UNTUK PUBLIKASI
Oleh:
Obing Katubi
Peneliti Ahli Utama
Pada Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan
Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
obingk@yahoo.com & obing.ktb@gmail.com
PENDEKATAN
TERHADAP KARYA TULIS ILMIAH
MASALAH YANG DIHADAPI DALAM
MENULIS
Tujuan
Pengorganisasian Informasi
Gaya Penulisan
Keteraliran (Flow)
Penyajian (Presentation)
PEMBACA SASARAN
Untuk siapa saya menulis?
Komunitas akademik
Penguji skripsi atau tesis
Peserta konferensi
Editor jurnal dan mitra bestarinya
Penilai hasil penelitian (research
assessor)
Audiens di luar akademisi
TUJUAN
Jika pembaca sasaran kurang mengetahui
materi yang dibahas dibanding penulis,
tujuan penulis seringkali adalah
instruksional (pengajaran).
15
BERBAGAI JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1) Laporan hasil kegiatan ilmiah: penelitian,
pengembangan, dan evaluasi
2) Tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis
3) Makalah
4) Artikel jurnal ilmiah
5) Tulisan ilmiah populer
6) Prasaran pada pertemuan ilmiah
7) Buku ilmiah yang diterbitkan
8) Buku pelajaran
9) Modul
10) Terjemahan
16
KESAMAAN
SEMUA KARYA TULIS ILMIAH
Menggunakan bukti (evidence) untuk
mendukung pernyataan yang dibuat penulis
25
ABSTRAK
26
FUNGSI ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH
• Menurut Huckin (2001)
1) Sebagai “teks mini” yang berdiri sendiri, memberi pembaca
ringkasan singkat tentang topik, metodologi, dan temuan penelitian.
27
TAHAP-LANGKAH MEMBUAT
ABSTRAK YANG BAIK
Menciptakan ruang penelitian (menyatakan
pentingnya bidang kajian, menunjukkan celah,
kelemahan, kekurangan kajian terdahulu,
menggambarkan kajian sendiri)
Menyatakan topik yang dibahas (“tentang
apa”) dan tujuannya
Menguraikan prosedur penelitian
Merangkum hasil pokok penelitian
Mengevaluasi hasil penelitian
(membandingkan dengan hasil penelitian lain
dan/atau menarik simpulan).
28
Kebutuhan Memproblematikkan
dalam Abstrak
Contoh:
Program …… berkembang dengan cepat,
tetapi bukti pengaruhnya tidak diketahui
hingga kini.
Beberapa akademisi politik mengklaim
bahwa demokrasi meningkatkan
kesejahteraan bagi orang miskin.
Meningkatnya globalisasi dianggap
memengaruhi komunikasi bisnis di
seluruh dunia.
ABSTRAK “TERSTRUKTUR” VS
“TRADISIONAL”
Kedua bentuk abstrak sama dalam hal: isi, gaya,
dan organisasi.
31
KATA KUNCI
32
PERTANYAAN TENTANG KATA KUNCI
Berapa jumlahnya?
34
TUJUAN UTAMA PENDAHULUAN
35
BAGIAN PENDAHULUAN
MODEL CARS (Create a Research Space)
GERAKAN/ TINDAKAN
TAHAPAN
1 Membangun “teritori/wilayah”
bidang kajian/penelitian
2 Membangun Celah atau
Menetapkan “daerah khusus”/
“topik kajian”
3 Menempati celah
Gerakan 1: Membangun “teritori/wilayah” bidang
kajian/penelitian
37
PENELITIAN TERDAHULU VS PENELITIAN ANDA
SENDIRI
39
Gerakan 2: Menetapkan “daerah khusus” atau “topik kajian”
Langkah yang dapat ditempuh:
Membuat sanggahan terhadap klaim peneliti lain
Menunjukkan celah/kekosongan dalam literatur. Celah
maksudnya kurang atau sedikitnya kajian pada bidang atau
topik tertentu. Tetapi, klaim itu harus didukung oleh hasil
tinjauan kajian terdahulu.
Membuat pertanyaan baru yang belum terjawab dalam
penelitian lain. Pertanyaan yang dimaksud adalah
pertanyaan yang timbul setelah meninjau kajian terdahulu.
Meneruskan tradisi
Mungkin Anda belum menemukan bidang yang belum
tuntas diteliti.
40
Penentuan “Celah Penelitian”
Kurang adanya penelitian pada topik tertentu
Berbagai penelitian sebelumnya membuka perdebatan
Adanya kesalahan pada komponen tertentu pada
penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu terlalu sempit pembahasannya
Kata-kata Umum yang Digunakan untuk Menunjukkan
Kesenjangan/Celah dalam Kajian
42
Gerakan 3: Menggambarkan kajian sendiri
43
PENDAHULUAN YANG TERFOKUS PADA
MASALAH (Problem-Focused Introductions)
44
Pendahuluan terfokus pada masalah
VS
Pendahuluan terfokus pada Celah (Gap)
pada CaRS
Pendahuluan terfokus pada masalah:
melibatkan kesulitan yang menurut penulis
harus dipecahkan(tetapi belum mendapatkan
perhatian);
Pendahuluan terfokus pada Celah (Gap):
menekankan ketiadaan penelitian (the absence
of research).
45
BAGIAN METODOLOGI
46
• Dalam artikel ilmiah berpola IMRD (Introduction, Methods,
Results, Discussion), biasanya metodologinya harus
dijelaskan secara panjang lebar.
• Artikel ilmiah berpola bebas tidak harus ada subjudul
“Metodologi” dalam artikel karena dapat dimasukkan
dalam subjudul Pendahuluan.
• Artikel ilmiah berbasis pemikiran (bukan hasil penelitian)
tidak ada subjudul “Metodologi” dalam artikelnya.
47
BAGIAN HASIL DAN BAHASAN
48
Jika Bahasan ditulis secara terpisah dalam bentuk komentar
penuh (belum ada komentar tentang hasil penelitian pada
bagian awal sebelumnya, langkahnya ialah
1) Menampilkan informasi latar belakang
2) Menampilkan ringkasan hasil/temuan
3) Memberikankomentar apakah hasil sesuai dengan yang
diharapkan sebelum penelitian atau tidak
4) Menghubungkan dengan hasil penelitian lain/terdahulu
5) Menjelaskan hasil, terutama kalau hasil itu tidak
memuaskan
6) Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi)
49
HAL PENTING DALAM BAGIAN HASIL
DAN PEMBAHASAN
Isi
penutup adalah simpulan (conclusion)
dan “beberapa saran” (jika memang
mengharuskan ada saran).
51
ETIKA, GAYA SELINGKUNG,
DAN MENYASAR JURNAL
TIGA PELANGGARAN KODE ETIK UTAMA