Anda di halaman 1dari 11

TEKS ANEKDOT

A. Pengertian Teks Anekdot


Teks anekdot adalah sebuah cerita atau kisah yang mengandung sifat lucu. Meskipun teks
anekdot berisi cerita lucu, tetapi teks anekdot juga bisa memiliki banyak maksud yang biasanya
digunakan untuk menyampaikan kritik. Banyak yang menganggap bahwa teks anekdot merupakan
cerita yang berisi rangkaian beberapa kalimat lucu. Namun, kriteria teks anekdot bukan hanya lucu,
tetapi bisa menyampaikan maksud penulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks anekdot dapat diartikan sebagai sebuah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Selain itu, teks anekdot biasanya juga
membahas orang penting atau terkenal dan tentunya berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Hal ini
yang membuat teks anekdot pada dasarnya merupakan sebuah cerita lucu yang ditulis dan dibuat
berdasarkan apa yang terjadi di dunia nyata.

B. Ciri-Ciri Teks Anekdot


Berikut ini adalah ciri-ciri dari teks anekdot, diantaranya yaitu:
1. Mampu menghibur dan membuat tertawa, hal ini berarti teks anekdot memuat beragam kisah
lucu atau humor.
2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini berarti teks anekdot dapat membuat setiap orang yang
membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap cerita
lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur.
3. Memiliki sifat menyindir, dalam beberapa kisah teks anekdot ditemukan banyak yang dipakai
sebagai media untuk menyindir sesuatu, baik itu orang maupun kelompok. Oleh karena itu, teks
anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi.
4. Bisa jadi mengenai orang penting, karena tidak aturan yang ketat untuk membuat teks anekdot,
hal ini menjadikan teks ini biasa digunakan untuk membahas orang-orang penting.

1
5. Memiliki tujuan tertentu, tidak seperti teks yang lain, teks anekdot lebih fleksibel untuk
dibentuk sesuai keinginan dari penulis. Dengan begitu, penulis memiliki sudut pandang yang
lebih luas dan bisa menghasilkan teks anekdot dengan maksimal.
6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng, orang yang hendak menulis membuat
sebuah cerita lain yang sebenarnya berhubungan dengan kehidupan saat ini.
7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.

C. Manfaat Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki manfaat yang tidak hanya sebatas menghibur pembaca, tetapi juga
dapat menyampaikan pesan atau makna dengan cara yang ringan dan mudah dicerna. Cerita-cerita
dalam teks anekdot seringkali membuat pembaca berpikir, tertawa, dan merenungkan aspek-aspek
kehidupan yang bisa jadi sering terlupakan.

Kesimpulannya, Teks anekdot adalah jenis tulisan naratif yang menggambarkan suatu kisah ringan
dengan gaya yang menghibur. Meskipun sederhana, teks ini memiliki ciri-ciri khas dan tujuan yang
tidak hanya untuk hiburan semata, tetapi juga untuk menyampaikan makna atau pesan kepada
pembaca. Dengan membaca teks anekdot, kita bisa merasakan keceriaan sambil tetap merenungkan
pesan yang ada di balik cerita tersebut.

D. Struktur Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki unsur struktur yaitu:
a) Abstraksi adalah Teks anekdot diawali dengan abstrak yang berisi uraian ringkas tentang objek atau
hal yang hendak disindir atau dikritik.
(b) Orientasi adalah cerita dilanjutkan dengan pengenalan terhadap pelaku dan peristiwa.
(c) Krisis adalah Memuat tahapan peristiwa dan cerita mulai memuncak dan hampir menuju ke
penyelesaian.
(d) Reaksi adalah Jawaban terhadap permasalahan yang diajukan pada tahap krisis. Ini merupakan inti
kritik yang memuat unsur lucu atau mengesankan.
(e) Koda adalah Berisi penutup, yang merupakan penegasan terhadap hal yang dikritik atau disindir.

E. Unsur Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu
(a) menggunakan kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu.
(b) menggunakan kalimat retoris, (kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban.
(c) menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu seperti kemudian, lalu.
(d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca dan berjalan.
(e) menggunakan kalimat perintah.
(f) menggunakan kalimat seru. Khusus untuk anekdot

2
“KELUARGA MISKIN DAN DURIAN”

Di sebuah desa, hiduplah seorang janda dengan anaknya. Hari ini tidak ada kepulan asap di dapur.

Hasan sangat lapar. Ia pun pergi dari rumah, siapa tahu ada orang yang berbelas kasihan terhadapnya

dengan memberi makan kepadanya. Namun, tak seorang pun yang belas kasih kepadanya. Akhirnya,

Hasan punya akal panjang yaitu mencuri buah durian milik tetangga yang kikir itu. Dia pulang ke

rumah membawa sebuah durian. Ibunya pun senang melihat kedatangan anaknya yang membawa

makanan. Ibunya pun memuji tindakan Hasan. “Lain kali lebih banyak, ya, Nak! Tidak hanya satu!“

kata ibunya dengan polos. Hari ini cuaca lebih cerah. Hasan pun pergi ke kebun. Diambilnya dua buah

durian. Tapi naas bagi Hasan, warga sudah menghadangnya. Hasan di hakimi oleh massa. “Ini bukan

keinginan saya, tapi keinginan ibuku.” Hasan menjerit kesakitan. Ibunya hanya diam.“Bagaimana

warga, apakah kita lanjutkan hukuman ini!” kata kepala kampung “Lanjut, hajar dia, sampai dia

kapok!” seru warga. Ibunya hanya bisa melihat anak yang malang itu dihakimi massa. Setelah warga

puas melampiaskan amarah dan meninggalkannya, ibunya datang memeluknya. Tapi Hasan malah

memukul ibunya. Ibunya jatuh tersungkur di tanah. “Kenapa ibu dulu tidak memarahiku ketika aku

mencuri pertama kali. Sekarang jadi seperti ini. Ya Allah, hukumlah Ibu yang tidak menyayangi

anaknya!” rintih Hasan

3
OBROLAN PRESIDEN

Gus Dur merasa bosan dan mencoba mencari suasana di pesawat RI-01. Kali ini Gus Dur mengundang
Presiden Amerika Serikat (AS) dan Prancis pada saat itu, untuk terbang bersama Gus Dur berkeliling
dunia.

Seperti biasa, setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negara yang
dipimpin mereka. Tidak lama Presiden AS, Bill Clinton mengeluarkan tangannya, lalu sesaat
kemudian dia berkata, “Wah kita sedang berada di atas New York!”

Gus Dur pun menanggapi dan berkata, “Lho kok bisa tahu, sih?”

“Ini patung Liberty kepegang!” jawab Bill Clinton dengan bangganya.

Tidak mau kalah, Presiden Prancis saat itu, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar
pesawat.

“Tahu tidak, kita sedang berada di atas Kota Paris!” dengan sombongnya.

“Wah … kok bisa tahu juga?” saut Gus Dur.

“lni menara Eiffel kepegang!” jawab presiden Perancis.

Karena disombongi oleh Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar
pesawat.

“Wah … kita sedang berada di atas Tanah Abang!” teriak Gus Dur.

“Lho kok bisa tahu, sih?” tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa
melihat dengan baik.

“Ini jam tangan saya hilang.” jawab Gus Dur bernada kalem.

4
TUKANG BECAK DILARANG MASUK

Seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu

"becak dilarang masuk". Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang

dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak.

"Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini," bentak pak

polisi. "Oh saya melihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak

saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk," jawab si tukang becak .

"Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang

masuk," bentak pak polisi lagi.

"Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampean,

bukan jadi tukang becak seperti ini," jawab si tukang becak sambil cengengesan.

5
SELEMBAR UANG RP. 50.000,-

Pada suatu sore, seorang suami pulang kerumah dari pekerjaannya yang hanya sebagai kuli bangunan.

Orientasi

Sang suami berwajah lesu tetapi tetap tersenyum karna telah ditunggu oleh istri dan 2 anaknya yang

masih berumur 8 dan 6 tahun di rumah.

Krisis

Sang suami tersebut kemudian menyerahkan selembar uang Rp 50.000 kepada istrinya dari hasil ia

bekerja di depan 2 anaknya. Suami berkata "Dik, ini uang untuk belanja satu bulan, mudah mudahan

cukup!" Sang istri menjawab, "Iya mas, ini sudah cukup kok, bahkan cukup untuk belanja setahun!"

Sang suami pun kembali menjawab, "Wah, adik ini hebat sekali bisa sehemat itu, memangnya untuk

belanja apa bisa bertahan satu tahun?" Istri menyahut lagi, "Buat beli kalender...!!!".

Reaksi

Sang suami pun terdiam dan kedua anaknya tertawa lepas.

Koda

Setelah itu sang suami pun berjalan ke dalam rumah dan kedua anaknya kembali kedalam rumah juga.

6
SEKOLAH TINGGI

Abstraksi

Iwan To Be Millionaire: "Bener, tapi saya itu diminta sekolah sama ibu saya."

Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Orientasi

Iwan To Be Millionaire: "Itu untuk sekolah yang tinggi."

Setyawan Tiada Tara: "Heem."

Krisis

Iwan To Be Millionaire: "Saya enggak mau."

Setyawan Tiada Tara: "Kenapa?"

Iwan To Be Millionaire: "Saya takut ketinggian. Lihat bawah tuh saya takut kalau mau jatuh."

Reaksi

Setyawan Tiada Tara: "Oh ya ya ya."

Koda Iwan To Be Millionaire: "..."

7
NILAI MERAH

Abstraksi

Setyawan Tiada Tara: "Kan luar biasa itu. Ada pengalaman unik selama sekolah?"

Orientasi

Mas Wanto: "Ada dulu sekolah itu kan biasanya orang-orang kalau sama nilai dapat merah itu

pada takut kalau saya nggak."

Setyawan Tiada Tara: "Sebabnya?"

Krisis

Mas Wanto: "Saya ditanya 'kamu itu sekolah raportnya nilainya merah terus kenapa alasannya'

karena saya orang Indonesia karena merah berani saya."

Reaksi

Setyawan Tiada Tara: "Wowwww."

8
LOMBA LARI

Orientasi

Mas Pur: "Disuruh gini misalnya saya tuh sama guru disuruh misalnya olahraga,

olahraga saya pintar."

Setyawan Tiada Tara: "Apa misalnya"

Krisis

Mas Pur: "Saya pernah juara lari, weloh saya melarikan kendaraan pak guru."

Setyawan Tiada Tara: "Weh ini Mas Pur ini juara lomba lari latihan tiap jam 12 malam.

Belakangnya itu ada polisi dan aparat serta penduduk karena lari sambil bawa TV."

Reaksi

Mas Pur: "Bahkan disertai dengan anjing pelacak."

9
MENCURI SENDAL

Pada suatu pagi, Arya sedang asik makan soto di warung makan kesukaannya. Setelah kenyang, Arya

bergegas untuk pulang. Di tengah perjalanan pulang, Arya terserempet sepeda motor yang ugal-ugalan.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandalnya putus. Dengan terpaksa, Arya berjalan kaki tanpa

menggunakan sandal. Karena rumahnya jauh, ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk

membeli sandal. Akan tetapi, uangnya tidak mencukupi. Karena uangnya tidak mencukupi, Arya pun

mempunyai niat untuk mencuri sandal di masjid yang letaknya hanya beberapa meter dari toko

tersebut. Arya hendak mengambil sandal terbaik yang ada di masjid itu. Sambil duduk di teras masjid,

ia memperhatikan setiap orang yang akan masuk ke masjid. Jadi, ketika targetnya sibuk beribadah, ia

segera mengambil sandal tersebut. Aksinya berjalan lancar, Arya berhasil mendapatkan sandal

berwarna hitam yang merupakan sandal terbagus di masjid tersebut. Tidak diduga, sang pemilik sandal

menyadari bahwa Arya telah mencuri sandalnya. Pemilik sandal langsung teriak dan mengejar Arya.

Perutnya yang buncit, membuat ia tidak bisa berlari kencang. Arya pun tertangkap dan dibawa ke

kantor polisi. Setelah dilakukan penyelidikan, Arya divonis dengan pasal pencurian. Kasusnya pun

akan disidangkan satu minggu lagi. Sial sekali Arya, hal sepele ini membuatnya harus terseret ke meja

hijau. Hari persidangan telah tiba, Arya duduk di kursi tersangka dengan wajah tertunduk. Hakim :

"Baiklah, Arya, usia 24 tahun, telah terbukti mencuri sandal seharga Rp 30 ribu. Dengan ini,

pengadilan memutuskan bahwa Anda bersalah dan Anda dihukum selama lima tahun penjara." Arya :

"Loh?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat dibandingkan dengan para

koruptor?" Kemudian hakim memberikan penjelasan kepada Arya bahwa ia mencuri sandal sehingga

merugikan seseorang Rp 30 ribu. Adapun para koruptor mencuri uang Rp 2 miliar sehingga merugikan

200 juta rakyat Indonesia. Nah, kalau dihitung dengan saksama, koruptor hanya merugikan Rp 10 saja

setiap orang. Jadi, kerugian akibat tindakan yang dilakukan oleh Arya lebih besar daripada tindakan

yang dilakukan oleh para koruptor.

10
KESIMPULAN

Meskipun terkesan sebagai teks lucu, teks anekdot banyak menyimpan pesan moral atau

amanat dan kebenaran yang dipercayai banyak orang. Hal inilah yang membuat teks anekdot memiliki

tujuan untuk menghibur seseorang sehingga bisa tertawa dan bahagia, walaupun membawa maksud

kritikan. Dalam teks anekdot, penulis sering tidak memberikan cerita yang detail dan rinci. Hal ini

menjadikan cerita yang ditampilkan hanya memiliki dampak jangka pendek. Teks anekdot sendiri

memiliki sifat yang lucu, menghibur, dan tentunya disesuaikan dengan apa yang terjadi dalam

kehidupan sehari-hari. Tidak hanya itu, topik yang dibicarakan dalam teks anekdot merupakan topik

yang spesifik atau khusus dan sering kali berangkat dari pengalaman pribadi.

Dalam menulis teks anekdot, biasanya seorang penulis memiliki tiga tujuan yang ingin

disampaikan kepada pembaca, mulai dari membangkitkan tawa pembaca, sebagai sarana hiburan, dan

tentunya sebagai sarana untuk mengkritik. Adanya teks anekdot bisa menjadi alternatif bagi Kamu

yang menyampaikan kritik kepada seseorang secara lucu dan menghibur.

11

Anda mungkin juga menyukai