Anda di halaman 1dari 10

Masalah dan Kebijakan Ekonomi

(Pengangguran dan inflasi)


Kelompok 10
• Ita Nur Fitri
• Khusnatul Fauziyah
• Naufal Fadli Wibowo
Masalah Ekonomi Makro

Masalah utama dalam ekonomi makro yang akan selalu


dihadapi suatu negara antara lain:
Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Masalah Ketidakstabilan Kegiatan Ekonomi
Masalah Pengangguran
Masalah Kenaikan Harga (Inflasi)
Masalah Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran
Keterlambatan Waktu Menyangkut Kebijakan Fiskal
dan Moneter
Tujuan-Tujuan Kebijakan Makro Ekonomi

A. menstabilkan kegiatan ekonomi / price level stability.


B. mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
tanpa inflasi / high employment level.
C. menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh /
long-term economic growth.
D. Kestabilan nilai tukar / exchange rate stability. Nilai
tukar merupakan nilai uang secara eksternal, yang
tinggi rendahnya berdampak pada berbagai aspek
ekonomi dan sosial lainnya.
Bentuk-Bentuk Kebijakan Makro
Ekonomi

Kebijakan Fiskal
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan cara
mengubah penerimaan dan pengeluaran negara.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal
Ekspansif
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan
Fiskal Kontraktif
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Kebijakan Moneter

Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk


menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar di masyarakat.
Kebijakan moneter dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive


Policy. Adalah suatu kebijakan dalam rangka
menambah jumlah uang yang beredar.
2. Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary
Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam
rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight
money policy).
Akibat-Akibat Buruk Pengangguran

A.. Pengangguran dapat menyebabkan masyarakat tidak


dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dapat
dicapainya.
B. Pengangguran menyebabkan pendapatan negara yang
berasal dari sektor pajak khususnya pajak penghasilan akan
berkurang.
C. Pengangguran tidak meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
D. Pengangguran menambah beban pengeluaran negara.
E. Penganguran akan menimbulkan ketidak stabilan
politik.
Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Inflasi

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan


terjadinya inflasi, yaitu sebagai berikut:
 Tingkat Pengeluaran Agregat yang Melebihi Kemampuan Perusahaan.
 Tuntutan Kenaikan Upah dari Pekerja.
 Kenaikan Harga Barang Impor.
 Penambahan Penawaran Uang dengan Cara Mencetak Uang Baru.
 Kekacauan Politik dan Ekonomi.
CONTOH KASUS PENGANGGURAN DAN INFLASI

• Indonesia Tidak Mengekspor Kelapa Sawit ke Iran


• Inflasi Oktober 2019 Diproyeksikan 0,02 Persen

Anda mungkin juga menyukai