Perkembangan Hukum
Pidana Indonesia
Disampaikan oleh : Rahel Octora, S.H.,M.Hum
Dalam Acara:
Webinar Perkembangan Hukum Pidana di Indonesia
Diselenggarakan oleh : Fakultas Hukum Universitas
Kristen Maranatha
Hukum Pidana Hukum publik adalah hukum yang:
Publik Negara.
- Terkait dengan pemenuhan
kepentingan-kepentingan umum
- Memerlukan campur tangan
pemerintah di dalam penegakannya di
kehidupan kemasyarakatan
Karakteristik Hukum Publik Hukum Privat
Hubungan yang diatur Antara negara dengan Antara orang perorangan
individu, antara organ
pemerintah yang satu
dengan yang lain
Kewajiban Penegakkan Pemerintah menentukan Warga masyarakat
hubungan hukum dengan mengatur sendiri
warga masyarakat hubungan antar mereka;
Contoh: pemberian izin (walaupun tetap terikat
usaha, pada aturan prosedural)
Sifat kepentingan yang Kepentingan umum Kepentingan Khusus
dilindungi
Sarana penegakkan Tuntutan pidana Gugatan ganti rugi,
hukum permohonan
Sanksi administratif dikeluarkannya
penetapan hakim
Hukum Pidana merupakan salah satu lapangan hukum yang
berkenaan dengan pemberian sanksi terhadap pelaku yang
melakukan tindakan / perbuatan melawan hukum.
Hukum Pidana
dan Tujuan Negara menjatuhkan sanksi dalam rangka memenuhi tuntutan
Pencapaian keadilan
perspektif
Adil : jika kondisi dapat kembali seperti
sebelum terjadinya kejahatan
• Restorative justice sebagai konsep pemidanaan
bermaksud menemukan jalan menegakkan sistem
pemidanaan yang lebih adil dan berimbang, misalnya
antara kepentingan pelaku dan korban serta masyarakat.
Pokok- (Bagir Manan, Restorative Justice (suatu perkenalan),
Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2008, hlm. 3.)
pokok • Restorative Justice memberikan solusi terbaik dalam
pandangan / menyelesaikan kasus kejahatan yang bersifat privat antara
orang-orang (natuurlijkepersonen) atau pun badan hukum
aliran (recht personen) yaitu dengan memberikan keutamaan
pada inti permasalahan dari suatu kejahatan.
Restorative Penyelesaian yang penting untuk diperhatikan adalah
perubahan tatanan sosial masyarakat yang terganggu
Justice karena peristiwa kejahatan. (Rufinus Hutahuruk,
Penaggulangan Kejahatan Korporasi Melalui
Pendekatan Restoratif Suatu Terobosan Hukum, Jakarta :
Sinar Grafika, 2013, hlm. 107.)
Pokok pokok pandangan / aliran
Restorative Justice
Konsep Restorative Justice memandang suatu peristiwa pidana sebagai konflik diantara pelaku dan korban.
Dengan demikian, sudut pandang yang muncul adalah bahwa kejahatan tidak selalu dipandang sebagai suatu
perlawanan terhadap hukum publik.
Penyelesaian konflik yang terjadi akibat tindak pidana,akan melibatkn hakim sebagai fasilitator penyelesaian konflik.
Terjadi pergeseran terhadap fungsi hakim,yang semula sebagai pemutus, saat ini sebagai fasilitator.
Pokok pokok pandangan / aliran
Restorative Justice