Anda di halaman 1dari 21

Restorative Justice Dalam

Sosiologi Hukum
Sejarah Restorative Justice

Istilah Restorative justice merupakan salah satu jalan untuk menyelesaikan


kasus pidana yang melibatkan masyarakat, korban, dan pelaku kejahatan
dengan tujuan tercapai keadilan bagi seluruh pihak sehingga diharapkan
terciptanya keadaan yang sama seperti sebelum terjadinya kejahatan dan
mencegah kejahatan lain yang lebih lanjut. Konsep RJ sendiri berkembang
pada tahun 1970 an, namun konsep dan praktik RJ dapat dilihat dari sejak
masa peradaban manusia. Mekanisme tata acara dan peradilan pidana yang
berfokus pada pemidanaan diubah menjadi proses dialog dan mediasi untuk
menciptakan kesepakatan atas penyelesaian perkara pidana yang lebih adil
dan seimbang bagi pihak korban dan pelaku.
Retributif ke Restoratif

Restorative Justice: Maslah kejahatan


yeRetributif: Masalah kejahatan dipertimbangkan sebagai domain atau
dianggap domain negara, peran korban juga hak para pihak ( korban, pelaku,
dan komunitas terbatas komunitas ) untuk berpartisipasi

Dari konsepsi menghukum kemudian membuka peran


korban dan perilaku untuk mengungkapkan cerita dan
perasaan mereka dalam mencari penyelesaian
-Kejahatan adalah pelanggaran terhadap
orang lain dan relasinya bukan sekedar
pelanggaran hukum
-Tujuan utama RJ adalah untuk
memperbaiki kerusakan/penderitaan
korban daripada sekedar menghukum
Prinsip-Prinsip Kunci Restorative pelaku
Justice -Bertujuan untuk mengembalikan pelaku
ke masyarakat daripada mengisolasi dan
mengalienasi pelaku dari masyarakat
-Bertujuan untuk mendorong semua
pihak, baik langsung maupun tidak
langsung untuk mengatasi/ menghadapi
kejahatan secara bersama-sama
Urgensi Penerapan Restorative Justice
-Restorative Justice telah ditempatkan dalam konteks menjawab
permasalahan yang bersifat subtantif dan praktis

-Subtantif : Paradigma tentang korban kejahatan, pendekatan yang


berorientasi pada pemulihan korban dan membuka ruang partisipasi
masyarakat

-Praktis : mengurangi beban penjara overkapasitas yang berdampak pada


sulitnya memperbaiki perlakuan para pelaku sesuai dengan satndar

-Akan tetapi sistem Restorative Justice ini belum ditetapkan dalam konteks
yang lebih besar, sebagai jalan untuk me restore kondisi sebagai dampak
dari konflik yang sedang terjadi
Peluang Mengintegrasikan Restorative Justice Dalam Sistem

Praktik RJ lebih berakar Di Indonesia banyak


dari kebutuhan dan mekanisme (Misalnya
pengalaman keseharian hukum adat) yang
masyarakat bukan dari secara prinsip banyak
konsepsi yang dibangun menggunakan
ahli pendekatan RJ

Sejumlah kasus juga


telah di upayakan untuk
sebagain diselesaikan
dengan pendekatan
konsep RJ
Restorative Justice
Menurut Para Ahli
Kevin i. Minor & J.T
Burt Galaway (kejahatan
Morrison (Keadilan Bagir Manan (Restorative
dipandang sebagai suatu
Restorative Justice Justice adalah penataan
konflik antara individu yang
digambarkan sebagai suatu kembali sistem
dapat mengakibatkan
tanggapan kepada perilaku pemindanaan yang lebih
kerugian pada korban untuk
kejahatan untuk memulihkan adil,baik,bagi perlaku dan
itu proses peradilan pidana
kerugian yang diderita oleh korban)
harus dapat menciptakan
korban melalui perdamaian
kedamaian)
diantara pihak)
Teori Restorative Justice
Restorative Justice merupakan reaksi terhadap dua teori dalam pemindanaan yakni, teori
retributif yang berorientasi pada pembalasan yang sesungguhnya bersifat reaktif terhadap
sesuatu perbuatan sengaja dibebankan kepada seorang pelanggar

Teori neo klasik berorientasi pada kesetaraan sanksi pidana dan sanksi tindakan, sementara
sanksi tindakan bersumber pada ide-ide untuk apa diadakan pemindanaan itu.
Aspek Historis Keadilan Restorative
Justice
Hukum Pidana dan Kegagalan Sistem
Konsep Sistem Perubahan Sosial Peradilan Pidana
Peradilan Pidana (manusia mempunyai (Pada dasarnya
(Tujuan dari sistem kehendak bebas dalam penerapan sanksi
peradilan pidana
mengambil segala pidana mengandung
adalah untuk keputusan, apabila lebih banyak aspek-
menyelesaikan kasus tidak ada kesalahan aspek negatif daripada
kejahatan yang terjadi maka tidak ada proses aspek positifnya)
di masyarakat) pemindanaan )
Penerapan Restorative Justice di Lingkungan Peradilan Umum
Keadilan Restorative
Justice pada Keadilan Restorative
perkara tindak Justice Pada
pidana ringan Keadilan Restorative Perkara
(Dasar hukum, Kitab Justice Pada Perempuan
Undang-Undang Perkara Anak (Dasar Hukum,
Hukum Pidana ( Dasar Hukum, Undang-undang
Pasal 310) undang-undang Republik
Republik Indonesia Nomor
Indonesia Nomor 23 Tahun 2004
4 Tahun 1979) Tentang
Penghapusan
kekerasan dalam
rumah tangga)
Definisi Sosiologi
Hukum
Sosiologi hukum dalam pohon ilmu hukum merupakan cabang yang termuda, dan
segala pergaulan hidup manusia oleh sosiologi dijadikan objek penyelidikan
sedangkan ilmu-ilmu sosial lainnya mempelajari tentang gejala yang terjadi di
dalam masyarakat, misalnya hukum agama, kemakmuran rakyat kesenian dan
sebagainya. Gejala sosial yang nampak adalah peristiwa bagi suatu individu
atau kelompok sosial ketika mereka berhadapan dengan hukum.
Objek Kajian Sosiologi Hukum

Interaksi Sosial terkait


dengan hukum

Kelompok Sosial Kebudayaan dan Unsur


Dengan Hukum Hukum

Lembaga Sosial Dalam Sratifikasi Sosial dan


Masyarakat Perundang-Undangan
Fungsi Objek Kajian Sosiologi Hukum

Menganalisis penerapan
hukum di masyarakat

Memahami dan mengetahui


perkembangan hukum
dalam masyarakat

Mampu memetakan masalah


sosial dalam kaitannya
dengan penerapan hukum di
masyarakat
Fungsi Hukum Dalam Masyarakat

Sebagai sarana
integrasi
Sebagai sarana
pengendalian
(Penertiban,
sosial masyarakat
Sebagai sarana pengorganisasin
(Fungsi adaptasi sus kepentingan yang tidak
sistem ekonomi)
melakukan rekayasa sesuai)
masyarakat

(Pengesahan atau
pembatalan yang telah
dirumuskan sebagai hukum)
Paradigma Hukum
Hukum sebagai sistem nilai Hukum sebagai ideologi

Hukum sebagai rekayasa


Hukum sebagai institusi sosial
Penerapan Hukum Dalam Masyarakat
Hukum yang berjalan dalam masyarakat sebagai
wujud dari pengendalian social sudah sesuai dengan
struktur hokum dalam suatu Negara bahwa hokum
yang paling tinggi dalam suatu Negara adalah
hokum negara
Ruang Lingkup Sosiologi Hukum
-Hukum dan sistem Masyarakat
-Persamaan-perbedaan sistem
hukum
-Sistem Hukum yang dualistis
-Hukum dan kekuasaan
-Hukum dan nilai sosial budaya
-Kepastian hukum dan
kesebandingan
-Peran hukum sebagai alat
pengubah masyarakat
Karakteristik Sosiologi Hukum
Sosiologi hukum berusaha menjelaskan mengapa
praktik yang demikian itu terjadi dan faktor apa saja
yang menjadi penyebabnya

Sosiologi hukum berusaha menguji kesahihan


empiris dari suatu peraturan atau pernyataan
hukum

Sosiologi hukum tidak melakukan penilaian terhadap hukum ,


artinya tidak menilai satu kesatuan secara berlebihan namun
menganggapnya semua sama, perhatiannya yang utama hanyalah
pada objek yang dipelajarinya
Contoh Kajian Sosiologi Hukum
Kasus korupsi E-KTP

Sindikat penjualan narkoba


Kasus penyebaran berita hoax

Kasus penyelewengan dana


haji

Penerapan hukum yang saat


ini dinilai tidak adil bagi
masyarakat kalangan bawah
Sosiologi Hukum dan Tempatnya Dalam Ilmu Hukum

Efek-efek hukum terhadap gejala sosial


Dasar-dasar sosial dari hukum atau basis lainnya, sebagai contoh, Undang-Undang
sosial contohnya, hukum nasional di nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan,
Indonesia dasar sosialnya adalah dan Undang-undang nomor 22 tahun 1997
pancasila dengan ciri-ciri nya gotong tentang narkotika dan narkoba serta obat-
royong, musyawarah dan kekeluargaan obat terlarang yang lainnya
Daftar Pustaka
1. Gultom, P. (2022). Analisis Sosiologi Hukum Terhadap Kemungkinan Dapat Diterapkannya Restorative Justice Dalam
Perkara Tindak Pidana Korupsi Di Indonesia (Sociological Analysis of Law on the Possibility of Implementing Restorative
Justice in Corruption Crime Cases in Indonesia). Jurnal Hukum dan Kemasyarakatan Al-Hikmah, 3(1).
2. Asmara, R., & Iskandar, H. (2021). Penerapan Restorative Justice Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum. Jurnal
Hukum Samudra Keadilan, 16(2), 320-332.
3. Andriyanti, E. F. (2020). Urgensitas Implementasi Restorative Justice Dalam Hukum Pidana Indonesia. Jurnal Education and
development, 8(4), 326-331.
4. Sholahudin, U. (2016). Hukum dan Keadilan Masyarakat (Analisis Sosiologi Hukum terhadap Kasus Hukum Masyarakat
Miskin “Asyani” di Kabupaten Situbondo). DIMENSI-Journal of Sociology, 9(1).
5. Kristyanto, G. H. (2018). Fungsi Kejaksaan Dalam Mewujudkan Restorative Justice Dalam Penanganan Anak Berhadapan
Dengan Hukum Di Indonesia. Jurnal Surya Kencana Dua: Dinamika Masalah Hukum dan Keadilan, 5(1).
6. Brata, A. W., Purnawan, A., & Aulia, I. (2017). Penerapan Restoratif Justice Dalam Penanganan Konflik Di
Masyarakat. Jurnal Hukum Khaira Ummah, 12(4), 899-908.
7. Dewata, A. W., Sularto, R. B., & Indraswati, T. L. (2016). Diversi sebagai Aktualisasi Konsep Restorative Justice dalam
Penegakan Hukum (Studi Penanganan Tindak Pidana oleh Anak di Wilayah Pengadilan Negeri Semarang). Diponegoro Law
Journal, 5(2), 1-11.
8. Ginting, H., & Muazzul, M. (2018). Peranan Kepolisian dalam Penerapan Restorative Justice terhadap Pelaku Tindak Pidana
Pengeroyokan yang Dilakukan oleh Anak dan Orang Dewasa. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 5(1), 32-40.
9. Tjahjani, J. (2020). Kajian Hukum Adat Dari Perspektif Sosiologi Hukum. Jurnal Independent, 8(1), 273-280.
10. Hambali, A. R. (2020). Penegakan Hukum Melalui Pendekatan Restorative Justice Penyelesaian Perkara Tindak
Pidana. Kalabbirang Law Journal, 2(1), 69-77.

Anda mungkin juga menyukai