Anekdot
Anekdot
KelasANEKDOT
X SMA Diponegoro 1
Menyampaikan Ide Melalui Anekdot
Orientasi Reaksi
Struktur Teks Anekdot
Abstraksi Pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau
“
gambaran umum tentang isi suatu teks
Orientasi Bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis,
konflik atau peristiwa utama. Bagian ini yang menjadi
penyebab timbulnya krisis
Krisis Bagian dari inti peristiwa anekdot. Pada kirisis itulah
terdapat kekonyolan menggelitik dan mengundang tawa
Reaksi Tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan
sebelumnya. Reaksi dapat berupa sikap mencela atau
menertawakan
Koda Penutup atau simpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita.
Bagian ini biasanya ditandani dengan kata-kata, seperti
itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat
opsional
ANALISISLAH STRUKTUR TEKS
ANEKDOT JAKA DAN PENJAGA
LOKET?
Jaka dan penjaga loket!
Pada rabu tepat dua minggu yang lalu, Jaka pergi ke samsat untuk mengurusi surat tanda
“
nomor kendaraan (STNK) nya yang hilang, semua berkas yang diperlukan sudah disiapkan
dengan baik oleh Jaka. Disana banyak orang yang menawarkan jasa kepada Jaka untuk membantu
menyelesaikan urusannya, namun Jaka menolak. Jaka mengikuti petunjuk sekaligus bertanya
kepada Pak Polisi cara untuk membuat kembali STNKnya yang hilang tersebut.
Setelah melewati beberapa loket, kemudian Jaka menunggu namanya dipanggil oleh penjaga
loket untuk mengambil STNKnya yang baru, namun setelah menunggu lama, nama Jaka tidak
dipanggil juga oleh penjaga loket. Lalu Jaka berinisiatif untuk bertanya kepada penjaga loket.
“Pak, saya sudah menunggu lama, mengapa nama saya tidak dipanggil-panggil ya pak?” tanya
Jaka. “Iya pak, kalau mau cepat harus ada pelicinnya dulu pak” jawab penjaga loket. “Oalah,
baiklah ini pak (sembari bersalaman dengan penjaga loket) udah licinkan pak” Jaka tersenyum.
“ini STNK bapak yang baru” kata penjaga loket. “zaman sekarang susah cari orang baik” keluh
Jaka sembari meninggalkan loket dengan membawa STNKnya yang baru.
Analisis Struktur Teks Anekdot
Jaka dan Penjaga Loket
“
Isi Struktur
Pada rabu tepat dua minggu yang lalu, Jaka pergi ke samsat untuk mengurusi surat tanda nomor kendaraan
(STNK) nya yang hilang, semua berkas yang diperlukan sudah disiapkan dengan baik oleh Jaka. Disana
banyak orang yang menawarkan jasa kepada Jaka untuk membantu menyelesaikan urusannya, namun Jaka
menolak. Jaka mengikuti petunjuk sekaligus bertanya kepada Pak Polisi cara untuk membuat kembali Abstraksi
STNKnya yang hilang tersebut.
Setelah melewati beberapa loket, kemudian Jaka menunggu namanya dipanggil oleh penjaga loket untuk
mengambil STNKnya yang baru, namun setelah menunggu lama, nama Jaka tidak dipanggil juga oleh penjaga
Orientasi
loket. Lalu Jaka berinisiatif untuk bertanya kepada penjaga loket.
“Pak, saya sudah menunggu lama, mengapa nama saya tidak dipanggil-panggil ya pak?” tanya Jaka. “Iya pak,
kalau mau cepat harus ada pelicinnya dulu pak” jawab penjaga loket. “Oalah, baiklah ini pak (sembari
Krisis
bersalaman dengan penjaga loket) udah licinkan pak” Jaka tersenyum.
“
mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Tono : “Mengertikan kamu Din hehe”
Analisis Struktur Teks Anekdot
“
Dosen yang menjadi pejabat
Isi Struktur
Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-
bincang. Abstraksi
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah
mau berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.” Orientasi
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Krisis
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
“
nomor kendaraan (STNK) nya yang hilang, semua berkas yang diperlukan sudah disiapkan
dengan baik oleh Jaka. Disana banyak orang yang menawarkan jasa kepada Jaka untuk membantu
menyelesaikan urusannya, namun Jaka menolak. Jaka mengikuti petunjuk sekaligus bertanya
kepada Pak Polisi cara untuk membuat kembali STNKnya yang hilang tersebut.
Setelah melewati beberapa loket, kemudian Jaka menunggu namanya dipanggil oleh penjaga
loket untuk mengambil STNKnya yang baru, namun setelah menunggu lama, nama Jaka tidak
dipanggil juga oleh penjaga loket. Lalu Jaka berinisiatif untuk bertanya kepada penjaga loket.
“Pak, saya sudah menunggu lama, mengapa nama saya tidak dipanggil-panggil ya pak?” tanya
Jaka. “Iya pak, kalau mau cepat harus ada pelicinnya dulu pak” jawab penjaga loket. “Oalah,
baiklah ini pak (sembari bersalaman dengan penjaga loket) udah licinkan pak” Jaka tersenyum.
“ini STNK bapak yang baru” kata penjaga loket. “zaman sekarang susah cari orang baik” keluh
Jaka sembari meninggalkan loket dengan membawa STNKnya yang baru.
Analisis Kebahasaan Teks Anekdot
Unsur kebahasaan
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
Kata kerja aksi Lalu Jaka berinisiatif untuk bertanya kepada penjaga loket.
Kalimat perintah “Iya pak, kalau mau cepat harus ada pelicinnya dulu pak”
jawab penjaga loket.
“
mahasiswa sedang berbincang-bincang.
Tono : “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri.”
Udin : “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
Tono : “Ya, Udin tahu sebabnya.”
Udin : “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”
Tono : “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”
Udin : “Loh, apa hubungannya.”
Tono : “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”
Udin : “???”
Tono : “Mengertikan kamu Din hehe”
Analisis Kebahasaan Teks Anekdot
Unsur kebahasaan
Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
“
Dosen yang menjadi pejabat
Contoh kalimat
Pada hari senin di kantin sebuah universitas,
Kata kerja aksi “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang
lain.”
Terima kasih