – x0 0
x x1
Besarnya pertambahan adalah:
Δy = f(x + Δx) – f(x).
Dibagi dg Δx: Δy/Δx = f(x + Δx) – f(x)
-------------------------------
Δx
Matematika Ekonomi 88
lim Δy/Δx = f(x + Δx) – f(x)
-----------------------------
Δx->0 Δx
adalah turunan fungsi tsb yaitu: y’ = f’(x) = dy/dx
Contoh. Cari turunan y = f(x); y = x2 + 1,
dititik x = 5.
Jika x ditambah sebesar Δx, maka y akan
bertambah sebesar Δy.
y + Δy = (x + Δx)2 + 1
y = x2 + 1 (-)
Matematika Ekonomi 89
Dengan pengurangan:
Δy = (x + Δx)2 + 1 – x2 – 1
= x2 + 2xΔx + (Δx)2 + 1 – x2 – 1
= 2xΔx + (Δx)2
Δy/Δx = 2x Δx + (Δx)2
Δx
= 2x + Δx
lim Δy/Δx = lim 2x + lim Δx
Δx ->0 Δx ->0 Δx ->0
dy/dx = 2x + 0 = 2x dititik x = 5,
berarti dy/dx untuk x = 5 adalah 10.
Matematika Ekonomi 90
1.4 Rules of differentiation
Rule 1: Derivative of a power function.
Fungsi pangkat (power function) y = xn
y + Δy = (x + Δx)n
Δy = (x + Δx)n – y
Δy = (x + Δx)n – xn
Ingat kembali bil. Binom Newton
(a + b)2 = a2 + 2ab + b2
(a + b)4 = a4 + 4a3b + 6a2b2 + 4ab3 + b4
= C(0, 4)a4 + C(1, 4)a3b +
C(2, 4)a2b2 + C(3, 4)ab3+C(4,4)b3
Matematika Ekonomi 91
C(i, n) baca kombinasi tingkat i dari n
unsur.
C(i, n) adalah teori kombinasi yang
menyatakan memilih sebanyak i unsur dari
suatu himpunan untuk menjadi anggota
himpunan bagiannya.
C(0, 4) berarti kombinasi tingkat 0 dari 4
unsur.
n!
C(i, n) = ------------
i ! – (n – i)!
Matematika Ekonomi 92
n! = n(n-1)(n-2)(n-3) …
4! = 4. 3. 2. 1 = 24
0! = 1
Sekarang: Δy = (x + Δx)n – xn
= C(0, n)xn + C(1, n)xn-1Δx +
C(2, n)xn-2Δx2 +
C(3, n)xn-3Δx3 +
C(4, n)xn-4Δx4 +
………… +
C(n-1, n)xΔxn-1 - xn
Matematika Ekonomi 93
n! n.n-1.n-2.n-3. …
C(0, n) = --------- = ---------------------- = 1
0!(n-0)! 1.n.n-1.n-2.n-3 …
n! n.n-1.n-2.n-3. …
C(1, n) = ---------- = ---------------------- = n
1!(n-1)! 1.n-1.n-2.n-3. …
n! n.n-1.n-2.n-3. … n.n-1
C(2, n) = ---------- = ---------------------- = -----
2!(n-2)! 2.1.n-2.n-3. … 2
Matematika Ekonomi 94
Δy = (x + Δx)n – xn
= xn + nxn-1Δx + n(n-1)xn-2Δx2 +
2 C(3, n)xn-3Δx3 +
C(4, n)xn-4Δx4 +
…… +
C(n-1, n)xΔxn-1 - xn
= nxn-1Δx + n(n-1)xn-2Δx2 +
C(3, n)xn-3Δx3 +
C(4, n)xn-4Δx4 +
…… +
C(n-1, n)xΔxn-1
Matematika Ekonomi 95
Δy = nxn-1+ n(n-1)xn-2Δx +
Δx 2 C(3, n)xn-3Δx2 +
C(4, n)xn-4Δx3 +
…… +
C(n-1, n)xΔxn-2
Δy
Lim ---- = lim nxn-1 atau dy/dx = nxn-1
Δx->0 Δx Δx->0
Contoh: y = x5
dy/dx = 5x4.
Mis C = total cost, q = output C = q3
derivatif C thdp q = 3q2.
Matematika Ekonomi 96
Rule 2: Multiplication by a constant.
y = f(x)= cx2, c adalah konstanta, dy/dx?
y + Δy = c(x + Δx)2
Δy = cx2 + c2xΔx + c(Δx)2 – cx2
= c2xΔx + c(Δx)2
Δy
----
Δx
= c2x + c(Δx)
Δy
lim ---- = lim c2x , Jadi dy/dx = c2x
Δx->0 Δx Δx->0
Matematika Ekonomi 97
Contoh: y =f(x) = 5x2
f’(x) = 5(2)x2-1 = 10x
Matematika Ekonomi 98
Derivatif penjumlahan dua fungsi atau lebih
sama dengan pengurangan atau selisih.
f(x) = g(x) – h(x);
f’(x) = g’(x) – h’(x).
Contoh:
Cari derivatif f(x) = 7x4 + 2x3 – 3x + 37
g(x) = 7x4; g’(x) = 28x3
h(x) = 2x3; h’(x) = 6x2
k(x) = -3x; k’(x) = -3
l(x) = 37; l’(x) = 0
jadi f’(x) = 28x3 + 6x2 – 3.
Matematika Ekonomi 99
Rule 4: derivative of a product
Fungsi hasil kali berbentuk
y = f(x) = g(x).h(x)
f’(x) = g(x).h’(x) + h(x).g’(x)
y = f(x) = g(x)/h(x).
y = f(u)
u = g(x) y = f(z)
z = g(u)
Dicari derivatif y ter- u = h(x)
hadap x atau dy/dx.
Dari u = g(x) didpt
Dengan cara yang sama
du/dx.
Dari y = f(u) didpt dy dy du dz
= du
dy/du, Maka dx dz dx
dy
= dy . du
dx du dx
Matematika Ekonomi 103
Contoh: Misalkan x adalah lahan, yang dapat
menghasilkan y unit gandum dan z adalah roti yg
terbuat dari gandum. Umpamakan setiap unit
lahan (x) dihasilkan 2 unit gandum (y) sehingga:
y = 2x
Untuk setiap unit gandum (y) dapat diproduksi 15
unit roti (z), yang digambarkan sebagai:
z = 15y
Apabila ada perubahan sejumlah kecil lahan (x),
maka berapa besar perubahan roti (z) akan terjadi
dari perubahan tersebut? Hal ini merupakan masa-
lah hukum berantai dari turunan fungsi (derivatif).
u = s , du/ds = 3s
3 2 v = t2, dv/dt = 2t
s = 1 – x ds/dx = -1 t = 1 + x2 dt/dx = 2x
AC
MC
VC
q FC VC TC AC MC
1 100 10 110 110.00 -
2 100 16 116 58.00 6.0
3 100 21 121 40.33 5.0
4 100 26 126 31.50 5.0
5 100 30 130 26.00 4.0
6 100 36 136 22.67 6.0
7 100 45.5 145.5 20.78 9.5
8 100 56 156 19.50 10.5
9 100 72 172 19.10 16
Matematika Ekonomi 124
Contoh dengan fungsi biaya:
TC = q3 – 4q2 + 10q + 75.
FC = Fixed Cost = 75
VC = Variable cost = q3 – 4q2 + 10q
MC = dTC/dq = 3q2 – 8q + 10
AC = TC/q = q2 – 4q + 10 + 75/q
Contoh: MR = dTR/dq
Fungsi Permintaan; = 9/2 – 3q
3q + 2p = 9;
TR, MR, p
2p = 9 – 3q atau
MR
p = 9/2 – (3/2)q 4
TR = p.q atau
p
TR = (9/2)q – (3/2)q2
2 24 14 12
3 39 15 13
4 52 13 13
5 61 9 12.2
x
6 66 5 11
7 66 0 9.4
8 64 -2 8
PM
PR
Matematika Ekonomi x 130
Ciri-ciri grafik fungsi produksi dicatat sbb:
a. Pada saat PT maks, maka PM = 0
b. Pada saat PR maks, maka PM = PR
c. PR maks pada saat grs lurus dari titik nol
(origin) menyinggung kurva PT.
x1
x2
B=1 0 7 7
4X4
0 5 4 3
7 4 2 5
7 3 5 1
Matematika Ekonomi 136
c. Matriks diagonal e. Matriks segitiga atas,
D = (dij)n.n, dij = 0 utk i±j jika semua unsur
di-bawah diagonal
D= 3 0 0 uta-ma bernilai nol.
0 5 0 G= 9 9 3
0 0 7 0 1 3
0 0 2
d. Matriks identitas
I4 = 1 0 0 0 I2 = 1 0 Diagonal utama
Jika semua unsur di-
0 1 0 0 0 1 atas diagonal utama
0 0 1 0 bernilai 0 = matriks
segitiga bawah.
0 0 0 1
Matematika Ekonomi 137
Penggandaan matriks
Matriks A = (aij)m.n dapat digandakan dgn B = (bij)p.q
jika dan hanya jika lajur matriks A = baris matriks B
atau n = p
Cara penggandaan adalah vektor baris x vektor lajur
dimana setiap baris A digandakan dengan setiap
lajur B seperti contoh berikut ini.
1 1 0 8 -1
2 4 5 1 1
6 7 8 1 2
9 0 Contoh-2: 3 6 0 x =
25 12 4 2 -7 y
63 17 z
3x + 6y
4x + 2y – 7z
+ + +
= (1)(2)(3) + (4)(5)(6) + (7)(8)(9)
-(7)(2)(6) - (1)(5)(9) – (4)(8)(3) = 405
Matematika Ekonomi 144
Untuk matriks dengan dimensi/ukuran 4 x 4, cara
Sarrus tidak dapat digunakan melainkan dicari per-
kalian unsur yang tidak sebaris dan tidak selajur.
Setelah diubah dg
7 -3 -3 x1 = 7
perkalian matiks
diperoleh 8 4 1 x2 0
0 -2 -1 x3 2
Matematika Ekonomi 147
Det. Matriks: 7 -3 -3 = -8 ± 0, berarti nilai-nilai x
2 4 1 dari persamaan li-
0 -2 -1 near itu dpt dicari.
a. Det A = -61
b. Det A1 = 0 -1 -1 = -61; det A2 = 7 0 -1 = -183
8 -2 1 10 8 1
7 3 -2 6 7 -2
det A3 = 7 -1 0 = -244
10 -2 8
6 3 7
Matematika Ekonomi 152
MATRIKS KEBALIKAN
Jika A = (aij)n.n maka matriks kebalikannya dicatat
sebagai A-1.
Cara mencari matriks kebalikan:
a. Dengan matriks adjoint
b. Dengan transformasi penyapuan
c. Dengan metode Doolittle
1 -1 4 -1 4 1 5 -8 12
- -
0 7 3 7 3 0
1 -1 4 -1 4 1
-
3 2 0 2 0 3
B B-1 I
Matriks kebalikan
Leontief
A x F