Anda di halaman 1dari 27

PENGHENTIAN

PENUNTUTAN
BERDASARKAN KEADILAN
RESTORATIF
SEBUAH PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI LUAR PENGADILAN DENGAN MODEL KEADILAN RESTORATIF
BACKGROUND

“Ketika perkara-perkara
kecil yang viral menjadi
fenomena gunung es”

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


Kasus

Sendal Jepit
Ujian Untuk Keadilan Restoratif

AAL, anak 15 tahun yang mencuri sandal


diajukan ke pengadilan Palu Sulawesi
Tengah.

Aksi pengumpulan 1.000 sandal jepit ke


Mabes Polri, menjadi reaksi masyarakat
yang memprotes lembaga penegakan hukum
dan menuntut untuk membebaskan AA
Majelis hakim menjatuhkan hukuman ringan dengan pertimbangan
Samirin belum sempat menikmati hasil curiannya. Dia juga berlaku
sopan serta mengakui perbuatannya.

Jaksa Desak
Pertimbangkan Sosial Ekonomi
Samirin (69), terdakwa pencuri 1,9 Kg
getah karet senilai Rp17.480 milik PT
Bridgestone,

Kakek 12 cucu ini dijatuhi


hukuman 2 bulan 4 hari potong
masa tahanan.
Komisi III DPR, Desak

Agar Penegak Hukum Tidak Melulu


Menerapkan pasal dalam
Penanganan Kasus Kecil
Kasus Kecil sebaiknya memiliki langkah
penyelesaian lain yang bisa ditempuh
Prof. Satjipto Raharjo, S.H., yang menyatakan pemikiran
01. hukum perlu kembali pada filosofis dasarnya, yaitu
hukum untuk manusia. 

Sehingga hukum tidak memutus maunya sendiri tanpa


02. belajar dari lingkungan hidup. Hukum buatan manusia
seharusnya tidak mereduksi kemuliaan dan hormat
sebatas yang dikatakan dalam undang-undang

03. Hukum itu bukan hanya bangunan peraturan,


melainkan juga bangunan ide, kultur,dan cita-cita

04. Akhirnya hukum bukan sebagai tempat mencari keadilan


dan kebenaran, namun sebagai medan pertempuran
mencari kemenangan.
RPJMN
PENEGAKAN HUKUM NASIONAL

Perbaikan Sistem
Penguatan Sistem Penguatan Akses
Penataan Regulasi Hukum Pidana dan
Anti Korupsi terhadap Keadilan
Perdata

1. Pembentukan Lembaga 1. Penyempurnaan hukum 1. Penguatan implementasi 1. Penguatan layanan keadilan


Pengelola Regulasi ekonomi untuk mendukung Strategi Nasional 2. Pemberdayaan Hukum bagi
2. Pembaruan Substansi Hukum kemudahan berusaha Pencegahan Korupsi Masyarakat
2. Penerapan pendekatan 2. Optimalisasi mekanisme
Keadilan Restoratif pemulihan dan pengelolaan
3. Dukungan TI di Bidang aset
Hukum dan Peradilan
4. Peningkatan integritas dan
pengawasan hakim

7
Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM
PERATURAN KEJAKSAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHUN 2020
TENTANG
PENGHENTIAN
PENUNTUTAN
BERDASARKAN KEADILAN
RESTORATIF
KOGNISI
Landasan Faktual
• Perkara-perkara viral dari perkara sandal jepit, hingga
pencurian 1 (satu) kotak susu bayi, menandakan
masyarakat saat ini menghendaki pembaharuan hukum.

• Peradilan lebih cost effisien apabila dicapai keadilan yang


lebih maksimal (benefit), apabila perkara atau konflik
antara korban dan terdakwa diselesaikan pada proses
sebelum pelimpahan (di luar pengadilan), dibandingkan
dengan setelah pelimpahan.

• Pada konsep ini terkandung ajaran bahwa judicial


behaviour perlu diubah agar baik dalam peraturannya
(legal), perilaku penegak hukumnya (attitudinal) maupun
strategi penegakan hukum (strategic) dapat mencapai
maksimalisasi kesejahteraan dan keadilan masyarakat
(pareto improvement).
. presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM
Free
REFORMASI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA
MENUNTUN PERUBAHAN TUJUAN
PEMIDANAAN

Tidak lagi membalas, Pergeseran tujuan Pergeseran cara


tetapi menghilangkan pemidanaan pandang kejahatan
Apabila dahulu pemidanaan Kalau dahulu kejahatan adalah
stigmatisasi atau
dianggap sebagai kritik moral konflik yang harus diselesaikan
pelabelan sebagai perbuatan tercela, maka saat ini antara negara dengan pelaku
pelaku kejahatan dan harus merupakan kritik moral kejahatan, tanpa memedulikan

membebaskan rasa untuk mereformasi perilaku korban, maka saat ini kejahatan
terpidana di kemudian hari dipandang sebagai konflik yang
bersalah pelaku
harus diselesaikan antara pelaku
dengan korban, sehingga harmoni
masyarakat dapat dipulihkan
(tujuan pemidanaan dalam RUU
KUHP)
Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM
REFORMASI PENUNTUTAN DI
KEJAKSAAN

Jaksa Agung sebagai pengendali


penuntutan berwenang menerbitkan
Jaksa Agung
55%
berjanji kebijakan dimaksud, untuk melaksanakan
merevolusi dan mereformulasi asas-asas kebijakan penuntutan yang
kebijakan penegakan hukum di patut dan semestinya (beginselen van een
55%
behoorlijk vervolgingsbeleid – decently
Kejaksaan. prosecution or indictment policy) yang
mendekatkan kepada tafsiran terhadap
undang-undang dalam teori dan praktek.

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


PROPOSISI

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


KONSEP LEGALITAS VS OPORTUNITAS
(mandatory prosecution vs discretionary prosecution)

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


ASAS KEBIJAKSAAN MENUNTUT
(discretionary prosecution)

UNAFEI menyatakan manfaat diskresi penuntutan adalah: 1) It allows effective screening of cases before prosecution; 2) It
afford the prosecutions it suspend prosecution in suitable cases thus allowing the accused himself; 3) It also allows promulgation
of criminal policy guidelines at the time. (terjemahan: 1) Ini memungkinkan PENYARINGAN KASUS-KASUS YANG EFEKTIF
sebelum dituntut; 2) Ia mampu MENANGGUHKAN PENUNTUTAN DALAM KASUS-KASUS TERTENTU; 3) Ini juga
memungkinkan untuk dijadikan PEDOMAN KEBIJAKAN KRIMINAL).
Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM
PENYELESAIAN PERKARA DI
LUAR PENGADILAN

Penerapan asas oppurtunitas pada beberapa negara di dunia dapat dilakukan untuk perkara kecil
(trivial cases), usia lanjut (old age), dan kerugian sudah diganti (damage has been settled).

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


PENYELESAIAN PERKARA DI
LUAR PENGADILAN

Penyelesaian perkara di luar pengadilan yang dikenal di Indonesia saat ini adalah: afkoop (denda
damai/pranata hukum transaksi pasal 82 KUHP), deponering (pasal 35 huruf c UU Nomor 16 Tahun 2004
tentang Kejaksaan)
Free presentation PowerPointdan diversi (UU SPPA). RJ dikembangkan jangkauannya dalam penyelesaian perkara di
- SLIDESELLER.COM
Kerangka pikir filsafati yang menjadi manfaat model
penyelesaian perkara dengan pendekatan keadilan
restoratif

a. kepentingan c. penghindaran e. kepatutan,


Korban dan pembalasan kesusilaan,
kepentingan dan ketertiban
hukum lain yang umum.
dilindungi

b. penghindaran d. respon dan


stigma negatif keharmonisan
masyarakat

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


Kerangka pikir filsafati yang menjadi pertimbangan
ketika menentukan pilihan penyelesaian perkara dengan
pendekatan keadilan restoratif

a. b. c. d. e.
subjek, objek, latar belakang tingkat kerugian atau cost and
kategori, dan terjadinya/dila ketercelaan akibat yang benefit
ancaman tindak kukannya ditimbulkan dari penanganan
pidana tindak pidana tindak pidana perkara

f. g.
pemulihan kembali adanya perdamaian
pada keadaan antara Korban dan
semula Tersangka

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


SYARAT PRINSIP
1. tersangka 2. tindak pidana hanya 3. tindak pidana
baru pertama diancam dengan pidana denda dilakukan dengan
kali melakukan atau diancam dengan pidana nilai barang bukti
tindak pidana penjara tidak lebih dari 5 atau nilai kerugian
(lima) tahun yang ditimbulkan
akibat dari tindak
pidana tidak lebih
dari
Rp2.500.000,00
(dua juta lima ratus
ribu rupiah)

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


PERKECUALIAN DARI SYARAT
PRINSIP
1. Untuk tindak pidana terkait harta benda, dalam hal terdapat kriteria atau keadaan yang bersifat kasuistik
yang menurut pertimbangan Penuntut Umum dengan persetujuan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri atau
Kepala Kejaksaan Negeri dapat dihentikan penuntutan berdasarkan Keadilan Restoratif dilakukan dengan
tetap memperhatikan bahwa pelaku tetap baru pertama kali melakukan tindak pidana disertai
dengan salah satu syarat saja ancaman pidananya denda/penjara tidak lebih dari 5 tahun
atau BB/kerugian tidak lebih dari Rp. 2,5 juta .

2. Untuk tindak pidana yang dilakukan terhadap orang, tubuh, nyawa, dan kemerdekaan orang
ketentuan terkait syarat BB/kerugian tidak lebih dari Rp. 2,5 juta dapat dikecualikan

3. Dalam hal tindak pidana dilakukan karena kelalaian, ketentuan ancaman pidananya
denda/penjara tidak lebih dari 5 tahun atau BB/kerugian tidak lebih dari Rp. 2,5 juta
dapat dikecualikan.

4. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 2 dan angka 3 tidak berlaku dalam hal terdapat
kriteria/keadaan yang bersifat kasuistik yang menurut pertimbangan Penuntut Umum dengan
persetujuan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri atau Kepala Kejaksaan Negeri tidak dapat
dihentikan penuntutan berdasarkan Keadilan Restoratif.

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


TINDAK PIDANA YANG TIDAK DAPAT
DISELESAIKAN DENGAN RJ (blacklist):
– tindak pidana terhadap keamanan negara, martabat Presiden
dan Wakil Presiden, negara sahabat, kepala negara sahabat
serta wakilnya, ketertiban umum, dan kesusilaan;
– tindak pidana yang diancam dengan ancaman pidana minimal;
– tindak pidana narkotika;
– tindak pidana lingkungan hidup; dan
– tindak pidana yang dilakukan oleh korporasi.

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


SYARAT LAIN YANG HARUS DIPENUHI

Pasal 5 ayat (6) Perja Pasal 5 ayat (6) Perja Pasal 5 ayat (6) Perja
a. telah ada pemulihan
kembali pada keadaan
semula yang dilakukan oleh
Tersangka dengan cara:
1. mengembalikan barang
yang diperoleh dari b. telah ada kesepakatan c. masyarakat merespon
tindak pidana kepada perdamaian antara Korban positif.
Korban; dan Tersangka
2. mengganti kerugian Dalam hal disepakati
Korban; Korban dan Tersangka,
3. mengganti biaya yang syarat pemulihan
ditimbulkan dari akibat kembali pada keadaan
tindak pidana; dan/atau semula sebagaimana
4. memperbaiki kerusakan dimaksud pada huruf a
yang ditimbulkan dari dapat dikecualikan.
akibat tindak pidana;

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


TATA CARA PERDAMAIAN

Tidak Pelimpahan
Berhasil Perkara
Upaya
Perdamaian
Proses
Berhasil
Perdamaian

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


TATA CARA PERDAMAIAN
Tidak Pelimpahan
Berhasil Perkara
Proses
Perdamaia Terlaksana SKP-2
n Dengan
Syarat
Tidak Pelimpahan
Berhasil Terlaksana Perkara

Tanpa
SKP-2
Syarat

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM


Kegagalan kesepakatan perdamaian tidak mengurangi
kewajiban Penuntut Umum untuk melakukan penyelesaian
perkara secara proporsionalitas dalam rangka pencapaian
keadilan yang maksimal (pareto improvement)
Dalam hal kesepakatan perdamaian tidak Maka meskipun perkara
berhasil disebabkan: dilimpahkan:
• permintaan pemenuhan kewajiban
yang tidak proporsional, • pelimpahan perkara dilakukan
• ancaman atau intimidasi, sentimen, dengan acara pemeriksaan
perlakuan diskriminatif singkat;
• pelecehan berdasarkan kesukuan, • keadaan yang meringankan
agama, ras, kebangsaan, atau
dalam pengajuan tuntutan
golongan tertentu
pidana; dan/atau
• faktor ekonomi atau alasan lain
• pengajuan tuntutan pidana
dari Tersangka yang beritikad baik dapat
dengan syarat.
dijadikan pertimbangan Penuntut Umum
dalam melakukan penuntutan. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, dengan tetap
memperhatikan Pedoman Tuntutan
Pidana Perkara Tindak Pidana
Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM
Umum.
Jangan biarkan keadilan menempati prioritas kedua,
hanya karena anda memilih jalan yang mudah dan
aman untuk menegakkan hukum

Free presentation PowerPoint - SLIDESELLER.COM

Anda mungkin juga menyukai