Aspek Aspek
Jasmani Rohani PERSONALITY
(Kepribadian)
PANDANGAN NATIVISTIK
Pertumbuhan individu ditentukan atas dasar faktor genetik, dari
dalam individu sendiri, seperti bakat dan potensi,
PANDANGAN EMPIRISTIK
Pertumbuhan individu dipengaruhi oleh
faktor lingkungannya. Bayi lahir ibarat kertas kosong ( Lt Tabula Rasa/
Kertas Kosong. Lingkungan yang mengisinya
PANDANGAN KONVERGENSI
Pertumbuhan individu dipengaruhi oleh faktor genetik
dan lingkungannya (environment).
Bakat seorang adalah potensi, lingkugan yang mengembangkan
secara optimal
UNSUR UNSUR PENTING
INDIVIDU
A. KEPRIBADIAN
EXTROVERT
Kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar
daripada ke dalam diri sendiri. Seorang ekstrover memiliki sifat
social, lebih banyak berbuat daripada merenung dan berpikir.
INTROVERT
Kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak
kedalam daripada ke luar diri sendiri. Seorang introver kurang
memiliki sifat sosial, lebih banyak merenung atau berpikir daripada
bertindak.
AMBIVERT
Introvert biasanya memiliki ciri – ciri dasar seperti
penyendiri, pemikir, pendiam, pemalu, sulit bergaul,
lebih suka bekerja sendiri, suka berimajinasi, lebih
suka diam, suka dengan kegiatan tenang (seperti
membaca, menulis, atau pun memancing), dan
cenderung lebih berhati – hati dalam berbicara
(berpikir sebelum berbicara
Extrovert yaitu : aktif, percaya diri, terbuka, suka
berkumpul atau pun suka dengan keramaian,
cenderung mudah bergaul, suka berbicara terlebih
dahulu baru kemudian berpikir, lebih suka bercerita
dibandingkan mendengarkan cerita orang lain, dan
cenderung lebih suka beraktivitas di keramaian
Ambievert merupakan kepribadian yang dapat
berubah – ubah, bergantung dengan situasi atau pun
mood. Di satu waktu tertentu, seorang ambievert
dapat menjadi seorang introvert, namun di waktu
lainnya seoran ambievert dapat berubah menjadi
seorang extrovert. Jika dibandingkan dengan dua
kepribadian yang lainnya, jenis kepribadian
ambievert cenderung dapat dikatakan lebih baik
Karakter merupakan penggambaran tingkah laku yang
dilaksanakan dengan menonjolkan nilai (benar – salah,
baik – buruk) secara implisit atau pun ekspilisit.
Karakter berbeda dengan kepribadian yang sama sekali
tidak menyangkut nilai – nilai
KECERDASAN BAHASA
KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA
KECERDASAN MUSIKAL
KECERDASAN KINESTETIK
KECERDASAN RUANG VISUAL
KECERDASAN NTURALIS
KECERDASAN INTERPERSONAL
PERAN MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK
INDIVIDU
Mewujudkan Harkat Martabat Mulia
ASOSIATIF
Akomodasi: Mencegah pertentangan, melakukan
interaksi damai
Kerja Sama: Saling membantu utk mencapai tujuan
Asimilasi: Perpaduan yang menghasilkan suatu yang baru
Akulturisasi: Perpaduan antara dua kebudayaan
tanpa menghilangkan yang lama
BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Gillin and Gillin
DISOSIATIF
Persaingan: Interaksi sosial untuk berlomba mencapai tujuan
Pertikaian : Interaksi sosial berupa konflik
Kontravesi : Keadaan di antara persaingan dan pertikaian
CIRI INTERAKSI SOSIAL
Loomis & Dryer
ADANYA KOMUNIKASI
INDIVIDUALISM
SOCIALISM
TUGAS TERAKHIR KELOMPOK 2 KELAS A
2 HALAMAN MAKSIMAL
JANGAN LUPA KESIMPULAN
SUMBER REFERENSI