RESTORATIVE JUSTICE
Penologi
• Apa Tindakan yang tepat
Untuk memperlakukan
pelaku
Sutherland
Masuk Rumpun
Penologi
Hukum Pidana
Hukum Pidana
Rumpun
Penologi Kriminologi
Hukum Pidana
Victimologi
POSISI PENOLOGI DALAM PROSES KEBIJAKAN PUBLIK
Social Welfare
Policy
Posisi
Penologi
dan
Social Policy Victimologi
Posisi
Kriminologi
Social Goal
Defence
Policy
Formulasi
Penal Aplikasi
Criminal Eksekutif
Policy
Non Penal
Posisi Penologi dalam hukum pidana sangat
strategis, karena penologi sangat menentukan
berhasilnya pemberian sanksi kepada pelaku.
Sanksi apa yang tepat untuk pelaku ? serta
bagaimana pelaksanaannya dalam hukum
pidana menjadi sasaran ilmu penology.
KEADILAN RESTORATIF
1. Kejahatan dirumuskan sebagai pelanggaran seseorang Kejahatan dirumuskan sebagai pelanggaran terhadap Negara,
terhadap orang lain, dan diakui sebagai konflik. hakekat konflik dari kejahatan dikaburkan dan ditekan
2. Titik perhatian pada pemecahan masalah Perhatian diarahkan pada penentuan kesalahan pada masa
pertanggungjawaban dan kewajiban pada masa depan. lalu (sesuatu yang sudah terjadi)
3. Sifat normative dibangun atas dasar dialog negosiasi. Hubungan Para pihak bersifat perlawanan, melalui proses
yang teratur dan bersifat normative.
4. Restitusi sebagai sarana perbaikan para pihak, rekonsiliasi Penerapan penderitaan untuk penjeraan dan pencegahan
dan restorasi sebagai tujuan utam.
5. keadilan dirumuskan sebagai hibungan hak, dinilai atas Keadilan dirumuskan dengan kesengajaan dan dengan proses.
dasar hasil.
6. Sasaran perhatian pada perbaikan kerugian sosial Kerugian social yang satu digantikan oleh yang lain
7. Masyarakat merupakan fasilitator didalam proses Masyarakat berada pada garis samping dan ditampilkan
restorative. secara abstrak oleh Negara
8. Peran korban dan pelaku tindak pidana diakui, baik Aksi diarahkan dari Negara pada pelaku tindak pidana, korban
dalam masalah maupun penyelesaian hak-hak dan harus pasif
kebutuhan korban. Pelaku tindak pidana didorong untuk
bertanggungjawab.
10. Tindak pidana dipahami dalam konteks menyeluruh, Tindak pidana dirumuskan dalam terminology hukum yang
moral, social dan ekonomis bersifat teoritis dan murni tanpa dimensi moral, social dan
ekonomi.
11. Stigma dapat dihapus melalui tindakan restoratif Stigma kejahatan tak dapat dihilangkan