Anda di halaman 1dari 62

STRATEGI MENULIS ILMIAH

UNTUK PUBLIKASI

Oleh:
Obing Katubi
Peneliti Ahli Utama
Pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
obingk@yahoo.com & obing.ktb@gmail.com
PENDEKATAN
TERHADAP KARYA TULIS ILMIAH
MASALAH YANG DIHADAPI DALAM
MENULIS

Apayang akan ditulis?


Bagaimana cara menulisnya?
KTI ADALAH PRODUK BERBAGAI
PERTIMBANGAN
Pembaca Sasaran (Audience)

Tujuan

Pengorganisasian Informasi

Gaya Penulisan

Keteraliran (Flow)

Penyajian (Presentation)
PEMBACA SASARAN
Untuk siapa saya menulis?
 Komunitas akademik
 Penguji skripsi atau tesis
 Peserta konferensi
 Editor jurnal dan mitra bestarinya
 Penilai hasil penelitian (research
assessor)
 Audiens di luar akademisi
TUJUAN
Jika pembaca sasaran kurang mengetahui
materi yang dibahas dibanding penulis,
tujuan penulis seringkali adalah
instruksional (pengajaran).

Jika pembaca sasaran lebih mengetahui


dibanding penulis, tujuan penulis biasanya
ialah menunjukkan keahlian, intelegensi,
dan keakraban dalam bidang yang dibahas.
PENGORGANISASIAN

Pembaca sasaran memiliki harapan bahwa


informasi disajikan dalam format yang
terstruktur yang pantas dan sesuai untuk
jenis teks tertentu.

Teks yang pendek pun memiliki keteraturan


dan pola pengorganisasian yang terprediksi
Beberapa pola pengorganisasian
informasi dalam KTI

o Pola masalah dan solusi (Pola paling umum)


o Pola pembandingan-Kontras
o Pola sebab-akibat (kausalitas)
o Pola klasifikasi (mengkategori)
GAYA (STYLE)
Gaya adalah cara penulis memilih dan
menempatkan kata-kata dalam unit
pemikiran (kalimat) dan kemudian
menyusunnya dalam unit yang lebih besar,
yaitu paragraf, kemudian menjadi teks.

Penulis akademik (KTI) harus yakin bahwa


komunikasi mereka adalah bentuk tertulis
dalam gaya yang pantas dan sesuai dengan
pesan yang ingin disampaikan dan sesuai
pula dengan pembaca sasaran.
Pilihan Gaya
Bahasa yang hati-hati
Bahasa yang sesuai, yaitu
• harus langsung: hindari jargon, muluk-muluk, dan
ungkapan bombastis
• Jelas: hindari kalimat yang terlalu kompleks dan
ungkapan taksa
• Terorganisasi dengan baik dan koheren
• Meyakinkan: muncul dari penggunaan bahasa yang
dipahami oleh sebagian besar pembaca sasaran dan
mencapai tujuan penelitian/penulisan.
KETERALIRAN (Flow)
Pergerakan dari satu pernyataan ke
pernyataan lain dalam teks

Membangun hubungan antargagasan yang


jelas dalam teks sangat membantu
pembaca memahami KTI yang Anda tulis

Informasi lama mendahului informasi


baru
Penyajian (Presentation)
Agar mendapat respons positif, perhatikan pertanyaan ini.
1) Apakah informasi mengalir dalam cara yang
diharapkan oleh pembaca sasaran?
2) Apakah tulisan Anda sudah memenuhi aturan
format secara keseluruhan? Misal:
spasi, font standard, ukuran font, dan gaya
selingkung.
3) Apakah Anda sudah melakukan koreksi cetak,
terutama dalam hal tata bahasa?
4) Apakah Anda sudah mengecek kesalahan ejaan
dalam tulisan?
KARYA TULIS ILMIAH:
Definisi

Tulisan hasil litbang dan/atau tinjauan,


ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis
yang dituangkan oleh perseorangan atau
kelompok yang memenuhi kaidah ilmiah.

Kaidah ilmiah adalah aturan baku dan


berlaku umum yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan.

15
BERBAGAI JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1) Laporan hasil kegiatan ilmiah: penelitian,
pengembangan, dan evaluasi
2) Tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis
3) Makalah
4) Artikel jurnal ilmiah
5) Tulisan ilmiah populer
6) Prasaran pada pertemuan ilmiah
7) Buku ilmiah yang diterbitkan
8) Buku pelajaran
9) Modul
10) Terjemahan

16
KESAMAAN
SEMUA KARYA TULIS ILMIAH
Menggunakan bukti (evidence) untuk
mendukung pernyataan yang dibuat penulis

Menggunakanstruktur dan urutan untuk


memandu pembaca

Mengunakan acuan gagasan atau hasil


penelitian siapa pun yang digunakan dalam
tulisan
KOMUNITAS ILMIAH
Suatu kelompok yang anggotanya
mempunyai minat terhadap disiplin ilmu
tertentu
Kelompok ini kadang bersifat longgar,
kadang bersifat ketat
Minat dan kepentingannya adalah
gagasan-gagasan dan temuan baru dalam
bidangnya
JURNAL ILMIAH
Jurnal ilmiah adalah forum komunikasi
bagi anggota komunitas ilmiah disiplin
ilmu tertentu

Audiens jurnal ilmiah adalah anggota


komunitas ilmiah tertentu
ARTIKEL ILMIAH
Laporan sistematis
Hasil kajian atau hasil penelitian
Audiens khusus
Kontribusinya terhada disiplin ilmu
terkait
Untuk dipikirkan, dikaji kembali, diuji,
dan diperdebatkan
22
STRUKTUR GLOBAL/
MODEL ARTIKEL ILMIAH
STRUKTUR UMUM ARTIKEL ILMIAH
 Judul
Buatlah bagian ini mudah untuk
 Abstrak ditelusuri: informatif efektif, dan
 Kata Kunci menarik

 Bagian Utama (IMRAD)


◦ Pengantar
◦ Metode Jurnal memiliki keterbatasan ruang
◦ Hasil Pembaca juga tidak memiliki waktu
◦ Pembahasan berlimpah

 Penutup Tulis artikel Anda seringkas mungkin:


jangan bertele-tele
 Ucapan terima kasih
 Pustaka acuan/Referensi
 Data pendukung
JUDUL
Judul mencerminkan isi artikel (akurat)
Ringkas dan jelas
Cepat menangkap perhatian (catchy)
Sekitar 12 kata saja

25
ABSTRAK

1) Versi ringkas dari tulisan yang lebih


panjang
2) Berisi poin-poin utama yang dibahas
3) Mendeskripsikan secara ringkas isi
dan ruang lingkup tulisan,
4) Mengulas isi tulisan dalam bentuk
singkat
5) memungkinkan pembaca
mendapatkan kesan tentang
keseluruhan tulisan

26
FUNGSI ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
• Menurut Huckin (2001)
1) Sebagai “teks mini” yang berdiri sendiri, memberi pembaca
ringkasan singkat tentang topik, metodologi, dan temuan penelitian.

2) Sebagai peranti penyaring (screening devices), membantu


pembaca untuk mempertimbangkan akan membaca seluruh artikel
atau tidak

3) Sebagai pratinjau (previews) bagi pembaca yang bermaksud


membaca keseluruhan artikel, memberinya peta jalan (road-map)
untuk bacaan mereka

27
TAHAP-LANGKAH MEMBUAT
ABSTRAK YANG BAIK
Menciptakan ruang penelitian (menyatakan
pentingnya bidang kajian, menunjukkan celah,
kelemahan, kekurangan kajian terdahulu,
menggambarkan kajian sendiri)
Menyatakan topik yang dibahas (“tentang
apa”) dan tujuannya
Menguraikan prosedur penelitian
Merangkum hasil pokok penelitian
Mengevaluasi hasil penelitian
(membandingkan dengan hasil penelitian lain
dan/atau menarik simpulan).

28
Kebutuhan Memproblematikkan
dalam Abstrak
Contoh:
Program …… berkembang dengan cepat,
tetapi bukti pengaruhnya tidak diketahui
hingga kini.
Beberapa akademisi politik mengklaim
bahwa demokrasi meningkatkan
kesejahteraan bagi orang miskin.
Meningkatnya globalisasi dianggap
memengaruhi komunikasi bisnis di
seluruh dunia.
ABSTRAK “TERSTRUKTUR” VS
“TRADISIONAL”
 Kedua bentuk abstrak sama dalam hal: isi, gaya,
dan organisasi.

 Perbedaan: pada abstrak “terstruktur” tiap


perpindahan gerak dilabeli/dinamai secara
eksplisit. Mulai diadopsi tahun 1987.
Contoh: latar, tujuan, metode, hasil, simpulan.
Bahkan, ada yang menambahkan
“originality/value.”
Nama tiap subbagian itu dituliskan secara
eksplisit.
PANDUAN UMUM PANJANG ABSTRAK
(Swales & Feak 2009)

Sebagian besar jurnal: 150—200 kata;


250 kata
US Ph.D Dissertation: tidak lebih dari
300 kata
Abstrak yang disampaikan untuk call for
paper: sekitar 500 kata atau lebih
Ada perbedaan rerata panjang abstrak
artikel berbagai bidang penelitian

31
KATA KUNCI

• Kata kunci: serentetan kata terpilih yang


dapat dipakai untuk melacak isi tulisan
dengan komputer guna keperluan
sistem pencarian informasi secara
cepat.

• Kata kunci dapat berasal dari judul,


bersumber pada abstrak atau dari tubuh
teks, atau dari tesaurus disiplin ilmunya.

32
PERTANYAAN TENTANG KATA KUNCI

Berapa jumlahnya?

Bolehkah nama geografis masuk dalam


kata kunci?

Apakah frasa idiomatik (dua kata atau lebih


yang mengandung satu makna) dihitung
sebagai satu kata?
BAGIAN
PENDAHULUAN/PEMBUKA/PENGANTAR
 Pembuka yang efektif bertujuan mengantar pembaca langsung
ke tengah-tengah persoalan dengan menjelaskan topik tulisan.

 Pembuka harus membangkitkan minat sehingga pembaca


ingin membaca lanjutannya.

34
TUJUAN UTAMA PENDAHULUAN

 Menyajikan alasan penelitian atau pentingnya penelitian


 Untuk manarik perhatian terhadap topik yang dibahas
sehingga pembaca akan terus membaca tulisan
tersebut.
 Pendahuluan menjawab pertanyaan: “masalah apa
yang dibahas dan mengapa hal itu relevan untuk
dibahas?”

35
BAGIAN PENDAHULUAN
MODEL CARS (Create a Research Space)
GERAKAN/ TINDAKAN
TAHAPAN

1 Membangun “teritori/wilayah”
bidang kajian/penelitian
2 Membangun Celah atau
Menetapkan “daerah khusus”/
“topik kajian”

3 Menempati celah
Gerakan 1: Membangun “teritori/wilayah” bidang
kajian/penelitian

Langkah yang dapat ditempuh:


Membuat klaim sentral
Membuat generalisasi tentang bidang kajian
Bisa juga dengan menunjukkan fenomena penting yang
sedang berkembang dalam suatu masyarakat atau wilayah
Anda dapat menyatakan rumitnya suatu isu sehingga
penting untuk dibahas
Meninjau hasil penelitian terdahulu yang relevan

37
PENELITIAN TERDAHULU VS PENELITIAN ANDA
SENDIRI

Kemukakan pada bagian pendahuluan ini:

1) Apa hubungan penelitian/tulisan Anda


dengan para akademisi/peneliti lain?

2) Apa perbedaan utama antara


penelitian/tulisan Anda dengan para
akademisi/peneliti lain?
Contoh Pernyataan Pembuka untuk
Mengklaim Sentralitas

• Akhir-akhir ini terdapat pertumbuhan minat dalam……


• …… telah menjadi topik analisis favorit ….
• Pengetahuan tentang ……. Penting untuk …..
• Kajian tentang ….. Merupakan aspek yang penting
dalam ………
• Isu sentral dalam (dari)….. adalah….
• Akhir-akhir ini banyak peneliti telah mencurahkan
perhatian pada …..

39
Gerakan 2: Menetapkan “daerah khusus” atau “topik kajian”
Langkah yang dapat ditempuh:
Membuat sanggahan terhadap klaim peneliti lain
Menunjukkan celah/kekosongan dalam literatur. Celah
maksudnya kurang atau sedikitnya kajian pada bidang atau
topik tertentu. Tetapi, klaim itu harus didukung oleh hasil
tinjauan kajian terdahulu.
Membuat pertanyaan baru yang belum terjawab dalam
penelitian lain. Pertanyaan yang dimaksud adalah
pertanyaan yang timbul setelah meninjau kajian terdahulu.
Meneruskan tradisi
Mungkin Anda belum menemukan bidang yang belum
tuntas diteliti.

40
Penentuan “Celah Penelitian”
 Kurang adanya penelitian pada topik tertentu
 Berbagai penelitian sebelumnya membuka perdebatan
 Adanya kesalahan pada komponen tertentu pada
penelitian terdahulu
 Penelitian terdahulu terlalu sempit pembahasannya
Kata-kata Umum yang Digunakan untuk Menunjukkan
Kesenjangan/Celah dalam Kajian

• Akan tetapi, sedikit informasi tentang ….


• Sedikit penelitian ….
• Sedikit data ….
• Akan tetapi, hanya beberapa kajian …
• Hanya beberapa peneliti …
• Tidak terdapat satu pun kajian/temuan…
• Berbagai temuan itu menunjukkan bahwa pendekatan
tersebut boleh jadi kurang efektif jika ….
• Oleh karena itu, tampaknya, penelitian harus dilakukan
lagi untuk ….

42
Gerakan 3: Menggambarkan kajian sendiri

Langkah yang dapat ditempuh:


 Menyebutkan garis besar tujuan
Nyatakan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang
dilaporkan dalam artikel Anda.

 Menyatakan studi yang sedang dilakukan


Jelaskan apa yang Anda lakukan.
Misalnya dengan menyatakan: “penelitian ini mengkaji ……”
atau “dalam penelitian ini, ………..”

 Menjelaskanstruktur tulisan/garis besar teks


Ini bukan keharusan. Kalau ada, hal ini akan membantu
pembaca memahami keseluruhan isi artikel.

43
PENDAHULUAN YANG TERFOKUS PADA
MASALAH (Problem-Focused Introductions)

Ancangan lain untuk


mengorganisasi Pendahuluan
Anda ialah fokus pada “real
problem” yang perlu untuk
dibicarakan/dipecahkan

44
Pendahuluan terfokus pada masalah
VS
Pendahuluan terfokus pada Celah (Gap)
pada CaRS
 Pendahuluan terfokus pada masalah:
melibatkan kesulitan yang menurut penulis
harus dipecahkan(tetapi belum mendapatkan
perhatian);
 Pendahuluan terfokus pada Celah (Gap):
menekankan ketiadaan penelitian (the absence
of research).

45
BAGIAN METODOLOGI

Tujuan pokok bagian Metodologi dalam artikel ilmiah:


meyakinkan pembaca bahwa penelitian yang Anda tulis
dalam artikel sudah dilakukan dengan baik dengan
menggunakan metodologi yang tepat sehingga hasilnya
dapat dipertanggung-jawabkan

46
• Dalam artikel ilmiah berpola IMRD (Introduction, Methods,
Results, Discussion), biasanya metodologinya harus
dijelaskan secara panjang lebar.
• Artikel ilmiah berpola bebas tidak harus ada subjudul
“Metodologi” dalam artikel karena dapat dimasukkan
dalam subjudul Pendahuluan.
• Artikel ilmiah berbasis pemikiran (bukan hasil penelitian)
tidak ada subjudul “Metodologi” dalam artikelnya.

47
BAGIAN HASIL DAN BAHASAN

Pada artikel berpola IMRD (Introduction, Method, Result,


Discussion) ada dua pola:
1) Pola Hasil dan Bahasan terpisah
2) Pola Gabungan Hasil dan Bahasan

Pola Non-IMRD (Bebas)


Artikel semacam ini subjudulnya pada umumnya
disesuaikan dengan subtopik yang sedang dibicarakan atau
argumentasi yang sedang dikembangkan penulisnya

48
Jika Bahasan ditulis secara terpisah dalam bentuk komentar
penuh (belum ada komentar tentang hasil penelitian pada
bagian awal sebelumnya, langkahnya ialah
1) Menampilkan informasi latar belakang
2) Menampilkan ringkasan hasil/temuan
3) Memberikankomentar apakah hasil sesuai dengan yang
diharapkan sebelum penelitian atau tidak
4) Menghubungkan dengan hasil penelitian lain/terdahulu
5) Menjelaskan hasil, terutama kalau hasil itu tidak
memuaskan
6) Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi)

49
HAL PENTING DALAM BAGIAN HASIL
DAN PEMBAHASAN

Setiapklaim, harus ada bukti


argumentatif

Kemampuan memaknai data


BAGIAN PENUTUP ARTIKEL

Bagian penutup menginformasikan


kepada pembaca bahwa tulisan itu
sudah berakhir.

Isi
penutup adalah simpulan (conclusion)
dan “beberapa saran” (jika memang
mengharuskan ada saran).

51
ETIKA, GAYA SELINGKUNG,
DAN MENYASAR JURNAL
TIGA PELANGGARAN KODE ETIK UTAMA

Fabrikasi data: membuat‐buat data yang


sebenarnya tidak ada; membuat data fiktif.

Falsifikasi data: mengubah data sesuai dengan


keinginan, terutama agar sesuai dengan simpulan
yang “diinginkan” dari sebuah penelitian.

Plagiarisme: mengambil ide, kata‐kata, kalimat,


teks, atau apa saja milik orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya.
PLAGIAT

 Plagiat adalah perbuatan secara sengaja


atau tidak sengaja dalam memperoleh
atau mencoba memperoleh kredit atau nilai
untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan/atau
karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber
secara tepat dan memadai.
Pernyataan sumber dianggap
memadai apabila dilakukan sesuai
dengan tata cara pengacuan dan
pengutipan dalam gaya
selingkung setiap bidang ilmu,
teknologi, dan seni.
CARA MENGACU DAN MENGUTIP

Pengacuan meliputi pengutipan langsung


(menyalin apa adanya dari sumber yang
telah diterbitkan) atau parafrase
(menyebutkan ide orang lain dengan
menggunakan kata‐kata sendiri)
MASALAH MENDASAR PENGGUNAAN RUJUKAN
ATAU ACUAN

Ada 6 kegunaan sumber rujukan


1) Sebagai bukti bahwa penulis mengetahui
sumber-sumber yang relevan (relevant
literature)
2) Sebagai pendukung gagasan atau argumentasi
3) Sebagai penjelas istilah-istilah kunci
4) Untuk merumuskan kerangka teori
5) Untuk menjelaskan posisi studi Anda di
antara studi-studi lainnya
6) Untuk menunjukkan pentingnya hasil/temuan
studi Anda
KONSISTENSI PENGGUNAAN GAYA
SELINGKUNG

Dalam menulis rujukan harus konsisten dalam penggunaan suatu gaya.


 Ada empat cara utama dalam mengacu pustaka yang disebutkan dalam
teks:
(1) Gaya Harvard (Author‐date),
(2) Gaya Vancouver (Author‐number),
(3) Gaya Modern Language Association (MLA),
(4) Gaya American Psychological Association (APA).

• Ada gaya lain (Chicago Manual): (1) Author‐date


system, and (2) Documentary Note style
PENULISAN BIBLIOGRAFI
ATAU PUSTAKA ACUAN

Penulisan Bibliografi atau Pustaka Acuan


harus konsisten berdasar gaya
penulisan/gaya selingkung yang digunakan
oleh jurnal sasaran.
MENYASAR JURNAL/
MEMILIH JURNAL YANG TEPAT

Mengenal misi dan tujuan jurnal


Mengenal aturan-aturan jurnal
Mencari informasi tentang jurnal
MENGANALISIS JURNAL SASARAN
(Murray 2009: 47)

1) Baca Panduan untuk Penulis secara penuh


2) “Skim and scan” beberapa terbitan terakhir
3) Lihat pembagian “headings and sub-headings”
yang digunakan dalam beberapa terbitan
terakhir
4) Lihat metodologi (berapa panjang)
5) Diskusikan analisis jurnal yang Anda sasar,
terutama dengan kolega yang tulisannya pernah
diterbitkan di jurnal sasaran
PENOLAKAN???

The writing life is filled with rejection.

Ifyou write, you will be rejected. This is


unavoidable. The important thing is not to
let it stop you.
(Belcher 2009)

Anda mungkin juga menyukai