Anda di halaman 1dari 3

C.

MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu :

1. Mengidentifikasi struktur teks anekdot;


2. Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot;
3. Menganalisis kebahasaan teks anekdot.

1. mengidentifikasi struktur teks anekdot

Teks anekdot memiliki 4 struktur yaitu abstraksi, orientasi, krisis, reaksi , dan koda.

a. Abstraksi (pendahuluan)
Abstraksi atau pendahuluan menggambarkan tentang teks secara umum atau menunjukkan
hal unik di dalam teks yang bersifat opsional
b. Orientasi
Orientasi adalah awal kejadian pada cerita atau bagian yang menjelaskan latar belakang
mengapa dan bagaimana suatu peristiwa dalam cerita dapat terjadi dan menjadi cikal bakal
masalah
c. Krisis
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan masalah utama dari teks anekdot
d. Reaksi
Reaksi merupakan tanggapan atau respon berupa penyelesaian masalah yang timbul dari
krisis
e. Koda
Kodam merupakan penutup atau simpulan tentang kejadian yang ditulis dan bersifat
opsional

TUGAS

Analisis struktur teks anekdot

Judul anekdot : PEJABAT KORUP

Alkisah seorang pejabat yang korup sedang mengisi akhir pekan dengan memancing di sebuah
sungai besar. Saking asyiknya memancing, si pejabat tidak sadar bahwa air sungai itu meluap dan
terjadilah banjir besar.

Singkat cerita, si pejabat pun hanyut terbawa arus. Selama hanyut rupanya dia tak sadarkan diri.
Ketika dia tersadar, dia telah berada di rumah seorang warga. Rupanya warga itulah yang menolong
si pejabat. Karena merasa berutang budi, si pejabat ingin berterima kasih kepada warga yang telah
menolongnya.

“Kamu tahu tidak aku ini siapa?” tanya si pejabat.

“Tidak. Akan tetapi, wajah Bapak sepertinya sudah tidak asing lagi buat saya. Memangnya Bapak
siapa?” si warga malah balik bertanya.

“Aku ini seorang pejabat negara.”

Kali ini warga tersebut baru ingat bahwa wajah orang Yang dia tolong sering muncul di televisi
“Karena kamu sudah menolongku, kamu boleh minta apa saja yang kamu mau. Ayo, katakan saja
keinginanmu, pasti aku penuhi!” kata si pejabat.

“Kalau begitu, saya punya satu permintaan.”

“Katakan saja!”

“Tolong Bapak jangan bilang kepada siapa pun bahwa saya yang menolong Bapak saat itu!”

Struktur Isi
Abstraksi Alkisah seorang pejabat yang korup sedang mengisi
akhir pekan dengan memancing di sebuah sungai besar.
Saking asyiknya memancing, si pejabat tidak sadar
bahwa air sungai itu meluap dan terjadilah banjir besar.
Orientasi Singkat cerita, si pejabat pun hanyut terbawa arus.
Selama hanyut rupanya dia tak sadarkan diri. Ketika dia
tersadar, dia telah berada di rumah seorang warga.
Rupanya warga itulah yang menolong si pejabat.
Karena merasa berutang budi, si pejabat ingin
berterima kasih kepada warga yang telah
menolongnya.
Krisis “Kamu tahu tidak aku ini siapa?” tanya si pejabat.

“Tidak. Akan tetapi, wajah Bapak sepertinya sudah


tidak asing lagi buat saya. Memangnya Bapak siapa?” si
warga malah balik bertanya.

“Aku ini seorang pejabat negara.”

Kali ini warga tersebut baru ingat bahwa wajah orang


Yang dia tolong sering muncul di televisi

Reaksi “Karena kamu sudah menolongku, kamu boleh minta


apa saja yang kamu mau. Ayo, katakan saja
keinginanmu, pasti aku penuhi!” kata si pejabat.

“Kalau begitu, saya punya satu permintaan.”

“Katakan saja!”

Koda “Tolong Bapak jangan bilang kepada siapa pun bahwa


saya yang menolong Bapak saat itu!”

2. Mengenal berbagai pola penyajian teks anekdot


Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh Penyajian dalam
bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan
kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan
langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
3. Menganalisis kebahasaan teks anekdot
anekdot memiliki unsur kebahasaan yaitu menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa
masa lalu, menggunakan kalimat retoris (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan
jawaban); menggunakan konjungsi (kata penghubung) yang menyatakan hubungan waktu
seperti kemudian, lalu; menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan
berjalan, menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan menggunakan kalimat
seru. Khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat
langsung sangat dominan.

TUGAS

MENGANALISIS STRUKTUR KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Judul anekdot: aksi maling tertangkap CCTV

No Unsur kebahasaan Contoh kalimat


1 Kalimat yang menyatakan peristiwa “Pak saya kemalingan.”
masa lalu

2 Kalimat retoris “Kemalingan kok beruntung?”

3 Konjungsi yang menyatakan -


hubungan waktu
4 Penggunaan kata kerja aksi “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV
merekam dengan jelas. Saya bisa melihat
dengan jelas wajah malingnya.
5 Penggunaan Kalimat perintah “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
6 Penggunaan kalimat seru "Belum..." (sambil menatap polisi dengan
penuh keheranan)

Judul anekdot : dosen yang menjadi pejabat

No Unsur kebahasaan Contoh kalimat


1 Kalimat yang menyatakan peristiwa Di kantin sebuah universitas, Udin dan Tono
masa lalu dua orang mahasiswa sedang berbincang-
bincang.
2 Kalimat retoris “Saya heran dosen ilmu politik, kalau selalu
duduk, tidak pernah mau berdiri.”
3 Konjungsi yang menyatakan -
hubungan waktu
4 Penggunaan kata kerja aksi “Saya heran dosen ilmu politik, kalau
mengajar selalu duduk, tidak pernah mau
berdiri.
5 Penggunaan kalimat perintah “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”
6 Penggunaan kalimat seru “Loh, apa ada.”

Anda mungkin juga menyukai