E
AM
C
A Disusun oleh :
M
AM BELLA ALTIA
G 1910070140037
Dosen pengampu :
Dilla Nelvo Dasril, M.Si
SEJARAH KAMERA GAMMA
Rancangan dasar dari kebanyakan kamera gamma
yang digunakan saat ini dikembangkan oleh Hal
Anger, seorang fisikawan amerika pada tahun
1957. oleh sebab itu sering kali disebut kamera
gamma anger . Awal penggunaan kamera gamma
hanya bisa untuk model pencitraan planar dan
berkembang selanjutnya kamera gamma dapat
melakukan pencitraan tomografi seperti SPECT
(Single photon emission computed Tomography).
Saat ini sudah semakin maju dengan berbagai
varian yaitu kamera gamma satu kepala (single
head), kamera gamma dua kepala (dual head) dan
kamera gamma tiga kepala (triple head)
PENGERTIAN KAMERA GAMMA
1. Sensitivitas
2. Resolving time
3. Keseragaman
4. Resolusi tinggi
5. Kesamaan aliran magnet
6. Resolusi spasial
PRINSIP KERJA PET SCANNER
PET-scan dimulai dengan memberikan suntikan FDG (suatu
radionuklida glukosa-based) dari jarum suntik ke pasien. Sebagai
FDG perjalanan melalui tubuh pasien itu memancarkan radiasi
gamma yang terdeteksi oleh kamera gamma, dari mana aktivitas
kimia dalam sel dan organ dapat dilihat. Setiap aktivitas kimia
abnormal mungkin merupakan tanda bahwa tumor yang hadir.
Sinar Gamma yang dihasilkan ketika sebuah positron dipancarkan
dari bahan radioaktif bertabrakan dengan elektron dalam jaringan.
Tubrukan yang dihasilkan menghasilkan sepasang foton sinar
gamma yang berasal dari situs tabrakan di arah yang berlawanan
dan terdeteksi oleh detektor sinar gamma diatur di sekitar pasien.
LANJUTAN
Detektor PET terdiri dari sebuah array dari ribuan kilau kristal dan
ratusan tabung photomultiplier (PMTS) diatur dalam pola melingkar
di sekitar pasien. Kilau kristal mengkonversi radiasi gamma ke dalam
cahaya yang dideteksi dan diperkuat oleh PMTS.
Sinyal dari setiap output PMT dikonversi menjadi tegangan dan
amplitudo oleh low noise amplitudo (LNA). Sinyal yang dihasilkan
oleh PMT berupa sinyal pulsa yang lambat. Kekuatan sinyal dari
setiap PMT ditentukan dengan mengintegrasikan sinyalnya menjadi
pulsa. Setelah LNA, sistem ini menggunakan variabel-gain amplifier
(VGA) untuk mengkompensasi variabilitas sensitivitas dari PMTS.
Output dari VGA dilewatkan melalui lowpass filter, offset kompensasi,
dan kemudian dikonversi menjadi sinyal digital dengan bit 10 sampai
12-bit analog-ke-digital (converter ADC sampling) dengan 50Msps
untuk menilai 100Msps.
LANJUTAN
Sinyal-sinyal dari beberapa PMTS harus dijumlahkan, oleh karena itu
gabungan sinyal masukan berupa ultra-high-speed. Sebuah DAC
menghasilkan tegangan referensi komparator untuk
mengkompensasi offset DC. Akurasi yang sangat tinggi diperlukan
untuk menghasilkan sinyal output komparator dengan waktu yang
berkecepatan tinggi. Sinyal output dari DAC kemudian masuk ke
bagian processing unit untuk dikirim ke image processing.
Dari hasil pendeteksian, dilakukan image reconstruction untuk
mendapatkan gambaran sebaran glukosa di dalam tubuh. Perangkat
kamera PET biasanya telah dilengkapi dengan program untuk
keperluan ini, sehingga hasil image reconstruction dapat diperoleh
dengan mudah.
GAMBAR PET (POSITRON EMISSION
TOMOGRAPHY)