Disampaikan oleh:
Dra. Euis Ekawati, MAS
Kabid Prasarana Jasa dan Non Institusi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Bandung, 24 Pebruari 2015
Topik Bahasan
1. Kewajiban Pemerintah/Pemda dalam
Pelaksanaan Pengawasan Pengelolaan LB3
2. Persiapan Pengawasan
3. Hal-Hal Yang Harus Diawasi dalam Pengelolaan
LB3
4. Hal-Hal yang Wajib Dilakukan PPLH/Pengawas
Lapangan
5. Tindak Lanjut Pengawasan (dari
Pemerintah/Pemda kepada Penanggung Jawab
Usaha dan/atau Kegiatan)
6. Konsekuensi Jika Pengawasan Tidak Dilakukan
1
Kewajiban Pemerintah/Pemda
dalam Pelaksanaan
Pengawasan Pengelolaan LB3
SKEMA KEWAJIBAN STAKEHOLDER DALAM KONTEKS PENGAWASAN DAN PENAATAN
KETENTUAN DI BIDANG PPLH
PEMERINTAH
Tingkat
Ketaatan
• PUU Bidang
PPLH
c Menetapkan • Izin Lingkungan
Pejabat Pengawas Sumber: Pasal 71 – 75
Lingkungan Hidup UU 32/2009 tentang
PPLH
Tujuan, Sasaran dan Ruang Lingkup Pengawasan Penaatan LH
Keputusan MENLH No. 56 Tahun 2002
Memantau
Data dan
informasi Mengevaluasi
secara umum
berupa fakta- Menetapkan Status
fakta Ketaatan
kinerja atau
status Penanggungjawab
ketaatan Usaha dan atau 1. Kewajiban yang tercantum
Kegiatan dalam PUU PPLH.
2. Kewajiban untuk melakukan
pengelolaan lingkungan dan
Ruang Lingkup Pengawasan pemantauan lingkungan
• Aspek PUU PPLH sebagaimana tercantum
dalam dokumen AMDAL atau
• Aspek Perizinan
UKL-UPL atau persyaratan
• Aspek Kesiagaan dan Tanggap lingkungan yang tercantum
Darurat, dalam izin yang terkait
Dasar Hukum Pengawasan dan
Pengelolaan Limbah B3
UU 32/2009 ttg Perlindungan & Pengelolaan LH
PP 101/2014 ttg Pengelolaan Limbah B3
PP 27/2012 ttg Izin Lingkungan
Kepmen LH 56/2002 ttg Pedoman umum Pengawasan
Penaatan LH bagi Pejabat Pengawas;
Kepmen LH 57/2002 ttg Tata kerja Pejabat Pengawas
LH di Kementerian Lingkungan Hidup;
Kepmen LH 58/2002 ttg Tata kerja Pejabat Pengawas
LH di Provinsi/Kab/Kota;
Kepmen LH 07/2001 ttg Pejabat Pengawas LH dan
Pejabat Pengawas LH Daerah;
PP 38/2007 ttg Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemda Prov & Pemda Kab/Kota;
Permen LH 30/2009 ttg Tata Laksana Perizinan & Pengawasan
Pengelolaan LB3 serta Pengawasan Pemulihan akibat Pencemaran
LB3 oleh Pemda
1
Dasar Hukum Pengawasan dan
Pengelolaan Limbah B3 (Lanjutan)
PermenLH No. 18/2009 ttg Tata Cara Perizinan PLB3;
Kepdal 01/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara & Persyaratan Teknis
Penyimpanan & Pengumpulan LB3;
Kepdal 02/BAPEDAL/09/1995 ttg Dokumen LB3;
Kepdal 03/BAPEDAL/09/1995 ttg Persyaratan Teknis Pengolahan
Limbah B3;
Kepdal 04/BAPEDAL/09/1995 ttg Tata Cara Penimbunan Hasil
Pengolahan, Persyaratan Lokasi Bekas Pengolahan & Lokasi
Penimbunan LB3;
Permen LH No. 14/2013 ttg Simbol & Label Limbah B3
Kepdal 255/BAPEDAL/08/1996 ttg Tata cara & persyaratan
penyimp & pengumpulan minyak pelumas bekas.
Kepmen LH No. 128/2003 ttg Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah Minyak Bumi Secara Biologis;
Dasar Hukum Pengawasan dan
Pengelolaan Limbah B3 (Lanjutan)
Keppres 61/1993 ttg Pengesahan Basel convention on the control
of transboundary Movement of Hazardous Waste and Their
Disposal
Permen LH No 05/2009 ttg Pengelolaan Limbah di
Pelabuhan;
Permen LH No 33/2009 tentang Tata Laksana Pemulihan Lahan
terkontaminasi LB3
Permen LH No. 02/2008 ttg Pemanfaatan Limbah B3;
Permen LH No 05/2012 ttg Usaha dan/atau Kegiatan yang
wajib AMDAL
Ketentuan-Ketentuan Dalam
Pengelolaan Limbah B3
KETENTUAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Pasal 59 Ayat 1 s/d 6 UU 32/2009
1) Setiap orang yang menghasilkan limbah B3 wajib melakukan
pengelolaan limbah B3 yang dihasilkan.
2) Dalam hal B3 yang telah kadaluarsa, pengelolaannya mengikuti
ketentuan pengelolaan limbah B3.
3) Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan
limbah B3, pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.
4) Pengelolaan limbah B3 wajib mendapat izin dari Menteri, Gubernur,
atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
5) Menteri, Gubernur, atau Bupati/Walikota wajib mencantumkan
persyaratan lingkungan hidup yang harus dipenuhi dan kewajiban yang
harus dipatuhi pengelola limbah B3 dlm izin.
6) Keputusan pemberian izin wajib diumumkan
LARANGAN DALAM PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAH B3
Pasal 69 Ayat 1 UU 32/2009
Setiap orang dilarang :
butir b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut per-UU ke
dalam wilayah NKRI
butir c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah
NKRI ke media lingkungan hidup NKRI (Pasal
penjelasan : kecuali bagi yg diatur dalam peraturan
per-uu)
butir d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah NKRI
butir e. Membuang limbah ke media lingkungan hidup
butir f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan
hidup
Definisi Pengelolaan Limbah B3
(Pasal 1 butir 23 UU 32/2009)
Jumlah LB3 yg
Jumlah LB3 yang dimanfaatkan/
dihasilkan Sistem Manifest diolah/ditimbun
DASAR HUKUM
PERIZINAN DAN KEWAJIBAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
Penyimpanan
v v v v
Pengumpulan
v v v v v v
Pengangkutan
v v v v
Pemanfaatan
v v v v
Pengolahan
v v v v
Penimbunan
v v v v
Mekanisme Pengelolaan Limbah B3
Yang wajib Asuransi dan dlm Recovery
akte notaris tertera bid atau
sub bidang pengelolaan LB3 Pemanfaat SNI/SAE/dll
(2), (3), (4), (5), (6) (3) Recycle
3. Pengolahan Limbah B3
;
Pejabat pengawas lingkungan hidup
daerah adalah pegawai negeri sipil yang
berada pada Instansi yang bertanggung
jawab di daerah yang memenuhi
persyaratan tertentu dan diangkat oleh
Gubernur/Bupati/Walikota
Apa sajakah resiko kerja
PPLH / PPLHD?
•Melakukan pemantauan
•meminta keterangan,
•membuat salinan /catatan/dokumen
•memasuki tempat tertentu,
•Memotret, membuat rekaman audio visual
•mengambil contoh,
•memeriksa peralatan, instalasi, dan atau alat transportasi
CONTOH TAILING
CONTOH B3
CONTOH UDARA
5 KATEGORI BAHAYA
Kimia Fisik
Penandaan LB3
Garis Demarkasi
Simbol-simbol
Tentang :
Demarkasi di lorong, jalan lintas, daerah
bebas rintangan, dan tempat penyimpanan
barang
GARIS DEMARKASI :
tanda batas berupa garis yang terdapat di lantai dan ditandai
dengan perbedaan warna sesuai dengan kegunaannya
Warna Keterangan
Jalan lintas merah tua dengan lebar 75 mm
Penyimpanan alat K3 Latar putih dengan garis miring hijau
dengan jarak antara 75 mm
Lorong Kuning terang dengan lebar 75 mm
Bebas tumpukan barang Hijau selebar 75 mm (minimum 800 mm)
(dekat panel listrik)
Tempat Penyimpanan Garis Abu-abu dengan lebar 75mm di
Barang bagian dalam dan berdampingan dengan
garis warna kuning selebar 75 mm
RAMBU PERINGATAN /
WASPADA
RAMBU LARANGAN
CONTOH APLIKASI STANDAR WARNA K3
RAMBU PERINTAH/
KEWAJIBAN / ANJURAN
RAMBU PETUNJUK
SIMBOL HAZARD (BAHAN
BERBAHAYA )
SIMBOL LIMBAH B3 SESUAI PERMEN LH
14/2013 TENTANG SIMBOL DAN LABEL
LIMBAH B3
2c
Alat Pelindung Diri (APD)
PENCEGAHAN KECELAKAAN
PRIBADI
DENGAN ALAT
Menjaga PELINDUNG
Keselamatan dan KesehatanDIRI
PPLH selama
melaksanakan inspeksi di lapangan
Alat Pelindung Diri (Personal Protective Equipment)
/APD: peralatan keselamatan yang harus digunakan oleh
PPLH selama melaksanakan inspeksi di lapangan di kawasan
yang berbahaya.
Sebagian besar APD yang diperlukan PPLH secara standar
telah tersedia di perusahaan (untuk karyawan dan tamu
perusahaan tersebut), namun ada beberapa alat yang perlu
disiapkan oleh PPLH.
• Sarung tangan
4. LEVEL D Adalah minimum perlindungan yang
• Coveral
diperlukan. Proteksi tingkat D mungkin • Kacamata Safety
cukup bila tidak ada kontaminan yang hadir • pelindung muka
atau operasi kerja menghalangi cipratan, • Boot anti bahan kimia dan
berujung baja
perendaman, atau potensi untuk inhalasi
atau kontak dengan tingkat berbahaya
bahan kimia yang tak terduga
Sumber:http://www.personal-protective-
safetyequipment.co.uk/safety_clothing/hiviz.htm
Sumber:
http://www.seton.co.uk/setoneurope/catalog/0/20/1
00007-1%20200120-2%20300847-3.html
Sumber:
http://www.personal-protective-
safetyequipment.co.uk/safety_clothing/hiviz.htm
Baju pengaman untuk
anti radiasi kimia dan
virus menular. BAJU ANTI API,
DAPAT DI CUCI
SEBANYAK 100X
BAJU TAHAN
PANAS
PERALATAN STANDAR PELINDUNG
DIRI KEPALA--
--CONTOH PELINDUNG
SCBA-Closed Circuit
CONTOH PELINDUNG PERNAFASAN
1. Respirator Purifying Powered Air (RPPA)
Recomendasi penggunaan: laboratorium, pharmaceuticals,
agriculture, dan industri umum.
2. Respirator Canister (RC) yang juga menyediakan fasilitas
pengaman mata dan wajah.
3. SCBA- Self – Contained Breathing Apparatus dengan positive
pressure. Respirator ini bekerja dengan mensirkulasi nafas yang
dikelurakan oleh pengguna. Peralatan ini dilengkapi dengan
silinder oksigen kecil untuk bernafas. Peralatan ini dilengkapi
dengan carbon dioxide absorbent dan breathing chamber yang
dapat digunakan untuk menyaring carbondioxide yang
dihembuskan dan menambah oxygen segar sehingga udara yang
dihembuskan pengguna dapat dihirup kembali.
Recommendation: Remidiasi bahan berbahaya dan beracun,
penyelamatan pada kegiatan penambangan, penyelamatan di
terowongan/saluran.
--CONTOH PELINDUNG TANGAN--
Sarung Tangan Heat Sarung Tangan Latex Sarung Tangan Padded Cloth:
Resistant: Disposale (sekali pakai): melindungi tangan dari
Melindungi tangan dari melindungi tangan dari pecahan kaca/gelas, vibrasi
panas dan Api germ/bakteri
--CONTOH ALAT PELINDUNG KAKI--
Sepatu dari kulit berwarna hitam ini dibuat dengan sol dari
campuran Rubber Nitrile yang tahan terhadap minyak
(tidak licin), bahan kimia asam, basa, tahan panas sampai
300 oC, dan pengaman jari sampai tekanan 200 joules
Sumber: http://www.personal-protective-safety-equipment.co.uk/safety-
footwear/safetyboots.htm
72
PENGELOLAAN LIMBAH B3 BERDASARKAN RISIKO
BERBEDA-BEDA
BERBEDA-BEDA
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
(akut)
TATA
TATA CARA
Dapat berdampak • Steel slag, copper
CARA
secara langsung slag
LB3 KATEGORI terhadap • Karbon aktif
kesehatan bekas
2 manusia • Aki bekas
Berdampak
• Filter bekas, dll
terhadap
lingkungan
(kronis)
73
TATA CARA PENETAPAN LIMBAH B3
Apakah ada
dalam Tabel 1, TIDAK LIMBAH B3
LIMBAH 2, 3, 4,
Lampiran I ?
KATEGORI 2
TIDAK LIMBAH
NONB3
74
TATA CARA PENETAPAN LIMBAH B3 (DI LUAR
DAFTAR LIMBAH B3) OLEH PEMERINTAH
LIMBAH B3
KATEGORI 1
> TCLP Nilai LD50 < 50
YA TIDAK kolom A mg/kg BB
Apakah limbah hewan uji
eksplosif, mudah TCLP (toxicity < TCLP
menyala, reaktif, characteristic kolom B LD50 (lethal Nilai LD50 > Beracun sub- Limbah
LIMBAH infeksius, dan/atau leaching
50
dose-50)? 5000 mg/kg BB kronis? nonB3
korosif? hewan uji
procedure)?
Nilai LD50 > 50
< TCLP kolom mg/kg dan <
A dan > TCLP 5000 mg/kg BB YA TIDAK
kolom B hewan uji
LIMBAH B3
KATEGORI 2
75
4
Hal-Hal yang Wajib Dilakukan
PPLH/Pengawas Lapangan
Tujuan Pengawasan
Pengawasan pengelolaan limbah B3 bertujuan
untuk memantau, mengevaluasi, mengetahui
dan menetapkan status penaatan penanggung
jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap:
A. Kewajiban yang tercantum dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan
limbah B3.
B. Kewajiban untuk melakukan pengelolaan
limbah B3 sebagaimana tercantum dalam
dokumen perizinan
Sasaran:
II. Teknis
– Penyimpanan
– Pemanfaatan
– Pengiriman/Pengangkutan
– Pengumpulan
– Pengolahan
– Penimbunan
I. Pengawasan
Administrasi/Dokumentasi
–Perizinan PLB3
–Pelaporan PLB3
–Manifes dari Pengangkut
–MoU antara penghasil dan
Pengelola Limbah B3
Peta Rekapitulasi Jumlah Sebaran PLB3 di Indonesia
Pemanfaatan Limbah B3
Pengolahan Limbah B3
Pengumpulan Limbah B3
Penimbunan Limbah B3
Pengangkutan Limbah B3
4. Pemeriksaan pengemasan :
- grouping limbah
- pemeriksaan & pemasangan simbol & label
5. Pemeriksaan pewadahan LB3 dlm tangki :
- rancang bangun,
- fasilitas & sistim penunjang memenuhi persyaratan,
- penanggulangan bila terjadi kebocoran;
6. Pemeriksaan cara penyimpanan LB3 :
- penyimpanan kemasan
- lebar gang,
- penumpukan kemasan
7. Pemeriksaan penyimpanan dengan tanki :
- mempunyai tanggul,
- bak penampung (kedap air & kap 110 % kap tangki),
- memiliki atap
Contoh TPS-LB3 yg ditemui di lapangan
2. Pengumpulan Limbah B3
Pengawasan Kegiatan Pengumpulan LB3
Rotary Kiln
1200 - 1600 oC Waste Feeding system
6. Penimbunan Limbah B3
Pengawasan Penimbunan Limbah B3
Pengecekan izin penimbunan yang dimiliki Uji total konsentrasi
Pengecekan jenis limbah yang
kontaminan utk
ditimbun (sesuai dengan izin yang diberikan) Penentuan kategori
Cek pre-treatment (jika ada) Landfill (kategori I, II &
Pengecekan kondisi operasi III)
(leachate collection, leachate diolah)
Pengecekan pengendali pencemaran (leachate treatment) dan Uji TCLP kontaminan
sistem monitoring (ground water monitoring) utk
Pengecekan pelaporan menentukan cara
pengolahan awal (pre-
treatment)
Type penimbunan: Sistem Landfill Limbah B3
• Landfill kelas I
(double synthetic
liner)
• Landfill kelas II
(single synthetic
liner)
• Landfill kelas III
(clay liner)
DAN/ATAU
KEGIATAN APAKAH ADA 1. USULAN SOLUTIF
KESENJANGAN (GAP) PERBAIKAN REGULASI
PADA REGULASI/PUU KEPADA PIHAK YANG
BERWENANG
YANG ADA?
2. PERBAIKI REGULASI
YANG MERUPAKAN
KEWENANGANNYA
3. MENYUSUN
REGULASI YANG
DIBUTUHKAN
LANDASAN HUKUM TINDAK LANJUT HASIL
PENGAWASAN PENGELOLAAN LIMBAH B3
PP 27/2012
(PASAL 71)
PERDA/KEP-GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA TERKAIT
Hasil Pengawasan Lingkungan
Penerapan sanksi
Administrasi
HASIL PENGAWASAN
LINGKUNGAN
Penerapan Gugatan
Perdata (di
pengadilan/diluar
pengadilan
Penerapan Sanksi
Pidana
Melanggar peraturan perundang-undangan bidang
lingkungan hidup yang berkaitan dengan
pengendalian pencemaran air dapat dikenakan
sanksi administrasi, perdata dan atau pidana yang
diatur dalam UU No. 32/Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
119
Ketentuan Pidana
untuk Pelanggaran Lainnya
Pidana Denda (rupiah)
Jenis Pelanggaran
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Melepaskan/
mengedarkan produk 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
rekayasa genetika
Mengelola limbah B3 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
tanpa izin
Tidak mengelola
limbah B3 yang 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
dihasilkannya
Dumping - 3 tahun - 3 miliar
Memasukkan limbah 4 tahun 12 tahun 4 miliar 12 miliar
Memasukkan limbah 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
B3
120
... lanjutan
Pidana Denda (rupiah)
Jenis Pelanggaran
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Memasukkan B3 5 tahun 15 tahun 5 miliar 15 miliar
Membakar lahan 3 tahun 10 tahun 3 miliar 10 miliar
Melakukan usaha
dan/atau kegiatan 1 tahun 3 tahun 1 miliar 3 miliar
tanpa izin
Menyusun AMDAL
tanpa memiliki - 3 tahun - 3 miliar
sertifikat kompetensi
penyusun AMDAL
Menerbitkan izin
lingkungan tanpa - 3 tahun - 3 miliar
dilengkapi AMDAL
atau UKL-UPL
121
... lanjutan
Pidana Denda (rupiah)
Jenis Pelanggaran
Minimum Maksimum Minimum Maksimum
Menerbitkan izin
usaha tanpa
dilengkapi izin - 3 tahun - 3 miliar
lingkungan
Tidak melakukan
pengawasan - 1 tahun - 500 juta
Memberikan informasi
palsu - 1 tahun - 1 miliar
Tidak melaksanakan
perintah paksaan - 1 tahun - 1 miliar
pemerintah
Menghalang-halangi
pejabat pengawas - 1 tahun - 500 juta
dan/atau PPNS
122
6
Konsekuensi Jika Pengawasan
Tidak Dilakukan
Pasal 112 UU 32/2009